6
(Muhhaerian-H1C010036) TUGAS KOMUNIKASI NIRKABEL 3.10.4 Model hatta Model Hatta merupakan bentuk persamaan empirik dari kurva redaman lintasan yang dibuat oleh Okumura, karena itu model ini lebih sering disebut sebagai model Okumura-Hatta. Model ini valid untuk daerah range frekuensi antara 150-1500 MHz. Hatta membuat persamaan standard untuk menghitung redaman lintasan di daerah urban, sedangkan untuk menghitung redaman lintasan di tipe daerah lain (suburban, open area, dll), Hatta memberikan persamaan koreksinya. Persamaan prediksi Hatta untuk daerah urban adalah: L(urban)(dB) = 69,55 + 26,16logf c – 13,82logh te – a(h re ) + (44,9 – 6,55logh re ) logd dimana f c adalah frekuensi kerja antara 150-1500 MHz, h te adalah tinggi efektif antena transmitter (BS) sekitar 30-200 m , h re adalah tinggi efektif antena receiver (MS) sekitar 1-10 m, d adalah jarak antara Tx-Rx (km), dan a(h re ) adalah faktor koreksi untuk tinggi efektif antena MS sebagai fungsi dari luas daerah yang dilayani. Untuk kota kecil sampai sedang, faktor koreksi a(hre) diberikan oleh persamaan: a(h re ) = (1,1logf c – 0,7) h re – (1,56logf c – 0,8) dB sedangkan untuk kota besar: a(h re ) = 8,29 (log1,54h re ) 2 – 1,1 db untuk f c < 300 MHz

tugas nirkabl propagasi terakhir.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas nirkabl propagasi terakhir.docx

(Muhhaerian-H1C010036)

TUGAS KOMUNIKASI NIRKABEL

3.10.4 Model hatta

Model Hatta merupakan bentuk persamaan empirik dari kurva redaman lintasan yang dibuat oleh

Okumura, karena itu model ini lebih sering disebut sebagai model Okumura-Hatta. Model ini valid untuk

daerah range frekuensi antara 150-1500 MHz. Hatta membuat persamaan standard untuk menghitung

redaman lintasan di daerah urban, sedangkan untuk menghitung redaman lintasan di tipe daerah lain

(suburban, open area, dll), Hatta memberikan persamaan koreksinya. Persamaan prediksi Hatta untuk

daerah urban adalah:

L(urban)(dB) = 69,55 + 26,16logfc – 13,82loghte – a(hre) + (44,9 – 6,55loghre) logd

dimana fc adalah frekuensi kerja antara 150-1500 MHz, hte adalah tinggi efektif antena transmitter (BS)

sekitar 30-200 m , hre adalah tinggi efektif antena receiver (MS) sekitar 1-10 m, d adalah jarak antara Tx-

Rx (km), dan a(hre) adalah faktor koreksi untuk tinggi efektif antena MS sebagai fungsi dari luas daerah

yang dilayani.

Untuk kota kecil sampai sedang, faktor koreksi a(hre) diberikan oleh persamaan:

a(hre) = (1,1logfc – 0,7) hre – (1,56logfc – 0,8) dB

sedangkan untuk kota besar:

a(hre) = 8,29 (log1,54hre)2 – 1,1 db untuk fc < 300 MHz

a(hre) = 3,2 (log11,75hre)2 – 4,97 dB untuk fc > 300 MHz

Untuk memperoleh redaman lintasan di daerah suburban dapat diturunkan dari persamaan standar Hatta

untuk daerah urban dengan menambahkan faktor koreksi, sehingga diperoleh persamaan berikut:

L(suburban)(dB) = L(urban) – 2[log(fc/28)]2 – 5,4

dan untuk daerah rural terbuka, persamaannya adalah:

L(open rural)(dB) = L(urban) – 4,78 (logfc)2 – 18,33logfc – 40,98

Page 2: tugas nirkabl propagasi terakhir.docx

Walaupun model Hatta tidak memiliki koreksi lintasan spesifik seperti yang disediakan model Okumura,

tetapi persamaan-persamaan diatas sangat praktis untuk digunakan dan memiliki akurasi yang sangat

baik. Hasil prediksi dengan model Hatta hampir mendekati hasil dengan model Okumura, untuk jarak d

lebih dari 1 km. Model ini sangat baik untuk sistem mobile dengan ukuran sel besar, tetapi kurang cocok

untuk sistem dengan radius sel kurang dari 1 km.

European Co-operative for Scientific and Technical Research (EURO-COST) membentuk komite kerja

COST-231 untuk membuat model Hatta yang disempurnakan atau diperluas. COST-231 mengajukan

suatu persamaan untuk menyempurnakan model Hatta agar bisa dipakai pada frequensi 2 GHz. Model

redaman lintasan yang diajukan oleh COST-231 ini memiliki bentuk persamaan:

L(urban) = 46,3 + 33,9logfc – 13,82 loghte – a(hre) + (44,9-6,55loghte)logd +CM

dimana a(hre) adalah faktor koreksi tinggi efektif antenna MS sesuai dengan hasil Hatta, dan

0 dB untuk kota sedang dan suburbanCM= 3 dB untuk daerah pusat metropolitan

Model Hatta COST-231 hanya cocok untuk parameter-parameter berikut:

f : 1500 – 2000 MHz     

hte:30-200m

hre : 1-10 m  

d : 1-20 km

3.10.6 Walfisch dan Bertoni Model

Sebuah model yang dikembangkan oleh Walfisch dan Bertoni [Wa] 88] mempertimbangkan dampak dari atap dan bangunan tinggi dengan menggunakan difraksi untuk memprediksi rata-rata sinyal Kekuatan di jalan. Model ini menganggap path loss, S, menjadi produk tiga faktor.

di mana P0 merupakan ruang bebas path loss antara antena isotropik yang diberikan oleh

Page 3: tugas nirkabl propagasi terakhir.docx

Di dB, path loss diberikan oleh :

Gambar 3.25 menggambarkan geometri yang digunakan dalam Walflsch Bertoni Model [Wal88], [Mac93]. Model ini sedang dipertimbangkan untuk digunakan oleh ITU-R dalam kegiatan standar IMT-2000.

3.10.7 Wideband PCS Microcell Model

Bekerja dengan Feuerstein, dkk pada tahun 1991 menggunakan 20 MHz pemancar berdenyut di 1900

MHz untuk mengukur path loss, pemadaman, dan delay spread di microcellu-lar sistem khas di San

Francisco dan Oakland. Menggunakan base station antena ketinggian dari 3,7 m, 8,5 m, dan 13,3 m, dan

penerima mobile dengan ketinggian antena 1,7 m di atas tanah, statistik untuk path loss, multipath, dan

coverage area yang dikembangkan dari pengukuran luas dalam line-of-sight (LOS) dan terhambat (OBS)

lingkungan [Feu94}

Page 4: tugas nirkabl propagasi terakhir.docx

Untuk bumi tanah Model refleksi datar, jarak di mana yang pertama Zona Fresnel hanya terhalang oleh

tanah (pertama Fresnel zona bening-Ance) diberikan oleh:

Untuk kasus LOS, model path loss regresi ganda yang menggunakan regresi breakpoint pada pertama

Fresnel izin zona terbukti cocok untuk mengukur-dokumen. Model mengasumsikan antenna

omnidirectional vertikal dan memprediksi path loss rata-usia sebagai

mana sama dengan FL (d0) (path loss dalam desibel pada jarak referensi dari d0 = I m), d adalah dalam

meter dan n1, n2 adalah eksponen path loss yang merupakan fungsi tinggi pemancar, seperti yang

diberikan dalam Gambar 3.26. Hal ini dapat dengan mudah ditampilkan bahwa pada 1900 MHz, p1 =

38.0 dB. Untuk kasus OBS, path loss ditemukan agar sesuai dengan standar log-jarak Hukum path loss

persamaan :

Gambar 3.26 menunjukkan bahwa komponen bayangan-ing log-normal adalah antara 7 dan 9 dB

terlepas dari tinggi antena.

Page 5: tugas nirkabl propagasi terakhir.docx