Upload
nisaassinatus
View
26
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jnbsdcnfiwngis
Citation preview
“ENTAMOEBA HYSTOLITICA”
Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit anaerob, bagian genus Entamoeba. Dominan menjangkiti manusia dan kera, E. histolytica diperkirakan menulari sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Banyak buku tua menyatakan bahwa 10% dari populasi dunia terinfeksi protozoa ini. Namun sumber lain menyatakan: setidaknya 90% dari infeksi ini adalah karena spesies Entamoeba kedua yaitu E. dispar. Mamalia seperti anjing dan kucing bisa menjadi transit infeksi, tetapi tidak ada bukti mengenai kontribusi nyata untuk terjadinya penularan dari kedua hewan ini.
Morfologi
Entamoeba histolytica termasuk dalam kelas Rhizopoda dalam Protozoa. Ada 2 bentuk dalam perkembangan hidupnya yaitu, bentuk tropozoit dan bentuk kista.Bentuk tropozoit Entamoeba histolytica dibagi menjadi 2 yaitu, bentuk histolitika dan bentuk minuta.
Contoh gambar dari Entamoeba histolytica
• Bentuk histolitika
– Ukuran 20-40 µm– Ektoplasma bening homogen pada tepi sel dan terlihat nyata– Endoplasma berbutir halus, tidak mengandung bakteri/sisa makanan,mengandung sel eritrosit dan inti entamoeba– Berkembangbiak dengan pembelahan biner– Patogen pada usus besar, hati, paru-paru, otak, kulit dan vagina
Bentuk minuta
– Ukuran 10-20 µm– Ektoplasma tampak berbentuk pseupodium dan tidak terlihat nyata– Endoplasma berbutir kasar, mengandung bakteri/sisa makanan, mengandunginti entamoeba tetapi tidak mengandung eritrosi
Bentuk kista
– Ukuran 10-20 µm– Bentuk kista dibentuk sebagai bentuk dorman pertahanan terhadap lingkungan– Dinding kista dibentuk oleh hialin.– Pada kista muda terdapat kromatid dan vakuola– Kista immatur: kromosomsausage-lik e– Kista matang: 4 nukleus
Siklus Hidup
Silus hidup dari seluruh amoeba hampir sama.Bentuk yang infektif adalah Kista. Setelah tertelan , kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah menjadi trofozoit kembali.Tropozoit kemudian memperbanyak diri dengan cara belah pasang .Trofozoit kerap mengalami eksistasi ( merubah diri menjadi bentuk kista ),kista akan dikeluarkan bersama tinja .Bentuk trofozoit dapat dijumpai didalam tinja namun,trofozoit bisa dijumpai dalm tinja cair.Entamoba Histolytica bersifat invasif .sehingga trofozoitnya dapat menembus dinding ususnya kemudian beredar didalam sirkulasi darah.
Penularan
Tahapan perkembangan amuba yang aktif (trophozoit) hanya ada di dalam host dan feses yang masih baru dikeluarkan; cysta amuba hidup di luar host yaitu dalam air, tanah dan pada makanan, terutama dalam kondisi basah. Cysta amuba mudah dibunuh oleh suhu panas dan dingin, dan hanya bertahan selama beberapa bulan di luar host. Ketika cysta tertelan, mereka bisa menyebabkan infeksi melalui excysting (tahap pelepasan trophozoit) dalam sistem pencernaan. Pada tahap ini trophozoit mudah mati dalam lingkungan asam lambung/perut.
Pathogenesis
Pembentukan bentuk infektif untuk inisiasi patogenesis dimulai dari adanya bentuk minuta Entamoeba histolytica pada orang normal. Bentuk minuta ini bersifat komensal sehingga orang normal itu tidak terinfeksi. Orang normal inilah yang bertindak sebagai carrier. Bentuk minuta ini akan mengalami pembelahan biner dan dilapisi hialin membentuk dinding. Dalam tahap ini, bentuk minuta telah berkembang menjadi bentuk kista. Kista matang yang dikeluarkan melalui tinja jika tertelan akan memulai infeksi Entamoeba histolytica pada orang yang menelannya.
Kista matang tertelanKista masuk secara fecal-oral(rute gastrointestinal)
Kista tahan terhadap asam lambungDinding kista dicerna pada usus halus
Bentuk minuta menuju ke rongga usus besarBentuk histolitika yang patogenMenginvasi mukosa usus besar
Mengeluarkan sistein proteinase(histolisin)Nekrosis dengan lisis sel jaringan (lisis)
Menembus lapisan submukosa(kerusakan bertambah)Menimbulkan lukaulkus ameba
Flask-shaped ulcerTinja disentri(tinja yang bercampur lendir dan darah)
. Daur hidup Entamoeba histolytica
Bentuk infektif: kista matang Bentuk patogen: bentuk tropozoit Bentuk diagnostik: kista berinti entamoeba dalam tinja
Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista, pengandung kista biasanya orang sehat. Ia memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit sebab tinjanya merupakan sumber infeksi.
Diagnosis
Penyakit ini dapat didiagnosis melalui sampel kotoran tetapi penting untuk diketahui bahwa beberapa jenis lainnya mustahil dapat dibedakan hanya dengan melalui mikroskop. Tes ELISA atau RIA dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit ini.
Perawatan
Metronidazole untuk invasi trophozoites bagi mereka yang masih dalam usus kecil. Paromomycin (Humatin) adalah obat pilihan lumenal, sejak Diloxanide furoate (Furamide) tidak komersial tersedia di AS atau Kanada (hanya tersedia di CDC-US). Dosis: Metronidazole 750mg tid oral, selama 5 sampai 10 hari diikuti oleh Paromomycin 30mg/kg/day sama secara oral juga dalam 3 dosis selama 5 sampai 10 hari atau Diloxanide furoate 500mg tid oral selama 10 hari untuk memusnahkan lumenal amoebae dan mencegah kekambuhan.
Kesimpulan
Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering.Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista, pengandung kista biasanya orang sehat. Ia memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit sebab tinjanya merupakan sumber infeksi.
Diagnosis
Penyakit ini dapat didiagnosis melalui sampel kotoran tetapi penting untuk diketahui bahwa beberapa jenis lainnya mustahil dapat dibedakan hanya dengan melalui mikroskop. Tes ELISA atau RIA dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit ini.
Perawatan
Metronidazole untuk invasi trophozoites bagi mereka yang masih dalam usus kecil. Paromomycin (Humatin) adalah obat pilihan lumenal, sejak Diloxanide furoate (Furamide) tidak komersial tersedia di AS atau Kanada (hanya tersedia di CDC-US). Dosis: Metronidazole 750mg tid oral, selama 5 sampai 10 hari diikuti oleh Paromomycin 30mg/kg/day sama secara oral juga dalam 3 dosis selama 5 sampai 10 hari atau Diloxanide furoate 500mg tid oral selama 10 hari untuk memusnahkan lumenal amoebae dan mencegah kekambuhan.
Kesimpulan
Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering.
Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit anaerob, bagian genus Entamoeba. Dominan menjangkiti manusia dan kera, E. histolytica diperkirakan menulari sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Banyak buku tua menyatakan bahwa 10% dari populasi dunia terinfeksi protozoa ini. Namun sumber lain menyatakan: setidaknya 90% dari infeksi ini adalah karena spesies Entamoeba kedua yaitu E. dispar. Mamalia seperti anjing dan kucing bisa menjadi transit infeksi, tetapi tidak ada bukti mengenai kontribusi nyata untuk terjadinya penularan dari kedua hewan ini.
PenularanTahapan perkembangan amuba yang aktif (trophozoit) hanya ada di dalam host dan feses yang masih baru dikeluarkan; cysta amuba hidup di luar host yaitu dalam air, tanah dan pada makanan, terutama dalam kondisi basah. Cysta amuba mudah dibunuh oleh suhu panas dan dingin, dan hanya bertahan selama beberapa bulan di luar host. Ketika cysta tertelan, mereka bisa menyebabkan infeksi melalui excysting (tahap pelepasan trophozoit) dalam sistem pencernaan. Pada tahap ini trophozoit mudah mati dalam lingkungan asam lambung/perut.
PathogenesisE. histolytica, sesuai namanya (histo-lytic = menghancurkan jaringan), adalah patogen; infeksi dapat mengakibatkan disentri amoeba atau liver abscess amoeba. Gejala dapat termasuk disentri, diare berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, sakit perut, dan amoeboma (suatu komplikasi yang mengakibatkan luka di usus). Amoeba sebenarnya dapat ‘menggali’ ke dalam dinding usus, menyebabkan luka dan penyakit usus lainnya, dan dapat
mencapai aliran darah. Dari sana, ia dapat menjangkau berbagai organ vital tubuh manusia lainnya, biasanya hati, tapi kadang-kadang paru-paru, otak, limpa, dan lain sebagainya. Hasil invasi amuba umum pada jaringan sel adalah liver abscess yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati. Sel darah merah kadang-kadang dimakan oleh sitoplasma sel amoeba.
DiagnosisPenyakit ini dapat didiagnosis melalui sampel kotoran tetapi penting untuk diketahui bahwa beberapa jenis lainnya mustahil dapat dibedakan hanya dengan melalui mikroskop. Tes ELISA atau RIA dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit ini.
PerawatanMetronidazole untuk invasi trophozoites bagi mereka yang masih dalam usus kecil. Paromomycin (Humatin) adalah obat pilihan lumenal, sejak Diloxanide furoate (Furamide) tidak komersial tersedia di AS atau Kanada (hanya tersedia di CDC-US). Dosis: Metronidazole 750mg tid oral, selama 5 sampai 10 hari diikuti oleh Paromomycin 30mg/kg/day sama secara oral juga dalam 3 dosis selama 5 sampai 10 hari atau Diloxanide furoate 500mg tid oral selama 10 hari untuk memusnahkan lumenal amoebae dan mencegah kekambuhan.
infeksi Entamoeba Histolytica
1.1PENDAHULUAN
Entamoeba histolytica merupakan salah satu spesies dari Rhizopoda. Pertama kali
ditemukan oleh Losch pada tahun 1875 dari tinja seorang penderita disentri di Rusia.
Schaudinn berhasil membedakannya dengan Entamoeba coli yan merupakan parasit
komersial di dalam usus besar. Pada tahun 1913, Walker dan Sellards membuktikan bahwa
Entamoeba histolytica merupakan penyebab penyakit koletis amebic (Srisasi Gandahusada,
dkk, 2006).
1.2HOSPES
Hospes parasit ini adalah manusia. Penyakit yang menjadi akibat dari adanya Entamoeba
histolitica disebut amebiasis (anonym, 2009).
1.3DISTRIBUSI GEOGRAFIK
Amebiasis terdapat di seluruh dunia atau bersifat kosmopolit. Parasit ini terutama ada di
daerah tropic dan daerah beriklim sedang (Srisasi Gandahusada, dkk, 2003).
1.4MORFOLOGI
Entamoeba histolytica mempunyai tiga stadium, yaitu bentuk histolitika, minuta dan
kista. Bentuk histolitika yang bersifat pathogen dan bentuk minuta yang merupakan bentuk
esensial adalah bentuk trofozoit, sedangkan bentuk kista bukan merupakan bentuk pathogen
tapi merupakan bentuk infektif (Rasmaliah, 2003)
1.5DAUR HIDUP
Daur hidup E. histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar akan
memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam
usus besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan
dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista
terjadi diluar tubuh. (Brotowidjoyo,1987).
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama didaerah tropikdan daerah
beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3stadium yaitu:
1. Bentuk histolitika.
2. Bentuk minuta
3. bentuk kista
Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk rofozoit. Perbedaan antarakedua
bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolytika bersifat fatogendan mempunyai
ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitikaberukuran 20 – 40 mikron,
mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma.Ektoplasma bening homogen
terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata.Pseudopodium yang dibentuk dari
ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, dibentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat.
Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi
mengandung sel darah merah. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus
besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di
jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba
histolitica (histo= jaringan, lysis = hancur).
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak
dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang
berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri
dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudopodium.
Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Bentuk minuta
berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar,
tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya 10 -20 mikron, berbentuk bulat
lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya
berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda
kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda
kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat
pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada
lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar
manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan
berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista,
bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia (Rasmaliah,
2003)
1.6PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Bentuk klinis yang dikenal ada dua, yaitu amebiasis intestinal dan amebiasis ekstra
intestinal. Amebiasis kolon intestinal terdiri dari amebasis kolon akut dan amebasis kolon
menahun. Amebasis kolon akut gejalanya berlangsung kurang dari satu bulan, biasa disebut
disentri ameba memiliki gejala yang jelas berupa sindrom disentri. Amebasis kolon menahun
gejalanya berlangsung lebih dari satu bulan, disebut juga koletis ulserosa amebic, gejalanya
bersifat ringan dan tidak begitu jelas.
Amebasis ekstra intestinal terjadi jika amebasis kolon tidak diobati. Dapat terjadi secara
hematogen, melalui aliran darah atau secara langsung. Hematogen terjadi bila amoeba telah
masuk di submukosa porta ke hati dan menimbulkan abses hati, berisi nanah warna coklat.
Cara langsung terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses pecah, dan abses yang
keluar mengandung ameba yang dapat menyebar kemana-mana.
1.7DIAGNOSIS
Cara mendiagnosa gangguan yang ditimbulkan oleh Entamoeba histolitica adalah sesuai
dengan gejala atau gangguan yang terjadi, antara lain sebagai berikut :
1.Amebiasis kolon akut, diagnosis ditegakkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut
atau mules. Diare lebih dari 10 kali dalam sehari. Dan diagnosis laboratorium ditegakkan
dengan menemukan species ini dalam bentuk histolitika di dalam tinja (S.M. Salendu dan
Worou, 1996)
2.Amebiasis kolon menahun, terdapat gejala ringan diselingi dengan obstipasi. Jika dalam tinja
tidak ditemukan spesies ini, himbauan agar pemeriksaan tinja dilakukan secara berturut-turut
selama tiga hari dapat juga dengan melihat kelainan di sigmoid
3.Amebiasis hati, secara klinis dapat dibuat jika terdapat gejala berat badan menurun, badan
lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati. Pada pemeriksaan radiologi
biasanya didapatkan peninggian diafragma dan pemeriksaan darah ada leukositosis (Srisasi
Gandahusada, 2006).
1.8PENGOBATAN
Obat untuk gangguan yang disebabakan oleh Entamoeba histolitika antara lain Emetin
hidroklorida, Klorokuin, Antibiotik dan Metronidazol atau Nitroimidazol.
1.9PENCEGAHAN
Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan oleh Entamoeba
histolitica antara lain sebagai berikut :
1.Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan
melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
2.Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
3.Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau
sesudah buang air besar.
4.Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai
pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
5.Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar harus secara rutin diadakan pemeriksaan parasit,
sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya dengan obat
cacing.
6.Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke rumah sakit.
7.Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali, tetapi mereka
tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari
tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara
teratur memeriksa dan mengobatinya.
SEJARAH :
Losch, di Rusia (1875), ditemukan pada tinja seseorang yang terkena disentri. Organisme ini ditemukan di ulkus usus besar manusia.
Distribusi Geografik :
terdapat di seluruh dunia lebih sering di daerah Tropis ataupun Subtropis pada sanitasi lingkungan yang buruk
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP :
memperbanyak diri di usus besar, dari sebuah kista berkembang menjadi 8 trofozoit apabila tinja dalam usus besar padat, maka trofozoit menjadi kista & dikeluarkan
bersama tinja, sementara apabila cair , pembentukan kista akan terjadi di luar tubuh.
Stadium Entamoeba histolytica :
1. Bentuk histolytika2. Bentuk minuta3. Bentuk kista.
Bentuk Histolitika :
Bentuk histolitika & minuta disebut trofozit. Histolika bersifat patogen & lebih besar dari minuta. Bentuk histolitika = 20 - 40 mikron, inti terdapat di dalam endoplasma. Bentuk histolitika ini dapat hidup dijaringan Usus besar, Hati, Paru, Otak, Kulit, &
Vagina.
Bentuk Minuta :
adalah bentuk pokok ,tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung. Bentuk minuta = 10 - 20 mikron. Inti terdapat di endoplasma yang berbutir-butir.
Bentuk Kista :
dibentuk di rongga usus besar. bentuk kista = 10 - 20 mikron, berbentuk Bulat atau Lonjong, memiliki dinding kista & ada inti entameba. bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
GEJALA KLINIS
Amoebiasis Intestinal o Sering tanpa gejala, tidak enak perut yang samar-samaro Infeksi menahun dapat menimbulkan kolon yang irritable dan menurunnya
berat badan. Amoebiasis Ekstra-Intestinalis
o terbanyak : amoebiasis hati, berupa abses hati disebabkan metastasis dari mukosa usus melalui aliran sistem portal.
o gejala: Demam berulang, disertai menggigil, sering ada rasa sakit di bahu kanan.
o Abses ini dapat meluas ke paru-paru disertai batuk & nyeri tekan Intercostal, dengan demam dan menggigil.
DIAGNOSA
Amoebiasis Kolon Akut
sindrom disentri disertai sakit perut (mules). Biasanya gejala diare < dari 10 X sehari. Diagnosa : menemukan E. histolytica bentuk histolytica dalam TinJa.
Amoebiasis Kolon Menahun
diare yg ringan diselingi dg obstipasi. Diagnosa : menemukan E.histolytica dalam tinja. Jika amoeba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3 hari berturut-turut. Reaksi serologi perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis.
Amoebiasis Hati
Berat Badan menurun, Badan terasa lemah, Demam, Tidak nafsu makan disertai pembesaran hati.
Radiologi : biasanya terdapat peninggian diagfragma. CT scan : gambaran abses Diagnosis : menemukan E.histolytica. Bila tidak ditemukan, pe rlu dilakukan
pemeriksaan serologik.
TERAPI :
1. Metronidazole (obat pilihan utama) dewasa 2 gr / hari selama 3 hari 2. Emetin hidroklorida dewasa 65 mg / hari, anak dibawah 8 th 10 mg / hari, lama 4-6 hari 3. Klorokuin dewasa 1 gr / hari slm 2 hr, kemudian 500 mg sehari slm 2-3 minggu 4. Antibiotika : Tetrasiklin
PENCEGAHAN :
1. Mencuci tangan2. Menghindari penggunaan handuk / kain wajah untuk bersama-sama3. Minum air yang sudah dimasak4. Mencuci sayuran/ memasaknya sebelum dimakan.5. Menutup dengan baik makanan yang dihidangkan.6. Tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk.