Upload
anggyani-raka-siwi
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Fx. Muhadi, M.Pd
Disusun oleh:
Luh Putu Anggyani Raka Siwi
NIM 13140280
Kelas F.11-4
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Program Studi D-III Kebidanan Jalur Reguler
Nama Institusi : Universitas Respati Yogyakarta
Mata Kuliah (MK) : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Kode MK dan Beban : KB0020 dan 2 SKS (1T; 1P)
Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
Waktu : Rabu, 9 Oktober 2013 pukul 09.00-10.40 WIB
2 x 50 menit = 100 menit
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester III Program Studi Diploma III
Kebidanan mampu memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas sesuai kebutuhan dasar ibu
nifas.
III.Tujuan Instruksional Khusus
Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester III Program Studi DIII kebidanan
mampu memahami kebutuhan dasar ibu nifas, sebagai berikut :
1. Mampu memahami kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.
2. Mampu memahami kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.
3. Mampu memahami kebutuhan eliminasi pada ibu nifas.
4. Mampu memahami kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada ibu
nifas.
5. Mampu memahami kebutuhan istirahat pada ibu nifas.
6. Mampu memahami kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.
7. Mampu memahami kebutuhan senam nifas dan mampu menerapkan tahapannya
pada ibu nifas.
8. Mampu memahami kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.
IV. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi
b. Mampu menyebutkan macam-macam kebutuhan nutrisi dan cairan
c. Mampu menjelaskan manfaat dari macam-macam kebutuhan nutrisi
d. Mampu menyebutkan contoh dari masing-masing kebutuhan nutrisi dan cairan
2. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan pengertian ambulasi dini
b. Mampu menyebutkan waktu yag tepat untuk ambulasi dini
c. Mampu menyebutkan keuntungan ambulasi dini
d. Mampu menyebutkan kontra indikasi ambulasi dini
3. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan eliminasi pada ibu nifas
a. Mampu menjelaskan batas normal BAK dan BAB pada masa nifas
b. Mampu menjelaskan cara mengatasi masalah BAK dan BAB pada masa nifas.
4. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada
ibu nifas.
a. Mampu menyebutkan bagian-bagian tubuh utama yang perlu diperhatikan saat
(Personal Hygiene)
b. Mampu menjelaskan Personal Hygiene yang baik.
5. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan istirahat pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan mengenai pola istirahat yang baik pada ibu nifas
6. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual.
7. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan senam nifas dan mampu menerapkan
tahapannya pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan manfaat senam nifas.
b. Mampu menyebutkan macam-macam gerakan senam nifas.
c. Mampu menjelaksan langkah-langkah senam nifas.
d. Mampu melakukan senam nifas dengan benar.
8. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.
a. Mampu menjelaskan mengenai kebutuhan keluarga berencana
V. URAIAN MATERI
1. Kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.
2. Kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.
3. Kebutuhan eliminasi pada ibu nifas.
4. Kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada ibu nifas.
5. Kebutuhan istirahat pada ibu nifas.
6. Kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.
7. Kebutuhan senam nifas dan tahapan senam nifas.
8. Kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap/
waktuKegiatan pembelajaran
Kegiatan
mahasiswa
Kegiatan
awal
10 menit
1. Mengucapkan salam pembuka
2. Memperkenalkan diri dan mengecek kesiapan
mahasiswa
3. Melakukan apersepsi mengenai kebutuhan dasar ibu
nifas.
4. Memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan
meminta pendapat mahasiswa tentang seberapa
pentingnya materi yang akan disampaiakan dan
bermanfaat
Menjawab salam
Memperhatikan
dan menjawab
Menanggapi
Menanggapi
5. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pelajaran ini Memperhatikan
Kegiatan
inti
80 menit
1. Menyampaikan materi perkuliahan tentang kebutuhan
dasar ibu nifas dengan metode ceramah dan tanya jawab
2. Beberapa mahasiswa diminta untuk menyampaikan
pendapat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki
tentang materi yang sedang disampaikan
3. Mempersilahkan mahasiswa untuk bertanya jika ada
penjelasan yang kurang dipahami
Memperhatikan
Menyampaikan
pendapat
Bertanya
Kegiatan
Penutup
10 menit
1. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan pada mahasiswa
2. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
3. Menyampaikan referensi yang digunakan
4. Memberikan tugas
5. Mengucapkan salam penutup
Menjawab
Memperhatikan
Memperhatikan
Menanggapi
Menjawab salam
VIII. PENILAIAN
1. Bentuk instrument : tes tulis
2. Jenis tes : esay (2 soal)
3. Soal : 1. Sebutkan dan jelaskan 8 macam kebutuhan dasar ibu nifas!
2. Sebutkan manfaat senam nifas!
4. Kunci jawaban :
1. kebutuhan nutrisi dan cairan, Kebutuhan nutrisi dan cairan, ambulasi dini,
eliminasi pada ibu nifas, kebersihan diri (Personal Hygiene), istirahat pada ibu
nifas, hubungan seksual pada ibu nifas, senam nifas dan tahapan senam nifas,
keluarga berencana pada ibu nifas.
2. Manfaat senam nifas yaitu membuat jahitan-jahitan lebih merapat, mempercepat
penyembuhan, meredakan haemoroid, meningkatkan pengendalian atas urin
Nilai : skor yang diperoleh x 100Skor Total
IX. REFRENSI
Buku Utama:
Saifuddin, A.B., 2009a, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Edisi Pertama, Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Buku Anjuran:
Ambarwati, Eni R. dan Wulandari, Dyah. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.
X. LAMPIRAN MATERI
1. NUTRISI DAN CAIRAN
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk proses kesembuhan karena
sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk
menyehatkan bayi.
Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan
teratur, tidak terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin
serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
a. Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan baru, penghematan energi. Zat
gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu
dan ubi.
b. Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati. Sumber protein dapat diambil.
c. Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)
Unsur -unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air
sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis
menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasanya diperoleh dari semua
jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis jenis mineral penting:
a. Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya: susu, keju, kacang-kacangan dan
sayuran berwarna hijau.
b. Fosfor
Dibutihkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju,
dan daging.
c. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan
untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah( HB)
sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara
lain: kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran
hijau.
d. Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan
fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garap beryodium.
e. Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya:
susu dan keju.
Jenis jenis vitamin:
a. Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan
syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna
kuning (wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat
tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU).
b. Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses
pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mengurangi kelelahan. Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan,
tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan,
system urat syaraf, jaringan kilit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu,
keju, kacang-kacangan,dan sayuran berwarna hijau.
d. Vitamin B3 (Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan
kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging,
kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan
tomat.
e. Vitamin B6 (Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum jagung, hati dan daging.
f. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.
g. Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber : hati,daging, jeroan, dan sayuran hijau.
h. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap
infeksi serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat,
melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
i. Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi, serta penyerapan
kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit
dengan sinar matahari sebelum pukul 09 00.
j. Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan
6 bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-
rata sebesar 400kkal/ hari.
2. AMBULASI DINI
Di sebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk
selekas mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun dari
tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan early ambulation adalah:
a. Klien merasa lebih baik, lebih kuat dan lebih sehat.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c. Dapat lebih memungkinkan dalam mengejari ibu untuk merawat atau
memelihara anaknya , memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.
Kontra Indikasi: Klien dengan penyulit, misalnya: anemia, penyakin jantung,
penyakin paru, dll.
3. ELIMINASI
a. Miksi
Miksi disebut normal apabila dapat buang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan
dengan tindalkan:
1) Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien.
2) Mengkompres air hangan diatas simpisis
Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena
prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi saliran
kencing tinggi untuk itu kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam post
partum. Douwer kateter diganti setelah 48 jam.
b. Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Jika klien pada hari
ketiga belum juga buang air besar maka diberikan laksan supositoria dan minum
air hangat. Agar buang air besar secara teratur dapat dilakukan dengan diit
teratur, pemberipemberian cairan yang banyak , makanan cukup serat, olah raga.
4. KEBERSIHAN DIRI
Mandi ditempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri dikamar
mandi, yang terutama dibersihkan adalah putting susus dan mamae dilanjutkan
perawatan perineum
a. Perawatan perineum
Apabila setelah buang air besar atau buanga air kecil perineum dibersihkan
secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali
sehari. Biasanya ibu merasa takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga
merasa sakit sehingga pineum tidak dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau
sejenisnya sebaiknya di pakai setelah buang air kecil atau buang air besar.
Membersihkan dimulai dari simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi.
Ibu diberi tahu caranya mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan samapai
terkontaminasi oleh tangan. Pembalut yang sudah kotor harus diganti paling
sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu tenteng jumlah, warna, dan bau loncea
sehingga apabila ada kelainan dapat diketahui secara dini. Sarankan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah memebersihkan
daerah kelaminnya. Apabila ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi
sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
b. Perawatan payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama putting susu dengan
menggunakan BH yng menyokong payudara.
1) Apabila putting susu lecet oleskan kolosterum ataua Asi yang keluar pada
sekitar putting susu setiap selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan
dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
2) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam, asi dikeluarkan
dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
3) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat diberikan paracetamol satu tablet
setiap 4-6 jam.
5. ISTIRAHAT
Kebahagiaan setelah melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru
akan cemas apakan ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini
mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja
bertambah, ibu harus bangun malam untuk meteki atau mengganti popok yang
sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan
rumah tangga secara berlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selama
bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara laian
mengurangi jumlah asi yang di produksi, memperlambat prosen involusi uteri dan
memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan dirinya sendiri.
6. SEKSUAL
Apabila perdarahan telah berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus
bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama
akan berkurang baik kecepatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan
menurun ada juga yang berpendapat bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa
nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka plasenta baru sembuh (proses
penyembuhan luka post partum sampai dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk
melakukan hubungan suami istri.
7. LATIHAN SEMAN NIFAS
Banyak diantara senam post partum sebenarnya sama dengan senam
antenatal. Hal yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut
hendaknya dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin sering atau
kuat. Senam yang pertama yang paling baik paling aman untuk memeperkuat dasar
panggul adalah seman kegel. Segara lakukan seman kegel pada hari pertama post
partum bila memeng memungkikan. Meskipun kadang-kadang sulit untuk secara
muudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari pertama atau ke dua,
anjurkanlah agar ibu tersebut tetap mencobanya. Senam kegel akan membantu
penyembuhan post partum dengan cara membuat kontraksi dan pelepasan secara
bergantian pada otot-otot dasar panggul.
Lakukan senam ini kapan saja. Lakukanlah sampa 100 kali dalam sehari
untuk mengkontraksikan pasangan otot-otot ini, bayangkanlah bahwa anda sedang
BAK dan lalu anda tibi-tiba menahannya. Senam kegel mempunyai beberapa
manfaat antara lain:
2. Membuat jahitan-jahitan lebih merapat
3. Mempercepat penyembuhan
4. Meredakan haemoroid
5. Meningkatkan pengendalian atas urin
Caranya dengan berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkangkan otot-
otot pantat dan pinggul tahan sampai lima hitungan. Kendurkan dan ulangi lagi
latihan sebanyak lima kali.
Mengencangkan otot-otot abdomen yaitu dengan otot-otot abdomen setelah
melahirkan akan menunjukan kebutuhan perhatian yang paling jelas.
Mengembalikan tonus otot-otot abdomen merupakan tujuan pertama dari senam
dalam masa post partum.
Secara umum :
Pada minggu-minggu pertama para ibu sering mengalami penegangan yang
terasa sakit dipunggung atas yang di sebabkan oleh payudara yang berat serta
pemberian ASI yang sering terpaksa dilakukan dengan posisi yang kaku dan lama
diperhatikan. Senam tangan dan bahu secara teratur sanagat penting untuk
mengendurkan ketegangan ini, sikap yang baik serta posisi yang nyaman pada
waktu memberi ASI.
a. Pernafasan perut
Berbaring di atas tempat tidur / lantai dan lutut di tekuk. Lakukan pernafasan
perut dengan cara menarik nafas dalam dari hidung lalu keluarkan dari mulut
secara perlahan-perlahan selama 3-5 detik.
b. Pernafasan abdomen campuran dan supine pelvic
Berbaring dengan lutut di tekuk sambil menarik nafas dalam, putar punggung
bagian pevis dengan mendatarkan punggung bawah dilantai / tempat tidur.
Keluarkan nafas dengan berlahan, tetapi dengan mengarahkan tenaga sementara
mengkontraksikan otot perut dan pengencangkan bokong. Tahan selama 3-5
detik sambil mengeluarkan nafas. Rileks
c. Sentuh lutut
Berbaring dengan lutut ditekuk. Sementara menarik nafas dalam, sentuhkan
bagian bawah dagu ke dada sambil mengeluarkan nafas. Angkat kepala dan
bahu secara perlahan dan halus upayakan menyentuh lutut dengan lengan
direnggangkan. Tubuh hanya boleh naik pada bagian punggung sementara
pinggang tetap berada di lantai / tempat tidur. Perlahan-lahan turunkan kepala
dan bahu ke posisi semula. Rileks.
d. Angkat bokong
Berbaring dengan bantuan lengan lutut di tekuk, dan kaki mendatar. Denagan
berlahan naikan bokong dan lengkungkan punggung dan kembali perlahan-lahan
ke posisi semula.
e. Memutar kedua lutut
Berbaring dengan lutut di tekuk. Pertahankan bahu mendatar dan kaki diam.
Dengan berlahan dan halus putar lutut ke kiri sampai menyentuh lantai / tempat
tidur. Pertahankan gerakan yang halus, putar lutut ke kanan sampai menyentuh
lantai / tempat tidur dan kembali keposisi semula dan rileks.
f. Memutar satu lutut
Berbaring di atas punggung dengan tungkai kanan diluruskan dan tungkai kiri
ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar, secara perlahan putar lutut kiri ke
kanan sampai menyentuh lantai / tempat tidur dan kembali ke posisi semuala.
Ganti posisi tungkai putar lutut kanan ke kiri sampai menyentuh tempat tidur
dan kembali ke posisi semula.
g. Putar tungkai
Berbaring dengan kedua tungkai lurus. Pertahankan bahu tetap datar dan kedua
tungkai lurus, dengan berlahan dan halus angakat tungkai kiri dan putar
sedemikian rupa sehingga menyentuh lantai dan tempat tidur disisi kanan dan
kembali ke posisi semula. Ulangi gerakan ini denagn tungkai kanan dan diputar
menyentuh lantai / tempat tidur disisi kiri tubuh. Rileks.
h. Angkat tangan
Berbaring dengan lengan di atas sampai membentuk sudut 90o terhadat tubuh.
Angkat lengan bersama-sama sehingga telapak tangan dapat bersentuhan
turunkan secara perlahan.
8. KELUARGA BERENCANA
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sebelum ibu
hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana
mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan
dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada
mereka tentang mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
b. Biasanya ibu postpartum tidak menghasilkan sel telur (ovulasi) sebelum
mendapatkan haidnta selama meneteki. Oleh karena itu amenore laktasi dapat
dipakai sebelum haid pertama kembali.
c. Sebelum mengguunakan metode Kb, hal-hal sebaiknya dijelaskan dahulu
kepada ibu, meliputi:
1) Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan serta metodenya.
2) Kelebihan dan keuntungan.
3) Efeke samping.
4) Kekurangannya.
5) Bagaimana memakai metode itu.
6) Kapan metode itu dapat digunakan untuk wanita pasca persalinan yang
menyusui.
d. Jika pasangan memilih metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertumu
dengannya agi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin
ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk melihat apakah metode tersebut
bekerja dengan baik.