46
A. Yoga bagai salah satu olahra ga yang dikenal di selu ruh dunia dan telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, jenis senam ini suda h memil iki banyak pengg emar , dan di Indo nesia suda h sema kin dikenal dan dige mari. Bisa kita saks ikan dari mulai bany akny a tumbu h studi o dan tempat belajar yoga yang tersebar di kota- kota seluru h Indo nesia. Artik el ini adalah artikel perdana blog Yoga House Dumai - tempat latihan yoga di Dumai  - yang akan membahas mengenai pengertian da n asal-usul Yog a  .  Pengertian Yoga Adapun Yoga memiliki makna bersatu. Kata ini bisa diartikan bersatunya tubuh, pikiran dan  jiwa di satu sisi, dan kesatuan selanjutny a adalah bersatunya sang hamba dengan Maha Pencipta. Bisa dipahami bahwasanya senam atau olahraga yoga, melalui asana atau gerakan yoga dan teknik meditasi sebagai medianya, membantu kita untuk mengenali diri sendiri, dan kemudian lebih dekat dan mengenal Sang Maha Pencipta. Asal-Usul Yoga ipercayai yoga berasal dari !ndia sekitar ".### SM, walaupun banyak praktisi dan sejarawan mem per cay ai ke ber adaann ya jau h seb elu m ma sa itu. Pa tan jal i diy akini ban ya k pih ak merupakan orang yang pertama kali mengumpulkan dan membukukan $iloso$i yoga. Sistem yoga yang dikumpulkan oleh Patanjali dikenal dengan nama  Raja Yoga, yaitu sistem untuk me nge nda lik an pik ira n. %ulisan& tul isan Pat anj ali melal ui buk u&b uku ny a 'Yo ga Sut ras ( menjadi dasar sistem berikutnya yang dikenal dengan nama )  Ashtanga Yoga * atau Delapan  Bagian Tubuh Yoga 'Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana , danSamadhi (.  Bhagavad Gita  + tulisan kuno indu berisikan -## ayat berbahasa Sanksekerta, dan salah satu isinya adalah kisah  ahabharata & banyak menceritaka n mengenai yoga dan bahkan satu  bab khusus berisikan praktek yoga termasuk di dalamny a meditasi. i tulisan tersebut diperkenalkan " jenis yoga, yaitu  !arma Yoga, Bh a"ti Yoga  dan #nana Yoga. al am tulisa n ter sebut jug a dic eri tak an ter jad i per ca kap an ant ara Arjuna dan Kri shna sebelum perang Kurukshetra, di mana Krishna menjelaskan bahwasanya perang saudara ini merupakan tanggung jawab Arjuna sebagai pejuang dan pangeran, dan menjelaskan kepada Arjuna berbagai hal termasuk di dalamnya mengenai Yoga. i dalam prosesnya hingga saat ini, yoga berkembang pesat menjadi berbagai aliran dan  bahkan dipercaya menjadi cikal bakal berbagai macam metoda dan teknik olah tubuh dan meditasi di beberapa belahan negara. /iloso$i yoga yang perlu dicatat dan diketahui adalah bahwasanya  pen$apaian tertinggi bu"anlah di alam "hayal% Pen$apaian tertinggi adalah bagaimana setiap pra"tisi bisa mengenal dirinya sendiri, dan mengerti bah&a tida" ada satupu n ji&a yang sama persis di  seluruh alam ini.

tugas psiko

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yoga

Citation preview

A. Yoga

bagai salah satu olahraga yang dikenal di seluruh dunia dan telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, jenis senam ini sudah memiliki banyak penggemar, dan di Indonesia sudah semakin dikenal dan digemari. Bisa kita saksikan dari mulai banyaknya tumbuh studio dan tempat belajar yoga yang tersebar di kota-kota seluruh Indonesia. Artikel ini adalah artikel perdana blog Yoga House Dumai -tempat latihan yoga di Dumai- yang akan membahas mengenaipengertian dan asal-usul Yoga.

Pengertian Yoga

AdapunYogamemiliki maknabersatu. Kata ini bisa diartikan bersatunya tubuh, pikiran dan jiwa di satu sisi, dan kesatuan selanjutnya adalah bersatunya sang hamba dengan Maha Pencipta. Bisa dipahami bahwasanya senam atau olahraga yoga, melalui asana atau gerakan yoga dan teknik meditasi sebagai medianya, membantu kita untuk mengenali diri sendiri, dan kemudian lebih dekat dan mengenal Sang Maha Pencipta.

Asal-Usul Yoga

Dipercayai yoga berasal dari India sekitar 3.000 SM, walaupun banyak praktisi dan sejarawan mempercayai keberadaannya jauh sebelum masa itu. Patanjali diyakini banyak pihak merupakan orang yang pertama kali mengumpulkan dan membukukan filosofi yoga. Sistem yoga yang dikumpulkan oleh Patanjali dikenal dengan namaRaja Yoga, yaitu sistem untuk mengendalikan pikiran. Tulisan-tulisan Patanjali melalui buku-bukunya (Yoga Sutras) menjadi dasar sistem berikutnya yang dikenal dengan nama Ashtanga Yoga atauDelapan Bagian Tubuh Yoga(Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, danSamadhi).

Bhagavad Gita tulisan kuno Hindu berisikan 700 ayat berbahasa Sanksekerta, dan salah satu isinya adalah kisahMahabharata- banyak menceritakan mengenai yoga dan bahkan satu bab khusus berisikan praktek yoga termasuk di dalamnya meditasi. Di tulisan tersebut diperkenalkan 3 jenis yoga, yaitu :Karma Yoga, Bhakti YogadanJnana Yoga.

Dalam tulisan tersebut juga diceritakan terjadi percakapan antara Arjuna dan Krishna sebelum perang Kurukshetra, di mana Krishna menjelaskan bahwasanya perang saudara ini merupakan tanggung jawab Arjuna sebagai pejuang dan pangeran, dan menjelaskan kepada Arjuna berbagai hal termasuk di dalamnya mengenai Yoga.

Di dalam prosesnya hingga saat ini, yoga berkembang pesat menjadi berbagai aliran dan bahkan dipercaya menjadi cikal bakal berbagai macam metoda dan teknik olah tubuh dan meditasi di beberapa belahan negara.

Filosofi yoga yang perlu dicatat dan diketahui adalah bahwasanya :pencapaian tertinggi bukanlah di alam khayal. Pencapaian tertinggi adalah bagaimana setiap praktisi bisa mengenal dirinya sendiri, dan mengerti bahwa tidak ada satupun jiwa yang sama persis di seluruh alam ini.

B. Mitos Hindu / India

Agama Hindu(disebut pulaHinduisme) merupakanagamadominan diAsia Selatanterutama diIndiadanNepalyang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini meliputi berbagai alirandi antaranyaSaiwa,Waisnawa, danSaktaserta suatu pandangan luas akanhukum dan aturantentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar padakarma,darma, dannormakemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam. Agama Hindu disebut sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga kini,danumat Hindumenyebut agamanya sendiri sebagaiSantana-dharma(Dewanagari: ),artinya "darmaabadi" atau "jalan abadi"yang melampaui asal mula manusia.Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" untuk diikuti oleh seluruh umatnyatanpa memandangstrata,kasta, atausekteseperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.

Para ahli dariBaratmemandang Hinduisme sebagai peleburan atausintesisdari berbagai tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputiBrahmanisme(agama Weda Kuno), agama-agama masaperadaban lembah Sungai Indus, dan tradisi lokal yang populer. Sintesis tersebut muncul sekitar 500200 SM, dan tumbuh berdampingan dengan agama Buddha hinggaabad ke-8. DariIndia Utara, "sintesis Hindu" tersebar keselatan, hinggasebagian Asia Tenggara. Hal itu didukung olehSanskritisasi. Sejakabad ke-19, di bawah dominansikolonialismeBaratsertaIndologi(saat istilah "Hinduisme" mulai dipakai secara luas), agama Hindu ditegaskan kembali sebagai tempat berhimpunnya aneka tradisi yangkoherendanindependen. Pemahaman populer tentang agama Hindu digiatkan oleh gerakan"modernisme Hindu", yang menekankanmistisismedan persatuan tradisi Hindu. IdeologiHindutvadanpolitik Hindumuncul padaabad ke-20sebagai kekuatan politis dan jati diribangsa India.

Praktik keagamaan Hindu meliputi ritus sehari-hari (contohnyapuja[sembahyang] dan pembacaan doa), perayaan suci pada hari-hari tertentu, dan penziarahan. Kaum petapa yang disebutsadu(orang suci) memilih untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu melepaskan diri dari kesibukan duniawi dan melaksanakantapa brataselama sisa hidupnya demi mencapaimoksa.

Susastra Hindudiklasifikasikan ke dalam dua kelompok:Sruti(apa yang "terdengar") danSmerti(apa yang "diingat"). Susastra tersebut memuatteologi,filsafat,mitologi,yadnya(kurban), prosesi ritual, dan bahkan kaidaharsitektur Hindu.Kitab-kitab utama di antaranya adalahWeda,Upanishad(keduanya tergolong Sruti),Mahabharata,Ramayana,Bhagawadgita,Purana,Manusmerti, danAgama(semuanya tergolong Smerti). Dengan penganut sekitar 1 miliar jiwa,agama Hindu merupakan agama terbesar ketiga di dunia, setelahKristendanIslam.

1. Etimologi

KataHindu(melaluibahasa Persia) berasal dari kataSindhudalambahasa Sanskerta, yaitu nama sebuahsungaidi sebelah barat dayasubbenua India, yang dalambahasa InggrisdisebutIndus.MenurutGavin Flood, pada mulanya istilah 'hindu' muncul sebagai istilah geografis bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindu.[16]Maka dari itu, awalnya istilah 'Hindu' merupakan istilah geografis dan tidak mengacu pada suatuagama.

KataHindudiserap oleh bahasa-bahasa Europa dari istilahArabal-Hind, dan mengacu kepada negeri bagi bangsa yang mendiami daerah sekitar sungai Sindu.Istilah Arab tersebut berasal istilah PersiaHind, yang mengacu kepada seluruh suku di India. Padaabad ke-13,Hindustanmuncul sebagai nama alternatifIndiayang acap disebutkan, yang memiliki arti "Negeri paraHindu".

Istilahagama Hindukemudian sering digunakan dalam beberapa teks berbahasa SanskertasepertiRajataranginidariKashmir(Hinduka,kr.1450) dan beberapa teks mazhabGaudiya Waisnawadariabad ke-16hinggake-18yang berbahasa Bengali, sepertiCaitanyacaritamertadanCaitanyabhagawata. Istilah itu digunakan untuk membedakan Hindu denganYawanaatauMleccha.Sejak abad ke-18 dan seterusnya, istilah Hindu digunakan oleh para kolonis dan pedagang dariEropauntuk menyebut para penganut agama tradisional India secara umum. IstilahHinduismdiserap ke dalambahasa Inggrispadaabad ke-19untuk menyebut tradisi keagamaan, filasat, dan kebudayaan asli India.

2. Definisi

Studi tentangIndiabeserta kebudayaan dan agamanyademikian pula definisi "Hinduisme"telah dibentuk oleh minatkolonialisme, serta gagasanorang Barattentang agama tersebut.Sejak 1990-an, pengaruh-pengaruh beserta dampaknya telah menjadi topik perdebatan di kalangan ahli Hindu,dan turut dicampuri oleh kritik-kritik terhadap India menurut pandangan Barat.Karena istilah tersebut melingkupi berbagai tradisi dan gagasan yang luas, maka sulit untuk memperoleh definisi yang komprehensif.[16]Tanpa keseragaman, Hinduisme didefinisikan sebagai agama, tradisi keagamaan, dan seperangkat kepercayaan religius. 3. Pengaruh Kolonial

Gagasan untuk sebuah sebutan umum bagi beberapa aliran kepercayaan dan tradisi di India sudah mendapat perhatian sejakabad ke-12.Gagasan "Hinduisme" sebagai "tradisi keagamaan dunia yang tunggal" dipopulerkan padaabad ke-19olehIndologEropayang mengacu kepada "kasta-kasta brahmana" sebagai informasi mereka tentang agama-agama di India.[28]Hal ini mengacu pada suatu kecenderungan untuk menegaskan sastra dan keyakinan terhadap Weda sebagai "esensi" bagi praktik keagamaan Hindu pada umumnya, serta bagi hubungan 'doktrin Hindu' masa kini dengan berbagai perguruanWedanta(khususnyaAdwaita Wedanta). Kolonialismetelah menjadi faktor signifikan dalam pengaruh kastabrahmanadan "brahmanisasi" dalam masyarakat Hindu. Adat kaum brahmana juga memengaruhi pengertian Hinduisme di mata orang Eropa. Kaum brahmana melestarikan kitab-kitab Hindu yang kemudian diteliti oleh orang-orang Eropa. Kewenangan kitab-kitab tersebut telah menjadi sasaran penelitian orang Eropa. Penetapan basis-basis tekstual agama Hindu oleh kaum orientalis Eropa didasari oleh kecenderungan untuk mengacu kepada otoritas tertulis daripada otoritas lisan. Kaum brahmana dan ilmuwan Eropa memiliki persepsi yang sama tentang "suatu deklinasi umum dari sebuah agama yang mulanya murni"

4. Pendapat orang Hindu

Bagiorang Hindu, Hinduisme adalah jalan hidup tradisional.Banyak penganutnya yang menyebut Hinduisme sebagaiSantana-dharma, artinya "darmayang abadi" atau "jalan yang abadi".Istilah ini mengacu kepada kewajiban "abadi" yang harus dijalankan oleh seluruh umat Hindutanpa memandang derajat, kasta, atau sekte/aliranseperti kejujuran, tidak menyakiti makhluk hidup, menjaga kesucian, berniat baik, pemaaf, bersabar, mengendalikan nafsu, mengendalikan diri sendiri, murah hati, dan bertafakur. Ini berbeda denganswadarma, artinya "darma seseorang", yaitu kewajiban yang harus dijalankan sesuai aliran yang diikuti dan tingkatan kehidupan.Menurut Kim Knott, perihal darma ini mengacu pada gagasan bahwa sumbernya melampaui sejarah umat manusia, dan kebenarannya disampaikan oleh Tuhan (Sruti) serta diwariskan dari zaman ke zaman, hingga masa kini, dalam suatu kumpulan kitab tertua di dunia, yaituWeda. MenurutEncyclopdia Britannica:

Pada masa kini, istilah [Sanatana-dharma] itu pun digunakan oleh para pemuka, reformis, dan nasionalis Hindu untuk menyebut Hinduisme sebagai suatu agama dunia yang bersatu. Maka dari itu,Sanatana-dharmamenjadi sinonim bagi kebenaran dan ajaran Hindu yang "abadi", yang kemudian dipahami bahwa tidak hanyatransendenbagi sejarah dan tak berubah-ubah, namun juga tak terbagi-bagi dan pada pokoknya bukanlahsektarian. Sebagai tanggapan ataskolonialismedanorientalismeBarat, para pemuka dan ahli Hindu menginterpretasikan agamanya dalam suatu upaya yang disebut"modernisme Hindu"oleh orang Barat. Tokoh terkemuka dalam upaya tersebut adalahSwami Vivekananda,Sarvepalli Radhakrishnan, danMahatma Gandhi.Menurut Gavin Flood, Vivekanda (18631902) adalah tokoh penting dalam pengembangan pemahaman diri umat Hindu masa kini dan telah merumuskan pandangan terhadap Hinduisme bagi orang Barat.Intisari dalam filsafatnya adalah gagasan bahwa "percikan dari Tuhan"berada dalam setiap makhluk hidup, sehingga seluruh umat manusia dapat mencapai persatuan dengan "sifat ilahi bawaan" tersebut, dan dengan memandang bahwa sifat ilahi ini juga terkandung pada setiap orang maka berkembanglah kasih sayang dan harmoni sosial.Menurut Flood, pandangan Vivekananda terhadap Hinduisme adalah yang paling umum diterima oleh kebanyakan umat Hindu golongan menengah berbahasa Inggris (English-speaking middle-class Hindus) pada masa kini. Sarvepalli Radhakrishnanadalah salah satu cendekiawan terpelajar dari India yang bergelut denganfilsafat BaratdanIndia.Ia mencari keselarasan antararasionalismebarat dengan Hinduisme, dan memperkenalkan Hinduisme sebagaipengalaman religiusyang pada hakikatnya rasional dan humanistis.Wawasan Radhakrishnan disebut sangat relevan dan penting dalam membentuk jati diri Hindu kontemporer

5. Pendapat orang barat

Toleransiagama Hindu terhadap aneka ragam aliran kepercayaan dan tradisi yang berbeda-beda membuatnya sulit untuk didefinisikan sebagai suatu agama menurut pemahaman tradisionalorang Barat.Dalam sejumlah kajian didapati bahwa agama Hindu dapat dipandang sebagai suatu kategori dengan "batas-batas yang kabur", daripada suatu lembaga yang tegar dan terdefinisikan dengan baik. Beberapa aktivitas keagamaan Hindu dapat dipandang sebagai hal yang lazim dalam agama tersebut, sementara yang tak lazim pun masih dapat dimasukkan ke dalam kategori agama Hindu. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, Ferro-Luzzi menulis suatu 'pendekatan Teori Prototipe' untuk mendefinisikan Hinduisme. Menurut Flood,globalisasikebudayaan Hindu diprakarsai olehSwami Vivekanandadengan mendirikanMisi Ramakrishna, dan diikuti oleh para pemuka Hindu lainnya, yang membawa ajaran yang menjadi kekuatan kultural penting dalam masyarakat Barat, dan sebagai akibatnya menjadi kekuatan kultural penting di India, tempat ajaran itu bermula. Hinduisme Global tersebut menarik minat di seluruh dunia, melampaui batas-batas nasional, dan telah menjadikannya suatu agama dunia yang berdampingan denganKekristenan,Islam, danBuddhisme, bagi komunitas Hindu seluruh dunia maupun orang-orang Barat yang tertarik dengan kebudayaan dan kepercayaan non-Barat.[43]Agama ini menekankan nilai-nilai spiritual universal seperti keadilan sosial, kedamaian, serta "transformasi spiritual umat manusia."Sebagian perkembangannya disebabkan oleh "re-enkulturasi" atauefek Pizza, yaitu suatu kondisi ketika unsur-unsur kebudayaan Hindu diperkenalkan ke Dunia Barat, lalu mendapatkan popularitas di sana, dan sebagai akibatnya juga mendapatkan popularitas yang lebih besar di India.

6. Karakteristik

Keberadaan agama Hindu sebagaiagamatersendiri yang berbeda denganagama BuddhadanJainismediperkuat oleh penegasan para penganutnya bahwa agama mereka memang demikian berbeda.Berbeda dengan dua agama tersebut, Hinduisme bersifatteistik. Sebagian besar sekte dan aliran Hinduisme meyakini suatu pengatur alam semestadasar bagi segala fenomena di dunia yang memanifestasikan diri dalam berbagai wujudyang disebut dengan berbagai nama, sepertiIswara,Dewa,Batara,Hyang, dan lain-lain. Sebagian aliran meyakini bahwa berbagai kemajemukan di dunia merupakan bagian dariBrahman. Dalam agama Hindu, seorang umat boleh berkontemplasi tentang misteri Brahman (dalam konteks tertentu, Brahman dapat didefinisikan sebagaiTuhanpersonal atau pun impersonal) dan mengungkapkannya melaluimitosyang jumlahnya tidak habis-habisnya, serta melalui penyelidikan filosofis. Mereka mencari kemerdekaan atas penderitaan melalui praktik-praktikbrataataumeditasiyang mendalam, atau dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui cinta kasih (bhakti) dan percaya (sradha).

7. Akar Hinduisme

Sejak minat akanIndologidanstudi Hindubertumbuh, sejarah dan pangkal agama Hindu telah menjadi perdebatan para cendekiawan diDunia Barat. Sebelumnya, tidak ada istilah 'Hinduisme' atau 'agama Hindu', tetapi keberadaan tradisi Hindu seperti sekarang telah berpangkal sejak purbakala.Selain itu, para ahli sulit mendefinisikan Hinduisme karena ketiadaan seorang tokoh pendiri agama tersebut. Para cendekiawan memandang Hinduisme sebagai gabungan dari berbagai kebudayaan atau tradisi yang ada diIndia.Salah satu akarnya adalahBrahmanismeatauagama Weda KunodariIndia pada Zaman Besi,yang merupakan hasil peleburan antara bangsaIndo-Aryadengankebudayaan dan peradaban Harrapa.Selain itu, tradisi yang mendukung perkembangan agama Hindu meliputiSramanaatau "tradisi penolakan" dariIndia Utara, serta kebudayaanmesolitikdanneolitikdi India, seperti agama-agamaperadaban lembah sungai Indus,tradisibangsa Dravida,serta tradisi dan agama lokal dari suku bangsa di India. Setelahperiode Weda(antara 500200SM dankr.300M,pada permulaan periode "Wiracarita dan Purana" atau "periode Praklasik"), "sintesis Hindu" mulai timbul(masa ketika dimasukkannya pengaruhSramanadanBuddhisme), diiringi dengan kemunculan tradisibhaktike dalam balutan Brahmanisme melalui kitab-kitabSmerti. Sintesis ini muncul di bawah tekanan perkembangan Buddhisme danJainisme.Selama pemerintahanDinasti Gupta, kitab-kitabPuranadisusun, digunakan untuk menyebarkan ideologi keagamaan umum di tengah-tengahakulturasiyang dijalani masyarakat tribal dan buta huruf. Hasilnya adalah kemunculan Hinduisme-Puranis (Puranic-Hinduism) yang memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan Brahmanisme sebelumnya (yang berpegang padaDharmasastradan Smerti). Selama beberapa abad, Hinduisme dan Buddhisme tumbuh berdampingan,sampai akhirnya memperoleh keunggulan padaabad ke-8M. DariIndia Utara, "sintesis Hindu" beserta konsep pembagian masyarakat menyebar keIndia Selatandansebagian Asia Tenggara.Hal tersebut didukung oleh sejumlah kegiatan: pengadaan pemukiman bagi kaumbrahmanadi kawasan yang diizinkan oleh penguasa lokal;dimasukkannya atau diasimilasikannyadewa-dewi non-Weda (tidak disebut dalamWeda) yang populer;dan prosesSanskritisasi, yaitu kondisi ketika "orang-orang dari berbagai strata masyarakat India cenderung menyesuaikan kehidupan religius dan sosial mereka dengan norma-norma Brahmanis".Proses asimilasi tersebut menjelaskan bahwa keanekaragaman budaya lokal di India diselimuti oleh selubung persamaan konseptual.

8. Keanekaragaman

Agama Hindu dapat dideskripsikan sebagai sebuah wadah tradisi yang memiliki "sifat kompleks, bertumbuh, berhierarki, dan kadangkala inkonsisten secara internal."Agama Hindu tidak mengenal "satu sistem kepercayaan yang disusun demi menyeragamkan keyakinan atau iman",namun menjadi istilah awam yang meliputi kemajemukan tradisi keagamaan di India.Menurut Mahkamah Agung India:

Tidak seperti agama lainnya di dunia, agama Hindu tidak mengklaim satu nabi saja, tidak memuja satu dewa saja, tidak menganut satu konsep filosofis saja, tidak mengikuti atau mengadakan satu ritus keagamaan saja; faktanya, ciri-ciri [agama Hindu] itu tidak seperti agama atau kepercayaan lain pada umumnya. Tak lain dan tak bukan, agama [Hindu] itu merupakan suatu jalan hidup. Salah satu masalah dalam merumuskan satu definisi tentang istilah "agama Hindu" adalah adanya fakta bahwa agama Hindu tidak didirikan oleh seorang tokoh.Agama ini merupakansintesisdari berbagai tradisi, atau himpunan tradisi keagamaan yang berbeda tetapi memiliki persamaan. Konsep ketuhanan dalam tubuh agama Hindu pun tidak seragam. Beberapa aliran bersifatmonoteismemengagungkanWisnu,Kresna, atauSiwasementara aliran lainnya bersifatmonisme, yang memandang bahwa para dewa atau sembahan apa pun merupakan manifestasi beragam dari Yang Maha Esa. Beberapa aliran Hindu bersifatpanenteismesebagaimana disebutkan dalam kitabBhagawadgitayang meyakini bahwa Tuhan meresap ke seluruhalam semesta, namun alam semesta bukanlah Tuhan. Beberapafilsafat Hindumembuat postulatontologiteistis(dalil ketuhanan) tentang penciptaan dan peleburan alam semesta, meskipun beberapa umat Hindu merupakanateisyang memandang Hinduisme tak lebih dari sebuah filsafat, bukan agama.

Di samping itu, agama Hindu tidak mengenal satu sistem saja untuk mencari "keselamatan" (salvation), namun mengandung sejumlah aliran dan berbagai bentuk tradisi keagamaan.Beberapa tradisi Hindu mengandalkan ritus tertentu sebagai hal penting demi keselamatan, namun berbagai pandangan mengenai hal tersebut juga hadir secara berdampingan. Agama Hindu juga dicirikan dengan adanya kepercayaan akanreinkarnasi(samsara, atau siklus lahir-mati) yang ditentukan oleh hukumkarma, dan gagasan tentang "keselamatan" adalah kondisi saat individu terbebas dari siklus lahir-mati yang terus berputar. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, agama Hindu dipandang sebagai agama yang paling kompleks dari seluruh agama yang masih bertahan hingga saat ini.

9. Persamaan

Di samping berbagai perbedaan yang teramati, ada pula rasa persamaan dalam Hinduisme.Menurut tokoh spiritual HinduSwami Vivekananda, ada kesatuan fundamental dalam tubuh Hinduisme, yang mendasari berbagai perbedaan dalam bentuk-bentuk pelaksanaannya.Pada umumnya, umat Hindu mengenal berbagai nama dan gelar sepertiWisnu,Siwa,Sakti,Hyang,Dewata, danBatara. Beberapa aliran memandang nama dan gelar tersebut sebagai aneka manifestasi dari Yang Maha Esa atau Yang Mahakuasa, sehingga agama Hindu dapat dikatakan bersifatmonisme. Agama Hindu juga dicirikan dengan adanya kepercayaan akanmakhluk ilahi/makhluk surgawi, yang dipandang tidak setara dengan Yang Mahakuasa, sedangkan beberapa aliran juga memandangnya sebagai manifestasi dari Yang Mahakuasa. Karakteristik lainnyayang kerap dijumpai dalam tubuh Hinduismeadalah iman tentangreinkarnasidankarma, serta keyakinan akan kewajiban yang harus dipenuhi secara mutlak (darma).

Selain itu, banyak aliran Hinduisme mentakzimkan suatu kumpulankitab suciyang disebutWeda, meskipun ada beberapa aliran yang mengabaikannya.Sekte Hindu sepertiLinggayatabahkan tidak mengikutiWeda, namun masih memiliki kepercayaan akanSiwa.Sebaliknya, sekteAyyavazhimemiliki kitab suci tersendiri yang disebutAkilattirattu Ammanai,namun masih mengimani Tuhan yang sama dengan HinduismecontohnyaNarayanadanLaksmiserta memiliki sejumlah mitos yang mirip denganmitologi Hindupada umumnya.

Dalam perkembangannya, tradisi Hindu yang cenderung mengagungkan Wisnuatau Narayana dan KresnadisebutWaisnawa, sementara yang memuja Siwa disebutSaiwa(Saiwisme). Dilihat dari luar, aliran Saiwa dan Waisnawa memiliki konsep tersendiri tentang Tuhan yang diagungkan. Menurut Halbfass, meskipun aliran Saiwa dan Waisnawa dapat dipandang sebagai aliran keagamaan yang mandiri, ada kadar interaksi dan saling acu antara para teoretikus dan pujangga dari masing-masing tradisi yang mengindikasikan adanya rasa jati diri yang lebih luas, rasa koherensi dalam konteks yang sama, serta inklusi dalam kerangka dan garis besar [kepercayaan] secara umum. Menurut Nicholson, pada masa antaraabad ke-12danke-16, para cendekiawan tertentu mulai memandang "benang merah" terhadap kekayaan ajaran filsafat yang berasal dariUpanishad,wiracarita,Purana, dan beberapa mazhab yang dikenal sebagai "enam sistem" (saddarsana) darifilsafat Hinduyang umum."Tendensi dari kekaburan distingsi filosofis juga digarisbawahi oleh Burley.Hacker menyebut perihal tersebut sebagai "inklusivisme",dan Michaels berpendapat tentang "sifat identifikasi diri".Menurut Lorenzen, rasa identitas ke-Hindu-an bermula dari masa interaksi antara kaumMuslimdan Hindu,dan dari sebuah proses penentuan jati diri untuk membedakan kaum Hindu dengan kaum Muslim, yang sudah dimulai sebelum1800-an.Menurut Michaels:

Sebagai pencegahan terhadap supremasiIslam, dan sebagai bagian dari proses regionalisasi yang berkelanjutan, dua inovasi keagamaan berkembang dalam tubuh agama Hindu: pembentukan sekte-sekte serta historisasi yang mendahului nasionalisme pada masa berikutnya Para orang suci, dan kadangkala pemuka sekte yang militan, seperti pujanggaMaratha[bernama]Tukaram(16091649) danRamdas(16081681), menyuarakan gagasan-gagasan yang mengagungkan kejayaan agama Hindu pada masa lampau. Parabrahmanajuga menyusun tulisan-tulisan bersejarah yang kian bertambah, terutamaeulogidan riwayat tempat-tempat suci (mahatmya), atau mengobarkan semangat reflektif untuk menghimpun dan menggubah suatu koleksi kutipan yang ekstensif tentang berbagai subjek. Inklusivismeini dikembangkan lebih jauh lagi padaabad ke-19danke-20olehgerakan reformasi HindudanNeo-Vedanta, serta telah menjadi karakteristik agama Hindu modern.

10. Penggolongan

Agama Hindu sebagaimana biasanya dapat digolongkan ke dalam beberapa mazhab atau aliran besar. Dalam suatu kelompok mazhab di masa laluyang digolongkan sebagai "enamdarsana"hanya dua mazhab yang popularitasnya masih bertahan:WedantadanYoga. Golongan-golongan utama Hinduisme pada masa kini disesuaikan dengan aliran-aliran besar yang ada:Waisnawa(Waisnawisme),Saiwa(Saiwisme),Sakta(Saktisme), danSmarta(Smartisme).

11. Enam Tipe Umum

Menurut J. McDaniel, ada enam tipe umum dalam tubuh agama Hindu, yang disusun dengan maksud menampung berbagai pandangan terhadap suatu subjek yang kompleks. Adapun enam tipe tersebut sebagai berikut: Agama Hindu rakyat, yaitu agama Hindu yang berdasarkan pada tradisi masyarakat setempat serta pemujaan dewa-dewi lokal, sepertiHindu Tamil,Hindu Newa,Hindu Bali,Hindu Manipuri,Hindu Kaharingan, dan lain-lain. Berpangkal dari masa prasejarah atau setidaknya mendahului penulisanWeda. Srautaatau Agama Hindu Weda, dilaksanakan oleh kaumbrahmana-tradisionalyang disebutsrautin.

Agama Hindu Wedanta, yaitu agama Hindu yang mengacu pada filsafatWedanta, meliputiAdwaita Wedanta(Smarta), dan menekankan pendekatan filosofis pada kitab-kitabUpanishad.

Agama Hindu Yoga, yaitu sekte yang menitikberatkan pelaksanaanyogamenurutYogasutraPatanjali.

Agama Hindu Dharmaatau agama "moralitas sehari-hari", yaitu Hinduisme yang berdasarkan pada realisasikarmadan pelaksanaan norma kemasyarakatan sepertiwiwaha(adat pernikahan Hindu).

Bhakti, yaitu agama Hindu yang menekankan pelaksanaan kebaktian bagi entitas tertentu, sepertiKresna,Siwa,Ganesa.

12. Religi dan religiotas Hindu

Menurut Axel Michaels, ada tiga bentukreligi(agama) Hindu dan empat macamreligiositas(pengabdian) umat Hindu. Pembagian agama Hindu menjadi tiga bentuk bersuaian dengan metode pembagian dari India yang mengelompokkannya sebagai berikut: praktik ritual menurutWeda(vaidika), agama rakyat dan lokal (gramya), dan sekte keagamaan (agamaatautantra).Menurut Michaels, tiga bentuk agama Hindu yakni:

1. Hinduisme Brahmanis-Sanskritis (Brahmanic-Sanskritic Hinduism): suatu agamapoliteistis,ritualistis, dankependetaanyang berpusat pada suatu keluarga besar serta upacara pengorbanan, dan merujuk kepada kitab-kitabWedasebagai keabsahannya.Agama ini mendapat sorotan utama dalam banyak risalah tentang agama Hindu karena memenuhi banyak kriteria untuk disebut sebagaiagama, serta karena agama ini merupakan yang dominan di berbagai wilayah India, sebab masyarakat non-brahmanapun mencoba untuk mengasimilasinya. 2. Agama rakyat dan agama suku: suatu agama lokal yang politeistis, kadangkalaanimistis, dengan tradisi lisan yang luas. Kadangkala bertentangan dengan Hinduisme Brahmanis-Sanskritis. 3. Agama bentukan: tradisi dengan komunitas monastis yang dibentuk untuk mencari keselamatan (salvation), biasanya menjauhkan diri dari belenggu duniawi, dan seringkali anti-Brahmanis.Agama ini dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian:

Agama sektarian: aliran keagamaan yang menggarisbawahi suatu konsep filosofis dari Hinduisme dan menekankan praktik religius menurut konsep tersebut, contohnyaWaisnawadanSaiwa. Agama-bentukan sinkretis: agama tersendiri yang terbentuk darisinkretismeantara Hinduisme dengan agama lain, contohnya Hindu-Islam(Sikhisme), Hindu-Buddha(Buddhisme Newara), atau Hindu-Kristen(Neohinduisme). Agama proselitisis (proselytizing religions), atau "Guru-isme": kelompok keagamaan yang berawal dari seoranggurudan biasanya menekankan isuuniversalisme, contohnyaMaharishi Mahesh Yogidengan gerakanMeditasi Transendental,Sathya Sai Babadengan Federasi Satya Sai,Bhaktivedanta Swami Prabhupadadengan gerakanISKCON,Maharaj JidenganDivine Light Mission, danOsho. Menurut Michaels, empat macamreligiositasHindu yakni:

1. Ritualisme: terutama mengacu pada ritualisme Weda-Brahmanistis (Vedic-Brahmanistic ritualism) yang domestik dan butuh kurban, namun dapat juga meliputi beberapa bentukTantrisme.Ini merupakankarma-margaklasik. 2. Spiritualisme: kesalehan intelektual, bertujuan untuk mencari kebebasan (moksa) bagi individu, biasanya dengan bimbingan seorangguru. Ini merupakan karakteristikAdwaita Wedanta,Saiwa Kashmir,Saiwa Siddhanta,Neo-Wedanta, Guruisme esoterik masa kini, dan beberapa macam Tantrisme.Ini merupakanjnana-margaklasik. 3. Devosionalisme: pemujaan kepada Tuhan, seperti yang ditekankan dalam tradisibhaktidanKresnaisme.Ini merupakanbhakti-margaklasik. 4. Heroisme: bentuk religiositaspoliteistisyang berpangkal dari tradisi militeristis, seperti Ramaisme dan sebagian dari Hinduisme politis.Ini juga disebutwirya-marga.

13. Toleransi

Agama Hindu memiliki ciri khas sebagai salah satu agama yang palingtolerankarena tiadanyaskismameskipun ada kemajemukan tradisi yang bernaung di bawah simbol-simbol agama Hindu.Dalam tubuh agama Hindu, perbedaan pada setiap tradisibahkan pada agama laintidak untuk diperkarakan, karena ada keyakinan bahwa setiap orang memuja Tuhan yang sama dengan nama yang berbeda, entah disadari atau tidak oleh umat bersangkutan.Dalam kitabRegwedaterdapat suatu bait yang sering dikutip oleh umat Hindu untuk menegaskan hal tersebut, sebagai berikut:

: (Ekam Sat Viprh Bahudh Vadanti)

Arti: "Hanya ada satu kebenaran, tetapi para cendekiawan menyebut-Nya dengan banyak nama." (I:CLXIV:46)

Agama Hindu memandang seluruh dunia sebagai suatu keluarga besar yang mengagungkan satu kebenaran yang sama, sehingga agama tersebut menghargai segala bentuk keyakinan dan tidak mempersoalkan perbedaan agama.Maka dari itu, agama Hindu tidak mengakui konsepmurtad,bidah, danpenghujatan.Agama Hindu bersifat mendukungpluralisme agamadan lebih menekankan harmoni dalam kehidupan antar-umat beragama, dengan tetap mengindahkan bahwa tiap agama memiliki perbedaan mutlak yang tak patut diperselisihkan.Menurut tokoh spiritual HinduSwami Vivekananda, setiap orang tidak hanya patut menghargai agama lain, namun juga merangkulnya dengan pikiran yang baik, dan kebenaran itulah yang merupakan dasar bagi setiap agama. Dalam agama Hindu, toleransi beragama tidak hanya ditujukan pada umat agama lain, namun juga pada umat Hindu sendiri. Hal ini terkait dengan keberadaan beragam tradisi dalam tubuh Hinduisme. Agama Hindu memberikan jaminan kebebasan bagi para penganutnya untuk memilih suatu pemahaman dan melakukan tata cara persembahyangan tertentu.Sebuah sloka dalamBhagawadgitasering dikutip untuk mendukung pernyataan tersebut:

Ye yath mm prapadyante tms tathaiva bhajmy aham mama vartmnuvartante manusyh prtha sarvaah.

Arti: Jalan mana pun yang ditempuh seseorang kepada-Ku, Aku memberinya anugerah setimpal. Semua orang mencari-Ku dengan berbagai jalan, wahaiArjuna(Bhagawadgita,IV:11)

DalamParlemen Agama-Agama Dunia (1893)diChicago,Vivekanandajuga mengutip suatu ayat yang menyatakan bahwa setiap orang menempuh jalan yang berbeda-beda dalam memuja Tuhan, sebagaimana berbagai aliran sungai pada akhirnya menyatu di lautan.

14. Madzhab, aliran dan gerakan

Hinduisme tidak mengandalkan otoritas berdasarkan doktrin sentral sepertikredo,rukun iman, atausyahadat.Meskipun tradisi Hindu tidak seragam, banyak umat Hindu yang tidak mau mengakui dirinya sebagai penganut aliran atau sekte Hindu tertentu.Pada umumnya, aliran dibedakan berdasarkan pada dewa yang dipuja sebagai manifestasi Yang Mahakuasa, serta pada tradisi mengenai cara pemujaan dewa tersebut.

Ada empat aliran utama yang sering teramati:Waisnawa,Saiwa,Sakta, danSmarta.[106]UmatWaisnawamemujaWisnusebagai manifestasi Yang Mahakuasa; umatSaiwamemujaSiwasebagai manifestasi Yang Mahakuasa; umatSaktamemujaSakti(kekuatan) atauDewiyang dipersonifikasikan sebagai wanita ilahi; sedangkanSmartameyakini kesatuan mendasar dari lima (Pancadewa) atau enam (Shanmata) dewa sebagai personifikasi dari Yang Mahakuasa. Aliran lainnya sepertiGanapatya(pemujaan terhadapGanesa) danSaura(pemujaan terhadapSurya) kurang menyebar secara luas.

Sejumlah gerakan keagamaan terkategorikan ke dalam salah satu aliran besar Hinduisme, contohnyaGerakan Hare Krishnaterkategorikan ke dalam golonganWaisnawa. Ada pula gerakan keagamaan Hindu yang sukar ditentukan untuk dimasukkan ke dalam golongan yang disebutkan di atas, contohnyaArya Samajyang diprakarsai SwamiDayananda Saraswati. Gerakan keagamaan ini berbeda dengan tradisi Hindu pada umumnya, yaitu tidak memuja Tuhan dengan saranaarcaatau lukisan. Gerakan ini berfokus kepadaWedadanyadnya(yaja; ritus keagamaan berdasarkanWeda).

Di samping empat aliran besar dalam agama Hindu, sekte-sekte keagamaan yang ada meliputiAyyavazhi,Swaminarayana,Ravidassia,Linggayata, dan lain-lain. Beberapa sekte memiliki konsep, mitologi, serta pustaka suci tersendiri yang berbeda dengan tradisi Hindu pada umumnya. Sekte-sekte tertentu pun memiliki aliran di dalamnya, misalnyatradisi Tantra.

15. Enam mazhab filsafat

Menurut sistemastika dan nastika, ada sembilan filsafat India klasik. Enam di antaranya merupakan filsafat Hindu klasik (astika) yang mengakui otoritasWedasebagai kitab suci. Tiga filsafat lainnya merupakan aliranheterodoks(nastika) yang tidak mengakui otoritasWeda, namun menekankan tradisi perguruan yang berbeda. Adapun enam filsafat Hindu tersebut sebagai berikut:

Samkhya: mazhab filsafat yangdipercaya secara tradisionaldigagas oleh ResiKapila. Mazhab ini dianggap sebagai salah satu mazhab filsafat tertua di India.Mazhab ini bersifatdualisme.Menurut Samkhya, alam semesta terdiri dari dua realitas:purusa(kesadaran) danprakerti(materi).Jiwaadalah kondisi saatpurusaterikat padaprakritikarena suatu "perekat" yang disebutkehendak, dan akhir dari ikatan itu disebutmoksa. Samkhya menolak bahwa sumber segalanya adalahIswara(Tuhan).Samkhya tidak mendeskripsikan apa yang terjadi setelah moksa, dan tidak menyinggung apa pun yang berkaitan dengan Iswara atau Tuhan, karena filsafat ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan esensial antarapurusaindividu dengan alam semesta setelah mencapai moksa.

Yoga: mazhab yang menekankan pada pengendalian diri dan pikiran. Mazhab Yoga menerimapsikologidanmetafisikayang diajarkan Samkhya, namun bersifat lebihteistisdaripada Samkhya, karena ditambahkannya entitas ketuhanan pada 25 elemen realitas menurut Samkhya.Mazhab ini digagas oleh ResiPatanjali. Yoga menurut Patanjali dikenal sebagaiRajayoga, yaitu suatu sistem untuk mengontrol pikiran.Berbagai tradisi Yoga didapati dalam agama Hindu,Buddha, danJaina.ParagurudariIndiamemperkenalkan Yoga keDunia Barat,mengikuti keberhasilanVivekanandapada akhirabad ke-19dan awalabad ke-20. Pada tahun 1980-an, salah satu jenis Yoga menjadi populer sebagai suatu sistem latihan jasmani di Dunia Barat. Bentuk Yoga semacam itu disebutHathayoga.

Nyaya: mazhablogikadalam Hinduisme. Mazhab spekulasi filosofis ini berdasarkan kitab-kitab yang disebutNyayasutra, ditulis olehAksapada Gautamapadaabad ke-2Masehi.Kontribusi signifikan dari mazhab Nyaya adalahmetodologiuntuk membuktikan keberadaan Tuhan, menurut kitabWeda. Menurut mazhab Nyaya, ada empat sumber untuk memperoleh pengetahuan (pramana): persepsi, inferensi, perbandingan, dan testimoni. Pengetahuan yang diperoleh melalui masing-masing sumber tersebut bisa saja sahih atau tidak. Sebagai dampaknya, para filsuf Nyaya berusaha keras untuk mencari cara membuktikan kesahihan pengetahuan melalui sejumlah bagan penjelasan.

Waisesika: mazhabatomismedalam Hinduisme yang menyatakan suatupostulatbahwa segala benda di alam semesta dapat dibagi-bagi menjadi sejumlahatom. Mazhab ini mulanya digagas olehResi Kanadasekitarabad ke-2Masehi.Secara historis, mazhab ini dikaitkan erat dengan Nyaya. Meskipun sistem Waisesika dan Nyaya berkembang secara mandiri, keduanya bergabung karena teori-teori metafisis yang memiliki keterkaitan. Akan tetapi, dalam bentuknya yang klasik, ajaran Waisesika berbeda dengan Nyaya, karena Nyaya mengakui empat sumber pengetahuan, sementara Waisesika hanya mengakui persepsi dan inferensi.

Mimamsa: mazhab yang kajian utamanya adalah sifat-sifatdarmaberdasarkanhermeneutikapada kitab-kitabWeda. Sifat-sifat darma tidak dapat diakses untuk penalaran atau pengamatan, sehingga harus dikaji melalui otoritas wahyu-wahyu yang dikandung dalamWeda, yang diyakini kekal, tanpa pengarang (apaurueyatva), dan sempurna.Mazhab Mimamsa mengandung doktrin yangateistismaupunteistisdan tidak terlalu tertarik padakeberadaan Tuhan, namun pada karakteristikdarma.[120]

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu" \l "cite_note-FOOTNOTEWorthington198266-128" [121]Mimamsa sangat memerhatikan penafsiran tekstual, sehingga memberi rintisan pada kajianfilologidanfilsafat bahasa. Gagasannya tentang "tuturan" (abda) sebagai kesatuan suara dan makna (penanda dan petanda) yang tak dapat dibagi lagi dipengaruhi olehBharthari(kr.abadke-5).

PatungAdi Shankara, filsuf mazhabAdwaitayang tertemuka, terletak diMysore,India.

Wedanta: mazhab yang berfokus pada kajian tentangtiga sastra dasardalamfilsafat Hindu, yaituUpanishad,Brahmasutra, dan Bhagawadgita.Sekurang-kurangnya, ada sepuluh aliran dalam mazhab Wedanta,namun tiga di antaranyaAdwaita,Wisistadwaita, danDwaitalebih termasyhur. Adwaita: perguruan Wedanta yang dirintis olehAdi Shankara(awalabad ke-8) dan guru besarnya,Gaudapada, yang menjabarkanAjatiwada. Menurut perguruan ini,Brahmanadalah satu-satunya kenyataan, sedangkandunia yang teramatihanyalahilusibelaka. Karena Brahman adalah kenyataan sejati, Ia tidak dapat dikatakan memiliki atribut. Kekuatan ilusif dari Brahman yang disebutmaya (my)membuat dunia ini tampak ada. Ketidaktahuan akan kenyataan tersebut merupakan penyebab adanya penderitaan di dunia, sehingga kebebasan (dari penderitaan) hanya bisa diperoleh melalui kesadaran akan Brahman. Ketika seseorang mencoba memahami Brahman melalui pikirannya, makakarena pengaruh mayaBrahman hadir sebagai Tuhan berkepribadian (Iswara), yang berbeda dengan dunia dan juga individu. Pada kenyataannya, tiada perbedaan antara esensi individu yang sejati (jiwatman) dengan Brahman. Kebebasan dapat diperoleh dengan merasakan bahwa tiada perbedaan antara keduanya. Maka dari itu, jalan kebebasan ditempuh dengan pengetahuan (jna). Wisistadwaita: perguruan Wedanta yang dirintis olehRamanuja(10171137). Menurut perguruan ini,jiwatmanadalah bagian dariBrahman, sehingga mereka mirip, tetapi tidak sama. Menurut Wisistadwaita,Brahmandinyatakan memiliki atribut (Saguna-brahman), termasuk materi dan jiwa kesadaran individu.Brahman, materi, dan jiwa individu tidaklah sama tetapi merupakan entitas yang tidak terpisahkan. Perguruan ini menegaskanBhaktiatau pengabdian kepada Tuhanyang dibayangkan sebagaiWisnusebagai jalan untuk mencapai kebebasan (moksa). Dalam perguruan ini, maya dipandang sebagai daya cipta dari Tuhan. Dwaita: perguruan Wedanta yang dirintis olehMadhwacarya(11991278). Perguruan ini juga disebut sebagaitatvavd"Filsafat Kenyataan". Perguruan ini menyamakan Tuhan denganBrahman, sehingga tiada berbeda denganWisnuatau pun berbagai perwujudan-Nya sepertiKresna,Narasinga,Wenkateswara, dan lain-lain. Perguruan ini memandang Brahman, jiwa individu, dan materi sebagai entitas yang berbeda. Perguruan ini menekankanBhaktisebagai jalan yang benar untuk mencapai kebebasan, dan pengabaian akan Tuhan akan berujung padanerakaserta ikatan duniawi. Menurut Dwaita, segala tindakan diberdayakan oleh jiwa yang diberi kekuatan oleh Tuhan, dan hasil tindakan tersebut dilimpahkan kepada jiwa, namun Tuhan tidak ikut terpengaruh oleh hasil tindakan tersebut. Dalam sejarah agama Hindu, keberadaan enam mazhab tersebut di atas mencapai masa gemilang pada masaDinasti Gupta. Dengan bubarnya Waisesika dan Mimamsa, perguruan filsafat tersebut kehilangan pamornya pada masa-masa berikutnya, sedangkan berbagai aliran-aliran Wedanta mulai naik pamor sebagai cabang-cabang utama dalam filsafat keagamaan. Nyaya bertahan sampaiabad ke-17dan berganti nama menjadiNawya-nyaya("Nyaya Baru"), sedangkan Samkhya lenyap perlahan-lahan, namun ajarannya diserap oleh Yoga dan Wedanta.

16. Empat Aliran Utama

Empat aliran utama yang sering didapati adalahWaisnawa,Saiwa,Sakta, danSmarta. Dalam masing-masing aliran, ada beberapa perguruan atau aliran lain yang menempuh caranya sendiri.

Waisnawa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memujaWisnudewa pemelihara menurut konsepTrimurti(Tritunggal)beserta sepuluh perwujudannya (awatara). Aliran ini menekankan padakebaktian, dan para pengikutnya turut memuja berbagai dewa, termasukRamadanKresnayang diyakini sebagai perwujudan Wisnu. Pengikut aliran ini biasanya non-asketis, monastis (mengikuti cara hidup biarawan), dan menekuni praktik meditasi serta melantunkan lagu-lagu pemujaan.Biasanya umat Waisnawa bersifatdualisme. Aliran ini memiliki banyak tokoh suci, kuil, dan kitab.Aliran ini terbagi dalam beberapa golongan, yaitu:Sri Sampradaya(Waisnawa yang memujaLaksmisebagai pasangan Wisnu),Brahma Sampradaya(Waisnawa yang memuja Wisnu secara eksklusif),Rudra Sampradaya(Waisnawa yang memuja Wisnu atau paraawatara, sepertiKresna,Rama,Balarama, dan lain-lain),Kumara Sampradaya(Waisnawa yang memujaCaturkumara).

Saiwa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memujaSiwa. Kadangkala Siwa digambarkan sebagaiBhairawayang menyeramkan. Umat Saiwa lebih tertarik padatapa bratadaripada umat Hindu aliran lainnya, dan biasa ditemui berkeliaran di India dengan wajah yang dilumuri abu dan melakukan ritual penyucian diri.Mereka bersembahyang di kuil dan melakukanyoga, berjuang untuk dapat menyatukan diri dengan Siwa.Aliran ini terbagi dalam beberapa golongan, yaitu:Pasupata(Saiwa yang menekankan tapa brata, terutama tersebar diGujarat,Kashmir, danNepal),Saiwa Siddhanta(Saiwa yang mendapat pengaruhTantra),Kashmira Saiwadarshana(Saiwa yangmonistisdanidealistis),Natha Siddha Siddhanta(Saiwa yang monistis),Linggayata(Saiwa yang monoteistis),Saiwa Adwaita(Saiwa yang monistis danteistis).

Sakta: aliran Hinduisme yang memujaSaktiatauDewi. Pengikut Saktisme meyakiniSaktisebagai kekuatan yang mendasari prinsip-prinsipmaskulinitas, yang dipersonifikasikan sebagai pasangan dewa. Sakti diyakini memiliki berbagai wujud. Beberapa di antaranya tampak ramah, sepertiParwati(pasanganSiwa) atauLaksmi(pasanganWisnu). Yang lainnya tampak menakutkan, sepertiKaliatauDurga. Sakta memiliki kaitan dekat denganHinduisme Tantra, yang mengajarkan ritual dan praktik untuk penyucian pikiran dan tubuh.Umat Sakta menggunakanmantra-mantra, sihir, gambar sakral,yoga, dan upacara untuk memanggil kekuatan kosmis.Aliran ini mengandung dua golongan utama, yaitu:Srikula(pemujaan kepada dewi-dewi yang bergelar Sri) danKalikula(pemujaan kepada dewi-dewi perwujudan Kali).

Smarta: aliranHindu-monistisyang memuja lebih dari satu dewameliputiSiwa,Wisnu,Sakti,Ganesa, danSuryadi antara dewa dan dewi lainnyatetapi menganggap bahwa dewa-dewi tersebut merupakan manifestasi dari zat yang Maha Esa. Dibandingkan tiga aliran Hinduisme yang disebutkan di atas,Smartaberusia relatif muda. Berbeda denganWaisnawaatauSaiwa, aliran ini tidak bersifat sektarian secara gamblang, dan berdasarkan pada iman bahwaBrahmanadalah asas tertinggi di alam semesta dan meresap ke dalam segala sesuatu yang ada.Pada umumnya, umat Smarta memuja Yang Mahakuasa dalam enam personifikasi: Ganesa, Siwa, Sakti, Wisnu, Surya, danSkanda. Karena umat Smarta menerima keberadaan dewa-dewi Hindu yang utama, mereka dikenal sebagai umat liberal atau non-sektarian. Mereka mengikuti praktik-praktik filosofis dan meditasi, serta menekankan persatuan antara individu dengan Tuhan melalui kesadaran.

17. Sekte dan aliran lainnya

Agama Hindu Newa: agama Hindu yang dianut oleh sebagian besarsuku NewadiNepal. Agama Hindu ini mengenal beberapa tradisi unik seperti tarian sakral dengan topeng yang disebutChachaa Pyakhan. Agama Hindu ini juga mengenal sejumlah hari raya, dan ada kalanya bertepatan dengan perayaan Buddhis di sana.

Agama Hindu Nusantara: tradisi serta kepercayaan masyarakatIndonesiayang telah mengalami akulturasi/berasimilasi dengan konsep-konsep Hindu dari India, sehingga membentuk suatu tradisi Hindu yang unik, contohnyaHindu JawadanHindu Bali. Karena sikap lembaga Hindu yang terbuka, beberapakepercayaan asliNusantara pun diakui sebagai bagian dari agama Hindu Nusantara sehingga mendapatkan label Hindu, contohnyaHindu KaharingandanHindu Tollotang.

Agama Hindu Swaminarayana: agama yang dianut oleh sebagian besar orangHindu Gujarat.[131]Pengikut Hindu Swaminarayana memujaWisnuatauKresnasebagai Tuhan sehingga sering dianggap sebagai salah satu aliran dalam Waisnawa. Tetapitidak seperti aliran Waisnawa pada umumnyaHindu Swaminarayana tidak membedakanWisnudanSiwa. Aliran ini menggunakan pemahaman sebagaimana aliranSmartabahwa para dewa adalah manifestasi dariBrahman. Ayyavazhi: sistem kepercayaanmonistisberdasarkandarmayang berasal dariIndia Selatan. Aliran ini dikatakan sebagai agama tersendiri oleh media massa dan beberapa penganutnya, tetapi banyak penganutnya yang mengaku sebagaiumat Hindu, sehingga Ayyavazhi juga dianggap sebagai sekte Hindu.Ayyavazhi berpusat pada ajaran dan khotbahAyya Vaikundar; gagasan dan filosofi mereka berdasarkan kitabAkilattirattu AmmanaidanArul Nool. Ayyavazhi memiliki banyak kesamaan dengan Hinduisme dalam hal mitologi dan praktik, namun memiliki perbedaan dalam konsep baik dan buruk, serta perbedaan pandangan tentangdarma.

Ekasarana Dharma: aliranHindu-panenteistisyang dirintis olehSrimanta Sankardevapada abad ke-15. Kini, banyak penganutnya yang tinggal di negara bagianAssam. Aliran ini menolak upacara dan ritus berbasis Weda, menentang pelaksanaan kurban hewan, dan hanya melakukan pemujaan dengan menyebut nama Tuhan berulang-ulang. Kitab pegangan bagi aliran ini adalahSankardewa Bhagawata. Aliran ini terbagi menjadi empat golongan:Brahma-sanghati,Purusha-sanghati,Nika-sanghati, danKala-sanghati.

Ganapatya: sekte Hinduisme yang berfokus pada pemujaanGanesasebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Ganesa dipuja sebagai bagian dari Saiwa sejak sekitarabad ke-5. Sekte Ganapatya mulai muncul sekitar abad ke-6 dan ke-9. Kemudian, sekte ini dipopulerkan olehSri Morya Gosavi. Sekte Ganapatya mulai masyhur antara abad ke-17 dan ke-19 diMaharashtra.

Kapadi Sampradaya: aliran dan tradisi Hinduisme yang dianut sebagian masyarakatkesatriadiGujarat, terutama diKutch. Pengikut tradisi ini memujaRamasebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Kepercayaan ini terbagi menjadi empat golongan: Ramsnehi, Ashapuri, Sravani, dan Makadbantha.

Kaumaram: sekte Hinduisme yang berfokus pada pemujaanMuruganatauSkandadi kawasanIndia Selatan, terutama yang didominasi olehsuku Tamil. Tradisi tersebut juga dapat ditemui di luar India, khususnya di kawasan pemukiman imigran Tamil.

Mahima Dharma: sekte Hinduisme yang penganutnya banyak terdapat diOrissa,India. Sekte ini diprakarsai oleh seorangguru spiritualyang dikenal dengan nama Mahima Swami atau Mahima Gosain.Sekte ini memusatkan kebaktian pada Tuhan Yang Maha Esa yang disebutAlekha, serta menolak pemujaan Tuhan dengan saranaarca, gambar, atau pun pratima. Ravidassia: sistem kepercayaanmonoteistisberdasarkan ajaranGuru Ravidass, tokoh yang dikenal oleh umat Hindu atau pun Sikh. Umat Ravidassia meyakini bahwa Ravidass adalahguru spiritual, sedangkan umatSikhmenganggapnya sebagaibhagat(orang suci).Ajaran Ravidassia merupakan cabang darigerakan Bhaktiyang muncul di India sejak abad ke-15. Ravidassia mengajarkan umatnya untuk memuja Tuhan yang disebutHari, dan tujuan kehidupan adalah mencapaimoksa, yaitu bertemu dengan Hari.

Saura: sekte Hinduisme yang memujaSuryasebagaiSaguna-brahman. Aliran ini berpangkal dari tradisi Weda kuno. Kini, hanya ada sedikit penganut aliran ini di India.

Srauta: golonganbrahmanaortodoks yang mengikutiPurwamimamsa, berbeda dengan Wedanta yang diikuti oleh kaum brahmana lainnya. Mereka merupakan penganut tradisi ritual konservatif dan membentuk golongan minoritas di antara umat Hindu di India. Penganut aliran ini biasanya terdapat di negara bagianKerala(kaumNambudiri) danKarnataka(Mattur,Holenarsipur,Sringeri).

18. Gerakan keagamaan

Beberapa gerakan Hindu modern muncul di India pada periode antara abad ke-18 dan ke-20, antara lain sebagai berikut:

Brahmoisme: gerakan keagamaan yang berasal dariBenggalapada awal abad ke-19. Gerakan ini didirikan olehRam Mohan Roy. Beliau menggagas pentingnya pemanfaatan nalar untuk mereformasi praktik sosial dan religius agama Hindu, dengan pengaruh dariagama monoteistisdan ilmu pengetahuan modern.Brahmoisme menolak dogma, takhayul, otoritas kitab suci, dan penggambaran Tuhan. Prarthana Samaj: gerakan reformasi sosial dan keagamaan yang dimulai diBombay, didirikan oleh Dr. Atmaram Pandurang pada tahun 1867 dengan tujuan agar masyarakat meyakini satu Tuhan dan hanya menyembah satu Tuhan. Gerakan ini dimulai sebagai reformasi sosial dan keagamaan sebagaimanaBrahmo Samaj. Perintis Prarthana Samaj di Mumbai adalah Paramahamsa Sabha, perkumpulan rahasia untuk memajukan gagasan-gagasan liberal yang didirikan oleh Ram Balkrishna Jaykar. Arya Samaj: gerakan reformasi Hindu yang diprakarsai olehSwami Dayananda, dan didirikan pada tanggal7 April 1875. Gerakan ini bermaksud mengamalkanWedasebagaimana mestinya, dan mengesampingkan kitab-kitab yang ditulis setelahWeda. Gerakan ini bersifatmonoteistiskarena tidak mengakui dewa-dewi tertentu,serta menolak pemujaan Tuhan dengan sarana patung atau lukisan. Misi Ramakrishna: gerakan filantropis dan sukarela yang diprakarsai oleh muridRamakrishna,Swami Vivekananda, pada tanggal1 Mei 1897. Gerakan ini berfokus pada masalah kemanusiaan seperti pemeliharaan kesehatan, bencana alam, kesejahteraan masyarakat desa, pendidikan, dan lain-lain. Misi gerakan ini berdasarkan konsepKarmayoga.Dalil-dalil yang digunakan adalah filsafatWedanta. Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna(The International Society for Krishna Consciousness ISKCON): gerakan keagamaan berdasarkan tradisiGaudiya Waisnawa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama "Gerakan Hare Krishna", didirikan pada tahun1966diNew York CityolehA. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Ajarannya berpegang padaBhagawadgitadanSrimad Bhagawatam. Gerakan ini didirikan untuk menyebarkanBhaktiyogadan memuja Tuhan dengan wujudKresna.

Di luarAsia SelatandanAsia Tenggara, aliran Hindu yang cukup populer adalah tradisiWaisnawayang dibawa oleh misionarisGerakan Hare Krishna. Tradisi Hindu juga dilaksanakan di beberapa negara dengan jumlah imigran India yang signifikan, sepertiMauritius(Afrika bagian selatan) danTrinidad dan Tobago(Amerika Tengah).

19. Keyakinan

Agama Hindu tidak memiliki seorang pendiri dan tidak berpedoman pada satu kitab suci.[46]Meskipun demikian, ada keyakinan yang kerap dijumpai dalam berbagai tradisi Hindu. Perihal yang umum dijumpai dalam berbagai keyakinan masyarakat Hindunamun tidak untuk terbatas pada beberapa hal tersebutmeliputi kepercayaan akan zat Yang Mahakuasa (dapat disebut sebagaiIswara,Awatara,Dewata,Batara, dan lain-lain),darma(etika/kewajiban),samsara(siklus kelahiran, kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali yang berulang-ulang),karma(sebab dan akibat),moksa(kebebasan darisamsara), dan berbagaiyoga(jalan atau praktik spiritual).

20. Konsep ketuhanan

Agama Hindu merupakan sistem kepercayaan yang kaya, mencakup keyakinan yang bersifatmonoteisme,politeisme,panenteisme,panteisme,monisme, danateisme.Konsep ketuhanannya bersifat kompleks dan bergantung pada nurani setiap umatnya atau pada tradisi danfilsafatyang diikuti. Kadangkala agama Hindu dikatakan bersifathenoteisme(melakukan pemujaan terhadap satuTuhan, sekaligus mengakui keberadaan paradewa), namun istilah-istilah demikian hanyalah suatu generalisasi berlebihan. MazhabWedantadanNyayamenyatakan bahwakarmaitu sendiri telah membuktikan keberadaan Tuhan.Nyaya merupakan suatu perguruanlogika, sehingga menarik kesimpulan "logis" bahwa [keberadaan] alam semesta hanyalah suatu "akibat", maka pasti ada suatu "penyebab" di balik semuanya. Agama Hindu mengandung suatu konsep filosofis yang disebutBrahman, yang sering didefinisikan sebagai kenyataan sejati, esensi bagi segala hal, atau sukmaalam semestayang menjadi asal usul serta sandaran bagi segala sesuatu dan fenomena.Pada zamanBrahmanisme, Brahman adalah istilah yang disematkan bagi suatu kekuatan yang membuatyadnya(upacara) menjadi efektif, yaitu kekuatan spiritual dari ucapan-ucapan suci yang dirapalkan para ahliWeda, sehingga mereka disebutbrahmana.Kadangkala, Brahman dipandang sebagai Yang Mahamutlak atau Mahakuasa, atau asas ilahi bagi segalamateri,energi,waktu,ruang,benda, dan sesuatu di dalam atau di luar alam semesta. Sebagai hasil dari berbagaikontemplasitentang Brahman, maka Ia dapat dipandang sebagai Tuhan dengan atribut (Saguna-brahman), Tuhan tanpa atribut (Nirguna-brahman), dan/atau Tuhan Mahakuasa (Parabrahman), tergantung mazhab dan aliran.

Mazhab dan aliranHindu-dualistissepertiDwaitadan tradisiBhaktimeyakini Brahman sebagai Tuhan yang berkepribadian (memilikigunaatau "atribut ketuhanan", yaitu supremasi dari sifat-sifat baik manusia seperti Maha-penyayang, Maha-pemurah, Maha-pelindung, dan sebagainya), sehingga mereka memujanya dengan namaWisnu,Siwa,Dewi,Dewata,Batara, dan lain-lain, tergantung aliran masing-masing. Dalam tradisi Hindu pada umumnya, Tuhan yang dipandang sebagai zat mahakuasa dengan supremasi dari sifat baik manusiadaripada dianggap sebagai asas semesta yang tak terbatasdisebutIswara,Bhagawan, atauParameswara.[157]Meski demikian, ada beragam penafsiran tentang Iswara, mulai dari keyakinan bahwa Iswara sesungguhnya tiadasebagaimana ajaranMimamsasampai pengertian bahwa Brahman dan Iswara sesungguhnya tunggal, sebagaimana yang diajarkan mazhab Adwaita.[158]Dalam banyak tradisiWaisnawa, Ia disebut Wisnu, sedangkan kitab Waisnawa menyebutnya sebagaiKresna, dan kadangkala menyebutnyaSwayam Bhagawan. Sementara itu, dalam aliranSakta, Ia disebutDewiatauAdiparasakti, sedangkan dalam aliranSaiwa, Ia disebutSiwa. AjaranSmartayangmonistismemandang bahwa seluruh nama-nama ilahi sepertiWisnu,Siwa,Ganesa,Sakti,Surya, danSkandasesungguhnyamanifestasidariBrahmanyang Maha Esa.

MazhabAdwaita Wedantamenolakteismedandualismedengan menegaskan bahwa pada hakikatnya Brahman tidak memiliki bagian atau atribut.Menurut mazhab ini, Tuhan yang berkepribadian atau menyandang atribut tertentu adalah salah satu fenomenamaya, atau kekuatan ilusif Brahman. Pada hakikatnya, Brahman tidak dapat dikatakan memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti pelindung, penyayang, perawat, pengasih, dan sebagainya.Menurut mazhab ini, pikiran manusia yang terperangkapmayamenyebabkan Brahman terbayangkan sebagai Tuhan dengan sifat atau atribut tertentu, yang dapat disebut sebagaiIswara,Bhagawan,Wisnu, dan nama-nama lainnya. Mazhab ini menegaskan bahwa tiada larangan untuk membayangkan Tuhan dengan sifat-sifat tertentu, namun tujuan hidup sejati adalah untuk merasakan bahwa "sesuatu yang nyata" dalam tiap makhluk sesungguhnya tiada berbeda dengan Brahman.Mazhab Adwaita dapat dikatakan sebagaimonismeataupanteismekarena meyakini bahwa alam semesta tidak sekadar berasal dari Brahman, namun pada "hakikatnya"sama denganBrahman. Doktrinateistismendominasi aliran Hindu sepertiSamkhyadanMimamsa.Dalam kitabSamkhyapravachana Sutradari aliranSamkhyadinyatakan bahwa keberadaan Tuhan (Iswara) tidak dapat dibuktikan sehingga (keberadaan Tuhan) tidak dapat diakui.Samkhya berpendapat bahwa Tuhan yang abadi tidak mungkin menjadi sumber bagi dunia yang senantiasa berubah. Dikatakan bahwa Tuhan merupakan gagasan metafisik yang dibuat untuk suatu keadaan.Pendukung dari aliranMimamsayang berdasarkan pada ritual danortopraksimenyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa kita tidak perlu membuat postulat tentang suatu "pencipta dunia", sebagaimana kita tidak perlu memikirkan siapa penulisWedaatau Tuhan apa yang dibuatkan upacara.Mimamsa menganggap bahwa nama-nama Tuhan yang tertulis dalamWedasebenarnya tidak mengacu pada wujud apa pun di dunia nyata, dan hanya untuk keperluanmantrabelaka. Atas pemahaman tersebut, mantra itulah yang sebenarnya merupakan "kekuatan Tuhan", sehingga Tuhan tiada lain hanyalah kekuatan mantra belaka.

21. Atman dan Jiwa

Dalam agama Hindu terdapat keyakinan bahwa ada "sesuatu yang sejati" dalam tiap individu yang disebutatman, sifatnya abadi atau tidak terhancurkan.Taittiriya-upanishadmendeskripsikan bahwa atman individu diselimuti oleh lima lapisan:annamayakosa(lapisan badan kasar yang mengandung daging dan kulit),pranamayakosa(lapisan tenaga kehidupan),manomayakosa(lapisan pikiran atau indera yang menerima rangsangan),wijanamayakosa(lapisan nalar, akal budi, atau kecerdasan),anandamayakosa(lapisan kebahagiaan atau tubuh kausal).[168]Istilah atman dan jiwa kadangkala dipakai untuk konteks yang sama. Dalam suatu pengertian, atman adalah percikan dari Brahman, sedangkan jiwa adalah penggerak segala makhluk hidup. Menurut teologi Hindu yangmonistis/panteistis(seperti mazhabAdwaita Wedanta), sukma individu sama sekali tiada berbeda dariBrahman. Sukma individu disebutjiwatman, sedangkan Brahman disebutparamatman. Maka dari itu, ajaran ini disebut alirannon-dualis.Ketika tubuh individu hancur, jiwa tidak turut hancur. Sebaliknya, ia berpindah ke tubuh baru melaluireinkarnasi(samsara). Jiwa mengalaminya karena diselubungi olehawidyaatau "ketidaksadaran" bahwa dirinya sesungguhnya sama dengan Paramatman. Tujuan kehidupan menurut mazhab Adwaita adalah untuk mencapai kesadaran bahwa atman sesungguhnya sama dengan Brahman.KitabUpanishadmenyatakan bahwa siapa pun yang merasakan bahwa atman merupakan esensi dari tiap individu, maka ia akan menyadari kesetaraan dengan Brahman, sehingga mencapaimoksa(kebebasan atau kemerdekaan dari proses reinkarnasi/samsara). Yogadari ResiPatanjalisebagaimana yang diuraikan dalamYogasutraberbeda denganmonismeyang diuraikan dalam filsafat Adwaita.Menurut yoga, pencapaian spiritual tertinggi bukanlah untuk menyadari bahwa segala kemajemukan di alam semesta merupakan maya. Jati diri yang diperoleh saat mencapai pengalaman religius tertinggi bukanlah atman belaka. Itu hanyalah salah satu jati diri yang ditemukan oleh individu. Meruntuhkan "tembok alam sadar manusia" untuk membangun "persatuan" jati diri individu (jiwatman) dengan sukma alam semesta (paramatman), merupakan tujuan praktik yoga. Menurut pemahamandualistisseperti mazhabDwaita, jiwa merupakan entitas yang berbeda dengan Tuhan, namun memiliki kesamaan. Jiwa bergantung kepada Tuhan, sedangkan pencapaianmoksa(lepas darisamsara) bergantung kepada cinta pada Tuhan serta kasih sayang Tuhan.

22. Para dewa dan awatara

Susastra Hindumenyebutkan suatu kelompok entitas ilahi yang disebutdewa(ataudewidalam bentuk feminin, sedangkandewatabersinonim dengan dewa), bermakna "yang bersinar", atau dapat diterjemahkan sebagai "makhluk surgawi".Para dewa merupakan bagian integral dalam kebudayaan Hindu dan ditampilkan dalamkesenian(lukisan,patung,relief),arsitektur, danikon. Cerita mitologis mengenai keberadaan mereka terkandung dalam sejumlah sastra Hindu, terutamawiracarita HindudanPurana.

Keberadaan banyakdewadiyakini sebagaiawataradariBrahman.PustakaWedadanUpanishadtidak mengajarkanpanteismeatau punpoliteisme, melainkanmonoteismedanmonisme.Ada banyak dewa, namun mereka merupakan manifestasi berbagai aspek dari suatu "kenyataan sejati".Keberadaan konsep monisme dan monoteisme berjalin-jalin. Dalam banyak sloka, kenyataan sejati dikatakanimanen, sedangkan dalam sloka lainnya dikatakantransenden.Secara monisme, kenyataan sejati tersebut adalah Brahman, sedangkan pandangan monoteisme lebih berfokus pada wujud-wujud beratribut (Saguna) dari Brahman. Dalam kajian tentangTrimurti,Sir William Jonesmenyatakan bahwa umat Hindu "menyembah Tuhan dalam tiga wujud:Wisnu,Siwa,Brahma Gagasan fundamental agama Hindu, bahwa metamorfosis, atau transformasi, dicontohkan melalui [konsep] awatara." Dalam kitab suciRegwedadisebutkan adanya 33 dewa, danPuranamenjelaskan bahwa sebagian di antaranya merupakan para putra DewiAditidan BagawanKasyapa. Menurutmitologi HindudalamPurana, sebelum memperoleh keabadian melalui tirtaamerta(minuman keabadian), mereka adalah golongan makhluk yang berseteru dengan paraasuraatauraksasadan dapat gugur dalam pertempuran. Kekuatan mereka berbeda dengan tiga dewa utama yang abadiBrahma,Wisnu,Siwayang disebutTrimurti(beberapa mazhab Hinduisme menganggapnya sebagai tiga wujud dalam satu entitas).

Biasanya pengertian dewa dibedakan denganIswara(Tuhan Yang Maha Esa), meskipun banyak umat Hindu menyembah Iswara dalam suatu perwujudan tertentu (seolah-olah ada Tuhan yang berbeda) sebagaiistadewata(ia devat), yaitu sosok ideal (dewa-dewi tertentu) yang cenderung dipilih.Pilihan tersebut bergantung pada preferensi seseorang atau menurut tradisi regional dan keluarga. Wiracarita Hindu danPuranamenceritakan beberapa kisah tentang turunnya Tuhan ke dunia (inkarnasi) dalam wujud fana demi menegakkan di masyarakat dan menuntun manusia mencapai moksa. Inkarnasi itu disebutawatara. Beberapa awatara terkenal merupakan perwujudan Wisnu, meliputiRama(tokoh utamaRamayana) danKresna(tokoh penting dalamMahabharata).

23. Karma dan reinkarnasi

Karmaditerjemahkan secaraharfiahsebagai tindakan, kerja, perbuatan,dan dapat dideskripsikan sebagai "hukum moral sebabakibat".Menurut kitabUpanishad, suatujiwamembentuksanskara(kesan) dari tindakan, baik secara fisik atau mental.Linga-sarira(tubuh yang lebih halus daripada tubuh fisik namun lebih kasar daripada jiwa) dilekati kesan-kesan tersebut, dan membawanya ke kehidupan selanjutnya, sehingga menciptakan jalan kehidupan tersendiri bagi setiap orang.Maka dari itu, konsep karmayang universal, netral, dan tak pernah melesetberkaitan denganreinkarnasi, demikian pula kepribadian, watak, dan keluarga seseorang. Karma menyatukan konsepkehendak bebasdannasib.

Karena agama Hindu meyakini bahwajiwatidak dapat dihancurkan,maka kematian tidak dipandang sebagaimomokbagi kehidupan karena merupakan fenomena alami.Maka dari itu, seseorang yang sudah meninggalkan ambisi dan keinginannya, tidak memiliki tanggung jawab lagi di dunia, atau terjangkiti penyakit mematikan dapat mengusahakan kematian dengan caraPrayopavesa. Siklusaksi, reaksi, kelahiran, kematian, dan kelahiranadalah proses berkesinambungan yang disebutsamsara(reinkarnasi). Pemahaman akan reinkarnasi dan karma merupakan premis kuat dalam filsafat Hindu. Dalam kitabBhagawadgita(II:22) tertulis:

Seperti halnya seseorang memakai baju baru dan menanggalkan baju yang lama,

demikian pula jiwa memasuki tubuh yang baru, meninggalkan tubuh yang lama.

Dalam kepercayaan Hindu, samsara memberikan kesempatan bagi manusia untuk menikmati kesenangan sesaat pada setiap kelahiran. Selama manusia terlena untuk terus menikmati kesenangan tersebut, maka mereka akan dilahirkan kembali. Akan tetapi, pelepasan diri dari belenggu samsara (melaluimoksa) diyakini dapat memberikan kebahagiaan dan kedamaian abadi.Menurut kepercayaan ini, setelah mengalami reinkarnasi berkali-kali, pada akhirnya suatu atman akan mencari persatuan dengan sukma alam semesta (Brahman/Paramatman).

Dalam agama Hindu, tujuan hidup sejatiyang disebut sebagaimoksa,nirwana, atausemadidipahami dalam berbagai arti: realisasi penyatuan jiwa dengan Tuhan; realisasi hubungan kekal dengan Tuhan; realisasi dari penyatuan seluruh hal yang ada; wawas diri sempurna serta pengetahuan akan diri yang sejati; pencapaian atas kedamaian batin yang sempurna; dan pelepasan dari segala keinginan duniawi. Realisasi semacam itu membebaskan seseorang dari samsara dan mengakhiri siklus lahir kembali. Konseptualisasi moksa berbeda-beda tergantung mazhab atau aliran Hinduisme. Sebagai contoh, mazhabAdwaita Wedantaberpedoman bahwa setelah mencapai moksa, atman tidak lagi mengenali dirinya sebagai individu, melainkan menyadari bahwa Brahman identik dalam segala hal, termasuk kesamaannya dengan atman. Pengikut mazhabDwaita(dualistis) memandang individu sebagai bagian dari Brahman, dan setelah mencapai moksa, mereka yakin akan memperoleh kekekalan dilokabersama dengan manifestasiIswarayang dipilihnya. Maka dari itu, dianalogikan bahwa pengikutdwaitaberharap untuk "menikmati gula", sementara pengikut Adwaita berharap untuk "menjadi gula".

24. Tujuan hidup manusia

Filsafat Hindu klasik mengakui empat hal yang harus dipenuhi sebagai tujuan hidup manusiasebagaimana dijabarkan di bawah iniyang disebutpurusarta:

Darma: Darma adalah prinsip yang tak boleh diabaikan oleh umat Hindu. Darma dapat dipandang sebagai kewajiban (dalam hal kegiatan duniawi atau pun rohani),hukum, keadilan, tindakan benar, dan berbagai kualitas yang mendukung harmoni segala sesuatu.Brihadaranyaka-upanishadmemandang darma sebagai prinsip universaltentang aturan, kewajiban, dan harmoniyang berasal dariBrahman. Darma berlaku sebagai prinsip moral bagi alam semesta. Darma merupakansat(kebenaran), ajaran pokok dalam agama Hindu. Hal ini berpangkal pada pernyataan dalamRegwedabahwa "Ekam Sat," (Kebenaran Hanya Satu), dari keyakinan bahwa Brahman itu sendiri merupakan "Satcitananda" (Kebenaran-Kesadaran-Keberkatan). Darma tidak hanya sekadar aturan atau harmoni, namun kebenaran murni. DalamMahabharata,Kresnamendefinisikan darma sebagai penegak perkara di dunia manusia dan dunia lain (Mbh 12.110.11). KataSantanaberarti 'kekal', 'tak mati', atau 'selamanya'; maka, agama Hindu sebagaiSantana-dharmabermakna suatu darma yang tidak berawal atau berakhir. Arta: Arta adalah upaya mencari harta demi penghidupan dan kemakmuran. Hal ini juga mencakup usaha mencari pekerjaan, berpolitik, memelihara kesehatan, dan mencari kesejahteraan material.Arta dibutuhkan demi mencapai kehidupan yang makmur sentosa, terutama bagi umat yang sudah berumah tangga. Ajaran tentang arta disebutArthashastra, dan yang termasyhur di antaranya adalahArthashastrakaryaKautilya. Kama: Kama berarti hasrat, keinginan, gairah, kemauan, dan kenikmatanpanca indra. Kama dapat pula berarti kesenangan estetis dalam menikmati kehidupan (seni,hiburan, kegembiraan),kasih sayang, atau pun asmara.Akan tetapi, kama dalam hubungan asmara atau percintaan hanya dapat dipenuhi melalui hubunganpernikahan. Kama dibutuhkan dalam membangun kehidupan rumah tangga, ataugrehasta.

Moksa: Moksa ataumuktiadalah tujuan hidup yang utama bagi umat Hindu. Moksa adalah keadaan yang sama sekali berbeda dengan pencapaiansurga. Moksa adalah suatu kondisi saat individu menyadari esensi dan realitas sejati dari alam semesta, sehingga individu mengalami kemerdekaan dari kesan-kesan duniawi, tanpa suka atau pun duka, lepas belenggusamsara, serta lepas dari hasil perbuatan (karma) yang melekati individu selama mengalami prosesreinkarnasi.

25. Jalan Menuju Tuhan

Umat Hindu memenuhi tujuan hidupnya dengan menempuh jalan yang berbeda-beda. Jalan tersebut merupakanyoga. Yoga di sini dapat diartikan sebagai disiplin fisik, mental, dan spiritual demi memperoleh kedamaian dan ketenangan pikiran.Dalam konteks dan tradisi lain, yoga dapat pula didefinisikan sebagai "upaya mengendalikan pikiran agar [pikiran] tidak liar", atau "[usaha] mempersatukan diri dengan Tuhan".Ajaran tentang pelaksanaan yoga dihimpun dan diuraikan oleh pararesiatau orang bijak. Kitab yang memuat ajaran yoga meliputiBhagawadgita,Yogasutra,Hathayoga-pradipika, danUpanishadsebagai basis filosofis dan historisnya. Yoga mengarahkan umat Hindu untuk mencapai tujuan hidup yang spiritual (moksa,samadhi, ataunirwana), baik secara langsung maupun tidak langsung. Empat macam jalan (yoga) utama yang sering disinggung yakni: 1. Karmayoga(melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya dengan ikhlas)

2. Bhaktiyoga(mencintai Tuhan dan menyayangi segala makhluk)

3. Jnanayoga(mencari pengetahuan dan berkontemplasi tentang Tuhan)

4. Rajayoga(mengendalikan pikiran dengan meditasi, sikap tubuh, atau semacamnya)

Seseorang dapat memilih salah satu atau beberapa yoga sekaligus, sesuai dengan kecenderungan dan pemahamannya. Beberapa aliran Hinduisme yang menekankan pengabdian mengajarkan bahwabhaktiadalah satu-satunya jalan praktis untuk mencapai kesempurnaan spiritual bagi masyarakat awam, berdasarkan kepercayaan bahwa dunia sedang berada pada masaKaliyuga(salah satu jangka waktu dalam siklusYugayang kini sedang berlangsung).Melaksanakan salah satu yoga tidak berarti mengabaikan yang lainnya. Banyak mazhab Hinduisme mengajarkan bahwa berbagai yoga secara alami berbaur dan mendukung pelaksanaan yoga lainnya. Contohnya praktikjnanayoga, yang dianggap pasti mengarahkan seseorang untuk memberikan kasih sayang murni (tujuan utamabhaktiyoga), dan demikian sebaliknya.Seseorang yang mendalami meditasi tingkat tinggi (seperti yang ditekankanraja yoga) harus mewujudkan prinsip pokok darikarmayoga,jnanayoga, danbhaktiyoga, baik secara langsung maupun tak langsung.

26. Pustaka Suci

Menurut tokoh spiritual HinduSwami Vivekananda, agama Hindu berdasarkan kepada himpunan pedoman spiritual yang ditemukan oleh orang yang berbeda-beda pada zaman yang berbeda-beda.Selama berabad-abad, pedoman itu diwariskan secara lisan dalam bentuk syair agar dapat dihafalkan, sampai akhirnya dituliskan.Selama berabad-abad, pararesimenyaring ajaran tersebut dan memperluas dalil-dalilnya. Pada masa setelahPeriode Wedadan menurut keyakinan Hindu masa kini, banyak pustaka Hindu tidak untuk ditafsirkan secaraharfiah. Yang diutamakan adalahetikadanmakna metaforisyang terkandung di dalamnya.Di antara pustaka suci tersebut,Wedamerupakan yang paling tua, yang diikuti denganUpanishadsebagai susastra dasar yang sangat penting dalam mempelajarifilsafat Hindu. Sastra lainnya yang menjadi landasan penting dalam ajaran Hindu adalahTantra,Agama,Purana, serta duawiracarita, yaituRamayanadanMahabharata.Bhagawadgitaadalah ajaran yang dimuat dalamMahabharata, merupakan susastra yang dipelajari secara luas, yang sering disebut sebagai intisariWeda. Banyak pustaka Hindu yang ditulis dalambahasa Sanskerta. Pustaka-pustaka tersebut digolongkan menjadi dua kelas:SrutidanSmerti.

27. Sruti

Sruti(artinya "apa yang didengar")terutama mengacu kepada kumpulanWeda, yang merupakan bentuk pustaka Hindu tertua. Banyak umat Hindu mengagungkanWedasebagai kebenaran abadi yang diwahyukan kepada pararesipurbakala,sementara umat yang lain tidak menyangkutpautkan penyusunanWedadengan Tuhan atau seseorang. Umat Hindu meyakini kumpulanWedasebagai pedoman bagi duniaspiritual, yang akan ada selama-lamanya, bahkan tetap ada jika seandainya tidak pernah diwahyukan kepada para resi.Umat Hindu memiliki kepercayaan demikian karena mengimani bahwa kebenaran spiritual dalamWedabersifat kekal, yang dapat terus diungkapkan dengan cara-cara yang baru. Ada empat kitabWeda, yaituRegweda(gveda),Samaweda(Smaveda),Yajurweda(Yajurveda), danAtharwaweda(Atharvaveda). KitabRegwedaadalah kitabWedayang pertama dan terpenting. SetiapWedadibagi menjadi empat bagian: yang utamaWedayang bakuadalahSamhita(Sahit), yang menghimpunmantra-mantra. Tiga bagian lainnya membentuk seperangkat golongan suplemen bagiSamhita, biasanya dalam bentuk prosa dan dipercaya berusia lebih muda daripadaSahit. Adapun tiga bagian tersebut adalahBrahmana(Brhmaa),Aranyaka(rayaka), danUpanishad. Dua bagian pertama disebutKarmakanda(Karmaka; porsi ritual), sedangkan yang terakhir disebutJnanakanda(Jnaka; porsi pengetahuan).KumpulanWedaberfokus kepada pelaksanaan upacara, sementara kumpulanUpanishadberfokus kepada pandangan spiritual dan ajaran filosofis, serta memperbincangkanBrahmandanreinkarnasi.

28. Smerti

Kitab-kitab Hindu yang tak termasukSrutidigolongkan ke dalamSmerti(ingatan). Kitab Smerti yang terkenal yaituwiracarita India(Itihasa), terdiri dariMahabharata(Mahbhrata) danRamayana(Rmyaa).Itihasaadalah suatu bagian darikesusastraan Hinduyang menceritakan kisah kepahlawanan para raja dan kesatria Hindu pada masa lampau dan dikombinasikan denganfilsafat keagamaan,mitologi, dan cerita tentang makhluk supernatural.

KitabBhagawadgita(Bhagavadgt) merupakan suatu bagian integral dalamMahabharata, dan merupakan salah satu kitab suci Hindu yang masyhur. Kitab tersebut mengandung ajaran filosofis yang dinarasikan olehKresna--sebagaiawataraWisnu--kepadaArjuna, menjelangperang di Kurukshetra.Bhagawadgitaterdiri dari delapan belas bab dan berisi 650sloka. Setiap bab menguraikan jawaban-jawaban yang diajukan oleh Arjuna kepada Kresna. Jawaban-jawaban tersebut merupakan wejangan suci sekaligus pokok-pokok ajaranWeda.Akan tetapi, kitab yang termasukGitakadangkala disebutGitopanishadseringkali digolongkan ke dalam Sruti, karena konteksnya bersifatUpanishad. Kitab-kitabPurana(Pura)yang menguraikan ajaran-ajaran Hindu melalui kisah-kisah yang gamblangtergolong ke dalam Smerti.Puranamemuatmitologi,legenda, dan kisah-kisah zaman purba yang diyakini kebenarannya oleh umat Hindu. KataPuranaberarti "sejarah kuno" atau "cerita kuno". Penulisan kitab-kitabPuranadiperkirakan dimulai sekitar tahun500 SM. Terdapat delapan belas kitabPuranayang disebutMahapurana.

Kitab lain yang tergolong ke dalamSmertimeliputiDewimahatmya(Devmahtmya),Tantra,Yogasutra,Tirumantiram,Siwasutra, danAgama(gama). Selain itu, ada kitabManusmerti, yang merupakan kitab hukum preskriptif yang mendasari aturan kemasyarakatan dan stratifikasi sosial yang kemudian menuntun masyarakat membentuksistem kasta di India. KitabTantramemuat tentang cara pemujaan masing-masing aliran dalam agama Hindu. KitabTantrajuga mengatur tentang pembangunantempat suci Hindudan peletakkanarca. KitabNitisastramemuat ajaran kepemimpinan dan pedoman untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. KitabJyotishamerupakan kitab yang memuat ajaran sistemastronomitradisional Hindu. Kitab Jyotisha berisi pedoman tentang benda langit dan peredarannya. Kitab Jyotisha digunakan untuk meramal dan memperkirakan datangnya suatumusim.

C. Kebudayaan, music dan tarian indiaKebudayaan India penuh dengansinkretismedanpluralisme budaya.Kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran dari penjajah dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang sudah mapan dan menyebarluaskanbudaya Indiake tempat-tempat lain di Asia.

Kebudayaan tradisional India memiliki hirarki sosial yang relatif ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran dan kedudukan mereka dalam masyarakat.Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa dan roh yang dianggap berperan penting dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka.Dalam sistemkasta di Indiaditetapkanstratifikasi sosialdan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkanendogami, yang umum disebutjtiataukasta.

Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering hanya didiami olehkeluarga inti. Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi dan sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap. Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga sering diselesaikan secarapatriarkisme.Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan pengantin pria dan pengantin wanita.Pernikahan dipandang sebagai ikatan seumur hidup,dan angka perceraian sangat rendah.Walaupun demikian,pernikahan dinimasih merupakan tradisi yang umum.Separuh dari populasi wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakanusia dewasa menurut hukum.

Masakan Indiamencakup berbagai masakan khas dari berbagai kawasan di India. Ciri khas masakan India adalah pemakaian bumbu serta rempah-rempah yang beraneka ragam. Makanan pokok orang India adalah beras (terutama di India selatan dan timur) dan gandum di India bagian timur.Rempah-rempah sepertimericaaslinya berasal dari anak benua India. Cabai menjadi populer di India berkat diperkenalkan oleh orangPortugis.

Pakaian tradisionalberbeda-beda menurut daerahnya di India. Warna-warni dan gaya pakaian tradisional bergantung pada berbagai faktor, terutama iklim. Pakaian berupa kain yang disampirkan merupakan gaya busana yang populer di India. Wanita mengenakan pakaian yang disebutsari, dan pria mengenakan pakaian yang disebutdhotiataulungi. Pakaian dari kain yang dijahit juga populer, sepertisalwar kameezyang dikenakan wanita. Pria mengenakankurtaberikutpiyama, selaincelana panjangdankemejagaya Eropa yang juga populer.

Sebagian besar hari libur di India merupakan hari raya keagamaan. Walaupun demikian, di India juga terdapat hari raya sekuler yang dirayakan tanpa memandang kasta dan kepercayaan. Hari raya yang dikenal di seluruh India, misalnyaDiwali,Ganesh Chaturthi,Ugadi,Thai Pongal,Holi,Onam,Vijayadasami,Durga Puja,Idul Fitri,Bakr-Id,Natal,Buddha Jayanti, danVaisakhi.[11]India memiliki tigahari nasional. Selain itu, India memiliki hari raya lainnya. Jumlah hari libur resmi antara 9 hingga 12 hari bergantung kepada masing-masing negara bagian. Kehidupan beragama merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan bukan urusan pribadi.

Arsitektur Indiasangat melambangkan kebinekaan kebudayaan India. Sebagian di antaranya, termasuk monumen megah sepertiTaj Mahaldan bangunan berarsitekturarsitektur MughalMughaldanIndia Selatanmerupakan campuran dari tradisi kuno dan beraneka ragam tradisi lokal dari berbagai wilayah di India dan luar negeri.Arsitektur vernakularjuga menunjukkan variasi regional yang mencolok.

Musik Indiamencakup berbagai jenis musik daerah dan musik tradisional.Musik tradisional Indiasecara garis besar dibagi menjadi dua jenis:musik tradisional Hindustanidari India Utara,Karnatakadari India Selatan, dan berbagai variasi darinya yang muncul di sebagai musik daerah di India.Musik filmidanmusik rakyat Indiamerupakan bentuk-bentukmusik popyang telah menjadi bentuk musik daerah. Musik yang dibawakan kelompokbaulberakar pada tradisi sinkretisme, dan merupakan contoh musik rakyat yang dikenal luas.

Tari Indiajuga terdiri dari bentuk-bentuk tari klasik dan tari rakyat. Di antaratari rakyat Indiayang dikenal luas, misalnya:bhangradari Punjab,bihudari Assam,chhaudari Benggala Barat, Jharkhand dansambalpuridari Orissa, sertaghoomardari Rajasthan.Akademi Musik, Tari, dan Drama NasionalIndia telah mengakui delapan bentuk tari sebagaitari klasik India. Di antara kedelapan tarian tersebut sebagian di antaranya dilengkapi narasi dan dipengaruhi unsur-unsurmitologi Hindu. Kedelapan tari klasik India yang dimaksud adalah:bharatanatyamdari Tamil Nadu,kathakdari Uttar Pradesh,kathakalidanmohiniyattamdari Kerala,kuchipudidari Andhra Pradesh,manipuridari Manipur,odissidari Orissa, dansattriyadari Assam.

Teater di Indiamemadukan musik, tari, dan dialog yang memakai skenario atau improvisasi.Kisahnya sering didasarkan padamitologi Hindu, namun sebagian di antaranya mengambil ide dari kisah percintaan abad pertengahan, sambil menyinggung peristiwa-peristiwa sosial dan politik. Teater rakyat yang populer di India, misalnya:bhavaidari negara bagian Gujarat,jatradari Benggala Barat,nautankidanramliladari India Timur,tamashadari Maharashtra,burrakathadari Andhra Pradesh,terukkuttudari Tamil Nadu, sertayakshaganadari Karnataka.

India memilikiindustri filmterbesar di dunia.Bollywoodmemproduksi film-film Hindi yang laris. Industri film Bollywood berpusat di Mumbai, dan telah menjadi industri film paling produktif di dunia.Selain Bollywood, film-film berbahasaBengali,Kannada,Malayalam,Marathi,Tamil, danTelugujuga didukung oleh industri film yang mapan.

Bentuk-bentuk awalsastra Indiaberbentuk sastra lisan yang kemudian dijadikan sastra tertulis.Kesusastraan India mencakup karya-karyasastra Sanskerta, seperti bentuk awalWeda,eposMahabharatadanRamayana, dramaSakuntala, puisi-puisi sepertiMahkvya,dansastra Sangamdalam bahasa Tamil.Di antara penulis India era modern terdapat sastrawanRabindranath Tagoreyang memenangi Hadiah Nobel tahun 1913.

D. Nama dewa dewi India1. AgniDalam ajaranagama Hindu,Agniadalahdewayang bergelar sebagai pemimpin upacara, dewa api, dan duta para Dewa. KataAgniitu sendiri berasal dari bahasaSanskerta() yang berarti 'api'. Konon Dewa Agni adalah putra DewaDyausdanPertiwi.

a. PenggambaranSesuai dengan karakter yang dimilikinya, Agni dilukiskan sebagai dewa yang badannya berwarna merah, rambutnya adalah api yang berkobar, berkepala dua dan selalu bersinar, berdagu tajam, bergigiemas, memiliki enam mata, tujuh tangan, tujuh lidah, empat tanduk, tiga kaki, dan mengendaraibiri-biri. Ciri-ciri yang dipaparkan tersebut memiliki arti dan filsafat tersendiri. Kadangkala ciri-ciri Agni tersebut berbeda dengan ciri-ciri Agni di suatu wilayah tertentu, karena penggambarannya juga tergantung padapersepsimasyarakat setempat.

b. Pemimpin UpacaraDewa Agni sering disebut-sebut sebagai Dewa pemimpin upacara dalam kitab suciHindu,Weda. Dewa Agni bergelar sebagai Dewa pemimpin upacara karena beliau ahli dalam segala hal yang berkaitan dengan upacara keagamaan. Dewa Agni pula yang diminta hadir dalam suatu upacara (terutamaAgnihotra) sebagai duta para Dewa yang mempersembahkan sesuatu kepada-Nya(Tuhan). Dalam melaksanakan suatu upacara, Dewa Agni pula yang menjadi pendamping para pendeta.

c. Dewa ApiDewa Agni bergelar pula sebagai Dewa api. Dalamcandi-candi dan lukisan-lukisan, Beliau digambarkan sebagai Dewa yang memiliki rambut api yang berkobar dan kepalanya selalu bersinar. Dalam kitabMahabharata, Dewa Agni adalah dewa yang membakar hutan Kandhawa.

d. Nama Lain Witihotra (yang memberi pahala kepada para penyembah)

Dhumaketu (yang bermahkota asap)

Saptajihwa (berlidah tujuh)

Grehapati (tuannya rumah tangga)

Dananjaya (yang menaklukkan musuh)

2. Brahma

Menurut ajaranagama Hindu,Brahma(Dewanagari:;IAST:Brahm)adalah Dewa pencipta. Dalam filsafatAdwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dariBrahman(sebutanTuhandalam konsepHinduisme) yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitabUpanishaddanBhagawadgita.

a. Brahma dalam Bhagawadgita

Dalam kitab suciBhagawadgita, Dewa Brahma muncul dalam bab 8 sloka ke-17 dan ke-18; bab 14 sloka ke-3 dan ke-4; bab 15 sloka ke-16 dan ke-17. Dalam ayat-ayat tersebut, Dewa Brahma disebut-sebut sebagai Dewa pencipta, yang menciptakan alam semesta atas berkah dariTuhanYang Maha Esa. DalamBhagawadgitajuga disebutkan, siang hari bagi Brahma sama dengan satu Kalpa, dan Brahma hidup selama seratus tahunKalpa, setelah itu beliau wafat dan dikembalikan lagi ke asalnya, yakniTuhanYang Maha Esa.

b. Dewa PenciptaMenurutagama Hindu, Brahma adalah salah satu di antaraTrimurti(Brahma,Wisnu,Siwa). Dewa Brahma juga bergelar sebagai Dewa pengetahuan dan kebijaksanaan. Beberapa orang bijaksana memberinya gelar sebagai Dewa api. Dewa Brahma beristrikan Dewi Saraswati, yang menurunkan segala ilmu pengetahuan ke dunia.

Menurut mitologi Hindu, Dewa Brahma lahir dengan sendirinya (tanpa Ibu) dari dalambungaterataiyang tumbuh di dalam Dewa Wisnu pada saat penciptaan alam semesta. Legenda lain mengatakan bahwa Dewa Brahma lahir dari air. Di sanaBrahmanmenaburkan benih yang menjadi telur emas. Dari telur emas tersebut, lahirlah Dewa Brahma Sang pencipta. Material telur emas yang lainnya menjadi Brahmanda, atau telur alam semesta.

Menurut cerita kuno, pada saat penciptaan alam semesta, Brahma menciptakan sepuluh Prajapati, yang konon merupakan ayah-ayah (kakek moyang) manusia pertama. Menurut Manusmrti, sepuluh Prajapati tersebut adalah: Marichi, Atri, Anggirasa, Pulastya, Pulaha, Kratu, Wasistha, Praceta atau Daksa, Briegu, dan Narada. Ia juga konon menciptakan tujuhpujanggabesar yang disebut Sapta Rsi untuk menolongnya menciptakan alam semesta.

Menurut kisah di balik penulisanRamayana, Dewa Brahma memberkatiResiWalmikiuntuk menulis kisahRamayana, menceritakan riwayatRamayang pada masa itu sedang memerintah diAyodhya.

c. Penggambaran

Dewa Brahma memiliki ciri-ciri sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Ada ciri-ciri umum yang dimiliki Dewa Brahma, yakni:

bermuka empat yang memandang ke empat penjuru mata angin (catur muka), yang mana pada masing-masing wajah mengumandangkan salah satu dari empatVeda.

bertangan empat, masing-masing membawa:

1. Tongkat Teratai, kadangkala sendok (Brahma terkenal sebagai Dewa yadnya atau upacara)

2. Weda/kitab suci

3. Busur

4. Genitri Akaml

menunggangi hamsa (angsa) atau duduk di atas teratai

d. Siklus Dewa Brahma

Brahma hidup selama seratus tahunKalpa. Satu tahun Kalpa sama dengan 3.110.400.000.000 tahun. Setelah seratus tahun Kalpa, maka DewaSiwasebagai Dewa pelebur mengambil perannya untuk melebur alam semesta beserta isinya untuk dikembalikan ke asalnya. Setelah itu, Brahma sebagai pencipta tutup usia, dan alam semesta bisa diciptakan kembali oleh kehendakTuhan.3. Siwa

Siwa(Dewanagari:;IAST:iva)adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Keduadewalainnya adalahBrahmadanWisnu. Dalam ajaranagama Hindu,DewaSiwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.

A. KarakteristikUmat Hindu, khususnyaumat HindudiIndia, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:

Bertangan empat, masing-masing membawa:trisula, cemara, tasbih/genitri, kendi

Bermata tiga (tri netra)

Pada hiasan kepalanya terdapatardha chandra(bulan sabit)

Ikat pinggang dari kulit harimau

Hiasan di leher dari ularkobra Kendaraannya lembuNandiniOleh umatHinduBali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia dan makhluk hidup lainnya ke unsurnya, menjadiPanca Maha Bhuta. DalampengiderDewata Nawa Sanga(Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjatapadmadan mengendarai lembuNandini. Aksara sucinyaIdanYa. Ia dipuja diPura Besakih.

Dalam tradisiIndonesialainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan namaBatara Guru.

B. Putra

Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umatHindu, Dewa Siwa memiliki putra-putra yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putra Dewa Siwa tersebut yakni:

DewaKumara(Kartikeya)

DewaKala DewaGanesa4. Wisnu

Dalam ajaranagama Hindu,Wisnu(Dewanagari: ;Viu) (disebut jugaSri WisnuatauNryana) adalahDewayang bergelar sebagaishtiti(pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaanBrahman(Tuhan Yang Maha Esa). Dalamfilsafat HinduWaisnawa, Ia dipandang sebagairohsuci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam filsafatAdwaita Wedantadan tradisi Hindu umumnya, Dewa Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasiBrahmandan enggan untuk dipuja sebagaiTuhantersendiri yang menyaingi atau sederajat denganBrahman.A. EtimologiPenjelasan tradisional menyatakan bahwa kataViuberasal dariBahasa Sanskerta, akar katanyavi, (yang berarti "menempati", "memasuki", juga berarti "mengisi" menurutRegweda), dan mendapat akhirannu. Kata Wisnu kira-kira diartikan: "Sesuatu yang menempati segalanya". PengamatWeda,Yaska, dalam kitabNirukta, mendefinisikan Wisnu sebagaivishnu vishateh("sesuatu yang memasuki segalanya"), danyad vishito bhavati tad vishnurbhavati(yang mana sesuatu yang tidak terikat dari belenggu itu adalah Wisnu).

Adi Shankaradalam pendapatnya tentangWisnu Sahasranama, mengambil kesimpulan dari akar kata tersebut, dan mengartikannya: "yang hadir dimana pun" ("sebagaimana Ia menempati segalanya,vevesti, maka Ia disebut Visnu"). Adi Shankara menyatakan: "kekuatan dari Yang Mahakuasa telah memasuki seluruh alam semesta." Akar kataViberarti 'masuk ke dalam.'

Mengenai akhiran nu,Manfred Mayrhoferberpendapat bahwa bunyinya mirip dengan katajiu' ("kejayaan"). Mayrhofer juga berpendapat kata tersebut merujuk pada sebuah kata Indo-Iranian*vinu, dan kini telah digantikan dengan kataranudalam kepercayaanZoroasterdiIran.Akar katavijuga dihubungkan denganviva("segala"). Pendapat berbeda-beda mengenai penggalan suku kata "Wisnu" misalnya:vi-u("mematahkan punggung"),vi--u("memandang ke segala penjuru") danvi-u("aktif"). Penggalan suku kata dan arti yang berbeda-beda terjadi karena kata Wisnu dianggap tidak memiliki suku kata yang konsisten.

B. Wisnu dalam susastra Hindu

Susastra Hindubanyak menyebut-nyebut nama Wisnu di antara dewa-dewi lainnya. Dalam kitabWeda, Dewa Wisnu muncul sebanyak 93 kali. Ia sering muncul bersama denganIndra, yang membantunya membunuhWretra, dan bersamanya ia meminumSoma. Hubungannya yang dekat dengan Indra membuatnya disebut sebagai saudara. DalamWeda, Wisnu muncul tidak sebagai salah satu dari delapanAditya, namun sebagai pemimpin mereka. Karena mampu melangkah di tiga alam, maka Wisnu dikenal sebagaiTri-wikramaatauUru-kramauntuk langkahnya yang lebar. Langkah pertamanya di bumi, langkah keduanya di langit, dan langkah ketiganya di dunia yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yaitu disurga.

Dalam kitabPurana, Wisnu sering muncul dan menjelma sebagai seorangAwatara, seperti misalnyaRamadanKresna, yang muncul dalamItihasa(wiracaritaHindu). Dalam penitisannya tersebut, Wisnu berperan sebagai manusia unggul.

Dalam kitabBhagawadgita, Wisnu menjabarkan ajaran agama dengan mengambil sosok sebagai SriKresna, kusir keretaArjuna, menjelangperang di Kurukshetraberlangsung. Pada saat itu pula Sri Kresna menampakkan wujud rohaninya sebagai Wisnu, kemudian ia menampakkan wujud semestanya kepadaArjuna.

C. Wujud dewa wisnu

DalamPurana, dan selayaknya penggambaran umum, Dewa Wisnu dilukiskan sebagai dewa yang berkulit hitam-kebiruan atau biru gelap; berlengan empat, masing-masing memegang:gada,lotus,sangkala, danchakra. Yang paling identik dengan Wisnu adalah senjata cakra dan kulitnya yang berwarna biru gelap. Dalam filsafatWaisnawa, Wisnu disebutkan memiliki wujud yang berbeda-beda atau memiliki aspek-aspek tertentu.

Dalam filsafat Waisnawa, Wisnu memiliki enam sifat ketuhanan:

Jna: mengetahui segala sesuatu yang terjadi di alam semesta

Aishvarya: maha kuasa, tak ada yang dapat mengaturnya

Shakti: memiliki kekuatan untuk membuat yang tak mungkin menjadi mungkin

Bala: maha kuat, mampu menopang segalanya tanpa merasa lelah

Virya: k