Upload
nashrul
View
9
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penejelasan secara singkat mengenai lemak
Citation preview
MAKALAH METABOLISME DAN PENGENDALIANNYA
LEMAK
Disusun Oleh:
Vivi Inda Sari (138420100002)
Mochamad Nashrullah (138420100003)
Icha Devi Safitri (138420100005)
Naning Windi Rokayana (138420100004)
JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan
manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lemak. Sifat kimia dan fungsi
biologis lemak juga berbeda beda.Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa
lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukan dalam
satu kelompok yang disebut lipid. Macam senyawa senyawa serta kuantitasnya yang
diperoleh melalui ekstraksi ini sangat tergantung pada bahan alam sumber lipid yang di
gunakan. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung
banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90% dalam jaringan otak atau dalam telur
terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5% sampai 30%.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi lemak?
b. Bagaimana fungsi lemak?
c. Bagaimana klasifikasi lemak?
d. Bagaimana pencernaan lemak?
e. Bagaimana penyakit-penyakit yang disebabkan oleh konsumsi lemak berlebih?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari lemak?
b. Mengetahui fungsi dari lemak?
c. Mengetahui klasifikasi lemak?
d. Mengetahui pencernaan lemak?
e. Mengetahui penyakit-penyakit yang disebabkan oleh konsumsi lemak berlebih?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C),
Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang dapat larut dalam zat pelarut lemak seperti benzene,
ether.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan
yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar
disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
2.2 Fungsi Lemak
Sumber energi
Bahan baku hormon
Insulasi perubahan suhu
Sumber asam lemak esensial linoleat dan linolenat
Pelarut vitamin A,D,E,K & membantu transportasi dan absorsi
Membantu sekresi asam lambung dan pengosongan lambung
Melindungi organ jantung, hati, ginjal dari benturan
Cadangan enersi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat
tertentu.
Lemak pada jaringan bawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin, sedangkan pada
wanita memberikan contours khas feminine seperti jaringan lemak di daerah gluteal
dan di daerah bahu dan dada.
Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam
lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses
penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu,
makanan yang mengandung lemak mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama
dibandingkan makanan yang kurang atau tidak mengandung lemak.
2.3 Klasifikasi Lemak
Menurut sumbernya, lemak dibagi menjadi 2, yaitu lemak nabati dan hewani.
Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedanka lemak
hewani berasalah dari hewan, termasuk ikan, susu dan telur. Kedua jenis lemak
ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya.
Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh yang
menyebabkan titik cair yang lebih rendah dan dalam suhu kamar berbentuk cair,
disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak
jenuh,khususnya mempunyai rantai karbon panjang yang mengakibatkan dalam
suhukamar berbentuk padat. Lemak berbentuk padat inilah yang disebut lemak
atau gaji.
Di dalam daging, sel-sel yang mengandung ada yang menyelip tersebar di
antara sel-sel otot dan ada pula yang terkumpul membentuk jaringan lemak yang
jelas terlihat. Karena itu dibedakan lemak tak terlihat dan lemak terlihat. Antara
keduanya tidak terdapat perbedaan susunan kimiawi.
Lemak berdasarkan klasifikasinya, dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Trigliserida
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah
dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak
dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk
di hati. 98 99 % lemak terdiri dari trigliserida (3 asam lemak + gliserol).
Bila 1 asam monogliserida, 2 asam digliserida. Fungsi utama sumber energi.
Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap
usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke
seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low density
lipoprotein).
Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus
setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk
oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam tubuh.
Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam
jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan
dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan
dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LD
Selain asupan makanan dengan lemak jenuh tinggi, beberapa penyebab
tingginya trigliserida adalah kegemukan, kurang bergerak, dan konsumsi
makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung). Pada beberapa
kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit
ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga.
Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati
yang bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi
kolesterol telah mengalami cacat bawaan. Meskipun begitu, konsumsi
makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik yang teratur bisa menurunkan
kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik (HDL)
2. Kolesterol
Kolestrol adalah jenis lemak yang paling dikenal yang berfungsi sebagai
komponen membran struktural sel dalam sel otak maupun saraf. Dalam hati
kolesterol disintesa dan disimpan. Kolestrol diperlukan dalam pembentukan
asam empedu, asam folat, hormon adrenal korteks, estrogen, androgen dan
progesteron.
Kolesterol tinggi dalam darah akan membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah disebut juga penyempitan pembulh darah (aterosklerosis).
Sumber kolesterol banyak terdapat pada daging sapi, unggas, ikan dan
produk susu
Penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah merupakan penyakit
yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. Hal itu
disebabkan kolesterol yang berlebih akan membentuk bekuan dan plak yang
akan menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan/menghambat aliran darah
ke jantung sehingga menyebabkan serangan jantung, dan ke otak akan
menyebabkan stroke.
Kadar kolesterol terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kolesterol HDL singkatan dari High-Density Lipoprotein, HDL
adalah kolesterol baik karena mempunyai kemampuan untuk
membersihkan pembuluh darah arteri.
b. Kolesterol LDL singkatan dari Low-Density Lipoprotein, LDL
adalah kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat
pembuluh darah arteri.
Kadar kolesterol HDL di atas 60 berarti sangat baik. Makin
tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat
serangan jantung atau stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik
adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah, akan semakin
baik.
3. Lipid Plasma
Agar larut dlm peredaran darah, lemak harus diikat dalam protein
yang larut dalam air. Ikatan lemak (kolesterol, trigliserida dan fosfolipid
dengan protein lipoprotein.
Jenis Lipoprotein :
* Kilomikron
* Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
* Intermediate Density Lipoprotein (IDL)
* Low Density Lipoprotein (LDL)
* High Density Liptoprotein (HDL)
Lipoprotein adalah partikel yang terdiri dari lipid dan protein yang
memungkinkan pengangkutan lipid melalui aliran darah. Sebuah partikel
lipoprotein terdiri dari lapisan luar fosfolipid, yang menjadikannya larut
dalam air, dan inti hidrofobik yang mengandung trigliserida dan ester
kolesterol. Jenis-jenis lipoprotein dibedakan oleh protein permukaan mereka
(apoprotein), ukuran dan jenis dan jumlah lemak yang dikandungnya.
Kilomikron membawa trigliserida (lemak) dari usus ke hati, ke otot
rangka, dan ke jaringan adiposa.
Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) membawa trigliserida
(baru disintesis) dari hati ke jaringan adiposa.
Intermediate-density lipoproteins (IDL) berada diantara VLDL dan
LDL. Mereka biasanya tidak terdeteksi di dalam darah.
Lipoprotein densitas rendah (LDL) membawa kolesterol dari hati ke
sel-sel tubuh. LDL kadang-kadang disebut sebagai "kolesterol jahat".
Lipoprotein densitas tinggi (HDL) mengumpulkan kolesterol dari
jaringan tubuh, dan membawanya kembali ke hati. HDL sering disebut
sebagai "kolesterol baik".
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan
asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Sementara untuk bisa
didistribusikan keseluruh tubuh, lipid plasma harus dapat larut. Oleh karena
itu, susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dikemas bersama
bersama protein yang dikenal dengan lipiprotein.. Jadi, dapat dikatakan
bahwa lipoprotein merupakan pembawa atau carrier lemak (Neal, 2006).
Meningkatnya kadar lipid plasma dalam plasma akan menyebabkan
terjadinya sumbatan dan plak di pembuluh darah sehingga mengakibatkan
timbulnya penyakit, Seperti peningkatan kadar trigliserida dalam darah, yang
disebut dengan hipertrigliseridemia (Smaolin & Grosvenor, 1997).
4. Asam Lemak
a. Asam Lemak Jenuh
Lemak jenuh (lemak dan minyak)
Non esensial, padat pada suhu kamar (mentega, hajih) lemak. Butirat,
kaporat, kaprilat, laurat, miristat, palmitat, stearat
b. Asam Lemak tak Jenuh
Asam Lemak tak jenuh tunggal(cairan). Asam burat, Oleat,
palmitoleat, pada hewani dan nabati
Asam Lemak Tak Jenuh Ganda : linoleat, linolenat, arakidonat,
eikosapentaenoat (EPA), dekosaheksanoat (DHA) minyak dari nabati
(minyak jagung, minyak kedele)
2.4 Pencernaan Lemak
a. Mulut dan lambung
Belum terjadi proses pencernaan lemak yang signifikan pada mulut dan
lambung. Namun enzim lipase lingual yang dihasilkan pada kelenjar ludah bawah
lidah memasuki lambung (menjadi disebut enzim lipase lambung) memiliki
fungsi meminimalkan ukuran lemak. Dalam esophagus lemak pun hanya selintas
melewatinya saja.
b. Usus halus
Pencernaan lemak yang utama terjadi di usus halus. Proses pencernaan
tentunya selalu melibatkan air. Seperti yang diketahui secara umum bahwa lemak
sukar bercampur dengan air. Maka dari itu, perlu proses emulsifikasi lemak
terlebih dahulu agar selanjutnya lemak dapat dicerna dan di absorbsi.
Proses emulsifikasi diawali ketika lemak mulai memasuki usus halus, suatu
hormon yang disebut hormon kolesitokinin kemudian memberi kode pada
kantung empedu untuk menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu inilah yang
mengemulsi lemak menjadi bentuk yang lebih kecil (hingga 300 kali lebih kecil).
Kemudian dengan bantuan enzim lipase pankreas, lemak dihidrolisi menjadi
gliserol dan asam lemak. Hasil hodrolisis ini menjadi micel (butir-butir lemak)
dengan bantuan garam empedu.
Absorpsi
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran
mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi
di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan
asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung diserap menuju aliran
darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang, monogliserida
harus diubah menjadi trigliserida dahulu.
Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida) kemudian
diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis lipoproteinalat
angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan jaringan adiposa
melewati limfe menuju ke darah.
Ekskresi
Sebagian besar orang dewasa dapat mencerna dan mengabsorbsi lemak
hingga 95%, sisanya, akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Garam
empedu yang sususannya terdiri dari kolestrol di dalam usus halus daoat
diserap oleh jenis serat tertentu yang selanjutnya akan ikut dikeluarkan melalui
feses. Hal ini dapat menurunkan kadar kolestrol darah.
2.5 PenyakitPenyakit yang disebabkan oleh kekurangan dan kelebihan Lemak
Apabila tubuh kekurangan lemak atau gangguan absorsi lemak, dimungkinkan gejala
defisiensi vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan K akan terlihat.
Lemak - meningkatkan kadar kolesterol darah terutama lemak hewani yang
mengandung lemak jenuh rantai panjang. Kolesterol yang tinggi berkaitan dengan
kejadian hipertensi.
Penyakit obesitas memberikan gejala kelebihan jaringan lemak di dalam tubuh, tetapi
sebab sebenarnya adalah kelebihan konsumsi energi dibandingkan dengan kebutuhan
tubuh. Di dalam dinding jantung dan di jaringan subkutan daerah interskapular
terdapat lemak cokelat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C),
Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang tidak larut didalam air namun dapat larut dalam zat
pelarut lemak seperti benzene, ether.
Lemak memiliki banyak fungsi didalam tubuh salah satunya adalah sebagai cadangan
makanana yang disebabakan karena Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan
lebih lama berada di dalam lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein,
demikian juga proses penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi 2, yaitu lemak nabati dan hewani.
Lemak nabati adalah lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak hewani
adalah lemak yang berasal dari hewan.
Proses pencernaan lemak di mulai dari mulut dan lambung dan belum terjadi proses
pencernaan lemak yang signifikan pada mulut dan lambung. Namun enzim lipase lingual
yang dihasilkan pada kelenjar ludah bawah lidah memasuki lambung (menjadi disebut
enzim lipase lambung) memiliki fungsi meminimalkan ukuran lemak. Dalam esophagus
lemak pun hanya selintas melewatinya saja. Pencernaan lemak yang utama terjadi di usus
halus. Proses pencernaan tentunya selalu melibatkan air. Seperti yang diketahui secara
umum bahwa lemak sukar bercampur dengan air. Maka dari itu, perlu proses
emulsifikasi lemak terlebih dahulu agar selanjutnya lemak dapat dicerna dan di
absorbsi.
Penyakit obesitas merupakan contoh penyakit yang disebabkan kelebihan jaringan
lemak di dalam tubuh, tetapi sebab sebenarnya adalah kelebihan konsumsi energi
dibandingkan dengan kebutuhan energi dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Thalaat. 2013. Makalah lemak. Di unggah pada september 2013.
http://muhammadthalaatparawira007.blogspot.com/2013/09/lemak.html
Campbell, Reece . 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Rgilfan. 2008. Fungsi Protein. Di unngah pada 27 februari 2008 :
http://rgilfan.wordpress.com/2008/05/27/fungsi-protein/