21
DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………... i Daftar Isi …………………………………………... 1 BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 2 A. Latar Belakang …………………………………………... 2 B. Topik Pembahasan …………………………………………... 2 C. Tujuan Penulisan …………………………………………... 2 D. Manfaat Penulisan …………………………………………... 2 BAB II PEMBAHASAN …………………………………………... 3 A. Sistem Konstitusi …………………………………………... 3 B. Pengetahuan Politik dan Sistem Politik …………………………………………... 5 C. Demokrasi Indonesia …………………………………………... 8 BAB III PENUTUP …………………………………………... 13 A. Kesimpulan …………………………………………... 13 B. Saran …………………………………………... 13 1

Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………...   i

Daftar Isi …………………………………………...   1

BAB  I     PENDAHULUAN …………………………………………...   2

A.    Latar Belakang …………………………………………...   2

B.     Topik Pembahasan …………………………………………...   2

C.     Tujuan Penulisan …………………………………………...   2

D.    Manfaat Penulisan …………………………………………...   2

BAB  II    PEMBAHASAN …………………………………………...   3

A.    Sistem Konstitusi …………………………………………...   3

B.     Pengetahuan Politik dan Sistem Politik …………………………………………...   5

C.     Demokrasi Indonesia …………………………………………...   8

BAB III    PENUTUP …………………………………………... 13

A.    Kesimpulan …………………………………………... 13

B.     Saran …………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………... ?

1

Page 2: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

BAB  I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara merupakan pondasi awal dari terbentuknya suatu sistem politik

konstitusi di Negara Indonesia.  Tatanan kehidupan politik yang beradab dan demokratis harus

dimulai dan dikonstruksikan dalam konstitusi. Dalam kehidupan ekonomi yang sehat dan

mendorong kearah terciptanya kepastian hukum keadilan dan kemakmuran rakyat harus dimulai

pula dari konstitusi. Kehidupan sosial budaya yang harmoni dan pembentukan masyarakat

madani harus termaktub dalam setiap huruf perubahan konstitusi. Dengan tujuan untuk

melindungi dan memberi rasa aman terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

B. Topik Pembahasan

Makalah ini akan membahas tentang Politik di Indonesia menurut Pancasila;

1. Sistem Konstitusi

2. Pengetahuan Politik dan Sistem Politik

3. Demokrasi Indonesia

4. Pemilihan Umum di Indonesia

C. Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Muhammad Haikal juga

menjelaskan tentang Politik di Indonesia menurut Pancasila.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi

para pembaca tentang apa dan bagaimana Politik di Indonesia menurut Pancasila.

2

Page 3: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

BAB  II

PEMBAHASAN

A. Sistem Konstitusi

Kata”Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu “constituer” (Perancis) atau

membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan demikian konstitusi mengandung makna awal

(permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan

istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi dasar (grond) dari segala

hukum. Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undang Undang Dasar.

Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanyatan: what is aconstitution dapat dijawab

bahwa “…a constitution is a document which contains the rules for the the operation of an

organization”. Organisasi dimaksud beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya. Negara

sebagai salah satu bentuk organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah yang disebut sebagai

konstitusi atau Undang Undang Dasar.

Konstitusi (bahasa latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum

bentukan pada pemerintahan Negara, biasanyadikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam

kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum,

istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip

dasar politik. Prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,

wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, konstitusi merujuk pada

penjaminan hak kepada warga masyarakat. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh

hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Bila di lihat berdasarkan bentuknya konstitusi dibagi menjadi 2, yaitu Konstitusi tertulis dan

Konstitusi tidak tertulis. Konstitusi Tertulis biasanya termaktub dalam satu dokument. Namun

ada juga beberapa dokument disusun oleh majelis terpilih dengan sengaja bertujuan untuk

kemaslahatan atau mungkin juga bekerja tetap sebagai badan legislative dan bisa juga

menyebarluaskan keputusan raja atau diktator. Sedangkan Konstitusi Tidak Tertulis biasanya

muncul dari adat dan kebiasaan masyarakat dan itu masih di pertahankan dan masih dianggap

sebagai dasar atau kerangka utama dalam menciptakan suatu undang undang.Menurut sebagian

ahli mengatakan bahwa masih lebih bagus konstitusi tidak tertulis ketimbang konstitusi tertulis,

karena konstitusi tidak tertulis ini merupakan suatu adat atau kebiasaan manusia itu sendiri secara

turun temurun. Sehingga sangat sulit dihilangkan karena sudah mendarah daging dan di pegang

teguh oleh masyarakat.

3

Page 4: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

Tujuan dari konstitusi

Konstitusi merupakan sumber dari segalah sumber hukum, karena disinilah sumber yang

menjadi ketentuan dasar untuk membuat suatu perundang-undangan atau peraturan-peraturan

lain. Entah dari peraturan Presiden, Perda, dan lain-lainnya tidak boleh bertentangan dengan

undang udang atau konstitusi tersebut. Apabila pembuatan peraturan tersebut bertentangan,

maka dianggap bertentangan dengan konstitusi atau inkonstitusional.

Lalu pertanyaan selanjutnya tentang siapa yang berhak mengatakan bahwa peraturan tersebut

tidak sesuai dengan konstitusi atau inkonstitusional adalah Mahkamah Konstitusi (MK).

Sudah dituliskan dalam undang undang bahwa salah satu kewenang Mahkamah Konstitusi

adalah mengkaji undang undang terhadap Undang Undang Dasar (UUD), mengatur tentang

wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap lembaga negara, juga mengatur tentang pemetaan

kekuasan yang biasa disebut dengan trias politica yaitu:

Kekuasaan Legislative

Kekuasaan Executive

Kekuasaan Judikative

Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dari suatu lembaga. Mengingat jika suatu

negara tidak mempunyai pembagian kekuasaan, menurut kami negara tersebut akan

mengalami kekacauan. Maka dari itu “apa saja yang di atur dalam konstitusi?”, yaitu sebagai

berikut:

Wewenang dan cara kerja dari suatu lembaga.

Hubungan antara lembaga lembaga negara tersebut.

Hubungan antara lembaga negara dengan warga negara.

Adanya jaminan hak atau pengakuan tentang Hak-hak Asasi Manusia.

Ketentuan-ketentuan lain yang diatur oleh Undang Undang.

Dengan demikian konstitusi itu sendiri dibuat sebenarnya untuk membatasi ruang gerak dari

lembaga-lembaga negara sehingga tercipta pemerintahan yang kondusif dan selalu bekerja

sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing. Namun lagi-lagi ini menjadi

tanda tanya yang besar bagi kita semua khususnya sebagai mahasiswa, “apakah implementasi

dari Konstutisi kita sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan ?”.

4

Page 5: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

B. Pengetahuan Politik dan Sistem Politik

Pengetahuan Politik

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional

maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang

berbeda, yaitu antara lain :

Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama

(teori klasik Aristoteles).

Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara.

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat.

Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaankebijakan publik.

Sistem Politik

Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan

terorganisasi. Sedangkan Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara

Kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/

kehidupan Negara.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan

politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik dan juga

tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. Namun yang

akan kita bahas kali ini yaitu system politik.

Menurut Samuel H. Bear dalam bukunya Pattern of Goverment, bahwa sistem politik

memiliki empat variabel atau elemen penting, meliputi:

Kekuasaan : Sebagai cara cara untuk mencapai hakl yang di inginkan antara lain membagi

sumbe-sumber diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Kepentingan : Sebagai tujuan-tujuan yang di kejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok

politik.

Kebijakan (Policy) : Sebagai hasil dari intiraksi antara kekuasaan dan

kepentingan, biasanya dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

Budaya politik (politycal culture) : Sebagai orientasi subyektif dari individu terhadap

sisitem politik yang menyangkut nilai-nilai politik, sistem kepercayaan dan sikap

emosional.

5

Page 6: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

Sedangkan menurut Dr.Yanuarius Koli Bau,Msi meyatakan bahwa elemen-elemen dalam

sistem politik meliputi:

Inputs (Masukan) : yang terdiri dari kebutuhan (Demands), tuntutan, dukungan (suport)

dan bahkan sikap masa bodoh (apathy). Inputs atau masukan selalu bekenaan dengan hal-

hal yang membuat sistem politik itu berjalan, seperti yang berhubungan dengan kegiatan

mengidentifikasi kepentingan dan melakukan seleksi kepemimpinan dengan substansinya

berupa tuntutan, dukungan, atau sikap masa bodoh. Dukungan dapat berupa pajak,

ketenagakerjaan, undang-undang atau peraturan, kesediaan memilih atau dipilih dan

keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan politik pada umumnya. Semua inputs dapat di

lakukan secara individu, organisasi massa, partai politik, maupun media komunikasi

massa dengan cara penyampaian yang bermacam-macam sesuai dengan situasi kondusi

dan kebutuhan, seperti melalui demonstrasi, debat politik, diskusi atau seminar politik,

serta cara-cara lainnya. Fungsi inputs terdiri dari : sosialisasi politik, rekrutmen politik,

artikulasi (menyatakan kepentingan), agresi (memadukan), kepentingan, dan komunikasi

politik. Dalam sistem politik, inputs ini diolah dan diubah menjadi outputs, berupa

keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mengikat dari pemerintah sehingga

menimbulkan pengaruh terhadap sistem itu sendiri maupun terhadap linkungan di mana

sistem itu berada.

Authoritative decision making activities or agencies (kegiatan–kegiatan atau lembaga-

lembaga pembuat keputusan politik yang bersifat sah dan mengikat ) : elemen ini

merupakan pusat proses politik (mesin politik formal), karena elemen inilah yang

melakukan sejumlah kegiatan pembuatan keputusan-keputusan yang sah mengikat.

Menurut teori Trias Polityca dari Montesquieu, lembaga yang terlibat dalam sistem politik

ini meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sedangkan menurut Gabriel

Almond, lembaga itu meliputi lemabga yang membuat keputusan pilitik dan lembaga

yang membuat keputusan politik dan lembaga yang menjalankan keputusan.

Outputs (Keluaran) : yang berupa ganjaran (rewardes) dan deprivasi (deprivationa) yang

berupa pembatasan, pengingkaran, pengurangan, pengikatan dan pelarangan, serta berupa

kebijakan atau keputusan politik. Fungsi Outputs adalah pembuatan peraturan

(rule making), pelaksaan peraturan (rule application) dan penyelesaian koflik (settlement

of diputes). Ganjaran dan deprivasi dapat menimbulkan inputs baru, baik berupa

dukungan atau penerangan, karena tidak semua ganjaran atau deprivasi dapat memuaskan

semua pihak.

6

Page 7: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

Feedbeck (Umpan Balik) : merupakan satu elemen-elemen dalam sebuah sistem politik,

sekaligus juga antara sistem politik dengan sistem yang lain yang berada diluar sistem

politik. Dukungan, pengaruh, tekanan, serta protes dari rakyat merupakan masukan yang

sangat dibutuhkan bagi proses politik lebih lanjut dalam sebuah sistem politik, terutama

oleh pihak eksekutif.

Environment (Lingkungan) : yang terdiri dari berbagai sistem lain yang mempengaruhi

sistem politik dan sekaligus juga dipengaruhi oleh sistem politik. Hubungan saling

mempengaruhi ini sangat relatif dan dinamis baik berupa lingkungan fisik maupun non

fisik. Dan dapat dipastikan bahwa tidak ada satu sistem politikpun yang terlepas dari

hubungan saling mempengaruhi ini.

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar-dasar

pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut

tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai

politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah

interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan

keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu

wilayah tertentu.

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat dan prinsip yang

membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan

serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau

kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

Namun, sistem politik menurutRusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja

seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan

menunjukkan suatu proses yang langggeng.

Adapun beberapa contoh sistem politik yang diambil dari berbagai negara, sebagai berikut:

a) Sistem Politik Di Negara Komunis

Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milik pribadi, peniadaan hak-

hak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi,

serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat.

b) Sistem Politik Di Negara Liberal

Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan

kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan

7

Page 8: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-

hak kaum minoritas.

c) Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia

Sistem Politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang

demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

1) Ide kedaulatan rakyat.

2) Negara berdasarkan atas hukum.

3) Bentuk Republik.

4) Pemerintahan berdasarkan konstitusi.

5) Pemerintahan yang bertanggung jawab.

6) Sistem Perwakilan.

7) Sistem pemerintahan presidentil.

Peran serta masyarakat dalam politik juga ternyata sangatlah penting yaitu terciptanya

masyarakat politik yang Kritis Partisipatif, yaitu dengan meningkatnya respon masyarakat

terhadap kebijakan pemerintah, adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak

suatu kebijakan politik dan meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kegiatan

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan kelompok-kelompok penekan.

C. Demokrasi Indonesia

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintah politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari

rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi

perwakilan). Demokrasi berasal dari bahasa Yunani (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang

dibentuk dari kata (dêmos) “rakyat” dan (Kratos) “kekuasaan”.

Sistem pemerintahan Demokrasi adalah sistem pemerintahan suatu negara yang kekuasaannya

mutlak di tentukan oleh rakyat atau melalui perwakilan rakyat. Istilah demokrasi diperkenalkan

pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang

menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam

pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat

dan untuk rakyat”. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan

rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur

8

Page 9: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara

terbanyak.

Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan

pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat

bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan

pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja. Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan

penduduk yang orang tuanya bukan orang setempat tidak memiliki hak untuk itu.

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang

berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.

Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua

orang dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur

hidupnya sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti

setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus

dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi, yaitu demokrasi langsung dan demokrasi

perwakilan. Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat

memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini setiap

rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki

pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan

pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan

yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini

menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan

seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut

partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu

untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.

Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk

menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.

Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia

9

Page 10: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

Bangsa indonesia pernah menerapkan tiga model demokrasi, yaitu demokrasi parlementer,

demokrasi terpimpin dan demokrasi pancasila. Setiap fase tentunya memiliki karakteristik

yang merupakan ciri khas dari pelaksanaan tiap-tiap tiap fase demokrasi.

Demokrasi yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh organisasi-ohrganisasi modern pada

masa pergerakan nasional sebagai wacana penyadaran. Diantara organisasi modern tersebut,

misalnya Budi Utomo (BU), Sarekat Islam dan Perserikatan Nasional Indonesia.

Bangsa Indonesia mengenal BU sebagai organisasi modern pertama yang didirikan di Jakarta

tanggal 20 Mei 1908. Anggota BU terdiri dari kaum priyayi ningrat atau aristokrasi dan

kaum intelektual. Kelompok pertama bersifat konservatif, sedangkan kelompok kedua

bersifat progresif. Dari sini tampak bahwa BU masih bersifat elitis. Didalam organisasi BU

anggotanya belajar berdemokrasi dengan mengenalkan dan menyalurkan ide, gagasan dan

harapan adanya intregasi nasional. Organisasi BU dijadikan wahana pendidikan politik bagi

kaum priyayi dan kaum intelektual antara lain memupuk kesadaran politik, berpatisipasi

dalam aksi kolektif dan menghayati identitas diri mereka. (Sartono Kartodirdjo, 1992 : 105).

Gerakan nasionalis Indonesia dengan cepat meningkat dalam tahun 1927 dengan

didirikannya Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Para pemimpin PNI terdiri dari kaum

muda yang memperoleh pendidikan di negeri Belanda pada permulaan tahun 1920-an. Salah

satu peristiwa penting dalam gerakan nasional adalah kongres pemuda indonesia ke-II yang

melahirkan sumpah pemuda. Dalam forum ini kaum muda yang berasal dari berbagi daerah

menghilangkan semangat kedaerahan mereka dan menggantikan dengan semangat persatuan

dan kesatuan bangsa serta bekerja sama untuk menciptakan suatu negara Indionesia yang

merdeka.

Macam-macam demokrasi di Indonesia :

Demokrasi Kerakyatan Pada Masa Revolusi

Pada masa revolusi 1945 – 1950 banyak kendala yang dihadapi bangsa indonesia,

misalnya perbedaan-perbedaan antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dengan

kekuatan diplomasi, antara mereka yang mendukung revolusi sosial dan mereka yang

menentangnya dan antara kekuatan islam dalam kekutan sekuler

Demokratisasi Dalam Demokrasi Parlementer

Pada periode tahun 1950-an muncul kaum nasionalis perkotaan dari partai sekuler dan

partai-partai islam yang memegang kendali pemerintahan. Ada sesuatu kesepakatan

10

Page 11: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

umum bahwa kedua kelompok inilah yang akan menciptakan kehidupan sebuah negara

demokrasi di Indonesia. Undang – Undang dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem

parlementer dimana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala negara

konstitusional beserta para menteri yang mempunyai tanggung jawab politik. Setiap

kabinet terbentuk berdasarkan koalisi pada satu atau dua partai besar dengan beberapa

partai kecil. Kualisi ternyata kurang mantap dan partai-partai kualisi kurang dewasa dalam

menghadapi tanggung jawab mengenai permasalahan pemerintahan. Di lain pihak partai-

partai dalam barisan oposisi tidak mampu berperan sebagi oposisi kontruktif yang

menyusun program-program alternatif, tetapi hanya menonjolkan segi-segi negatif dari

tugas oposisi (Miriam Budiardjo, 70). Pemilu tahun 1955 tidak membawa stabilitas yang

diharapkan, malah perpecahan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tidak

dapat dihindarkan. Faktor-faktor tersebut mendorong presiden Ir. Soekarno mengeluarkan

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan

demikian masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.

Demokratisasi Dalam Demokrasi Terpimpin

Ini merupakan suatu sistem yang didominasi oleh kepribadian Soekarno yang prakarsa

untuk pelaksanaan demokrasi terpimpin diambil bersama-sama dengan pimpinan ABRI

(Hatta, 1966 : 7). Pada masa ini terdapat beberapa penyimpangan terhadap ketentuan

UUD 1945, misalnya partai-partai politik dikebiri dan pemilu ditiadakan. Kekuatan-

kekuatan politik yang ada berusaha berpaling kepada pribadi Soekarno untuk

mendapatkan legitimasi, bimbingan atau perlindungan. Pada tahun 1960, presiden

Soekarno membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan menggantikanya dengan DPRGR,

padahal dalam penjelasn UUD 1945 secara ekspilisit ditentukan bahwa presiden tidak

berwenang membubarkan DPR. Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 telah mengakhiri

periode demokrasi terpimpin dan membuka peluang bagi dilaksanakannya demokrasi

Pancasila.

Demokratisasi Dalam Demokrasi Pancasila

Pada tahun 1966 pemerintahan Soeharto yang lebih dikenal dengan pemerintahan Orde

Baru bangkit sebagai reaksi atas pemerintahan Soekarno. Pada awal pemerintahan orde

baru hampir seluruh kekuatan demokrasi mendukungnya karena Orde Baru diharapkan

melenyapkan rezim lama. Soeharto kemudian melakukan eksperimen dengan menerapkan

11

Page 12: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

demokrasi Pancasila. Inti demokrasi pancasila adalah menegakkan kembali azas negara

hukum dirasakan oleh segenap warga negara, hak azasi manusia baik dalam aspek kolektif

maupun aspek perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan

secara institusional.

Sekitar 3 sampai 4 tahun setelah berdirinya Orde Baru menunjukkan gejala-gejala yang

menyimpang dari cita-citanya semula. Kekuatan-kekuatan sosial-politik yang bebas dan

benar-benar memperjuangkan demokrasi disingkirkan. Kekuatan politik dijinakkan

sehingga menjadi kekuatan yang tidak lagi mempunyai komitmen sebagai kontrol sosial.

Pada masa orde baru budaya feodalistik dan paternalistik tumbuh sangat subur.

Rekonstruksi Demokrasi Dalam Orde Reformasi

Melalui gerakan reformasi, mahasiswa dan rakyat Indonesia berjuang menumbangkan

rezim Soeharto. Pemerintahan Soeharto digantikan pemerintahan transisi presiden Habibie

yang didukung sepenuhnya oleh TNI. Orde Baru juga meninggalkan warisan berupa krisis

nasional yang meliputi krisis ekonomi, sosial dan politik. Agaknya pemerintahan “Orde

Reformasi” Habibie mecoba mengoreksi pelaksanaan demokrasi yang selama ini dikebiri

oleh pemerintahan Orde baru. Pemerintahan habibie menyuburkan kembali alam

demokrasi di Indonesia dengan jalan kebebasan pers (freedom of press) dan kebebasan

berbicara (freedom of speech).

Keduanya dapat berfungsi sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya

kekuasaan yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam perkembanganya

Demokrasi di Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh Presiden Abdurahman

Wahid sampai dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat signifikan sekali

dampaknya, dimana aspirasi-aspirasi rakyat dapat bebas diutarakan dan disampaikan ke

pemerintahan pusat. Ada satu hal yang membuat indonesia dianggap negara demokrasi

oleh dunia Internasional walaupun negara ini masih jauh dikatakan lebih baik dari negara

maju lainnya adalah Pemilihan Langsung Presiden maupun Kepala Daerah yang

dilakukan secara langsung.

Demokrasi harus ditegakkan dalam berbagai bidang, yakni demokrasi politik, demokrasi

ekonomi, demokrasi hukum dan demokrasi pendidikan. Sedang inti demokrasi itu sendiri

adalah keadilan. Demokrasi yang sesungguhnya adalah demokrasi tanpa embel-embel

dibelakangnya, karena tiga macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia ternyata

gagal. Dengan demikian, demokrasi dalam arti universal dan komprehensif dapat

12

Page 13: Tugas Makalah Pendidikan Pancasila - Copy - Copy

diciptakan melalui tegaknya keadilan politik, keadilan ekonomi, keadilan sosial dan

keadilan hukum.

BAB  III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolute (kekuasaan

tidak terbatas). Sistem ini memberikan penegasan bahwa cara pengendalian pemerintahan

dibatasi oleh ketentuan-ketentuan hukum lain merupakan produk kostitusional, ketetapan MPR,

Undang-Undang dan sebagainya. Dengan landasan sistem negara hukum dan sitem konstitusional

di ciptakan syitem mekanisme hubungan dan hukum antar lembaga negara, yang sekiranya dapat

menjamin terlaksananya sistem itu sendiri dan dengan sendirinya juga dapat memperlancar

pelaksana pencapaian cita-cita nasional.

Hubungannya sistem konstitusi dengan sistem politik dan ketatanegaraan itu sendiri adalah

dimana pengertian sistem politik yaitu sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu

kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan

mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama

lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara yang terikat akan suatu sistem

konstitusi itu sendiri yaitu suatu peraturan perundang-undangan yang di atur oleh suatu negara itu

sendiri untuk segala unsur yang ada dalam sitem politik dan ketatanegaraan tersebut.

B. Saran

Sebagai Rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila, seharusnya kita mengerti dan

memahami akan poin-poin yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Dan khususnya sebagai

mahasiswa, dalam hal ini penerus bangsa, alangkah lebih baiknya kita dapat menyadari dan

mendapatkan solusi terbaik agar dapat menjunjung tinggi isi dari Sistem Pancasila Indonesia.

Sampai manakah kita sudah menjalaninya? Apa yang harus kita lakukan untuk memajukan

negara tercinta ini.

13