4
BAB I PENDAHULUAN Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit).Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang dan masa yang akan datang kebutuhan Nikel semakin meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk membuka pertambangan Nikel. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Bentuk struktur kristalnya FCC dan juga bersifat magnetis.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi (Fe), krom (Cr), dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur seperti sendok,garpu,dll. Secara umum keterdapatan nikel di dunia ini dikelompokkan ke dalam Nikel Laterit dan Nikel Sulphid, dan di indonesia terdapat Nikel Laterite . Lokasi paling banyak ditemukan ada di Indonesia Timur, namun ada juga di Kalimantan.Melihat pembentukannya,Nikel terdapat pada zona ultrabasa dan dikontrol oleh banyak factor seperti: 1. Tektonic Setting 2. Topografi 3. Iklim 4. Dll Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik

tugas paper nikel laterit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas paper nikel laterit

BAB I

PENDAHULUAN

Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit).Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang dan masa yang akan datang kebutuhan Nikel semakin meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk membuka pertambangan Nikel. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Bentuk struktur kristalnya FCC dan juga bersifat magnetis.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi (Fe), krom (Cr), dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur seperti sendok,garpu,dll.

Secara umum keterdapatan nikel di dunia ini dikelompokkan ke dalam Nikel Laterit dan Nikel Sulphid, dan di indonesia terdapat Nikel Laterite. Lokasi paling banyak ditemukan ada di Indonesia Timur, namun ada juga di Kalimantan.Melihat pembentukannya,Nikel terdapat pada zona ultrabasa dan dikontrol oleh banyak factor seperti:

1. Tektonic Setting2. Topografi3. Iklim 4. Dll

Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa, serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.

Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.

Page 2: tugas paper nikel laterit

BAB II

PEMBAHASAN

Endapan nikel laterit merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan ultramafik pembawa Ni-Silikat.Umumnya terdapat pada daerah dengan iklim tropis sampai dengan subtropis. Pengaruh iklim tropis di Indonesia mengakibatkan proses pelapukan yang intensif, sehingga beberapa daerah di Indonesia memiliki profil laterit (produk pelapukan) yang tebal dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil nikel laterit yang utama. Proses konsentrasi nikel pada endapan nikel laterit dikendalikan oleh beberapa faktor yaitu, batuan dasar, iklim, topografi, airtanah, stabilitas mineral, mobilitas unsur, dan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap tingkat kelarutan mineral.

Menurut Bateman (1981), endapan jenis konsentrasi sisa dapat terbentuk jika batuan induk yang mengandung bijih mengalami proses pelapukan, maka mineral yang mudah larut akan terusir oleh proses erosi, sedangkan mineral bijih biasanya stabil dan mempunyai berat jenis besar akan tertinggal dan terkumpul menjadi endapan konsentrasi sisa. Air permukaan yang mengandung CO2 dari atmosfer dan terkayakan kembali oleh material – material organis di permukaan meresap ke bawah permukaan tanah sampai pada zona pelindihan, dimana fluktuasi air tanah berlangsung. Akibat fluktuasi ini air tanah yang kaya akan CO2 akan kontak dengan zona saprolit yang masih mengandung batuan asal dan melarutkan mineral – mineral yang tidak stabil seperti olivin / serpentin dan piroksen. Mg, Si dan Ni akan larut dan terbawa sesuai dengan aliran air tanah dan akan memberikan mineral – mineral baru pada proses pengendapan kembali (Hasanudin dkk, 1992).

Boldt (1967), menyatakan bahwa proses pelapukan dimulai pada batuan ultramafik (peridotit, dunit, serpentin), dimana pada batuan ini banyak mengandung mineral olivin, magnesium silikat dan besi silikat, yang pada umumnya banyak mengandung 0,30 % nikel. Batuan tersebut sangat mudah dipengaruhi oleh pelapukan lateritik. Air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari udara luar dan tumbuh – tumbuhan, akan menghancurkan olivin. Terjadi penguraian olivin, magnesium, besi, nikel dan silika kedalam larutan, cenderung untuk

Page 3: tugas paper nikel laterit

membentuk suspensi koloid dari partikel – partikel silika yang submikroskopis. Didalam larutan besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida. Akhirnya endapan ini akan menghilangkan air dengan membentuk mineral – mineral seperti karat, yaitu hematit dan kobalt dalam jumlah kecil, jadi besi oksida mengendap dekat dengan permukaan tanah.

A) Karakteristik Nikel Dan Sifat-Sifat Nikel1. Sifat Kimia Nikel :

Pada suhu kamar nikel bereaksi lambat dengan udara. Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk oksida NiO. Bereaksi dengan Cl2 membentuk Klorida (NiCl2).

2. Sifat Fisika Nikel : Logam putih keperak-perakan yang berkilat, keras Dapat ditempa dan ditarik

3. Mineral-Mineral Utama Pada Nikel Millerit (NiS) Smaltit (Fe,Co,Ni)As Nikolit (Ni)As Pentlandite (Ni,Cu,Fe)S Garnierite (Ni,Mg)SiO3 XH2O

B) Kegunaan Nikel Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi

proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar. Nikel digunakan antara lain dalam produk-produk industry dan konsumen, temasuk

stainless steel, magnet, mata uang, baterai isi ulang, string gitar listrik dan alloy khusus.

Nikel digunakan pula dalam industri keramik

Page 4: tugas paper nikel laterit