12
TUGAS I PERILAKU ORGANISASI (EKMA 5101) NAMA : ELISABETH MARIA JABAN NIM : 016763114 PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAJEMEN UBPJJ : AMBON PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN 0

Tugas perilaku organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MIK

Citation preview

TUGAS I

PERILAKU ORGANISASI

(EKMA 5101)

NAMA : ELISABETH MARIA JABANNIM : 016763114PROGRAM STUDI:MAGISTER MANAJEMEN

UBPJJ:AMBON

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA

2 0 1 1

I. PENDAHULUANRobbins (2001) memberikan pengertian terhadap perilaku organisasi sebagai suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak individu, kelompok maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan tersebut guna memperbaiki keefektifan organisasi.Perilaku Organisasi adalah telaah dan penerapan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi. Perilaku Organisasi adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia. Perilaku Organisasi dapat diterapkan secara luas dalam perilaku orang-orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintahaan, sekolah, dan organisasi jasa.Apapun organisasi itu, ada kebutuhan untuk memahami perilaku organisasiII. TUJUAN PENGAMATANPengamatan ini dilaksanakan pada Dinas Perkebunan Dan kehutanan Kabupaten maluku Tenggara,dengan tujuan untuk :a. Mengenali aplikasi konsep-konsep perilaku organisasi dalam pekerjaan sehari-hari.b. Melakukan analisis atas perilaku Individu dalam bekerja.III. KONSEP YANG DIGUNAKANDalam hal pembuatan makalah ini penulis mencoba melakukan studi terhadap pegawai dengan menerapkan konsep konsep yang sesuai antara lain :1. Konsep Kepribadian IndividuKepribadian(Personality) didefinisikan oleh George & Jones sebagai pola gambaran relatif yang menunjukan cara seseorang dalam berpikir berperasa dan berperilaku. Kepribadian juga menunjukan cara cara seseorang individu bereaksi dan berintegrasi dengan orang lain (Robbins 2001). Gordon (2002) memberikan kepribadian sebagai suatu pengaduan dari karakteristik personalia yang terdiri atas motif, emosi, nilai-nilai, perhatian, sikap, maupun kompetensi. Untuk membedakan kepribadian seseorang dengan yang lain umumnya dibedakan dalam dua type yaitu Type A Personality apabila mempunyai ciri ciri selalu bergerak dan bekerja cepat, tidak sabar, tidak menyukai kesantaian , suka mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu kesempatan, serta mempunyai obsesi untuk selalu sukses di setiap pekerjaan. Tipe kedua yaitu Type B Personality yang dicirikan dengan tidak pernah takut pada urgensi waktu, dapat rileks tanpa rasa bersalah dan tidak merasa perlu menunjukan hasil kerja selama tidak diminta.Menurut Robbins (2001) kepribadian dipengaruhi oleh hereditas, lingkungan dan situasi.

Robbins (2001) juga mendefinisikan beberapa atribut kepribadian yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku dalam organisasi adalah : Locus of control, Machiavellianisme, Self esteem, self monitoring dan Risk talking.2. Konsep Emosi individuEmosi merupakan reaksi dari suatu objek dan bukan merupakan sifat atau ciri-ciri (trait).Menurut Robbins, terbukti adanya konfirmasi bahwa pria berbeda dengan wanita dalam hal tingkat emosional serta kemampuan membaca emosi orang lain. Wanita menunjukan ekspresi emosinya, baik positif maupun negatif, lebih menonjol dibandingkan pria. Perbedaan ini timbul karena secara alami wanita memiliki cara yang berbeda dgn pria dalam hal proses sosialisasi. Jika pria pada umumnya dikatakan sangat kuat dan berani serta menunjukan emnosi sebagai tidak konsisten dengan imej tersebut, sebaliknya wanita mengalami proses sosialisasi sebagai hasil dari pembimbingan. Hal ini menjadikan presepsi bahwa wanita lebih hangat dan bersahabat dari pada pria.IV. HASIL OBSERVASIHasil Pengamatan terhadap perilaku individu Dinas Perkebunan Dan kehutanan Kabupaten maluku tenggara adalah sebagai berikut :1. Perilaku yang dipengaruhi kepribadian individu :

a. Dalam pelaksanaan tugas terdapat ketidak seriusan pegawai dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran pegawai di kantor yang kurang memadai, pelaksanaan pekerjaan yang tidak tepat waktu akibat sering terlambat bahkan tidak masuk kantor, padah setiap pegawai sudah mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) nya masing-masing.b. Rata-Rata Pekerja memiliki golongan kepripadian type B (Type B Personality), walaupun ada juga pegawai yang memiliki kepribadian Type A (Type A personality) namun itu hanya sebagian kecil saja.c. Salah satu faktor yang paling mudah untuk menganalisis atau menilai seseorang adalah melalui karakteristik biografisnya. Data pribadi seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, maupun masa kerja yang dimiliki seseorang sangat umum dipakai dan mudah untuk diperoleh untuk kemudian menghubungkannya dengan tingkat produktivitas kerjanya.. Faktor Usia juga merupakan salah satu issue penting yang berhubungan dengan kinerja pegawai dengan demikian faktor ini perlu menjadi focus perhatian karena sesuai pengamatan banyak pegawai tua yang roduktivitas kerjanya rendah.

Selain itu faktor perkawinan juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja, terutama Ibu Rumah tangga yang mana selalu izin kantor karena mengurus anak/keluarga,. Faktor masa kerja juga berpengaruh terhadap produktifitas pegawai, apalagi dengan masa kerja yang lama namun tidak menduduki jabatan karena terhalan oleh aturan seperti tingkat pendidikan, dll. Hal ini mengakibatkan pegawai tersebut enggan melaksanakan tugas atasan karena merasa masa akerja lebih lama dan lebih tua dari atasannya, juga pegawai tersebut merasa kurang dihargai karena tidak mendapat jabatan.,Dengan demikiankarakteristik biografis pegawai dibutuhkan guna peningkatan produktivitas2. Perilaku yang dipengaruhi emosi individu :

a. Secara Emosional, pegawai wanita lebih fokus dalam penyelesaian pekerjaan jika dibandingkan dengan pegawai pria. Hal ini dapat dilihat walaupun perbandingan jumlah pegawai wanita dan pria hanyalah 1/6 dari jumlah keseluruhan pegawai, namun dalam jabatan struktural yang tersedia dari 12 jabatan wanita menempati jabatan, sedangkan sisanya diduduki pria.b.Pegawai pria pada dinas perkebunan dan kehutanan Kabupaten maluku Tenggara lebih banyak dari pegawai wanitanya.V. ANALISIS HASILDari hasil Pengamatan terhadap perilaku individu Dinas Perkebunan Dan kehutanan Kabupaten maluku tenggara dapat dianalisa sebagai berikut :

1. Perilaku yang dipengaruhi kepribadian individu :

a. Dalam pelaksanaan tugas terdapat ketidak seriusan pegawai dalam bekerja. padahal setiap pegawai sudah mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) nya masing-masing.

d. Rata-Rata Pekerja memiliki golongan kepripadian type B (Type B Personality).

e. Salah satu faktor yang paling mudah untuk menganalisis atau menilai seseorang adalah melalui karakteristik biografisnya. 2. Perilaku yang dipengaruhi emosi individu :

a. Secara Emosional, pegawai wanita lebih fokus dalam penyelesaian pekerjaan jika dibandingkan dengan pegawai pria. b.Pegawai pria pada dinas perkebunan dan kehutanan Kabupaten maluku Tenggara lebih banyak dari pegawai wanitanya.VI. KESIMPULANDari Analisis Hasil Diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya ditentukan pula oleh perilaku individual para anggota organisasi yang meliputi karakteristik biografis, kemampuan individu, serta pembelajaran.

2. Karakteristik biografis pegawai dibutuhkan guna peningkatan produktivitas.

3. Punish and Reward diperlukan dalam merubah perilaku organisasi.

VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Dra. Ec. Dwi Ratmawati, M.Com Dan Dra. Nurri Herachwati, M.Si.(2010). Perilaku Organisasi2. Imam Wahjono, Sentot, 2010, Perilaku Organisasi, Penerbit Graha ilmu0