Tugas Paper Klmpk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangIndonesia ialah negara hukum, hal ini tentunya kita telah mengetahuinya karena dalam

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 khususnya Pasal 1 ayat

    (3) telah menyatakan demikian. Sebagai negara hukum segala aspek kehidupan bangsa

    Indonesia diatur oleh hukum termasuk dalam hubungan industrial yang menyangkut

    tenaga kerja. Pengaturan ini demi terpenuhinya hak para tenaga kerja agar tidak terjadi

    eksploitasi dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia tenaga kerja. Hukum

    ketenagakerjaan menurut Imam Soepomo diartikan sebagai himpunan peraturan baik

    tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja

    pada orang lain dengan menerima upah. Pengertian itu identik dengan pengertian hukum

    perburuhan. Ruang lingkup hukum ketegakerjaan saya lebih luas dari pada hukum

    perburuhan. Hukum ketenagakerjaan dalam arti luas tidak hanya meliputi hubungan kerja

    dimana pekerjaan dilakukan di bawah pimpinan pengusaha, tetapi juga pekerjaan yang

    dilakukan oleh swapekerja yang melakukan pekerjaan atas tanggung jawab dan resiko

    sendiri. Di Indonesia pengaturan tentang ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang

    Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Disebutkan dalam undang-undang itu

    bahwa hukum ketenagakerjaan ialah himpunan peraturanmengenai segala hal yang

    berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

    Dari pengertian tersebut diketahui bahwasanya hukum ketenagakerjaan meliputi 3 hal

    yaitu, :

    1. Sebelum masa kerja

    2. Selama masa kerja

    3. Sesudah masa kerja

    Hal tersebut berarti bahwa Undang Undang Ketenagakerjaan kita mengacu pada

    pengertian hukum ketenagakerjaan yang lebih luas. Tujuan dari hukum ketenagakerjaan

    itu sendiri ialah sebagai berikut :

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    2/22

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    3/22

    3

    4. Hubungan Ketenagakerjaan Atau Pengawasannya

    5. Upah Tenaga Kerja

    1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui Pengertian Hukum Ketenagakerjaan

    2. MengetahuiKetentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja.

    3. Mengetahui Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan

    4. Mengetahui Hubungan Ketenagakerjaan Atau Pengawasannya

    5. Mengetahui yang mengenai Upah Tenaga Kerja

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    4/22

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    5/22

    5

    Hukum perburuhan adalah himpunan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang

    berkenaan dengan kejadian dalam seorang bekerja pada orang lain dengan menerima

    upah.

    Prof. Imam Soepomo dan M.G. LevenbachMemberikan penjelasan bahwa hukum ketenagakerjaan dalam beberap hal telah mulai

    berlaku juga sebelum terjadinya hubungan antar buruh dan majikan.

    2.2 Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja.Dalam pelaksanaannya secara opersional, tenaga kerja dibagi menjadi 3:

    A. Pra employment (sebelum masuk kerja)

    Aturan pelaksanaan:

    a. UU no7 Tahun 1981 tentang wajib laor tenaga kerja diperusahaan.b. Keputusan Presiden no 4. tahun 1980 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan

    Setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib melaporkan secara tertulis

    setiap ada atau akan ada lowongan pekerjaan kepada menteri atau pejabat

    yang ditunjuk, yang memuat:

    Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Jenis pekerjaan dan syarat-syarat jabatan yang digolongkan Jenis kelamin Usia Pendidikan, keterampilan, keahlian atau pengalaman. Syarat-syarat lain yang dipandang perlu.

    c. Peraturan Menteri no. 4 tahun 1970 tentang Pengerahan Tenaga Kerja.Pengerahan ternaga kerja dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga

    kerja dari suatu daerah atau ari luar negeri dengan memindahkannya daridaerah yang kelebihan tenaga kerja. Pengerahan dilarang bila tidak ada ijin

    dari menteri atau pejabat yang ditunjuk.

    Ijin pengerahan tenaga kerja ini antara lain memuat:

    Jumlah tenaga kerja yang dikerahkan

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    6/22

    6

    Cara pengarahnya Tempat penampungannya Biaya pengerahan dan penampungannya Perjanjian kerja yang berisi tentang: upah, cuti, jam kerja/lembur,

    perumahan, tunjangan-tunjangan, dll.

    d. Latihan Kerja.Tugas, wewenang dan tanggung jawab penyelenggaraan latihan kerja diatur

    didalam keputusan presiden no 34 tahun 1972 dan instruksi presiden no. 15

    tahun 1974.

    Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah melalui

    latihan keja baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Dengan

    latihan kerja dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kerja dengan

    memberikan serta meningkatkan keterampilan dan keahlian guna membentuk

    sikap kerja, mutu kerja dan produktivitas kerja.

    e. Dalam GBHN bahwa perluasan dan pemerataan tenaga kerja, peningkatanmutu dan perlindungan tenaga kerja adalah kebijaksanaan yang menyeluruh

    disemua sektor, sasaran utama meningkatkan perluasan tenaga kerja,

    diarahkan pada usaha penanggulangan-penanggulangan. Pengngguran sebagi

    akibat tingakt pertumbuhan tenaga kerja cukup tinggi dibandingkan dengan

    tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih belum seimbang atas dasar masalah

    penanganan tenaga kerja dititik beratkan pada upaya penempatan tenaga kerja

    melalui jalur-jalur kesempatan kerja sebagai berikut:

    Pendaftaran pengangguran Bursa tenaga kerja AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) AKAN (Antar Kerja Antar Negara) PKGB ( Padat Karya Gaya Baru)

    B. During Employment (Dalam Hubungan Kerja)

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    7/22

    7

    Sejak campur tangan pemerintah dalam masalah hubungan kerja, maka hukum

    ketenagakerjaan yang mengatur semua aspek hubungan ketenagakerjaan bergeser

    arahnya dari hubungan privat menjadi hubungan publik, akan tetapi tetap menjamin

    kebebasan tenaga kerja dalam bidang ketenagakerjaan, seperti memilih bidang kerja

    yang sesuai.

    Perjanjian kerja merupakan pangkal tolak dari pada perkembangan hukum

    ketenagakerjaan deasa ini dan untuk masa yang akan datang, mendewasakan asas

    demokrasi yang berintikan musyawarah dan mufakat.

    Perjanjian kerja antara tenaga kerja dengan pengusaha ini sangat diperlukan untuk:

    Memberikan landasan pada jiwa dan falsafah pancasila Memberikan arah agar perjanjian kerja benar-benar menciptakan kondisi yang

    lebih mantap dalam

    C. Post Employment (Sesudah Bekerja)

    Yang dimaksud dalam post employment ini antara lain tabugan hari tua atau

    pension, yang merupakan bagian dari Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

    Program Jaminan Sosial tenaga kerja ini secara keseluruhan meliputi asuransi

    kecelakaan kerj, tabungan hari tua dan asuransi kematian.

    Iuaran tabungan hari tua ini ditanggung secara bersama antara tenaga kerja dengan

    pengusaha atau perusahaan. Besarnya iuran tabungan hari tua untuk masing-masing

    adalah:

    y Iuran dari pengusaha sebesar 1,5% dari upah tiap bulan.y Iuran dari tenaga kerja sebesar 1 % dari upah tiap bulan.

    Tabungan hari tua ini dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja dalam hal:

    a. Tenaga kerja yang bersangkuan mencapai usia 55 tahunb. Tenaga kerja yang bersangkutan mengalami cacat total/tetap menurut

    keterangan dokter yang ditunjuk oleh perusahaan (dokter perusahaan ).

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    8/22

    8

    c. Dalam hal tenaga kerja tersebut meninggal dunia sebelum usia 55 tahun, makatabungan hari tua itu dibayarkan kepada ahli warisnya.

    Dasar perhitungan jaminan hari tua yang dipakai untuk menentukan besarnya

    jaminan pension ialah : besarnya iuran yang telah dibayarkan perusahaan/

    pengusaha dan tenagaa kerja kepada badan penyelenggara/ ASTEK pada bulan

    terakhir dimana tenaga kerja diberhentikan dengan hak menerima jaminan pensiun /

    meninggal dunia. Faktor-faktor yang mempengaruhi jaminan pensiun, yaitu:

    1. Usia2. Masa kerja3. Lama kepersetaan mengikuti program jaminan

    Bilamana tenaga kerja yang meninggal dunia tersebut tidak mempunyai istri atau

    suami, maka hak menerima jaminan beralih pada anaknya dan jaminan ini disebut

    jaminan pensiun yatim piatu. Hak untuk mendapatkan jaminan hari tua / pensiun

    menjadi hilang dalam 2 peristiwa, yaitu:

    1. Berakhirnya karena suatu peristiwa2. Dibatalkan karena suatu keadaan atau perbuatan.

    Berakhirnya jaminan pensiun karena suatu peristiwa apabila duda/ janda penerima

    pensiun tersebut menikah lagi, duda atau janda tersebut meninggal dunia sedangkan

    tidak terdapat lagi anak yang berhak menerima jaminan pensiun sebagai pensiunan

    yatim piatu. Hak untuk mendapatkan jaminan pensiun dapat dibatalkan karena:

    y Apabila pada waktu mengajukan permintaan jaminan pensiun tersebut ternyataterdapat suatu pemalsuan, baik pemalsuan surat-surat maupun pemalsuan

    orangnya

    y Apabila penerima jaminan pensiun tenaga kerja dengan seijin pemerintahmenjadi anggota tentara atau tenaga kerja suatu Negara asing

    y Apabila penerima jaminan pensiun tenaga kerja tersebut janda atau duda berdasarkan Keputusan Pejabat Pemerintah atau Badan yang berwenang

    dinyatakan salah melakuakn tindakan atau terlibat dalam suatu gerakan yang

    menentang pemerintah.

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    9/22

    9

    2.3 Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan

    Guna mewujudkan hubungan kerja atau industrial yang harmonis UU no 13 tahun 2003

    melibatkan beberapa pihak, yaitu:

    A. Pekerja

    Istilah pekerja buruh pada jaman feodal atau jaman penjajahan belanda dahulu

    yang dimaksud dengan buruh adalah orang-orang pekerja kasar seperti kuli,

    mandor, tukang dll.

    Dan orang-orang ini oleh belanda disebut blue collar. Sedangkan orang-orang

    yang mengerjakan pekerjaan halus atau dibelakang meja disebut white collar,

    bisanya yang termasuk golongan ini adalah para bangsawan yang bekerja

    dikantoran.

    Pembedaan ini dilakukan oleh pemerintah belanda sebagai taktik untuk memecah

    belah orang-orang Indonesia.

    Pengaruh dari marsisme, buruh selalu dianggap membuat atau menghancurkan

    majikannya. Menurut UU No. 13 tahun 2003, pekerja atau buruh adalah setiap

    orang yang mendapatkan imbalan atau upah dalam bentuk lain (pasal 1 ayat 3).

    Yang termasuk ikatan kerja adalah perusahaan serikat pekerja atau buruh adalah

    wakil dari buruh-buruh yang sudah terhimpun di perusahaan.

    Hak-hak menjadi serikat pekerja diatur dalam UUD 1945, telah diratifikasi oleh

    pemerintah, konvensi ILO 1987 dan 1998.

    Kedua konvensi tersebut dujadikan dasar oleh buruh untuk berorganisasi untuk

    mendirikan serikat pekerja.

    B. Serikat Pekerja Atau Buruh

    Serikat buruh atau pekerja adalah organisasi yang dibentuk oleh dan untuk buruh

    baik didalam maupun diluar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,

    demokratis dan bertanggung jawab membela dan mempertahankan hak-hak para

    pekerja.

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    10/22

    10

    Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa serikat buruh memiliki sifat bebas,

    terbuka, demokratis dan bertanggung jawab:

    1. Bebas artinya sebagai organisasi melaksanakan hak dan kewajiban serikat

    buruh dan tidak mendapatkan tekanan dari pihak lain.

    2. Terbuka artinya serikat buruh atau serikat pekerja dalam menerima anggota

    atau memperjuangkan serikat buruh tidak membedakan agama, suku, bangsa

    dan jenis kelamin.

    3. Mandiri artinya bahwa dalam mendirikan, mengembangkan organisasi,

    ditunjukan dengan kekeuatan sendiri tidak dikendalikan oleh pihak lain diluar

    organisasi.

    4. Demokratis artinya pemilihan pengurus dalam memperjuangkan hak dan

    kewajiban sesuai dengan prinsip demokrasi

    5. Bertanggung jawab artinya bahwa dalam mencapai tujuan dan melaksanakan

    serikat buruh, bertanggung jawab kepada masyarakat dan Negara.

    Asas tujuan dan fungsi serikat buruh atau serikat pekerja

    Asas tujuan:

    yTujuan keluar yaitu meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarga

    y Tujuan kedalam yaitu memberikan perlindungan pada buruh dan keluraga.

    Fungsi serikat kerja/federasi serikat kerja atau konfederasi serikat kerja:

    1. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian bersama2. Sebagi wakil pekerja atau buruh dalam bidang ketenagakerjaan3. Sebagai penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kewajiban anggota4. Sebagai penanggungjawab pemogokan5. Sebagai wakil pekerja buruh dalam kepemilikan saham diperusahaan.

    Menurut purwo sujipto hubungan hukum antara pemiik perusahaan dan pengurus

    perusahaan:

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    11/22

    11

    a. Hubungan perburuhan (subordinasi)Antara pekerja dengan buruh yang memerintah dengan yang diperintah,

    meningkatkan dirinya untuk menjalankan perusahaan (buruh), sedangkan

    meningkatkan upah buruh (buruh)

    b. Hubungan pemberi kuasaPengusaha atau pemilik perusahaan sebagai pemberi kuasa sedangkan

    pimpinan perusahaan sebagai penerima kuasa. Penerima kuasa meningkatkan

    atau menjalakan perintah pemberi kuasa sedangkan pemberi kuasa berusaha

    meningkatkan upah penerima kuasa.

    C. Organisasi Pengusaha

    a. KADINUntuk meningkatkan peran serta pengusaha nasional dalam kegiatan

    pembangunan, maka pemerintah melalui UU No.49 tahun 1973 maka

    memebentuk Kamar Dagang dan industry (KADIN). KADIN adalah wadah

    bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian.

    Tujuan KADIN adalah:

    1. Membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan, dan kepentinganpengusaha Indonesia di bidang usaha Negara, usaha koperasi dan usaha

    swasta dalam kedudukannya sebagai pelaku-pelaku ekonomi nasional

    dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional

    yang sehat dan tertib berdasarkan Pasal 33 UUD 1945.

    2. Menciptakan dan mengembangkan iklim dunia usaha yangmemungkinkan keikutsertaan yang seluas-luasnya bagi pengusaha

    Indonesia sehingga dapat nerperan serta secara efektif dalam

    pembangunan nasional.

    b. APINDO

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) adalah organisasi pengusaha yang

    khusus mengurus masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan juga

    merupakan suatu wadah kesatuan para pengusaha yang ikut serta untuk

    mewujudkan kesejahteraan sosial dalam dunia usaha melalui kerjasama yang

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    12/22

    12

    terpadu dan serasi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja. APINDO lahir

    didasari atas peran dan tanggung jawabnya dalam pembangunan nasional

    dalam rangka turut serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka

    pengusaha Indonesia harus ikut serta secara aktif mengembangkan peranannya

    sebagai kekuatan sosial dan ekonomi

    Tujuan APINDO menurut pasal 7 anggaran dasar adalah:

    1. Mempersatukan dan membina pengusaha serta memberikan layanankepentingannya didalam bidang sosial ekonomi.

    2. Menciptakan dan memelihara keseimbangan, ketenangan dankegairahan kerja dalam lapangan hubungan industrial dan

    ketenagakerjaan

    3. Mengusahakan peningkatan produktivias kerja sebagai programperan serta aktif untuk mewujudkan pembangunan nasional menuju

    kesejahteraan sosial, spiritual dan materiil.

    4. Menciptakan adanya kesatuan pendapat dalam melaksanakankebijaksanaan atau ketenagakerjaan dari para pengusaha yang

    disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah.

    D. Lemabaga Kerjasama atau Bipartied

    Lembaga kerjasama:

    1. BipartiedKerjasama yang hanya dilakukan oleh pengusaha dan pekerja

    2. Tripartied

    Kerjasama antara pengusaha, pekerja dan pemerintah. Bila terjadi masalah

    didalam hubungan bipartied tidak dapat diselesaikan secara bipartied maka

    dapat diselesaikan secara tripartied.

    Unsur-unsur tripartied:

    1. Komunikasi2. Konsultasi3. Musyawarah

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    13/22

    13

    Jenis-jenis tripartied:

    1. Tripartied Nasional2. Tripartied Provinsi3. Tripartied Kabupaten4. Tripartied Kodya5. Tripartied Sektoral

    Untuk mencapai tujuan tripartied:

    1. Mengadakan konsultasi dengan pemerintah, organisasi buruh,organisasi pengusaha dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

    dihadapi

    2. Mengolah keinginan-keinginan dan unsure-unsur3. Membina kerjasama sebaik-baiknya dengan pemerintah, member

    bantuan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

    4. Membuat keputusan bersama yang bisa menjadi pedoman tiga pihak.

    E. Pemerintah atau Penguasa

    Imam soepomo memisahkan antara penguasa dan pengawasan sebagai para pihak

    yang berdiri sendiri. Dalam hukum perburuhan/ketenagakerjaan, namun menurut

    Lalu Husni antara keduannya merupakan suatu kesatuan, sebab pengawasan bukan

    merupakan konstitusi yang bberdiri sendiri tetapi merupakan bagian (bidang dalam

    Depnaker)

    Secara normative pengawas perburuhan diatur dalam UU No 23 tahun 1948 jo UU

    No 3 tahun 1951 tentang pengawasan perburuhan. Dalam UU ini pengawas

    perburuhan yang merupakan pendidik pegawai negeri sipil memiliki wewenang:

    a) mengawasi berlakunya UU dan peraturan-peraturan perburuhan padakhususnya.

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    14/22

    14

    b) mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan kerjadan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna membuat

    UU dan peraturan perburuhan lainnya.

    c) Menjalankan pekerjaan lainnya yang diserahkan sesuai dengan peraturanperundang-undangan

    Sebagai penyedik pegawai negeri sipil sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku (Ps 182 ayat 2 ) penyidik pegawai negeri sipil ini

    berwenang :

    a) Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangantentang tindak pidana dibidang ketenagakerjaan.

    b) Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang ketenaga kerjaan.

    c) Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum,sehubungan dengan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan

    d) Melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang ketenagakerjaan

    e) Melakukan pemeriksaan atas surat dan/ atau dokumen lain tentangtindak pidana di bidang ketenagakerjaan

    f) Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugaspenyidikan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan.

    g) Menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang ketenagakerjaan

    2.4 Hubungan Ketenagakerjaan Atau Perjanjian Kerja

    2.4.1 Perjanjian Kerja

    Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu yaitu buruh mengikatkan

    dirinya untuk bekerja pada pihaklainnya yaitu majikan untuk selama waktu tertentu dengan

    menerima upah (pasal 106 a bw / kuh per)

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    15/22

    15

    Dari pengertian / perumusan di atas oleh sendjum h. Manulang, s.h. dijabarkan sebagai

    berikut:

    1. Perjanjian antara seorang pekerja (buruh) dengan pengusaha untuk melakukanpekerjaan.

    2. Dalam melakukan pekerjaan itu pekerja harus tunduk dan berada di bawah perintahpenguasa/ pemberi kuasa

    3. Sebagai imbalan dari pekerjaan yang dilakukan, pekerja berhak atas upah yang wajibdibayar oleh penguasa/ pemberi kerja.

    Hubungan kerja pada dasarnya meliputi:

    a. Pembuatan perjanjian kerjab. Kewajiban buruhc. Kewajiban majikan / pengusahad. Berakhirnya hubungan kerjae. Cara penyelesaian antara piha-pihak yang bersangkutan

    A. Syarat-syarat sahnya Perjanjian Kerja

    Sesuai dengan pasal 1320 kuhperdata, syarat-syarat sahnya perjanjian kerja, yaitu:

    1. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang mengadakan perjanjiantersebut

    2. Adanya kemampuan / kecakapan pihak-pihan untuk membuat perjanjian3. Suatu hal tertentu, artinya bahwa isi dari perjanjian itu tidak bertentangan

    dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum maupun kesusilaan

    B. Bentuk Perjanjian Kerja

    Bentuk perjanjian kerja adalah bebas, artinya perjanjian kerja tersebut dapat dibuat

    secara:

    a. Tertulisb. Lisan atau tidak tertulis

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    16/22

    16

    Pengecualian : perjanjian kerja laut, perjanjian kerja akad (antar kerja antar daerah),

    dan perjanjian kerja akan (antar kerja antar negara), harus di buat secara tertulis

    Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis lebih menjamin adanya kepastian hukum

    C. Jenis Perjanjian Kerja

    1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentuPerjanjian kerja yang jangka waktu berlakunya ditentukan dalam perjanjian

    kerja tersebut

    2. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentuJangka waktu berlakunya tidak disebutkan dalam perjanjian kerja, tidak

    menyebutkan untuk beberapa lama tenaga kerja harus melakukan pekerjaan

    tersebut

    Perjanjian kerja untuk jangka waktu tidak tertentu berakhir, apabila:

    Pihak buruh memasuki masa waktu pension tertentu Pekerja buruh meninggal dunia Adanya putusan pengadilan yang menyatakan buruh melakukan tindak pidana

    D. Berakhirnya hubungan Kerja

    Ada beberapa cara yang dapat mengakibatkan berakhirnya atau putusnya hubungan

    kerja, yaitu:

    1. Putus Demi Hukum (Hubungan Kerja Putus Dengan Sendirinya)Hubungan kerja putus demi hukum apabila:

    a. Buruh meninggal duniab. Hubungan kerja atau perjanjian kerja yang diadakan untuk waktu tertentu dan

    waktu yang ditentukan itu telah berkhir atau lampau

    2. Diputuskan Oleh Pengusaha/ MajikanPemutusan hubungan kerja oleh majikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai

    berikut:

    a. Tanggang waktu pernyataan pengakhiran

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    17/22

    17

    b. Dasar-dasar untuk memilih buruh manakah yang akan dihentikan ataudihemat

    c. Cara-cara mendapatkan pertimbangan atau perundingan sebelum pemutusankerja boleh dilakukan

    Alasan alas an yang dapat membenarkan suatu pemberhentian atau pemutusan

    kerja (PHK), yaitu:

    a. Alsan-alasan yang berhubungan atau melekat pada pribadi buruhb. Alas an yang berhubungan dengan tingkah laku buruhc. Alas an yang berkenaan dengan jalannya perusahaan

    3. Diputuskan Oleh Pihak Tenaga Kerja/ BuruhSeorang buruh yang akan mengakhiri hubungan kerja harus mengemukakan

    alasan-alasan mendesak kepada pihak majikan. Alsan-alasan yang mendesak,

    antara lain:

    a. Apabila majikan menganiaya, menghina secara kasar atau melakukan ancamayang membahayakan si buruh atau anggota keluarganya

    b. Apabila majikan membujuk buruh atau keluarganya untuk melakukanperbuatan yang bertentangan dengan undang-undang atau tata susila

    c. Majikan tidak membayar upah pada waktunya, dan sebagainya4. Karena Keputusan Pengadilan

    Pemutusan oleh pengadilan perdata biasa atas permintaan yang bersangkutan

    (majikan atau buruh) berdasarkan alasan kepentingan.

    2.4.2 Perjanjian Kerja Bersama

    Perjanjian kerja bersama ini adalah semua perjanjian tertulis sehubungan dengan kondisi kondisi kerja yang diakhiri dengan penandatangan oleh pengusaha, kelompok

    pengusaha atau satu atau lebih organisasi pengusaha disatu pihak dan pihak lain oleh

    perwakilan organisasi pekerja atau perwakilan dari pekerja yang telah disyahkan melalui

    peraturan dan hukum nasional(ILO Recommendation No. 91 paragraf 2).

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    18/22

    18

    Tujuan dari perjanjian kerja bersama adalah:

    (1) menentukan kondisi kondisi kerja dan syarat syarat kerja;

    (2) mengatur hubungan antara pengusaha dengan pekerja;

    (3) mengatur hubungan antara pengusaha atau organisasi pengusaha dengan organisasi

    pekerja/serikat pekerja.

    2.5. Upah Tenaga Kerja

    Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya

    merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas prestasinya

    yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi. Upah tenaga kerja yang diberikan

    tergantung pada:

    a) Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya.

    b) Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum pekerja (UMR).

    c) Produktivitas marginal tenaga kerja.

    d) Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat pengusaha.

    e) Perbedaan jenis pekerjaan.

    Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari

    tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itumaka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:

    y Upah Nominalyaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima secara rutin

    oleh para pekerja.

    y Upah Riiladalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan

    dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang

    bisa didapatkan dari pertukaran tersebut.

    Teori Upah Tenaga Kerja

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    19/22

    19

    Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam hal upah dan pembentukan harga

    upah tenaga kerja, berikut akan dikemukakan beberapa teori yang menerangkan

    tentang latar belakang terbentuknya harga upah tenaga kerja.

    y Teori Upah Wajar (alami) dari David RicardoTeori ini menerangkan:

    a. Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan hidup pekerja

    dengan keluarganya.

    b. Di pasar akan terdapat upah menurut harga pasar adalah upah yang terjadi di pasar

    dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Upah harga pasar akan berubah di

    sekitar upah menurut kodrat.

    Oleh ahli-ahli ekonomi modern, upah kodrat dijadikan batas minimum dari upah

    kerja.

    y Teori Upah BesiTeori upah ini dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle. Penerapan sistem upah kodrat

    menimbulkan tekanan terhadap kaum buruh, karena kita ketahui posisi kaum buruh

    dalam posisi yang sulit untuk menembus kebijakan upah yang telah ditetapkan oleh

    para produsen. Berhubungan dengan kondisi tersebut maka teori ini dikenal dengan

    istilah Teori Upah Besi. Untuk itulah Lassalle menganjurkan untuk menghadapi

    kebijakan para produsen terhadap upah agar dibentuk serikat pekerja.

    y Teori Dana UpahTeori upah ini dikemukakan oleh John Stuart Mill. Menurut teori ini tinggi upah

    tergantung kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sedangkan penawaran

    tenaga kerja tergantung pada jumlah dana upah yaitu jumlah modal yang disediakan

    perusahaan untuk pembayaran upah.

    Peningkatan jumlah penduduk akan mendorong tingkat upah yang cenderung turun,

    karena tidak sebanding antara jumlah tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja.

    y Teori Upah EtikaMenurut kaum Utopis (kaum yang memiliki idealis masyarakat yang ideal) tindakan

    para pengusaha yang memberikan upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan

    minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak etis. Oleh karena itu sebaiknya

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    20/22

    20

    para pengusaha selain dapat memberikan upah yang layak kepada pekerja dan

    keluarganya, juga harus memberikan tunjangan keluarga. Pendapatan adalah nilai

    maksimal yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan

    mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula,

    pendapatan merupakanbalas jasa yang diberikan kepada pekerja atau buruh yang

    punya majikan tapi tidak tetap.

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    21/22

    21

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1. Hukum perburuhan atau ketenagakerjaan adalah himpunan peraturan baik tertulis

    maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian dalam seorang bekerja

    pada orang lain dengan menerima upah.

    2. Dalam pelaksanaannya secara opersional, tenaga kerja dibagi menjadi 3, yaitu:

    y Pra Employment (Sebelum Memasuki Hubungan Kerja)y During Employment (dalam Hubungan Kerja)y Post Employment (Sesudah Bekerja)

    3. Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan

    y Pekerjay Serikat Pekerja atau buruhy Organisasi Pengusahay Lembaga Kerjasama atau Bipartiedy Pemerintah atau penguasa

    4. Hubungan Ketenagakerjaan Atau Perjanjian Kerja

    Merupakan perjanjian antara serang pekerja dengan pengusaha untuk melakuakn

    pekerjaan, dimana dalam melakuakn pekerjaannya itu pekerja harus tunduk dan

    berada dibawah perintah pengusaha atau pemberi kerja, sebagai imbalan dari

    pekerjaan yang dilakukan pekerja berhak atas upah yang wajib dibayar oleh

    pengusaha atau pemberi kerja

    5. Upah Tenaga Kerja

    Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya

    merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas

    prestasinya yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi

  • 8/7/2019 Tugas Paper Klmpk

    22/22

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    H. Manulang, Sendjun, 2001, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,

    Jakarta: PT. Rineka Cipta

    Husni, Lalu, 2003, Pengantar Hukum KetenagaKerjaan Indonesia, Jakarta: PT.

    RajaGrafindo Persada

    UU No. 14 Tahun 1969 Tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja