15
PAPER GLOBAL WARMING Disusun Guna Memenuhi Tugas I Mata Kuliah Fisika Bangunan Dosen Pengampu Ikhwanuddin,M.T. Disusun Oleh: Farida 14505244005 Kern Manggala A 14505244007 Gandong Wisnu B 14505244008 Irwan Tri Kurniawan 14505244025 PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tugas Paper Fisika Global Warming

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Global Warming discusses

Citation preview

Page 1: Tugas Paper Fisika Global Warming

PAPER GLOBAL WARMING

Disusun Guna Memenuhi Tugas I Mata Kuliah

Fisika Bangunan

Dosen Pengampu

Ikhwanuddin,M.T.

Disusun Oleh:

Farida 14505244005

Kern Manggala A 14505244007

Gandong Wisnu B 14505244008

Irwan Tri Kurniawan 14505244025

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: Tugas Paper Fisika Global Warming

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I .PENDAHUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan 1.3 Manfaat

BAB II .PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Global Warming

2.2 Dampak Global Warming

2.3 Penyebab Global Warming

2.4 Proses Terjadinya Global Warming

2.5 Cara Mencegah Global Warming

BAB III.PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka

Page 3: Tugas Paper Fisika Global Warming

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanasan global menjadi hal yang dikhawatirkan di masa mendatang.Di masa ini, panas matahari sangat dirasakan, ini disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon bumi. Perubahan suhu yang ekstrim dari tahun ke tahun planet bumi semakin menghawatirkan. Peningkatan suhu ini yang disebut dengan pemanasan global. Pemanasan global disebabkan oleh gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia dan variasi matahari. Akhir-akhir ini bencana alam dan fenomena-fenomena semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Tentu bencana alam itu merugikan kita semua. Selain bencana tersebut ada juga dampak lain seperti: meningginya permukaan air laut, gagal panen,dan timbulnya bibit penyakit yang akan mengganggu kesehatan manusia.

Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia harus lebih bersahabat dan melestarikan alam. Melestarikan alam dengan penanaman pohon, tidak menebang pohon sembarangan, meminimalkan penggunaan peralatan yang banyak mengeluarkan gas-gas efek rumah kaca dan mengupayakan pencegahan global warming. 1.2 Tujuan

Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanasan global ini telah terjadi dan penyebabnya.

Jika pemanasan global ini terjadi, maka efek yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air dan sebagainya. Oleh karena itu, melalui paper ini diharapkan agar manusia mengurangi aktifitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.Dengan menjaga lingkungan kita turut melestarikan alam ,bumi kita demi masa depan anak cucu kita.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan

global ini adalah :

Untuk mengetahui pengertian pemanasan global. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global. Untuk mengetahui dampak pemanasan global. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global. Untuk mengetahui proses terjadinya pemanasan global. Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya pemanasan global.

Page 4: Tugas Paper Fisika Global Warming

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Global Warming

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global (Debby .2011) . Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)  menyimpulkan bahwa, “Sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain,seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

                        

Page 5: Tugas Paper Fisika Global Warming

2.2 Dampak Global Warming

Pemanasan global mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar,kebakaran,kesehatan hewan dan kesehatan manusia.

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah  yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.(Ady Parikrayana.2012)

Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa tempat.Akan terjadi efek rumah kaca yang ditimbulkan karena rusaknya lapisan ozon di atmosfer. Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat akhir-akhir ini.Akan lebih sering terjadi badai. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah karena kenaikan suhu yang ekstrem.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.Badai topan yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak menentu dan lebih ekstrim.

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika udara di atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub.Peningkatan suhu di bumi mempenaruhi kenaikan permukaan air laut.Para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut ,akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai.Kenaikan permukaan air laut akan menenggelamkan rawa-rawa. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.

Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air laut menjadi lebih hangat dan panas, sehingga meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yang bisa menjadi putih. Pada proses ini karang-karang melepaskan ganggang yang memberikan warna dan makanan pada karang, sehingga karang menjadi putih dan mati.

Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam lautyang selanjutnya akan mempengaruhi kesehatan manusia. Suhu yang ekstrem akan membuat salju di kutub menjadi lebih cepat mencair.

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah dataran tinggi ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.

Page 6: Tugas Paper Fisika Global Warming

Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Beberapa spesies sangat sulit untuk dapat bertahan di habitatnya sekarang. Beberapa tanaman bunga tidak dapat berbunga tanpa mengalami musim dingin yang benar-benar dingin. Dan kegiatan manusia telah mempersulit tumbuhan dan binatang untuk mencapai habitat barunya bahkan tidak memungkinkan bagi tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat baru.Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.

Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dan kematian. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejala yang sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau.Atau keadaan saat ini yang tidak menentu seperti bulan yang seharusnya sudah memasuki musim hujan ,tetapi karena iklim yang mengalami perubahan,saat ini masih mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.

Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim kemarau ke musim penghujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan normal.Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir, kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungan dengan parahnya keadaan hutan kita.Kebakaran hutan telah banyak terjadi di Indonesia,dan meningkat tajam beberapa tahun terakhir tanpa ada pengendalian yang pasti.Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia.Jika kita tidak bisa menyelamatkan hutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi seluruh hutan di Indonesia tidak akan tersisa dan disaat itulah kita semua tidak bisa lagi menghirup udara bersih.

2.3 Penyebab Global Warming

Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim. Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam.

Page 7: Tugas Paper Fisika Global Warming

Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC. Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa. Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi. Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global. Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.

2.4 Proses Terjadinya Global Warming

Pemanasan global diawali dari cahaya matahari yang menyinari bumi, panas yang dihasilkan cahaya matahari akan diserap oleh bumi tetapi hanya sebagian saja sedangkan yang tidak di serap akan di kembalikan lagi ke luang angkasa (atmosfir). namun karena di atmosfir banyak gas penyebab efek rumah kaca seperti gas sulfur dioksida SO2, gas karbon dioksida (CO2), dan metana, uap air dan masih banyak lagi menyebabkan panas matahari tidak dapat keluar dari permukaan bumi dan terperangkap sehingga panas matahari akan memantul ke bumi lagi. Hal itu terjadi secara terus – menerus setiap hari. Semakin banyak panas matahari yang masuk ke bumi maka semakin banyak gas yang tidak dapat dikembalikan ke atmosfir menyebabkan bumi semakin panas. inilah yang disebut dengan pemanasan global atau global warming.

Page 8: Tugas Paper Fisika Global Warming

2.5 Cara Mencegah Global Warming

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia selalu meningkat. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Pendekatan untuk memperhambat gas efek rumah kaca:

1. Menghilangkan karbon: Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut

Page 9: Tugas Paper Fisika Global Warming

ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan. Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.Beberapa cara lain untuk mencegah terjadinya Pemanasan global atau Global warming:

Berhemat energi. Seperti dalam penggunaan bahan bakar minyak, listrik (jangan pakai alat-alat elektronika kalau tidak jelas kebutuhannya).

Menggunakan kendaraan bermotor seperlunya saja. Kalau hanya dekat, tidak perlu menggunakan motor atau mobil.

Mengurangi pembakaran. Misal, pembakaran sampah, hindari pembakaran hutan. Penghijauan hutan Hindari penggunaan barang secara mubazir Untuk ekosistem laut, hindari perusakan karang

dan pencarian ikan dengan merusak (penggunaan bom atau semacamnya).

Page 10: Tugas Paper Fisika Global Warming

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan:Sebagian besar penyebab pemanasan global adalah gas emisi yang keluar dari alat-

alat yang dipakai manusia. Semakin banyaknya penggunaan tersebut akan semakin menghawatirkan keadaan bumi ini. Dilihat dari segi lain bahwa sebenarnya pemanasan global dapat diminimalisir oleh manusia dengan dengan cara yang mudah yaitu mengurangi aktifitas yang mengeluarkan gas efek rumah kaca.3.2 Saran:Bagi manusia : perlunya ada kesadaran bagi manusia untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan. Meminimalkan penggunaan alat-alat yang dapat menghasilkan gas emisi.Bagi pemerintah : perlunya program-program yang lebih menjanjikan kelestarian lingkungan. Tetapi, yang terpenting adanya kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk melestarikan lingkungan.Melakukan program yang dapat berlangsung seterusnya untuk berkomitmen bersama menjaga lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Tugas Paper Fisika Global Warming

http://artikeltentangglobalwarming.blogspot.co.id/

www.davidadinugroho.wordpress.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm

http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/

http://firmansyah11.wordpress.com/50-tips-mengurangi-global-warming/

http://www.anneahira.com/global-warming.htm