Upload
prema-pradana
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kwu
Citation preview
TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
I.G.A Bagus Prema Pradana
1108605026
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
Aspek Berjiwa Wirausaha:
Blackberry melepaskan BBM nya, Blackbbery melihat kesempatan- kesempatan bisnis yang
lebih baik jika melepaskan BBMnya untuk Android dan Iphone. BBM akan menghasilkan
keuntungan dengan mengkombinasikan marketing dan periklanan, yang akan dimasukkan dalam
berbagai fitur yang saat ini belum diluncurkan. Seperti BBM Channels.
Penguna BBM di seluruh dunia sebanyak 60 juta, sedangkan di Indonesia diperkirakan di
kisaran 15-16 juta pengguna. Artinya BlackBerry akan mengandalkan basis massa yang
dimilikinya dengancara menawarkan fitur, mengelola massa seloyal mungkin.Basis massa yang
besar ini yang menjadi keunggulan utama BBM yang tidak dimiliki oleh sosial media lainnya.
peluncuran BBM untuk perangkat ponsel pintar Android dan iPhone merupakan peluang
besar bagi BBM bersaing dengan aplikasi pesan singkat lain.
BlackBerry sepertinya akan meniru langkah Line dan layanan messaging populer sejenis
lainnya. Seperti diketahui, Line mendulang keuntungan dari in apps atau aplikasi di dalam
aplikasi, salah satunya game. Jadi BBM free, BlackBerry sudah konfirm. Tapi nanti ada apps
yang berjalan di atas BBM. Misalnya BBM Music, BBM Movie. Kaya Line ada sticker, BBM
nanti ada juga sticker, ada yang free ada yang beli. Jadi itu adalah strategi yang diterapkan untuk
mendapatkan keuntungan,apalagi didukung oleh faktor basis masa yang sangat beasr.
Basis massa yang cukup besar akan menjadi bidikan BlackBerry untuk menghadirkan iklan
di BBM lintas paltform bisa saja masuk akal. Sejauh ini pendapatan BlackBerry berasal dari
penjualan perangkat (49%), service (46%), dan layanan lainnya 5%. Sementara itu, BlackBerry
juga tengah mengembangkan fitur BBM Channel. Pasalnya, di mata pengiklan ketika sebuah
konten telah masuk dalam dunia maya harus ada ukuran yang jelas mengukur interaksi seperti
memberi komentar dan lainnya.
Blackberry juga dapat menghasilkan uang dari BBM Money yang Diluncurkan pertama kali
pada Februari 2013 di Indonesia, BBM Money sebagai hasil kolaborasi antara Blackberry, Bank
Permata dan Monitise (Perusahaan go public asal Inggris) telah meraih lebih dari 60.000
pengguna dalam 3 bulan pertama debutnya.
Alasan-alasan tersebut lah yang menguatkan dilepaskan BBM terdapat aspek berjiwa
wirausaha.wirausaha itu adalah orang – orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses.
Aspek Mengambil Resiko:
Dilepasnya BBM ke Android dan iOS tentunya merupakan suatu keputusan yang sangat
beresiko,bahkan bisa dibilang merupakan langkah bunuh diri bagi blackberry,karena mereka
melepaskan ekslusivitas BBM yang dulunya hanya dapat digunakan oleh perangkat blackberry
saja,sekarang dilepas dan bisa digunakan di perangkt android dan iOS yang tengah populer
sekarang.Blackberry Messenger (BBM) hadir sebagai aplikasi chat antar perangkat Blackberry
pertama kali pada tahun 2006 atau lebih kurang 10 tahun sejak kemunculan perangkat
Blackberry pertama di dunia, RIM 900. Meskipun sebelumnya sudah ada beberapa aplikasi chat
populer seperti Yahoo Messenger, MSN dan ICQ, kemunculan BBM ini kemudian dengan cepat
melambungkan nama Blackberry untuk meraih belasan juta kalau bukan puluhan juta pelanggan
dalam beberapa tahun berikutnya. Jika kita membandingkan dengan aplikasi chat populer lain
saat ini, Awal Mei 2013 LINE mengumumkan mereka telah memiliki lebih dari 150 juta
pengguna dan sebelumnya WhatsApp juga mengklaim telah memiliki lebih dari 200 juta
pengguna. Ketika dunia melihat bahwa BBM merupakan satu-satunya nilai jual perangkat
Blackberry, 14 Mei 2013 CEO Blackberry Thorsten Heins mengumumkan bahwa BBM akan
hadir di perangkat Android dan iOS paling lambat bulan September 2013. Banyak orang
mengatakan bahwa kehadiran BBM di perangkat Android dan iOS merupakan suatu kesalahan
dan dapat menjadi akhir dari Blackberry karena jika BBM dapat diakses pada perangkat lain,
tidak akan ada orang yang mau membeli perangkat Blackberry lagi karena sebuah masalah
menahun yang tak kunjung terselesaikan, (sering) hang & harus cabut-pasang baterai untuk
menormalkannya kembali.
Dengan itu Blackberry berani mengambil resiko untuk melepas BBM ke pasar bebas,
BlackBerry justru memperluas pasar produk aplikasinya. Jelas ini langkah berisiko besar.Karena
blackberry mengambil suatu keputusan yang bakal hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai
secara obyektif. Situasi ini mengandung potensi kegagalan dan potensi sukses. Semakin besar
kemungkinan kerugian, semakin besar risikonya.Apabila berhasil,maka blackbery akan
mendapatkan keuntungan dari dilepasnya BBM ini ke android dan iOS,namun apabila
gagal,justru blackberry akan semakin tenggelam dari persaingan global.Tapi di tengah
persaingan penjualan ponsel cerdas yang begitu sengit, risiko memang harus diambil. Inilah jurus
pamungkas terakhir BlackBerry setelah posisi mereka di tiga besar produsen ponsel cerdas
terdepak oleh Windows Phone.
Aspek Perencanaan Bisnis:
Jika ditinjau dari aspek Perencanaan Bisnis, Tujuan dan sasaran perusahaan dapat
ditetapkan melalui perencanaan. Rencana manajemen BlackBerry untuk mengalihkan bisnis
perusahaan dari sektor konsumer ke sektor layanan bisnis dan pemerintahan diperkirakan belum
bakal bisa menghentikan laju merosotnya perusahaan.apalagi Saat ini, total pelanggan
perusahaan sekitar 72 juta hingga akhir Juni lalu. Jumlah ini turun dari sekitar 76 juta pelanggan
sekitar tiga bulan sebelumnya. Dalam upayanya untuk bangkit, BlackBerry "bertaruh" pada
ponsel Z10 layar sentuh, yang menggunakan sistem operasi terbaru BlackBerry 10. Namun,
upaya ini tampaknya belum berhasil.
Perubahan rencana strategis ini menimbulkan kekhawatiran akan masa depan
perusahaan. Kekhawatiran ini bisa membuat rekanan perusahaan telekomunikasi, pelanggan
bisnis, hingga pelanggan konsumer meninggalkan platform ini.
Perencanaan Bisnis Blackberry melepas BBMnya, Jika dilihat dari trend penjualan
perangkat Blackberry di dunia yang terus turun drastis dari tahun ke tahun terlihat bahwa RIM
melakukan spekulasi daripada mati, lebih baik bertahan hidup dengan penguasaan pasar
secukupnya daripada mati sama sekali. Dengan melepas BBM (salah satu platform chating yg
sudah sangat mendunia) diharapkan RIM masih memperoleh revenue jika seandainya penjualan
perangkat Blackberry sudah berhenti. Kedua adalah RIM mencoba untuk melakukan turn around
dengan mengubah fokus dari penyedia perangkat ke content provider. Ketiga mungkin juga
mereka mencoba untuk bersaing bebas dengan platform chating lainnya yang lintas sistem
operasi, seperti Line, What apps, We chat, Kakao Talk dll
Blackberry sadar ketika platform chating lainnya mulai populer (what's apps, line,
kakao talk, we chat) dan semuanya lintas platform OS, maka berarti mereka adalah killer apps
BBM, jika BBM tetap defensif, dengan jumlah "musuh" yg lebih banyak maka BBM akan
terbunuh. Terbunuhnya BBM pastinya akan membunuh smart phone Blackberry. Dengan
membuka eksklusifitas BBM, maka diharapkan BBM tidak mati dan perangkat Blackberry masih
bisa hidup juga. Upaya ini sepertinya menjadi senjata terakhir RIM utk bersaing di industri smart
phone yang sangat ketat dan crowded.
Aspek Mengambil Keputusan:
Keputusannya untuk melepas BBM merupakan langkah strategis agar dapat bersaing
dengan platform-platform lainnya seperti Whatsapp, Line, Kakao Talk, dan WeChat. Selain itu,
Blackberry yakin dapat mendulang keuntungan lebih melalui BBM dengan menyediakan layanan
berbayar untuk pembelian virtual seperti stiker layaknya Line. Hasil dari keputusan itu adalah
Blackberry dapat terlihat pada antusiasme konsumen Android dan iOS yang tinggi, bahkan
melebihi perkiraan Blackberry. Peluncuran perdana BBM di Android dan iOS yang dikabarkan
dapat didownload pada 21-22 September 2013 lalu berhasil menyedot perhatian 1.1 juta
pengguna Android. Walaupun akhirnya mengakibatkan server overload dan peluncurannya mau
tidak mau ditunda, Blackberry berhasil mendulang popularitas yang diluar dugaan. Keputusan
yang diambil oleh Blackberry untuk saat ini berbuah manis. Sisanya adalah kompetensi dan
konsistensi Blackberry dalam memenuhi antusiasme penggemarnya, serta mampu
menginvestasikan BBM agar menghasilkan pendapatan tambahan selain dari penjualan
ponselnya.
Blackberry mengambil keputusan untuk melepas ekslusivitas layanan chattingnya, yaitu
Blackberry Messenger (BBM). Layanan chatting BBM yang selama ini menjadi tulang
punggung ponsel Blackberry akhirnya dibuka untuk Android dan iOS. Banyak yang menilai
keputusan Blackberry ini merupakan tindakan bunuh diri. Ditambah dengan kenyataan pahit
yang dialami oleh Blackberry atas penurunan jumlah penjualannya serta kurang berhasilnya tipe
baru Z10, Q10, dan Q5 di pasaran, desas-desus Blackberry tidak lama lagi akan diakuisisi
berembus kencang. keputusan CEO BlackBerry Thorsten Heins untuk melepas BBM sebagai
aplikasi mandiri menunjukkan kepercayaan diri perusahaan bahwa ponsel BlackBerry 10 dapat
bersaing dengan kompetitor meski BBM tidak lagi eksklusif.
Jika ditinjau dari aspek Mengambil Keputusan, para wirausaha harus kreatif, terutama
dalam mengambil keputusan. Anda harus mempunyai kepercayaan diri yang teguh dan yakin
bahwa mampu membuat keputusan-keputusan yang tepat. Kemampuan membuat keputusan
inilah yang membedakan seorang wirausaha dari yang lain.Pada backberry,aspek mengambil
keputusan ini sangat terlihat dimana blackbery berani mengambil keputusan untuk melepas
eksklusivitas BBMnya dengan kepercayaan diri yang tinggi untuk tetap dapat bersaing di
persaingan global.
Aspek Kepemimpinan :
Jika ditinjau dari aspek kepemimpinan, Prestasi total sebuah bisnis terutama ditentukan
oleh sikap dan tindakan dari sang wirausaha. Efektivitas sebagai pemimpin ditentukan oleh hasil-
hasil yang dicapai. Perilaku pemimpin menyangkut 2 bidang utama yaitu berorientasi pada tugas
yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran dan berorientasi pada orang yang
memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Di bawah Heins, BB mampu meraih untung setelah terpuruk di masa kepemimpinan
Mike Lazaridis dan Jim Balsillie. Langkah Heins memang berani. Selama ini, BBM adalah
keunggulan utama BlackBerry. Banyak orang membeli peranti yang aslinya untuk kalangan
profesional ini karena faktor BBM. Bahkan, sampai sekarang, banyak pengguna BlackBerry
enggan beralih ke peranti lain karena tak mau kehilangan Grup BBM yang kadung tersusun di
perangkat genggamnya. Itu sebabnya langkah Heins melepas keunggulan BlacBerry ini bukan
hanya mengejutkan. Banyak yang menganggap Heins sedang berjudi besar-besaran. Dengan
melepas BBM ke perangkat genggam berbasis IOS dan Android, risiko bagi BlackBerry sangat
besar. Apalagi banyak perangkat genggam Android dilepas dengan harga murah. Sebaliknya,
justru produk terbaru BlackBerry jelas-jelas tak ditujukan untuk pasar menengah ke bawah. Lihat
misalnya seri Z10 dan Q10. Seri andalan terbaru ini dilepas dengan harga sekitar Rp 7 juta.
Bahkan, seri termurah pun, yaitu Q5, masih berharga di kisaran Rp 4 juta. Bandingkan harga itu
dengan harga Samsung Galaxy Grand dan Galaxy Mini yang keduanya bakal bisa memakai
BBM. Dua peranti buatan Korea ini dilepas dengan harga sekitar Rp 3,5 juta. Ada yang menilai
BlackBerry sedang menggali kuburannya sendiri dengan melepas BBM menjadi multiplatform.
Bunuh diri atau bukan, yang pasti Heins punya perhitungan matang. Strategi melepas BBM
menunjukkan BlackBerry justru ingin menjangkau pasar yang lebih luas. Mereka tak ingin hanya
menjual perangkat genggam, tapi juga ekosistem BlackBerry. BBM adalah bagian dari ekosistem
yang diharapkan mampu tetap menjaga nama besar BlackBerry. Bagi Heins, melepas BBM
justru sangat strategis. Ibarat mundur selangkah namun mendapat keuntungan maju dua langkah.
Dengan melepas BBM, brand equity BlackBerry akan meningkat. Orang mungkin tak membeli
perangkat genggamnya, namun nama BlackBerry tetap masuk dalam top of mind pengguna
BBM.