21
KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN TELAH MENJADI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA PAPER sebagai tugas pengganti UTS mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Oleh: Muryati NIM 123174062 2012 C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Tugas Paper

  • Upload
    muryati

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ISBD

Citation preview

KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN TELAH MENJADI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

PAPERsebagai tugas pengganti UTS mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Oleh:MuryatiNIM 1231740622012 C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2013/2014

KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN TELAH MENJADI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIAI. Latar Belakang MasalahKebersihan adalah pangkal kesehatan dan kebersihan adalah sebagian dari iman. Slogan itu tentu saja sudah tidak asing lagi bagi kita. Dalam lingkungan masyarakat, kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala jenis sampah, dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan lingkungan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya sampah yang berserahkan tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air, yang dapat menimbulkan banjir. Di samping itu sampah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.Pada dasarnya kebersihan merupakan tanggung jawab kita bersama sebab kebersihan berpengaruh besar terhadap dampak lingkungan. Kebersihan lingkungan adalah suatu keadaan dimana lingkungan tersebut layak untuk ditinggali manusia, dimana keadaan kesehatan manusia secara fisik dapat terjaga. Jadi lingkungan yang bersih akan menjadikan tempat tinggal kita indah, nyaman dan sehat. Berbicara tentang kebersihan lingkungan tidak lepas dari masalah sampah. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Membuang sampah hanya hal sepele tapi maknanya esensial sekali, bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya sesungguhnya membawa kita kepada sebuah sikap untuk selalu melakukan pekerjaan dengan benar dan bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya kita lakukan.Budaya membuang sampah sembarangan juga menjadi trend masayarakat sekarang ini, apakah ini sudah menjadi kebiasaan, ataukah memang sarana dan prasarana yang sudah ada kurang memadai. Efek daripada pembuangan sampah sembarangan terus berlangsung akan menganggu lingkungan pemukiman yang kotor dan tidak nyaman, aliran air sungai tersendat serta kesehatan masyarakat akan ternganggu. Mereka menganggap remeh tentang artinya kelestarian dan keseimbangan alam demi kesinambungan kehidupan. Jikalau banjir datang, masyarakat selalu menyalahkan pemerintah padahal hal ini tentu saja kesalahan diri kita sendiri yang tidak peduli terhadap lingkungan.II. Rumusan Masalah1. Mengapa masyarakat masih membuang sampah sembarangan?2. Bagaimana menanamkan kebiasaan kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya?

III. Pengertian, Jenis, dan Karakteristik SampahSampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya). Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain dan 3) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.Karakteristik sampah dapat dibedakan sebagai berikut:1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas. 2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor, tapi yang tidak termasuk garbage. 3. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik dirumah, dikantor, industri. 4. Street Sweeping (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan. 5. Dead Animal (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan. 6. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes, yang berasal dari perumahan 7. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api. 8. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-industri, pengolahan hasil bumi. 9. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung. 10. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan, perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung. 11. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.12. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kaleng-kaleng cat, zat radiokatif.

IV. Kebiasaan Masyarakat Indonesia Dalam Hal Membuang SampahKondisi sosial dan budaya menjadi sangat penting untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, selain itu pola konsumtif masyarakat dan gaya hidup masyarakat juga akan mempengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah yang dimiliki. Masyarakat pada umumnya, memandang sampah sebagai barang yang sudah tidak berguna dan tidak mereka inginkan, sehingga tindakan yang mereka lakukan adalah membuangnya. Persoalan muncul ketika setiap masyarakat memperlakukan sampah sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing, misalnya meninggalkan atau membuang sampah di tempat sembarangan yang mengakibatkan lingkuangan jadi kotor dan kumuh. Sebagian lagi membuang sampah ke saluran air atau ke sungai, yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran air sungai, yang merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan air. Sementara masyarakat untuk memilah sampah belum banyak dilakukan, karena sebagian masyarakat tidak mengerti bagaimana mengelola sampah yang benar dan baik. Masyarakat lebih menyukai membuang sampah ke sungai, lahan kosong, tepi jalan daripada berjalan seratus meter membuang sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) dari rumahnya. Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam hal sampah masih kurang peduli, sehingga menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan maupun kepada anggota keluarga. Perlu diingat bahwa anak-anak akan mencontoh apa yang dilihat di lingkungan rumah, jikalau orang tua tidak peduli terhadap sampah maka anak pun akan mencontoh.Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat telah tertanam di benak orang Indonesia sejak usia dini. Ini bukan tanpa alasan, orang tua secara tidak sadar mengajarkan cara membuang sampah yang tidak benar kepada anak-anak mereka. Melempar sampah ke sungai atau di depan rumah adalah hal yang paling mudah dilakukan. Masyarakat punya kesadaran yang rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya. Parahnya lagi kebiasaan tersebut oleh masyarakat tidak dianggap sesuatu yang salah. Kurangnya kesadaran untuk mendidik dan memberikan contoh adalah hal yang perlu diperbaiki dan akan membutuhkan waktu yang lama supaya kesadaraan akan kebersihan dapat terciptakan. Kebiasaan untuk hidup sehat dan bersih tidak terlalu menjadi prioritas masyarakat karena masih banyak hal-hal yang lebih penting antara lain seperti memikirkan bagaimana menyediakan makanan sehari-hari di atas meja atau lantai untuk keluarga, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.Menurut pendapat saya, orang kaya biasanya lebih bersih dan tidak membuang sampah sembarangan hanya di rumah mereka saja. Masih banyak kebiasaan orang kaya yang kalau sudah di luar rumah atau lingkungan mereka, tetap saja membuang sampah sembarangan. Tidak sedikit saya melihat botol air mineral kosong yang melayang keluar dari pintu kaca mobil di jalan raya. Menjaga kebersihan di dalam mobil itu baik, tapi alangkah baiknya kalau sampah itu jangan dibuang keluar dari mobil yang sedang melaju di jalan umum. Sebaiknya sediakan kantong sampah di dalam mobil, setelah sampai di tempat tujuan kantong sampah tersebut bisa dibuang ke tempat yang semestinya. Yang menjadi pertanyaan kenapa orang yang punya mobil bisa menjaga kebersihan di dalam mobil mereka tetapi tidak begitu peduli dengan kebersihan di jalan tol atau di jalan-jalam umum? Botol kosong yang berterbangan tidak hanya akan membuat mata sakit jika mengenai orang yang beada di belakangan mobil mereka, tetapi kemungkinan besar akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.Membuang sampah dari dalam mobil hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak kebiasaan buruk masyarakat Indonesia dalam hal membuang sampah. Jika kita cermati setiap hari kita melihat orang membuang sampah sembarangan. Di tempat-tempat umum yang sudah jelas tersedia tempat sampah saja masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan apalagi kalau di tempat tersebut tidak disediakan tempat sampah, maka orang-orang akan dengan mudah meletakkan begitu saja sampah dari tangannya. Hampir setiap hari saya melihat orang-orang membuang sampah seenaknya dan hal itu dilakukan tanpa merasa bersalah. Mereka dengan mudahnya meletakkan bungkus makanan, botol air mineral, dan sampah-sampah yang lain di sembrang tempat. Menurut saya, hal tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa mereka sehingga untuk membiasakan membuang sampah di tempatnya mungkin sulit untuk dilakukan.Seseorang mungkin menganggap remeh hal-hal kecil yang dilakukannya, tapi apabila itu dilakukan terus-menerus, maka akan menjadi kebiasaan. Iya kalau hal yang menjadi kebiasaan tersebut adalah hal yang baik, kalau merupakan hal yang buruk? Terlebih lagi hal yang sudah menjadi kebiasaan, akan sulit untuk diubah, tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk mengubahnya. Dari contoh sederhana, misalkan seseorang terbiasa membuang sampah sembarangan, maka hal itu akan menjadi kebiasaan (habit). Pada saat makan permen, bungkus permen tersebut dibuang begitu saja. Bisa jadi tidak jauh dari orang tersebut membuang bungkus permen terdapat tempat sampah, tapi lebih memilih praktisnya saja, Dibuang disini saja lah, toh juga banyak yang begitu. Yah, simple memang sih, tapi bayangkan saja kalau di tempat yang sama ada 10 orang saja yang mempunyai perilaku serupa, di tempat tersebut tercecer bungkus-bungkus permen yang pastinya merusak pemandangan. Itu baru bungkus permen, belum lagi botol minuman mineral, dan sampah-sampah lain yang sering kita temui di jalan.Banyak yang saya temui orang-orang yang belum sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Dari yang orang kaya, orang kurang kaya, bermobil, bermotor, pejalan kaki banyak yang menganggap ah nanti juga ada pembersih atau pemulung yang ambil sampahnya. Bagaimana mau bersih kalau penduduknya saja tidak peduli terhadap lingkungan tetapi mereka malah menunggu orang yang membersihkan. Kalau tidak ada tenaga pembersih, orang yang biasa menyapu membersihkan lingkungan yang kotor, apa jadinya lingkungan dan Bangsa kita ini? Yang sudah dibersihkan saja masih ada yang membuat kotor bagaimana jika tidak dibersihkan.Saat ini mungkin banyak diantara masyarakat atau pemerintah yang berkoar-koar mengenai misi penyelamatan lingkungan di Bumi. Berbagai kegiatan seperti gerakan menanam seribu pohon, pembuatan biopori, dan gerakan bersepeda ke kantor mulai banyak dilakukan untuk memperbaiki atau setidaknya mempertahankan kondisi ini. Namun tahukah bahwa hal itu sebenarnya juga tidak cukup membantu? Terlebih jumlah manusia yang saat ini sudah entah berapa kali lebih banyak daripada saat manusia pertama muncul di muka Bumi ini. Ya, manusia boleh membuat ratusan bahkan jutaan biopori, menggalakan gerakan bersepeda ke kantor setiap hari dan melakukan penanaman milyaran pohon. Namun, ada satu hal yang seringkali terlupakan oleh mereka yaitu adat dan kebiasaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat tidak sadar bahwa kebiasaan buruk yang mereka anggap hanya hal sepele juga membawa dampak yang besar bagi kehidupan.Indonesia dengan jumlah penduduk hingga 225 juta setiap hari menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik dengan perbandingan jumlah hampir sama. Permasalahan utama adalah kesadaran masyarakat akan membuang dan memproses serta memilah sampah masih sangat rendah dengan didukung sistem pengelolaan sampah yang masih buruk.Jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Indonesia hingga mencapai 11,330 ton per hari. Jika diambil rata-rata maka setiap orang menghasilkan sampah sebesar 0.050 Kg per hari. Jika jumlah sampah itu dihasilkan dalam hitungan hari tinggal dikalikan dengan tahun, maka sampah yang dihasilkan hingga mencapai 4.078.800 ton.Sekarang kita tahu dari data diatas bahwa ternyata sekecil apapun sampah yang kita buang sembarangan dapat berakibat besar pada lingkungan kita.Larangan membuang sampah memang sudah diatur dalam pasal 25 UU pengelolaan sampah yang juga mengatur larangan membuang sampah sembarangan. Namun, yang menjadi keunikan Negara ini adalah sebuah larangan yang sudah jelas-jelas tertera dalam Undang-undang, bukanya dihindari untuk tidak melakukan hal tersebut. Malah asyik dikerjakan dan menjadikannya sebuah kebiasaan buruk yang tak pantas diteruskan secara turun temurun. Tapi kini hal itu sulit untuk dihindarkan, buktinya sering terjadi bencana banjir dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh sampah yang sudah sangat menumpuk. Hal itu terjadi akibat prilaku dan ulah manusia itu sendiri, karena di zaman seperti saat ini, setiap orang sudah tak merasa malu lagi ataupun segan apabila dirinya membuang setumpuk sampah pada sungai disekitarnya. Malah, banyak orang yang secara terang-terangan membuang sampah seenaknya di tempat-tempat umum. Hal semacam ini menurut saya tak akan sulit ditemukan di sekitar kita.Apabila dibandingkan dengan Negara lain seperti singapura, dapat kita perhatikan bahwa singapura memiliki aturan dan budaya yang tegas tentang masalah kebersihan. Bahkan singapura memiliki undang undang yang tegas bagi setiap orang yang membuang sampah sembarangan. Sehingga secara tidak langsung hal ini menjadi pendidikan yang memaksa warga nya untuk mejaga kebersihan. Karena telah terbiasa sehingga warga nya sendiri menjadi memiliki budaya utuk hidup bersih dan menjaga kesehatan. Hal ini lah yang akhir nya dapat membuat sukses nya program pemerintah dalam hal kebersihan. Sering kita merasa iri dengan negara tetangga yang apabila melihat tayangannya di TV sudah sedemikian bersih, tetapi di Indonesia masih banyak sampah berserak di jalanan. Memang di luar negeri sudah ada peraturan yang menegaskan untuk membuang sampah pada tempatnya, bahkan Singapura memasang kamera pengintai untuk menangkap pelaku yang membuang sampah sembarangan. Mereka sudah begitu menyadari arti pentingnya kebersihan, untuk membiasakan warganya tidak membuang sampah sembarangan. Kembali lagi faktor kebiasaan. Andai saja warga Indonesia sudah mempunyai kesadaran dan kebiasaan itu. Dan tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab semua warga negara untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Tentunya kebiasaan baik tersebut harus di mulai dari kesadaan diri tiap individu.V. Penyebab Orang Membuang Sampah SembaranganKetika orang-orang ditanya mengapa mereka membuang sampah sembarangan, mungkin mereka akan menjawab dengan berbagai alasan. Entah karena tidak ada tempat sampah dan malas mencari tempat sampah, biar sampahnya cepat tersingkir dari dirinya, atau alasan-alasan yang lain. Bahkan mungkin ada yang membuang sampah sembarangan tersebut tanpa alasan tapi karena sudah kebiasaan sehari-hari jadi mereka merasa seperti tidak melakukan kesalahan. Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain:1. Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.2. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya perilaku membuang sampah sembarangan.3. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah.4. Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.5. Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untuk membuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya sembarangan.

VI. Dampak Membuang Sampah SembaranganMembuang sampah sembarangan kini bukan lagi sebagai aturan yang seharusnya dipatuhi oleh masyarakat, bahkan hal ini menjadi budaya masyarakat di Indonesia. Meskipun sudah disediakan tempat pembuangan sampah tetapi masyarakat masih saja membuang sampah pada sembarang tempat. Seperti sungai, jalan, pekarangan dan dimana saja meskipun di sediakan tempat pembuangan sampah. Apakah tidak sadar bahwa membuang sampah sembarangan akan menyebabkan dampak negatif bagi diri kita sendiri. Seperti banjir, hal ini disebabkan oleh menyempitnya badan sungai akibat dari penumpukan sampah yang dapat menghambat aliran sungai sehingga terjadi banjir.Sampah-sampah yang berserakan, terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat ditimbulkan sampah, antara lain :1. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.2. Dampak Terhadap Lingkungan, cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan.3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana mana.4. Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang ke sungai atau aliran air lainnya, lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan menimbulkan banjir.5. Selama ini ada anggapan bahwa sampah menimbulkan pemanasan global. Berdasarkan penelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfir selama sekitar 7-10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3C per tahun. 6. Sampah yang berserakan di sembarang tempat dapat merusak pemandangan dan keindaha serta menyebabkan lingkungan tidak nyaman.

VII. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Agar Tidak Membuang Sampah SembaranganPada hakikatnya masyarakat tahu bahwa membuang sampah sembarangan akan menimbulkan bau busuk dan menjadi sarang bibit penyakit. Masyarakat paham bahwa sampah yang di buang di sungai atau bukan pada tempatnya akan berakibat banjir, karena sampah berserakan, masuk keselokan berakibat sampah menyumbat dan mengakibatkan banjir. Apa hal yang membuat kita peduli dengan lingkungan? Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya? Membuang sampah pada tempatnya merupakan tindakan kecil tetapi berpengaruh besar pada lingkungan. Jika kita malu untuk membuang sampah orang lain yang ada di dekat kita, mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu yaitu sampah dari apa yang kita makan dan gunakan. Kepedulian terhadap lingkungan itu penting karena dapat menjadikan lingkungan kita bersih, nyaman dan tentunya enak untuk dilihat.Yang kita butuhkan adalah kesadaran tiap individu untuk mau hidup sehat dan bersih, bukan hidup bersih karena takut dikenai denda . Berapapun besarnya denda, tetap saja orang akan curi-curi untuk membuang sampah sembarangan. Pertanyaannya siapa yang akan menjadi petugas untuk melakukan denda terhadap orang yang membuang sampah sembarang?Jika hanya mengandalkan petugas saja, saya rasa tidak akan terlalu efektif karena berapa petugas yang harus ditempatkan di tempat-tempat umum? Pembuangan sampah sembarangan itu tidak hanya di tempat umum saja, tapi semuanya bermula dari lingkungan hidup sekitarnya. Melibatkan masyarakat umum untuk membantu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing secara umum akan lebih efektif dan efisien. Masyarakat harus berani menegur orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan. Sering kali hal-hal seperti ini tidak akan terjadi karena masyarakat kalau menegur orang yang dikenal membuang sampah sembarangan akan merasa tidak enak dan akan dimusihi, kalau menegur orang yang tidak dikenal malah akan terjadi percecokan atau malah terjadi perkelahian.Untuk mengubah kebiasaan hidup warga Negara Indonesia, sehingga Indonesia dapat menjadi Negara yang bersih dan sukses dalam program kebersihan nya, kita harus dapat menanamkan kebiasaan dan budaya bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Budaya ini harus di tanamkan sejak kecil sehingga dapat menjadi kebiasaan baik yang akan terus di turunkan kepada generasi penerus bangsa. Sehingga dengan semakin bertambahnya waktu kedepan, Indonesia dapat menjadi Negara yang bersih dengan kebiasaan dari warganya yang telah membudayakan kebersihan dari kecil. Peran dari pemerintah juga penting dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah. Sehingga dengan dukungan dari warga serta pemerintah, Indonesia dapat menjadi Negara yang bersih dan dapat mengelola sampah dengan baik. Oleh karena itu marilah kita sebagai warga Indonesia untuk bergotong royong dalam mewujudkan kebersihan untuk Indonesia.

VIII. KesimpulanPada umumnya masyarakat tahu bahwa membuang sampah di sembarang tempat akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Tapi membuang sampah sembarangan masih terjadi di kalangan masyarakat Indonsia, hal tersebut karena kurangnya kesadaran dari tiap individu untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga kurangnya rasa peduli terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu membuang sampah sembarangan telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging bagi masyarakat sehingga mereka tidak merasa bersalah ketika membuang sampah sembarangan dan menganggap kebiasaan tersebut hal biasa. Di samping itu kurangnya sarana dan prasarana pembuangan sampah di lingkungan juga menjadi penyebab masyarakat membuang sampah sembarangan.Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat perlu dihilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan yang sudah membudaya dalam masyarakat. Kita harus memulainya dengan membangun dan melatih kesadaran diri kita sendiri.Setelah kita sudah memiliki kesadaran dan kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya maka secara tidak langsung kita memberikan contoh kepada orang lain, setidaknya orang-orang terdekat kita. Selain itu kita juga harus menegur dengan sopan apabila menemui orang yng membuang sampah sembarangan. Anak-anak sejak usia dini juga harus diajarkan kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga seterusnya mereka akan melakukan kebiasaan itu. Selain kesadaran dari tiap-tiap individu juga diperlukan peran serta pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana sehingga tujuan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah yang berserakan dapat tercapai, yang tidak menutup kemungkinan, bahwa Indonesia bisa saja sejajar dengan Negara lain untuk masalah kebersihan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKAAndini, T. P. (2013, Juni 1). Budaya Membuang Sampah Dewasa Ini. Retrieved November 1, 2013, from Kompasiana Web site: http://www.kompasiana.comAnonim. (2011). Sampah. Retrieved November 2, 2013, from Wikipedia Web site: http://www.wikipedia.comHandry. (2011). Manusia dan Kebudayaan. Retrieved November 1, 2013, from Handry Site Web site: http://www.handrysite.blogspot.comHidayatullah, T. (2012, Juni 5). Budaya Buang Sampah di Indonesia. Retrieved November 4, 2013, from Taufik Web site: http:www.blogspot.comJujubandung. (2013, Agustus 6). Budaya Buang Sampah. Retrieved November 2, 2013, from juju bandung Web site: http://www.wordpress.comNoviana, R. (2013). Catatan jurnalis. Retrieved November 1, 2013, from Catatan jurnalis Web site: http://www.blogspot.comReza. (2012, Juli 4). Budaya Membuang Sampah Sembarangan. Retrieved November 2, 2013, from Reza Web site: http://www.blogspot.com