50
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi semakin pesat, maka semakin banyak juga masalah yang timbul dalam berbagai bidang. Transportasi darat merupakan salah satu sector yang sangat vital dan strategis dalam menunjang kelancaran perekonomian dan pembangunan nasional. Oleh karena itu harus diselenggarakan secara terarah, terpadu dan berkesinambungan serta dilakukan secara professional agar mobilitas orang dan barang serta hasil-hasil pembangunan dapat terlaksana. Dalam perannya yang sangat penting, secara umum transportasi mempunyai beberapa masalah yaitu mengenai: a. Lalu lintas; b. Angkutan umum; c. Lingkungan; d. Sumber daya manusia (peraturan). Dari uraian diatas, antara masalah satu dengan dan masalah yang lainnya sangatlah terkait, karena bermuara pada satu masalah pokok yaitu keselamatan.

Tugas Metodelogi Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis

Citation preview

24

BAB IPENDAHULUAN1. 1LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan teknologi semakin pesat, maka semakin banyak juga masalah yang timbul dalam berbagai bidang. Transportasi darat merupakan salah satu sector yang sangat vital dan strategis dalam menunjang kelancaran perekonomian dan pembangunan nasional. Oleh karena itu harus diselenggarakan secara terarah, terpadu dan berkesinambungan serta dilakukan secara professional agar mobilitas orang dan barang serta hasil-hasil pembangunan dapat terlaksana. Dalam perannya yang sangat penting, secara umum transportasi mempunyai beberapa masalah yaitu mengenai:a. Lalu lintas;b. Angkutan umum;c. Lingkungan;d. Sumber daya manusia (peraturan).Dari uraian diatas, antara masalah satu dengan dan masalah yang lainnya sangatlah terkait, karena bermuara pada satu masalah pokok yaitu keselamatan.Masalah keselamatan dalam transportasi merupakan masalah yang sangat rumit, sehingga memerlukan penanganan yang serius. Langkah awal dan mendasar adalah dengan mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai, diantaranya dengan tersedianya kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.Untuk menunjang terpenuhinya persyaratan teknis dan laik jalan tersebut, maka dilaksanakan pengujian kendaraan bermotor. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 49 sebagai berikut:(1) Kendaraan bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan yang diimpor, dibuat dan/dirakit di dalam negeri yang akan dioperasionalkan di jalan wajib dilakukan pengujian.(2) Pengujian sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi:a. Uji tipe; danb. Uji berkala.Untuk menciptakan pengujian kendaraan bermotor dengan hasil uji yang akurat dan optimal sesuai standart laik jalan, maka haruslah didukung saran dan prasaranan pengujian yang memadai, serta memiliki tenaga ahli dibidang pengujian kendaraan bermotor. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian tentang kebutuhan tenaga Penguji Kendaraan Bermotor berserta standart pembangunan fasilitas pengujian kendaraan bermotor.Kelayakan pembangunan sistem pengujian kendaraan bermotor sangatlah penting guna memenuhi aspek keselamatan dalam pelayanan transportasi darat. Dalam Tugas Metodelogi Penelitian ini penulis mencoba menganalisis Kebutuhan Tenaga Penguji dan Standart Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Badung. 1.2RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam tugas Metodelogi Penelitian ini adalah :- Bagaimanakah kebutuhan tenaga penguji kendaraan bermotor pada Unit Pengujian Kendaraan Bermotor di kabupaten Badung. - Bagaimana kesesuaian fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Badung dengan standartnya?1.3TUJUAN PENELITIANMelalui penelitian ini diharapkan mendapatkan tujuan sebagai berikut :-Tujuan penulisan Tugas Metodelogi Penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan penguji kendaraan bermotor yang harus dipenuhi dan kelayakan fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor pada unit Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Badung.

1.4MANFAAT PENELITIAN- Manfaat akademis bagi penulis dengan penulisan tugas Metodelogi Penelitian ini adalah dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam bidang Pengujian Kendaraan Bermotor terhadap peranan transportasi di Kabupaten Badung.

- Manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi para pemerintah kabupaten badung adalah sebagai input atau bahan masukan kepada Kepala Daerah tentang tata cara dan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang efektif, efisien dan akurat.1.5BATASAN PENELITIANUntuk menghindari ruang lingkup yang luas serta agar dapat memberikan arah yang lebih baik dan memudahkan dalam penyelesaian suatu masalah, maka perlu dilakukan pembatasan ruang lingkup penulisan yang dikerjakan. Batasan ruang lingkup ini adalah :a. Analisis terhadap jumlah tenaga penguji kendaraan bermotor yang dibandingkan dengan taman kendaraan wajib uji yang ada di kabupaten badung beserta kelengkapan peralatan pengujiannya.b. Analisis terhadap ketersediaan lahan pada unit Pengujian Kendaraan Bermotor.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ProyekProyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses terjadinya melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung (Ervianto,2002). Proyek juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Soeharto,1997). Dari pengertian tersebut di atas dapat diuraikan ciri-ciri proyek sebagai berikut :1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan yang telah ditentukan.3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.4. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.Di dalam proses pencapaian tujuan, proyek dibatasi dengan batasan-batasan tertentu yaitu :1. BiayaSesuai dengan besar dana (anggaran) yang telah dialokasikan.2. WaktuSesuai dengan jadwal proyek yang telah ditentukan3. MutuSesuai dengan spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan

2.2Pengelolaan ProyekDalam manajemen proyek terdapat disiplin ilmu manajemen proyek, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan, dimana kegiatan tersebut berbentuk proyek atau dengan kata lain mengelola dinamika perubahan. Pengelolaan proyek merupakan proses yang bertujuan agar berbagai unsur kegiatan proyek terkoordinasi dan terintegrasi sebagaimana mestinya. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Menyusun perencanaan ( Plan Development )Perencanaan proyek diperlukan untuk pegangan kegiatan implementasi, komunikasi para pelaksana serta dipakai sebagai tolak ukur pengendalian. Output dari langkah ini adalah perencanaan dan yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut :a. Definisi lingkup dan strategi penyelenggaraan.b. Keterangan garis besar biaya, jadwal, dan mutu proyek.c. Organisasi dan perencanaan personil.d. Rencana implementasi proyek.2. Melaksanakan hasil perencanaanPelaksanaan hasil perencanaan adalah kegiatan untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah dirumuskan pada perencanaan. Pada siklus proyek, kegiatan tersebut sebagian besar berlangsung pada tahap implementasi.3. Mengendalikan seluruh perubahanBila diperlukan adanya perubahan lingkup, maka yang perlu diperhatikan adalah pengendalian perubahan tersebut yang meliputi :a. Menjaga integritas dan mengusahakan agar selalu terpenuhi.b. Melakukan koordinasi agar adanya perubahan tersebut diperhatikan segala unsur penyelenggara proyek dengan melakukan tindakan yang diperlukan.Pengelolaan suatu kegiatan proyek berlangsung sesuai dengan periode waktu tertentu. Maka dari itu akan selalu ada kegiatan awal yang terjadi pada waktu mulai dan pada waktu penutupan sehingga perlu suatu pengelolaan spesifik yang berkaitan dengan kegiatan tersebut:1. Tahap waktu mulaiTahap ini mengakui proyek mulai berlangsung, yang umumnya didahului oleh kegiatan studi kelayakan dan definisi keperluan lain-lainnya.2. PenutupanTahap ini adalah masa akhir proyek yang ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan penyerahan seperti testing akhir.

2.3 Pengertian InvestasiMenurut Pujawan (2004), investasi atau penanaman modal di dalam perusahaan tidak lain adalah menyangkut penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan (pengembalian) yang menguntungkan di masa yang akan datang.Investasi pada prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan darinya (Suratman,2001). Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham) dengan tujuan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang.Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh investor, baik pemerintah maupun swasta untuk pembelian barang-barang/jasa yang diperlukan dalam rangka investasi (Zulkarnain, 1984). Investasi, apakah itu dilakukan dalam bidang industri ataukah bidang lain, pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Faktor produksi langka tersebut dapat berbentuk dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan tenaga terampil, serta teknologi tingkat madya atau tingkat tinggi. Sedangkan proyek itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan proyek yang ada.Penilaian terhadap keadaan suatu proyek investasi dilakukan atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria ini hanya bisa mempertimbangkan manfaat proyek bagi perusahaan dan untuk masyarakat luas. Tentu saja tidak setiap proyek diteliti dengan intensitas yang sama. Hal ini disebabkan karena perbedaan sifat dan karakteristik dari masing-masing proyek investasi yang dilakukan. Menurut Husnan dan Muhammad (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas tersebut adalah sebagai berikut :a. Besarnya dana yang ditanamkan.b. Tingkat ketidakpastian proyek.c. Elemen-elemen yang mempengaruhi proyek.Semakin besar dana yang tertanam dalam proyek investasi, semakin tidak pasti taksiran yang dibuat, semakin kompleks faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga semakin mendalam studi yang diperlukan. Dengan demikian apapun bentuk investasi yang akan dilakukan, diperlukan studi kelayakan meskipun intensitasnya berbeda.

2.4 Tujuan InvestasiTujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang layak dikemudian hari. Manfaat yang diperoleh dapat berupa imbalan keuangan misalnya laba, manfaat non keuangan seperti penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan ekspor, maupun pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang berlimpah atau dapat juga kombinasi keduanya.Menurut Husnan dan Muhammad (2000), banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya, adalah peningkatan tenaga kerja, penghematan devisa, dan lain sebagainya. Tentunya apabila kegiatan investasi meningkat maka kegiatan ekonomi pun ikut terpacu pesat.

2.5 Studi kelayakan InvestasiStudi kelayakan proyek merupakan studi untuk menilai proyek yang akan dikerjakan di masa mendatang. Penilaian disini tidak lain adalah untuk memberikan rekomendasi apakah proyek yang bersangkutan layak dikerjakan atau sebaiknya ditunda.Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi yang dikenal sebagai studi kelayakan. Mengkaji suatu kelayakan proyek bertujuan untuk mempelajari usulan tersebut dari segala segi secara profesional agar nantinya setelah diterima dan dilaksanakan betul-betul dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan, jangan sampai terjadi setelah proyek selesai dibangun dan dioperasikan ternyata hasilnya jauh dari harapan.Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Muhammad,2000). Pengertian berhasil disini dapat diartikan secara terbatas maupun luas. Dalam tugas akhir ini yang merupakan suatu keberhasilan adalah terbatas pada analisis keuangan investasi pada proyek perumahan.

2.6 Aspek-aspek Studi Kelayakan ProyekSecara umum terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji di dalam melakukan studi kelayakan meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial.2.6.1 Aspek TeknisAspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun serta menyangkut masalah penyediaan sumber-sumber dan pemasaran hasil-hasil produksi. Aspek ini juga berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran dari barang dan jasa yang akan digunakan dan dihasilkan dalam suatu proyek untuk dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam informasi yang harus dipenuhi baik sebelum perencanaan proyek atau pada awal pelaksanaan proyek tersebut.Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberikan batasan atau garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Pengkajian aspek teknis sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek yang lainnya. Aspek teknis besar pengaruhnya terhadap perkiraan biaya karena akan memberikan batasan lingkup proyek secara kuantitatif. Adapun tujuan pengkajian aspek teknis adalah sebagai berikut (Soeharto,1997) :1. Awalnya bertujuan merumuskan gagasan yang timbul ke dalam batasan konkret dari segi teknis.2. Hasil pengkajian aspek teknis dipakai sebagai masukan pengkajian aspek-aspek yang lain seperti aspek finansial yaitu menyangkut perkiraan biaya.3. Terakhir lingkup aspek teknis sampai pada kegiatan design yang lebih terinci.Pemilihan lokasi proyek harus didasarkan atas pengkajian seksama yang berkaitan dengan unit ekonomi dari instalasi spesifik yang hendak dibangun, baik dari segi teknis konstruksi (keadaan tanah, iklim, gempa bumi) maupun rencana masa depan perusahaan dalam kaitannya dengan perluasan (Husnan dan Muhammad,2000). Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Ketersediaan bahan mentahHal ini merupakan komponen yang sangat penting dari keseluruhan proses operasi perusahaan.b. Letak pasar yang ditujuBeberapa hal yang penting didapat informasinya antara lain : daya beli konsumen, pesaing dan sebagainya.c. Tenaga listrik dan airKeperluan akan pembangkit tenaga khususnya tenaga listrik amat penting diperlukan.d. Supply Tenaga KerjaTersedianya tenaga kerja baik untuk tenaga kerja terdidik maupun terlatih akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggung perusahaan.e. Fasilitas TransportasiFasilitas transportasi berkaitan erat dengan pertimbangan bahan mentah dan pertimbangan pasar.

2.6.2Aspek FinansialAspek ini menyangkut tentang pengeluaran dan penerimaan dari pelaksanaan proyek, dimana akan memperhitungkan perkiraan jumlah dana yang diperlukan.Analisis finansial adalah pendekatan konvensional yang dilakukan dengan menganalisis perkiraan aliran kas keluar dan masuk selama umur proyek dengan menguji dan memakai kriteria seleksi (Soeharto,1997). Analisis finansial juga merupakan suatu analisis yang melihat suatu proyek dari sudut lembaga-lembaga atau badan-badan yang mempunyai kepentingan langsung dalam proyek.

2.6.2.1Kebutuhan dan Pengalokasian DanaPengalokasian dana untuk proyek investasi secara umum dialokasikan ke dalam dua kelompok yaitu aktiva tetap dan untuk modal kerja. Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi diklasifikasikan menjadi dua yaitu aktiva tetap berwujud seperti tanah dan pengembangan lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin-mesin, dan aktiva tetap tidak berwujud seperti biaya survey, biaya penarikan tenaga kerja, dan lain-lain. Seringkali pengeluaran untuk aktiva tetap berlangsung beberapa tahun, sehingga perlu disusun jadwal pengeluaran untuk keperluan investasi. Sedangkan modal kerja bisa diartikan sebagai modal kerja brutto, atau modal kerja netto. Modal kerja brutto menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar yang terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan lain-lain. Modal kerja netto merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek (Husnan dan Muhammad,2000).

2.6.2.2Sumber DanaPemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya yang terendah, dan tidak menimbulkan kesulitan bagi proyek (Husnan dan Muhammad,2000).a. Sumber dana utamaSumber dana terdiri dari modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan dan saham biasa yang diperoleh dari penerbitan saham pasar modal.b. Pinjaman (Loan)Pinjaman untuk membiayai proyek dapat diperoleh dari bank, dan lembaga keuangan non-bank misalnya penawaran jasa untuk menyewakan aktiva (misalnya mesin) yang diperlukan oleh perusahaan. Jangka pinjaman dapat berupa jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun, dapat pula jangka panjang yang berarti masa pengembaliannya lebih dari satu tahun misalnya sepuluh tahun bahkan lebih panjang lagi.

2.6.2.3Aliran Kas ProyekLaporan aliran kas memberikan gambaran mengenai jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan operasional perusahaan termasuk misalnya investasi. Laporan aliran kas juga memuat pemasukan dan pengeluaran yang disusun dengan mengkaji laporan rugi laba (Soeharto,1997). Diagram aliran kas selama umur proyek dapat dilihat pada gambar 2.1. Secara umum aliran kas proyek dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Aliran Kas Awal ( Initial Cash Flow )Aliran kas awal adalah pengeluaran untuk merealisasikan gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, misalnya aliran kas langsung pengeluaran biaya membangun unit instalasi (produksi) baru sampai siap beroperasi, yang terdiri dari biaya prakonstruksi, pembelian material dan peralatan, konstruksi, start-up, dan kapital kerja.2. Aliran Kas Periode Operasi (Operational Cash Flow)Pada periode ini jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi. Tingkat biaya operasi umumnya tidak tetap, bergantung pada jumlah produksi yang ditargetkan. Dalam aliran kas operasi diperhitungkan aliran yang masuk dari penjualan produk, sedangkan aliran keluar terdiri dari biaya produksi, pemeliharaan dan pajak.

3. Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)Aliran kas akhir terdiri atas nilai sisa (salvage value) dari aset dan pengembalian (recovery) modal kerja. Bila terjadi penjualan barang sisa, harus pula diperhitungkan pajak penjualannya. Diagram aliran kas terdapat pada gambar 2.1.

gambar 2.1 Diagram aliran kas selama umur proyekSumber : Soeharto,1997

Keterangan :Co: Aliran kas keluarCF: Aliran kas masukn: Tahun InvestasiDari diagram di atas terlihat bahwa aliran kas awal mulai dari sebelah kiri tahun 0. Aliran kas awal umumnya negatif, sedangkan kegiatan operasi dan produksi dimulai tahun ke 0. Pengeluaran tahunan untuk biaya produksi dan keperluan lain-lain diperhitungkan dari tahun bersangkutan. Nilai sisa diperhitungkan sebagai aliran kas masuk pada akhir investasi (Soeharto,1997).

2.6.2.4Kriteria Penilaian InvestasiDalam rangka mencari suatu ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan/penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai macam cara yang dinamakan Investment Criteria atau Kriteria Investasi (Choliq et al, 1993). Dengan kata lain, kriteria investasi merupakan alat ukur yang menentukan apakah suatu proyek layak untuk dilaksanakan atau tidak layak untuk dilaksanakan. Kriteria investasi yang digunakan dalam mengambil suatu keputusan, dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :1. Net Present Value (NPV)2. Benefit Cost Ratio (BCR)3. Internal Rate of Return (IRR)4. Payback Period (PP)Dalam investment kriteria dikenal istilah compounding factor dan discount factor. Compounding factor ialah suatu bilangan lebih besar dari 1,0 yang dapat dipakai untuk memprediksi suatu jumlah yang ada sekarang (PV = Present Value) demi menentukan nilainya di waktu yang akan datang (FV = Future Value) setelah diberi bunga (i) pada akhir setiap tahun.CF = (1 + i)n .............................................................................(2.1)Sedangkan Discount Factor ialah suatu bilangan yang kurang dari 1,0 yang dapat dipakai untuk memprediksi suatu jumlah diwaktu yang akan datang menjadi nilai sekarang.DF = 1/(1 + i)n .............................................................................(2.2)

1) Net Present Value (NPV)Net Present Value dari suatu proyek merupakan nilai sekarang (Present Value) dari selisih antara Benefit (manfaat) dengan Cost (biaya) pada discount rate tertentu. Net Present Value (NPV) menunjukkan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost (biaya).Cara perhitungan Net Present Value (NPV) menurut Choliq et al. (1993) adalah : ............................................................ (2.3)Dimana Bt adalah benefit pada tahun ke-t ; Ct adalah biaya pada tahun ke-t, n adalah lamanya periode waktu dan i adalah tingkat bunga yang berlaku.Jika present value benefit lebih besar daripada present value biaya, berarti proyek tersebut layak atau menguntungkan. Mengkaji usulan proyek dengan NPV memberi petunjuk/indikasi menurut Soeharto (1997) sebagai berikut :a. NPV = positif, usulan proyek diterima, makin tinggi angka NPV makin baik.b. NPV = negatif, usulan proyek ditolakc. NPV = 0 berarti netral

2) Benefit Cost Ratio (BCR)Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara jumlah nilai manfaat/penerimaan (sekarang) suatu proyek dengan nilai biaya/pengeluaran (sekarang). Adapun rumus yang digunakan adalah :

............................................................ (2.4)

Keterangan := Nilai sekarang manfaat = (PV) B.

= Nilai sekarang biaya= (PV) C.

Menurut Soeharto (1997), kriteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut:a. BCR > 1 usulan proyek diterimab. BCR < 1 usulan proyek ditolakc. BCR = 1 berarti netral

3) Internal Rate of Return (IRR)Internal Rate of Return adalah suatu kriteria investasi untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun dan IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. IRR pada dasarnya menunjukkan Discount Factor (DF) dimana NPV = 0, dengan demikian untuk mencari IRR nilai Discount Factor harus dinaikkan sehingga tercapai NPV = 0. Adapun rumus IRR menurut Choliq et al. (1993) adalah :

( i2 i1 )................................................................................................................(2.5)

Dimana i1 adalah discount factor (tingkat bunga) pertama dimana diperoleh NPV Positif dan i2 adalah discount factor (tingkat bunga) kedua dimana diperoleh NPV Negatif.IRR memberikan petunjuk/indikasi dalam menganalisis usulan proyek menurut Soeharto (1997), sebagai berikut :IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan (Required Rate of Return = RRR), proyek diterima.IRR 1, usulan proyek diterima.b. BCR < 1, usulan proyek ditolak.c. BCR = 1, berarti netral.3. Internal Rate of Return (IRR) memberi petunjuk sebagai berikut :a. IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan (Required Rate of Return = RRR), proyek diterima.b. IRR < arus pengembalian (i) yang diinginkan (Required Rate of Return = RRR), proyek ditolak.3.7Diagram AlirUntuk menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam gambar 3.1

PENDAHULUAN

KAJIAN PUSTAKA

PENENTUAN LOKASI

PENGUMPULAN DATA

PENGUMPULAN DATA SEKUNDERKomponen Biaya :Biaya PertamaBiaya Operasi atau ProduksiPajakSumber Dana :Modal Sendiri, Konsumen dan BankKomponen Pendapatan :Hasil Penjualan Rumah

PENGOLAHAN DATA PENGKAJIAN ASPEK PASARDengan Metode Trend

ANALISIS FINANSIALNPV, BCR, IRR, Sensitivitas, Pay-back period

PROPOSAL

Gambar 3.1 Diagram Alir3.8RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No.UraianSatuanKuantitasHarga Satuan (Rp)Jumlah Harga (Rp)

1.Survey LokasiLS1500,000.00500,000.00

2.Pengambilan DataLS1900,000.00900,000.00

3.Pengolahan DataLS1750,000.00750,000.00

4.DokumentasiLS1500,000.00500,000.00

5.Pembuatan LaporanLS1750,000.00750,000.00

Total3,400,000.00

Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya Penelitian

3.9JADWAL PENELITIAN

No.KegiatanWaktu (Bulan)

VII VIIIIXXXIXII

1.Survey Lokasi Proyek

2.Pengambilan Data

3.Pengolahan Data

4.Analisis Data

5Penyusunan Laporan

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Choliq, A. Rivai W. Dan Sumarna H. 1993. Evaluasi Proyek. Edisi Revisi, Pionir Jaya, BandungDjamin, Zulkarnain. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek, Edisi satu, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta.Husnan, Suad dan Muhammad Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.Pujawan, I Nyoman. 2004. Ekonomi Teknik, Cetakan Ketiga, Guna Widya, Surabaya.Suratman. 2001. Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan, Edisi Pertama, J & J Learning, Yogyakarta.Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.Wirawan, Nata. 2001. Cara Mudah Memahami Statistik 1 (Statistik Deskriptif) Untuk Ekonomi Bisnis, Edisi 2, Universitas Udayana, Keraras Emas, Denpasar.