tugas laporan penyuluhan

  • Upload
    frsetio

  • View
    79

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengendalian hama dan penyakit menggunakan teknik penyuluhan terhadap petani

Citation preview

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    1/22

    MAKALAH TENTANG

    PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP

    HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI

    MATA KULIAHDASAR PENYULUHAN

    DAN

    KOMUNIKASI

    Disusun Oleh:

    FURQON RINO SETIO

    NPM : 12110034

    RUDI HERMAWAN

    NPM : 12110067

    SEKOLAH TINGGI PERTANIAN (STIPER)

    DHARMA WACANA METRO

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    2/22

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah hirobbil allamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat

    rahmat dan hidayahnya penulis telah menyelesaikan makalah Dasar Penyuluhan dan

    Komunikasi pertanian tentang Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Hama dan

    Penyakit Pada Tanaman Padi. Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini, dan kepada Bapak

    Ir. Zulkarnaen AW selaku Dosen yang telah membimbing penulis membuat laporan

    makalah yang sangat sederhana ini. Penulis menyadari bahawa laporan ini masih

    memiliki keterbatasan dan beberapa kelemahan dalam kualitas data dan informasi yang

    dihasilkan serta dalam interpretasinya. Serta meminta maaf dan mohon pemakluman

    bila mana isi dari tugas ini ada kekurangan dan ada tulisan yang dibuat kurang tepat.

    Untuk perbaikan kedepan penulis mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun dari para pembaca agar lebih baik. Dengan ini penulis mempersembahkan

    tugas makalah yang sangat sederhana ini dengan rasa terima kasih. Semoga tugas

    makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

    30 mei 2013

    Penyusun.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    3/22

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ....................................................................................................... i

    Daftar Isi .................................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

    1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 4

    1.2. Tujuan ...................................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5

    2.1. Ciri-ciri Umum .......................................................................................... 5

    2.2. Reproduksi .......................................................................................... 5

    2.3. Keanekaragaman Budaya .................................................................. 5

    2.4. Keanekaragaman Tipe Beras/Nasi ...................................................... 6

    BAB III METODE TEKNIK PENYULUHAN ...................................................... 7

    3.1. Teknik Penyuluhan .............................................................................. 7

    3.2. Kondisi Umum Wilayah .................................................................. 8

    3.3. Karakteristik Tanah dan Air .................................................................. 9

    BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................ 10

    4.1. Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi ........................... 10

    4.2. Cara-cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi .... 18

    BAB V PENUTUP .................................................................................................... 22

    5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 22

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    4/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangPadi berasal dari bahasa latin yaitu (Oryza Sativa L.) adalah salah satu tanaman

    budaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman

    budaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus)

    yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi mampu menghasilkan beras yang

    merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Sehingga tanaman padi merupakan salah

    satu bidang pertanian yang digalakkan di Indonesia. Pada tanaman padi terdapat banyak

    hama dan penyakit yang menyerang, sehingga dapat mengakibatkan penurunan

    produksi padi tersebut. Sedangkan didaerah daerah pelosok Indonesia masih banyak

    petani yang belum mengetahui jenis jenis hama dan penyakit yang menyerang

    tanaman padi. Selain itu juga mereka belum mengetahui cara cara pengendalian yang

    tepat terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Berdasarkan keadaan

    tersebut, pada makalah ini kami mengangkat judul peranan Penyuluh terhadap Hama

    dan Penyakit.

    1.2TujuanBertujuan untuk mengetahui jenis jenis hama dan penyakit yang menyerang

    tanaman padi dan cara cara pengendaliannya, untuk menumbuhkan minat petani agar

    mengendalikan hama dan penyakit menggunakan pestisida yang baik dan benar untuk

    budidaya tanaman padi, untuk mendorong petani agar mampu melakukan

    pemberantasan hama dan penhyakit untuk budidaya tanaman padi.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    5/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Ciriciri Umum

    Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae (sinonim : Graminae atau

    Glumiflorae). Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang

    sangat pendek, strukturserupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling

    menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, dan berurat daun sejajar.

    2.2 Reproduksi

    Padi merupakan tanaman yang memiliki proses penyerbukan sendiri, karena

    95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan

    terjadi zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang

    membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperma. Pada akhir perkembangan,

    sebagian besar bulir padi mengandung pati dibagian endosperma. Bagi tanaman muda,

    pati berfungsi sebagai cadangan makanan. Sedangkan bagi manusia, pati dimanfaatkan

    sebagai sumber gizi.

    2.3 Keanekaragaman Budaya

    Adapun jenis-jenis padi yang ada diIndonesia, diantaranya :

    Padi gogoDi beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi

    lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti disawah. Di Lampung

    Selatan dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan

    dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.

    Padi rawaPadi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudayakan didaerah rawa-

    rawa. Selain diKalimantan, padi tipe ini ditemukan dilembah sungai Gangga. Padi

    rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan

    kedalaman air yang ekstrim musiman.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    6/22

    2.4 Keanekaragaman Tipe Beras/Nasi

    Padi PeraPadi pera adalah padi dengan kadar Amilosa pada pati lebih dari 20% pada

    berasnya butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera

    adalah padi pulen, sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan

    berbagai jenis beras dijual dipasar Indonesia tergolong padi pulen. Penggolongan

    ini dilihat dari konsistensi nasinya.

    KetanKetan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu.

    Padi ketan memiliki kadar amilosa dibawah 1% pada pati berasnya. Patinya

    didominasi oleh amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.

    Padi WangiPadi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang

    beberapa tempat diAsia yang dikenal adalah ras Cianjur Pandan

    wangi (sekarang telah menjadi kulrivar unggul) dan rojolele

    kedua kultivar ini adalah varietas Javanica yang berumur

    panjang.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    7/22

    BAB III

    METODE TEKNIK PENYULUHAN

    Pada dasarnya Metode Penyuluhan yang paling tepat adalah disesuaikan dengan

    kebutuhan sasaran yaitu Penyuluh harus dapat mempertimbangkan tempat yang paling

    baik adalah di tempat kegiatan sasaran baik itu di sawah atau rumah, Sehingga petani

    biasa nyaman dengan kegiatan Penyuluhan. Mereka biasa Sharing, diskusi tentang

    permasalan yang dihadapi petani, serta Pertimbangan yang tidak kalah penting yaitu

    waktu. Penyesuaian waktu perlu dipertimbangkan, dipilih yang tidak menggangu

    kegiatan rutin yang dilakukan petani. Oleh karena itu penyuluh harus dapat menciptakan

    hubungan yang baik dengan sasaran. Agar Penyuluh dan Petani merasa sama-sama

    saling menjadi bagian dari diri masing-masing, Sehingga akan dapat memberikan

    sesuatu yang baru atau inovasi baru sehingga dapat menciptakan suatu perubahan, baik

    perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan.

    Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode penyuluhan dengan

    menggunakan media cetak yaitu folder dan dilakukan secara lisan. Alasan pemilihan

    metode ini adalah penyuluh dapat berkomunikasi secara langsung dengan kelompok

    sasaran yakni petani dapat memberikan Feedback atau pertanyaan secara langsung dan

    bisa langsung dijelaskan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhannya Sehingga

    penyuluhan dapat berlangsung efektif dan efisien. Penyuluh juga menggunakan

    pendekatan kelompok, dimana penyuluhan dilakukan dalam satu kelompok dengan

    menyampaikan penjelasan mengenai materi serta dengan pembagian folder yang

    disiapkan oleh penyuluh agar materi lebih cepat diterima sasaran (petani).

    3.1 Teknik Penyuluhan Pemberantasan Hama dan Penyakit Dalam Budidaya

    Tanaman padi Di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.Teknik penyuluhan adalah cara yang digunakan oleh penyuluh untuk

    mendekatkan materi pada sasaran atau petani. Ada berbagai macam teknik yang bisa

    digunakan penyuluh dalam kegiatan penyuluhannya. Dalam penyuluhan ini penyuluh

    menggunakan tiga macam teknik penyuluhan.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    8/22

    Teknik penyuluhan yang digunakan berupa teknik demontrasi cara (demoplot,

    ceramah dan dengan menggunakan media cetak. Demonstrasi cara yaitu lebih

    menonjolkan pada upaya menunjukkan atau mempraktekkan kepada sasaran

    penyuluhan tentang cara kerja yang benar.

    Pada teknik ceramah penyuluh memegang peranan untuk menyampaikan dan

    menjelaskan materi dengan langsung memberikan kesempatan sasaran untuk

    menyampaikan tanggapannya. Penyuluhan dengan menggunakan media cetak adalah

    penyuluhan yang menggunakan media cetak berupa folder yang dibagikan saat

    penyuluhan berlangsung. Alasan menggunakan ketiga teknik ini yaitu agar selain petani

    cepat mengerti materi yang disampaikan juga bisa mempraktekkan materi. Jadi melihat

    dari tujuan tersebut ketiga teknik diatas sangat efektif dan tepat digunakan.

    3.2 Kondisi Umum Wilayah

    Dilaksanakan dipersawahan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

    Kecamatan Trimurjo meliputi 11 Kampung dan 3 Kelurahan yang mempunyai luas

    areal 5.782,51 Ha, dan berbatasan dengan :

    - Sebelah Utara dengan Kecamatan Punggur- Sebelah Selatan dengan Natar- Sebelah Timur dengan Kecamatan Metro Barat- Sebelah Barat dengan Bumi Ratu Nuban

    http://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/padi.jpg
  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    9/22

    Ibu kota Kecamatan Trimurjo dikelurahan Simbarwaringin secara Geografis Kabupaten

    Lampung Tengah terletak pada posisi :

    a. TimurBarat : 105.10 Bujur Timur115. 15 Bujur Timurb. UtaraSelatan : 05. 05 Lintang Selatan05. 10 Lintang Selatan.

    Kecamatan Trimurjo terbagi atas 14 wkpp atau wilayah binaan Penyuluh Pertanian

    dalam 11 Kampung dan 3 Kelurahan serta memiliki sawah teknis 4.209 Ha,

    ladang/tegalan 161,642 Ha, pekarangan 1.205,64 Ha, tanah lainlain seluas 206.53 Ha.

    Tinggi dari permukaan laut (dpl)/tinggi tempat 56m, dengan Topografi sebagian besar

    (90%) datar dan sebagian kecil (10%) miring, dengan kemiringan 8% sampai dengan

    14%.

    3.3Karakteristik Tanah dan Air

    Jenis tanah diwilayah Kecamatan Trimurjo adalah sebagian besar (90%)

    podselik merah kuning dengan drainase cukup baik sampai sedang,keadaan lapisan

    tanah kedalamannya antara 15cm sampai dengan 20cm, tekstur tanah lempung, struktur

    tanah remah sampai gempal, reaksi tanah masam dengan PH berkisar antara 4,8 sampai

    dengan 5,6. Kesuburan tanah rendah sampai dengan sedang, bahan organik 2,0.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    10/22

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

    Hama dan Penyakit pada tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan

    dan perkembangan padi itu sendiri. DiIndonesia, kehilangan hasil padi akibat serangan

    Hama dan Penyakit diperkirakan mencapai 200.000 300.000 Ton per tahun. Adapun

    macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi diantaranya adalah :

    Hama pada tanaman Padi :

    1.

    Penggerek batang/sundep beluk

    Penggerek batang merupakan hama paling menakutkan pada pertanaman padi,

    karena sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi.

    Dilapangan, kehadiran hama ini ditandai oleh datangnya ngengat (kupu-kupu)

    dan kematian tunas padi, kematian malai, dan ulat penggerek batang. Hama ini

    merusak tanaman pada semua fase tumbuh, baik pada saat pembibitan fase

    anakan, maupun fase berbunga. Bila serangan terjadi pada pembibitan sampai

    fase anakan, hama ini disebut sundep, dan jika terjadi pada saat berbunga,

    disebut beluk.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    11/22

    2. Wereng hijau

    Peran wereng hijau (WH) dalam sistem pertanaman padi menjadi penting oleh

    karena WH merupakan vektor penyakit tungro, yang merupakan salah satu

    penyakit virus terpenting diIndonesia. Kemampuan WH sebagai penghambat

    dalam sistem pertanian padi sangat tergantung pada penyakit virus tungro.

    Sebagai hama, WH banyak ditemukan pada sistem sawah irigasi teknis,

    ekosistem tadah hujan, tetapi tidak lazim pada ekosistem padi gogo.

    WH menghisap cairan dari dalam daun bagian pinggir, tidak menyukai pelepah,

    atau daun-daun bagian tengah. Gejala padi terkena WH yaitu daun-daun padi

    berwarna kuning sampai kuning orange, penurunan jumlah anakan, dan

    pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek), dan pemupukan unsur

    Nitrogen (urea/ZA) yang tinggi sangat memicu perkembangan WH.

    3. Wereng coklat

    Wereng coklat menyebabkan daun berubah kuning orange sebelum menjadi

    coklat dan mati.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    12/22

    Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan

    wereng coklat, dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau hopper

    burn.

    wereng coklat juga dapat menularkan penyakit virus kerdil rumput, dua

    penyakit yang merusak. Ledakan wereng coklat biasanya terjadi akibat

    penggunaan pestisida yang tidak tepat, dan kondisi lingkungan yang cocok

    untuk wereng coklat (lembab, panas).

    4. Walang sangit

    Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase

    pemasakan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang

    sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga akan mempertahankan diri dengan

    mengeluarkan bau.

    Selain sebagai mekanisme mempertahankan diri, bau yang dikeluarkan juga

    untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit

    merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.

    Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan

    mengapur, serta gabah menjadi hampa.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    13/22

    5. Hama putih palsu

    Hama Daun Putih Palsu (Cnaphalocrosis Medinalis) serangan hama putih palsu

    terjadi pada saat tanaman masih dalam fase vegetative (tanaman muda) walaupun

    tidak menutup kemungkinan juga kadang terjadi saat tanaman sudah keluar malai.

    Dan biasanya menjadi serangan yang berarti bila kerusakan pada daun terjadi saat

    padi memasuki fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai >50%.

    Dalam artian hama ini menyerang tanaman sekitar umur 10 hari, jika pada tanaman

    padi. Sebelum terjadi serangan hama putih palsu biasanya diawali dengan

    kehadiran ngengat/kupu-kupu berwarna kuning coklat yang memiliki tiga buah pita

    hitam dengan garis lengkap atau terputus pada bagian sayap depan.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    14/22

    Penyakit pada tanaman Padi

    1. Hawar Daun Bakteri

    Hawar daun bakteri (HBD) merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan

    menurunkan hasil panen sampai 36%. Penyakit terjadi pada saat musim hujan

    atau kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan

    dipupuk N tinggi (>250 kg Urea/ha).Penyakit HBD menghasilkan dua gejala

    khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman

    berumur >30 hari (persemaian atau yang baru pindah). Daun daun berwarna

    hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam keadaan parah keadaan daun

    menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman yang terserang penggerek batang

    atau terkena air panas (lodoh), sementara hawar merupakan gejala yang paling

    umum pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase

    pemasakan.

    Gejala diawali dengan timbulnya bercak abuabu (kekuningan) umumnya pada

    tepi daun dalam perkembangannya gejala akan meluas, membentuk hawar, dan

    akhirnya daun mengering. Dalam keadaan lembab (terutama pagi hari),

    kelompok bakteri berupa butiran berwarna kuning keemasan, dapat dengan

    mudah ditemukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala hawar, dengan

    bantuan angin gesekan antar daun, dan percikan air hujan, massa bakteri ini

    berfungsi sebagai alat penyebar penyakit HBD.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    15/22

    2. Busuk Batang

    Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi bagian tanaman dalam

    kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Untuk mengamati

    penyakit ini, kanopi pertanaman perlu di buka. Perlu di waspadai apabila terjadi

    kerebahan pada pertanaman, tanpa sebelumnya terjadi hujan dengan angin yang

    kencang.

    Gejala awal berupa bercak berwarna kehitaman, bentuknya tidak teratur pada

    sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya, cendawan

    menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, lalu anakan mati, dan

    akibatnya tanaman menjadi rebah.

    3. Bercak ( Cerospora )

    Bercak cerospaora di sebabkan oleh jamur Cerospora Oryzae. Penyakit ini

    menyebabkan kerusakan yang serius pada pertanaman di lahan yang kurang

    subur. Penyakit ini menghasilkan gejala lurus sempit berwarna coklat pada

    helaian daun bendera, pada fase tumbuh pemasakan. Gejala juga dapat terjadi

    pada pelepah dan kulit gabah.

    http://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/busuk-batang-padi.jpghttp://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/busuk-batang-padi.jpg
  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    16/22

    4. Penyakit Blast

    Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamurPyricularia oryzae(P.

    grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan

    gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada

    daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar,

    berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna

    putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif

    menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah

    (busuk leher). Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam

    budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzaeini bila tidak

    diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70

    %.Blas akan segera menyebar apabila didukung oleh kelembapan dan suhu

    optimum yaitu antara 24 C - 28 C.blas menyerap nutrisi tanaman padi untuk

    memperbanyak diri dan mempertahankan hidup. Bila menyerang pada daun

    muda, menyebabkan proses pertumbuhan tidak normal, beberapa daun menjadi

    kering dan mati. Blas pada daun banyak menyebabkan kerusakan antara fase

    pertumbuhan hingga fase anakan maksimum. Infeksi pada daun setelah fase

    anakan maksimum biasanya tidak menyebabkan kehilangan hasil yang terlalu

    besar, namun infeksi pada awal pertumbuhan sering menyebabkan puso

    terutama varietas yang rentan. Penggunaan fungisida pada fase vegetatif sangat

    dianjurkan apabila guna menekan tingkat intensitas serangan blas daun dan juga

    dapat mengurangi infeksi pada tangkai malai (blas leher).

    Pemupukan unsur Nitrogen dimusim penghujan yang tinggi juga akan memicu

    pertumbuhan blas.

    Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi yang ideal

    dan lemahnya jaringan daun, sehingga spora blas pada awal pertumbuhan dapat

    menginfeksi optimal dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    17/22

    Penanaman padi terutama pada musim tanam rendengan/hujan haruslah ekstra

    hati-hati.

    Dengan curah hujan yang tinggi serta adanya faktor angin memicu

    perkembangan blas dapat meluas dengan cepat. Pengelolaan jarak tanam yang

    terlalu rapat juga mempengaruhi kecepatan perluasan penyakit ini.

    5. Penyakit Tungro

    Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus bentuk batang, Rice tungro

    bacilliform virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice tungro spherical virus

    (RTSV) yang dapat menginfeksi satu sel tanaman secara bersama-sama tanpa

    mengakibatkan proteksi silang antar keduanya. Virus tungro hanya disebarkan

    oleh wereng hijau sebagai vektornya, tidak terjadi multiplikasi dalam tubuh

    wereng dan tidak terbawa pada keturunannya. Penularan virus tungro dapat

    terjadi apabila vektor memperoleh virus setelah mengisap tanaman yang

    terinfeksi virus kemudian berpindah dan menghisap tanaman lain yang sehat.

    Gejala serangan tungro yang menonjol adalah perubahan warna daun dan

    tanaman tumbuh kerdil. Warna daun tanaman sakit bervariasi dari sedikit

    menguning sampai jingga, perubahan warna daun dimulai dari bagian ujung,

    meluas ke bagian pangkal. Tingkat kekerdilan tanaman juga bervariasi dari

    sedikit kerdil sampai sangat kerdil. Jumlah anakan sedikit dan sebagian besar

    gabah hampa. Infeksi virus tungro juga menurunkan jumlah malai per rumpun,

    malai pendek sehingga jumlah gabah per malai rendah.Serangan yang terjadi

    pada tanaman yang sudah mengeluarkan malai umumnya tidak menimbulkan

    kerusakan fatal. Tinggi rendahnya intensitas serangan tungro ditentukan oleh

    beberapa faktor diantaranya: ketersediaan sumber inokulum (tanaman terserang),

    adanya vektor (penular),

    http://2.bp.blogspot.com/-3z1cwcqRyX4/US_DpYBnHAI/AAAAAAAAAF4/Q6f4UfhUcTY/s1600/DSC06151.JPG
  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    18/22

    adanya varietas peka dan kondisi lingkungan yang memungkinkan, namun

    keberadaan vektor yang mengandung virus adalah faktor yang terpenting.

    Intensitas penyalit tungro juga dipengaruhi oleh tingkat ketahanan varietas dan

    stadia tanaman. Tanaman stadia muda, sumber inokulum tersedia dan populasi

    vektor tinggi menyebabkan tingginya intesitas serangan tungro. Ledakan tungro

    biasanya terjadi dari sumber infeksi yang berkembang pada pertanaman yang

    tidak serempak.

    4.2 Caracara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

    Hama dan penyakit dapat menghambat pertumbuhan, dan dapat menyebabkankerugian besar, diIndonesia kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit. Untuk

    mengurangi kerugian kerugian dari hama dan penyakit tersebut, perlu ada strategi

    pengendalian Hama dan Penyakit yang betul-betul tepat dan terencana. Antara lain :

    1. Hama Penggerek BatangPengendaliannya

    - Pola Tanam- Cara fisik/mekanis- Eradikasi/sanitasi- Pemanfaatan Musuh Alami- Penggunaan Insektisida korektif2. Walang Sangit- Pengendalian dengan sanitasi lingkungan- Pengendalian secara kultur teknik- Pengendalian secara biologi- Pengendalian berdasarkan perilaku serangga- Pengendalian dengan bahan tanaman yang menghasilkan bau penolak Walang

    sangit

    - Pengendalian dengan bahan kimia pestisida.

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    19/22

    3. Wereng Coklat ( WCK )Cara pengendaliannya :

    Melakukan pemantauan secara rutin dan terjadual yang di lakukan dengan caramengamati areal tanaman padi dalam interval waktu tertentu ( misalnya

    seminggu sekali ), sejak awal persemaian, penanaman sampai panen.

    Memusnahkan singgang ( sisa tanaman ) yang terserang virus kerdil rumput dankerdil hampa dengan cara mengolah tanah sesegera mungkin setelah tanaman

    padi di panen. Dengan kita membiarkan lahan tersebut, maka kemungkinana

    timbulnya serangan virus akan lebih besar saat kita memulai penanaman

    kembali.

    Menanamn padi varietas unggul tahan hama. Penanaman varietas tahan hamaterbukti mampu dan efektif mengurangi serangan wereng coklat.

    Melakukan pemusnahan selektif terhadap tanaman padi yang terserang ringan.Artinya memilih tanaman padi yang terserang dengan cara mengambilnya untuk

    kemudian di buang / di bakar di tempat lain. Bila terjadi serangna berat, maka

    perlu di lakukan pemusnahan ( eradikasi ) total.

    Pemupukan yang teratur dengan menyeimbangkan unsur makro maupun mikroyang di perlukan tanaman padi.

    Pemakaian Pestisida dari awal tanam sangat efektif untuk mencegah hamasundep, beluk tersebut.

    4. Walang Sangit Pengendalian secara kultur teknik

    Pengendalian secara biologis Pengendalian dengan menggunakan perilaku serangga Pengendalian kimiawi.5. Hawar Daun Bakteri

    Pengendaliannya :

    - Penerapan jarak tanam yang tidak terlalu rapat terutama pada musimpenghujan, jarak tanam bisa menggunakanmetode jajar legowo

    - Hindari pemberian berlebihan pupuk Urea (N)

    http://sampulpertanian.blogspot.com/2013/05/mengenal-metode-jajar-legowo.htmlhttp://sampulpertanian.blogspot.com/2013/05/mengenal-metode-jajar-legowo.html
  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    20/22

    - Pemberian air yang intermiten atau berselang- Pemberian Bakterisida dapat membantu pengendalian penyakit ini- Bila sudah berselang pemberian air dibatasi sampai keadaan air kering (tidak

    retak) lalu berikan Bakterisida

    6. Busuk BatangPengendalian dengan teknik pengelolaan lingkungan yang dilaporkan dapat

    menekan penyakit busuk batang diantaranya adalah: jerami dan tunggul dari

    tanaman yang terinfeksi diangkut keluar petakan sawah dan dibakar,

    pengeringan sawah secara berkala, pemupukan komplit dan nitrogen diberikan

    sesuai kebutuh tanaman, jarak tanam tidak terlalu rapat, dan memilih varietaspadi yang tidak mudah rebah. Serta Pengendaliannya dengan menggunakan

    fungisida berbahan aktif difenoconazol dianjurkan untuk mengendalikan

    penyakit busuk batang.

    7. Bercak CerosporaPengendalian dengan penanaman varietas tahan dan perbaikan kondisi tanaman.

    Pemupukan N, P, dan K yang mencukup kebutuhan tanaman sangat efektif

    menekan perkembangan penyakit. Penyemprotan fungisida difenoconazol satu

    kali dengan dosis 1 cc per satu liter air volume semprot 400-500 l /ha pada

    stadium anakan maksimum, menekan perkembangan penyakit bercak daun

    cercospora hingga 32,10%.

    8. Hama Daun Putih Palsu Serangan hama putih palsu jika dibiarkan biasanya akan berhenti dengan

    sendirinya dan jarang yang mengakibatkan gagal panen. Tanaman padi yang

    terserang hama ini dapat pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik.

    Untuk mengurangi akibat serangan upayakan pemeliharaan tanaman sebaikmungkin agar tanaman bisa tumbuh secara baik, sehat, dan seragam.

    Lakukan pengeringan untuk mengurangi kelembaban udara sekitar padi Gunakan insektisida (bila diperlukan) berbahan aktif fipronil atau dimehipo

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    21/22

    9. Penyakit Blast Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada tanaman padi. Penggunaan varietas tahan & pembenaman jerami Penggunaan varietas baru yang tahan terhadap blast sangat dianjurkan bagi

    daerah yang endemi terhadap blast.

    Pemupukan berimbang Penggunaan pupuk Nitrogen yang tidak berlebihan, sertamenggunakan kalium

    untuk mempertebal lapisan epidermis daun

    Waktu tanam yang tepat Penggunaan Fungisida Kimia & Nabati.

    10.Penyakit Tungro waktu tanam tepat Menanam varietas tahan Eradikasi tanaman terserang Pemupukan N yang tepat

    Penggunaan Pestisida

  • 5/26/2018 tugas laporan penyuluhan

    22/22

    BAB V

    PENUTUP

    5.1KesimpulanPadi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang sangatpendek, struktur serupa, batang, terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling

    menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, dan berurat daun sejajar. Hama dan

    Penyakit pada tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan dan perkembangan

    padi itu sendiri. Adapun macammacam Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman

    padi yaitu penggerek batang, wereng hijau, wereng coklat, walang sangit, hama putih

    palsu, penyakit busuk batang, penyakit bercak, penyakit blas, dan penyakit tungro.

    Disini hanya sebagian kecil dari Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman padi.

    Hama dan Penyakit tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pada

    tanaman padi, sehingga diperlukan berbagai cara untuk mengendalikannya.