TUGAS PDD individu

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS INDIVIDUMATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DOSEN : Drs, SUTARMANTO

DISUSUN O L E H LAZARUS RONI NIM : 311000130KELAS SEMESTER PRODI : A SORE : II : PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA ( STKIP-PGRI ) PONTIANAK 2011-2012

KESIMPULANHari / Tanggal Kelompok / Topik : Senin / 28 Maret 2011 : 1 (Satu) / INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK

INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK Individu sebagai satu kesatuan dari jasmani dan rohani yaitu sejak dilahirkan sampai meninggal dunia individu selalu mengalami perubahan-perubahan karakteristik yang bersifat progresif dan bersekesinambungan. karakteristik bisa digambarkan sebagai sifat manusia yang biasanya tergantung dari faktor kehidupannya sendiri. Karakter bisa disebut juga dengan karakteristik. Perbedaan yang paling jelas antara individu dan karakteristik adalah hubungannya. Dimana setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, dan karakteristik adalah suatu identitas yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lain.Karakteristik terbentuk akibat adanya pengaruh-pengaruh ataun factor-faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pembawaan dari lahir. Asfek-asfek pertumbuhan dan perkembangan Remaja. a. Perkembangan remaja. Rentang usia remaja dibedakan menjadi 3 yaitu : Usia 12-15 tahun, masa remaja awal. Usia 15-18 tahun, masa remaja pertengahan. Usia 18-21 tahun, masa remaja akhir. b. Perkembangan fisik Perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis, (Sarwarno, 1994). Pertumbuhan bagi anak perempuan terjadinya 2 tahun lebih awal daripada anak laki-laki. Umumnya anak perempuan mengalami pertumbuhan pada Usia 10,5 tahun dan anak laki-laki pada usia 12,5 tahun. Perubahan fisik juga terlihat dari ciri-ciri wajah, dimana cirri anak-anak mulai menghilang, seperti dahi yang mulai sempit, mulut melebar, dan bibir menjadi penuh, serta perubahan kakinya. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dan mreka lebih banyak memiliki jaringan otot sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.

c. Perkembangan pubertas Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadin dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Kematangan seksual meruoakan sesuatu rangkaian dari perilaku-perilaku yang terjadi pada masa remaja, yang ditandai dengan perubahan ciri-ciri seks primer (Primary sex characteristics) dan cirri-ciri sekunder (secondary sex characteristic). Seks Primer adalah Perubahan yang terjadi pada fisik manusia. Seks sekunder adalah perubahan pada sistem Reproduksi, sehingga bisa terjadin pembuahan. d. Perkembangan Kognitif Masa Remaja adalah Suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya. (Mussen, Conger dan kangan, 1969), hal ini dikarenakan selama periode remaja, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Pada masa remaja juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe. Prontal lobe berfungsi dalam aktivitasi kognitif tingkat tinggi seperti kemampuan meremuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan.

KESIMPULANHari / Tanggal Kelompok / Topik : Senin / 4 April 2011 : 2 (Dua) / REMAJA, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA

A. Pengertian Remaja Masa Remaj dimulai dari saat sebelum balight dan berakhir pada usia balight. Masa remaj merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menunjukkan tanda-tanda dewas. Pada masa remaja, manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik dalam perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (menurut Abdul, hal: 2, 2009). B. Pengertian Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsifungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat,dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunjakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Menurut A.E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau beratnya tubuh.

Contoh dari pertumbuhan sebagai suatu proses perubahan fisik dari segi kuantitas, misalnya seorang bayi yang sewaktu pertama kali lahir memiliki berat badan 2,5 kilogram, sebulan kemudian berat badan bayi tersebut bertambah menjadi 3 kilogram. Perubahan berat badan dari 2,5 menjadi 3 kilogram merupakan suatu proses pertumbuhan. Sedangkan contoh dari pengertian perkembangan sebagai proses perubahan secara psikis ialah misalnya anak yang berumur sekitar dua tahun telah dapat berbicara lancar dengan ibu, bapak, saudaranya, dan anggota seisi rumah tentang: "saya sudah makan, saya mau pipis, saya mau ikut belanja, dan lainnya" lalu berkembang pesat menjadi mahir dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan orang dalam berbagai hal pada usia tujuh tahun.

C. Pengertian Perkembangan Perkembangan tidak terbatas dari pengertian pertumbuhan yang semakin besar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dann rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan dan belajar. Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hukum cephalocoudal Hukum Proximodistal (pertumbuhan Organ Perkembangan terjadi dari umum ke khusus Perkembangan berlangsung dalam tahap-tahapan Perkembangan Hukum tempo dan Ritme perkembangan Hukum konvergensi perkembangan Hukum Rekapitulasi Tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan Havighurst (Garrison, 1956 : 14-15)mengemukan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu: 1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang. 2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial. 3. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif. 4. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa. 5. Mencapai kebebasan Ekonomi. 6. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan. 7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan bekeluarga. 8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompeten. 9. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial, dan 10. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak dari sempit menjadi luas. Seseorang yang matang artinya seseorang itu mengalami seks primer (mampu menghasilkan keturunan) apabila wanita mengalami mkenstruasi dan Pria mengalami mimpi basah. Warga Negara yang kompeten (ahli) ialah warga Negara dewasa (produktif). Dewasa artinya bertanggung jawab pada diri sendirinya dan tanggung jawab pada orang lain. Diferensiasi : 1. Semakin banyak pengalaman maka anak itu akan semakin banyak Pengetahuan/penurunennya. 2. Suatu keberagaman (berbeda-beda), jadi keberagaman itu adalah berbagai macam ahli, contohnya : Ahli Jahit. Integrasi : Penyatuan pengalaman-pengalaman. Perubahan kuantitatif yaitu perubahan yang dapat dilihat dari jumlah besar kecilnya pertumbuhan seseorang. ex, perubahan fisik. Faktor yang mendorong perkembanmgan remaja : Faktor genetik (ketrunan) dan Faktor lingkungan.

KESIMPULANHari / Tanggal Kelompok / Topik : Senin / 11 April 2011 : 3 (Tiga) / KEBUTUHAN REMAJA

1. Kebutuhan Dasar Remaja (Manusia) Kebutuhan Dasar adalah kebutuhan yang diinginkan oelh setiap manusia tanpa membedakan Usia (kebutuhan yang khas). Setiap manusia mempunyai Kebutuhan Fisiologis, sosiologis, dan Psiologis. Kebutuhan Fisiologis yaitu Kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik. ex : Kebutuhan Sandang, Pangan, Papan. Kebutuhan Sosiologis yaitu Kebutuhan bersosialisasi atau kebutuhan saling tolong menolong. ex : Kebutuhan yang bergotong royong. Kebutuhan Psiologis yaitu Kebutuhan Kejiwaan atau kebutuhan yang berkaitan dengan kejiwaan. ex : kebutuhan berolah raga, berekreasi, dan liburan atau yang dapat menghiburkan diri.

2. Jenis-jenis kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya. Kebutuhan manusia timbul akibat dorongan-dorongan (Motif) yang ada pada dirinya. Motif timbul akibat kebutuhan psiologis atau tujuan kehidupan yang kompleks. Kebutuhan remaja dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan psiologis. Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial-psiologis di masa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses sebelumnya. Kebutuhan psiologis remaja menurut Eiida Prayitno (2006 : 31) sebagai berikut : a. Kebutuhan mendapat status. Misalnya : kita pengen beli hp (hempon gemgam) sedangkan tetangga kita itu tidak makan, jadi dalam keadaan ini (situasi ini) kita harus terlebih dahulu mementingkan kebutuhan orang lain dari pada kebutuhan sendiri, kebutuhan yang lebih mementingkan kebutuhan orang lain yang lebih membutuhkan daripada kepentingan sendiri. b. Kebutuhan kemandirian. c. Kebutuhan berprestasi. d. Kebutuhan diakrabi. e. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup.

KESIMPULANHari / Tanggal Kelompok / Topik : Senin / 25 April 2011 : 4 (Empat) / PERTUMBUHAN FISIK

Pengertia Pertumbuhan fisik Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau pubertas. Hal ini ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu: ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana. Sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu, faktor internal (sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya dan kematangan) dan faktor eksternal (kesehatan, makanan, dan stimulasi lingkungan).

Perubahan Fisik Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran Alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambahnya sempurna system kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Perubahan Eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbvandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.

KESIMPULANHari / Tanggal Kelompok / Topik : Senin / 6 Juni 2011 : 7 (Tujuh) / PERKEMBANGAN INTELEK

Pengertian Intelek Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

Intelek adalah akal budi atau intelegensi yang berarti kemampuan untuk meletakkan hubunganhubungan dari proses berpikir. Berpikir diatas normal dan dibawah normal :

Tahap Perkembangan Intelek :

1. Tahap sensori-motoris (0-2 tahun). Pada tahap ini segala perbuatan merupakan perwujudan dari proses pematangan aspek motorik. Melalui pematangan motoriknya, anak mengembangkan kemampuan mempersepsi, sentuhan-sentuhan, gerakan-gerakan dan belajar mengkoordinasikan tindakannya. 2. Tahap praoperasional (2-7 tahun). Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif, dalam arti semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tapi oleh unsure perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang bermakna, dan lingkungan sekitarnya. 3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun). Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Anak sudah dapat mengamati, menimbang, mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran-pikiran orang lain dalam cara-cara yang kurang egosentris dan lebih objektif, sudah mulai memahami hubungan fungsional karena mereka sudah menguji coba suatu permasalahan, tetapi masih harus dengan bantuan benda konkret dan belum mampu melakukan abstraksi.

4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas). Pada tahap ini sudah mampu melakukan abstraksi, memaknai arti kiasa dan simbolik, dan memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis Faktor Lingkungan Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam memengaruhi perkembangan intelek anak, yaitu keluarga dan sekolah. a. Keluarga Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan, misalnya memberi kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ideide tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Memberi kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut perhatian orangtua. b. Sekolah Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggungjawab untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya. Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik. Dengan hubungan yang akrab tersebut, secara psikologis peserta didik akan merasa aman sehingga segala masalah yang dialaminya secara bebas dapat dikonsultasikan dengan guru mereka. 2) Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan intelektual anak. Membawa para peserta didik ke objek-objek tertentu, seperti objek budaya dan ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan intelektual peserta didik. 3) Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak, baik melalui kegiatan olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi perkembangan berpikir peserta didik. Sebab jika peserta didik terganggung secara fisik, perkembangan intelektualnya juga akan terganggung 4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta didik berpendapat atau mengemukakan ide-idenya. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan intelektual peserta didik.

Penguasaan Materi pelajaran Peserta Didik yang Cepat, Sedang dan Lambat (lamban). Penguasaan materi pelajaran peserta didik yang Cepat adalah Kemampuan Penguasaan materi pelajaran dalam waktu yang singkat untuk menempuh (mencapai) kecerdasan dan memamfaatkan potensi dasarnya dengan Baik atau suatu kemampuan yang sangat luar biasa, dalam ukuran atau tingkatan di atas 140. (Jenius). Penguasaan materi pelajaran peserta didik yang sedang adalah sutau kemampuan yang biasa saja, tetapi kecerdasan ini mampu untuk melakukan semua aktivitas yang dibutuhkan dan diinginkan dirinya. Mempunyai tingkat ukuran yang rata-rata 100 sampai dengan 110. kecerdasan ini bisa pada anak yang cerdas atau disebut kecerdasan yang rata-rata. (Normal). Penguasaan materi pelajaran peserta didik yang lambat/lamban adalah suatu Kemampuan dibawah rata-rata, bukan berarti kemampuan ini tidak dapat menyelesaikan kebutuhan dan keinginan atas dirinya, hanya saja mengalami keterhambatan dalam melaksanakan tugas-tugas untuk dirinya maupun orang lain, tingkat ukuran diantara 70 sampai 90. Pada umumnya ia mampu melaksanakan berbagai tugas hanya lambat dan cepat lelah serta jenuh. (Rendah).