Tugas Mata Kuliah Evaluasi Proyek BKT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Evaluasi Proyek

Citation preview

TUGAS MATA KULIAH EVALUASI PROYEK

NAMA : Chyntia Selvi AnggraeniNPM: 1206318792HARI/TANGGAL : Jumat, 15 November 2013PROGRAM STUDI: Administrasi Negara

Berikan contoh proyek pemerintah yang konkrit, apa dampak sosial bagi masyarakat, ekonomi, budaya serta dampak positif dan negatifnya?

Proyek Pemerintah Banjir Kanal adalah saluran air yang didesain agar air, dalam hal ini dari sungai Ciliwung, tidak melewati tengah kota, tapi pingggiran kota. Banjir kanal merupakan gagasan Prof H van Breen dari Burgelijke Openbare.Macam-macam cara ditempuh pemerintah untuk menanggulangi Jakarta dari banjir, salah satunya adalah pembangunan kanal banjir. Ada dua, umum disebut dengan nama: Banir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). Inti konsep ini adalah pengendalian aliran air dari hulu sungai dan mengatur volume air yang masuk ke kota Jakarta. Termasuk juga disarankan adalah penimbunan daerah-daerah rendah.Antara tahun 1919 dan 1920, gagasan pembuatan Banjir Kanal dari Manggarai di kawasan selatan Batavia sampai ke Muara Angke di pantai utara sudah dilaksanakan. Sebagai pengatur aliran air, dibangun pula Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet.Untuk mengatasi banjir akibat hujan lokal dan aliran dari hulu di Jakarta bagian timur dibangun Banjir Kanal Timur (BKT). Sama seperti BKB, BKT mengacu pada rencana induk yang kemudian dilengkapi The Study on Urban Drainage and Wastewater Disposal Project in the City of Jakarta tahun 1991, serta The Study on Comprehensive River Water Management Plan in Jabotabek pada Maret 1997. Keduanya dibuat oleh Japan International Cooperation Agency.Selain berfungsi mengurangi ancaman banjir di 13 kawasan, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta bagian timur, BKT juga dimaksudkan sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku serta prasarana transportasi air.BKT direncanakan untuk menampung aliran Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Daerah tangkapan air (catchment area) mencakup luas lebih kurang 207 kilometer persegi atau sekitar 20.700 hektar. Rencana pembangunan BKT tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2010 Provinsi DKI Jakarta.BKTn melintasi 13 kelurahan (2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11 kelurahan di Jakarta Timur) dengan panjang 23,5 kilometer. Total biaya pembangunannya Rp 4,9 triliun, terdiri dari biaya pembebasan tanah Rp 2,4 triliun (diambil dari APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp 2,5 triliun dari dana APBN Departemen Pekerjaan Umum.Proyek tersebut dibangun dikawasan pemukiman masyarakat maka kita dapat mengkajinya dengan 3 aspek berikut ini : Aspek Sosial : Wilayah setempat menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, munculnya kemacetan, kemudahan dalam jalut transportasi, komunikasi dsb. Aspek Budaya : Terjadi pergeseran nilai-nilai, norma dan perilaku masyarakat dari adat atau kebiasaan lama. Aspek ekonomi : Terjadinya perubahan dalam tingkat pendapatan (Income Per Capita) penduduk setempat, terdapat peningkatan atau pengurangan penghasilan masyarakat. Lalu setelah dikaji dari aspek-aspek tersebut maka banjir kanal timur menimbulkan dampak, sebagai berikut : Aspek Sosial : Dampak yang terlihat di aspek sosial adalah keteraturan dan keindahan jalanan, pemukiman yang digusur kemudian dibangun kanal san taman membuat wilayah tersebut menjadi lebih baik, Kemacetan juga berkurang karena diperluasnya jalanan disisi kanal. Selain itu, tujuan awal adalah teratasinya banjir di wilayah-wilayah sekitar kanal yang biasanya selalu terjadi banjir jika musim hujan tiba, seperti contohnya Perumahan Cipinang Indah yang sudah tidak banjir lagi.

Aspek Budaya : Perilaku masyarakat sekitar kanal yang tidak tergusur dan yang tergusur mengalami perubahan yaitu ketika dahulu merekan tinggal di satu perkampungan dimana mereka telah lama menjalin silaturahmi disana, seluruh keluarga tinggal disana, bahkan telah berasimilasi. Ketika salah satu keluarga tergusur dan pindah dari wilayah tersebut nah dampaknya adalah akan terputus silaturahmi, tidak secara keseluruhan terputus, namun akses mereka ketika ingin bertemu, tidak semudah dahulu, butuh waktu dan uang (ongkos) untuk pergi ke keluarganya yang telah digusur dan pindah ke tempat lain Selain itu ada nilai-nilai yangbergeser, yang tadinya yang muda menghormati yang lebih tua, namun karna adanya pembagian dari hasil penjualan tanah menimbulakan konflik antar keluarga maka tidak ada lagi hormat-menghormati, mereka bersikeras akan haknya masing-masing\

Aspek Ekonomi : Tingkat pendapaatan penduduk sekitar kanal meningkat karena adanya peluang mereka untuk berjualan sekitar kanal (Walaupun ini dilarang). Setiap malam banyak penduduk yang sekedar menghabiskan waktu dipinggiran kanal, maka penduduk setempat berinisiatif untuk berjualan keliling sekitar kanal. Ini menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar kanal. Namun ada pula yang pendapatannya menurun karena lahan mereka digusur sedangkan lahan tersebut digunakan untuk membangun toko, kontrakan atau usaha-usaha lainnyaSetelah ditijau dari aspek ekonomi, aspek sosial serta aspek budaya maka Proyek Pemerintah Banjir Kanal Timur (BKT) mempunyai dampak positif dan negatif, sebagai berikut : Dampak Positif :a. Terbebasnya beberapa wilayah dari ancaman banjirb. Tata kota yg dilalui BLT menjadi lebih bersih dan teratur (tersedia taman dibeberapa titik)c. Kemacetan berkurangd. Penduduk sekitar mempunyai sumber pencaharian baru dengan berjualan keliling disekitar kanal.e. Adanya tempat untuk bersantai (duduk-duduk, mengobrol) sekitar kanal yang dimanfaatkan banyak warga untuk mengisi waktu luang.

Dampak Negatif :a. Munculnya konflik/sengketa antara para pemilik tanah yang merasa telah memiliki kuasa atas tanah yang terkena jalir trase BKTb. Kesulitan bersilaturahmi antar warga yng tidak terkena gusuran namun keluarganya terkena gusuran BKT dan harus pindah ke tempat lain.c. Nilai ganti rugi yang diberikan pemerintah dirasakan tidak adil bagi warga yang lahannya tergusur.d. Warga yang tergusur sulit mencari tempat pemukiman baru dan mereka mengalami kesulitan untuk beradaptasi di tempat yang baru.e. Warga yang usahanya tergusur, mengalami kerugian karena selain hilangnya mata pencaharian mereka, mereka pun butuh waktu yang lama untuk memulihkan usaha dan pendapatan mereka.2 | Page