12
TUGAS SEARCHING DAN PRESENTASI BAYU WIRADINATHA 1102005140

Tugas Searching Dan Presentasi Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Searching Dan Presentasi JadiTugas Searching Dan Presentasi Jadi

Citation preview

TUGAS SEARCHING DAN PRESENTASI

TUGAS SEARCHING DAN PRESENTASIBAYU WIRADINATHA1102005140JURNAL 1 Kerentanan perempuan terhadap penularan IMS dan HIV: gambaran perilaku seksual berisiko di Kota Denpasar

Latar Belakang Penelitian :Sero-survei tahun 2010 di Bali melaporkan angka 1% HIV positif pada ibu hamil. Angka HIV dan AIDS yang dilaporkan ke Dinkes Propinsi Bali juga menunjukkan peningkatan laporan kasus HIV yang terjadi pada perempuan. Salah satu alasan yang menyebabkan perempuan menjadi terlibat dalam kelompok rentan tertular IMS dan HIV adalah karena suami atau pasangan seksual mereka memiliki perilaku seksual yang tidak aman diluar pernikahannya dan atau menggunakan narkoba suntik yang tidak steril. Kerentanan perempuan terhadap penularan penyakit seperti HIV ini didasarkan pada beberapa faktor yang terjadi pada level individu, rumah tangga dan masyarakat serta level makro yang sering membuat perempuan tidak menyadari bahaya HIV dan AIDS. Belum banyak penelitian yang menggambarkan bagaimana kerentanan perempuan dapat mempengaruhi risikonya untuk tertular HIV dan AIDS serta IMS.Rumusan Masalah :Apa sajakah perilaku beresiko perempuan maupun laki-laki yang dapat meningkatkan kerentanan perempuan terhadap penularan IMS dan HIV?

Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk menggali kerentanan perempuan terhadap penularan IMS dan HIV dikaitkan dengan perilaku seksual berisiko.

Metodelogi Penelitian :Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur pada 21 informan yang terdiri dari informan perempuan, laki-laki, konselor dan penyedia layanan kesehatan di tiga tempat layanan.

Hasil wawancara setiap informan ditranskrip dan dianalisis. Setiap data, identitas tentang informan dibuat dalam bentuk kode. Hasil wawancara yang telah terkumpul dan tertranskrip kemudian dianalisis secara tematik yaitu dengan mengelompokkan berdasarkan tema-tema atau variabel yang muncul saat wawancara dan ditarik simpulan. Setelah itu hasilnya disajikan dalam bentuk naratif. Data divalidasi dengan menggunakan teknik member checking dan peer debriefing. 3

Metodologi :Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur pada 21 informan yang terdiri dari informan perempuan, laki-laki, konselor dan penyedia layanan kesehatan di tiga tempat layanan.Hasil :Laki-laki - Memiliki lebih dari 1 pasangan seksual - Biseksual - Membeli seks - Tidak Konsisten dalam Menggunakan kondom - IDU Perempuan - Memiliki lebih dari 1 pasangan seksual - Posisi tawar rendah dalam negosiasi kondom - Melacur - Hubungan seks dengan terpaksa JURNAL 2 Hubungan karakteristik, motivasi dan dana BOK dengan kinerja petugas KIA puskesmas di Kabupaten Gianyar Latar Belakang Penelitian :Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita. Cakupan program KIA di puskesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2009 masih belum memenuhi target, seperti: cakupan pemeriksaan kehamilan yang pertama (K1) sebesar 96,8% (target 100%) dan (K4) sebesar 92,4% (target 95%), cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 94,6% (target 95%), cakupan penanganan komplikasi kebidanan sebesar 77,2% (target 80%) dan cakupan pelayanan nifas sebesar 93,8% (target 95%). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor individu, faktor organisasi dan faktor psikologis. Rumusan Masalah :Bagaimanakah hubungan karakteristik, motivasi dan dana BOK dengan kinerja petugas KIA puskesmas di Kabupaten Gianyar ?

Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, motivasi dan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) dengan kinerja petugas KIA puskesmas di Kabupaten Gianyar.

Metodelogi Penelitian :Disain penelitian adalah cross sectional, dengan populasi adalah petugas KIA puskesmas berjumlah 78 orang, dengan jumlah sampel 70 orang. Sampel dipilih secara systematic random sampling. Variabel bebas adalah umur, lama kerja, pendidikan, pelatihan, motivasi dan dana BOK sedangkan variabel terikat adalah kinerja petugas. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik).Hasil :Sebagian besar responden 41 (58,6%) berumur rendah, masa kerjanya pendek 39 (55,7%), berpendidikan tinggi 57 (81,4%), 36 (51,4%) sudah pernah mendapatkan pelatihan, 42 (60%) motivasi rendah, 47 (60,7%) dana BOK masih kurang dan kinerja petugas tinggi 40 (57,1%). Berdasarkan analisis bivariat diperoleh hubungan yang bermakna antara pelatihan [OR=2,88; 95%CI 1,08-7,67], motivasi [OR=6,77; 95%CI 2,15-21,29] dan dana BOK [OR=4,09; 95%CI 1,30-12,85] dengan kinerja petugas. Pada analisis multivariat didapat variabel yang berhubungan dengan kinerja petugas adalah pelatihan [OR=6,11; 95%CI 1,61-23,23], motivasi [OR=7,48; 95%CI 1,81-30,93] dan dana BOK [OR=5,09; 95%CI 1,12-23,21]. JURNAL 3 Compliance of Healthcare Workers with Hand Hygiene Practices in Neonatal and Pediatric Intensive Care Units: Overt ObservationLatar Belakang Penelitian :Kebersihan tangan/Hand Hygiene (HH) merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk program pengendalian infeksi, tetapi kepatuhan pada umumnya buruk. Intervensi peningkatan kebersihan tangan harus menyertakan kontrol kepatuhan, yang sebagian besar dilakukan dengan observasi langsung. Pedoman WHO dan CDC merekomendasikan petugas kesehatan mencuci tangan dengan sabun dan air ketika terlihat kotor, dalam beberapa kesempatan kebersihan tangan berbasis alkohol dianjurkan.Rumusan Masalah :Bagaimanakah kepatuhan kebersihan tangan antara petugas kesehatan di unit perawatan intensif neonatal dan anak di sebuah rumah sakit universitas tersier ?

Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan kebersihan tangan antara petugas kesehatan di unit perawatan intensif neonatal dan anak di sebuah rumah sakit universitas tersier.

Metodelogi Penelitian :Merupakan studi observasional dengan melihat kepatuhan mencuci tangan berdasarkan indikasi dan five moment WHO. Petugas kesehatan yang di observasi adalah yang sering merawat pasien. Selain itu teknik mencuci tangan dengan deainfektan alkohol dan sabun juga di ukur. Data pengamatan Hand Hygiene dikumpulkan dari dua bangsal termasuk unit perawatan intensif pediatrik dan neonatal, selama 1 bulan, 1 jam pengamatan oleh dokter dari departemen penyakit infeksi anak bekerja sama dengan tim pengendalian infeksi dari Juni 2013 sampai Juli 2013.Hasil :Total dari 704 proses mencuci tangan yang dikumpulkan total kepatuhan mencuci tangan pada petugas kesehatan sekitar 37.0% (261/704). Kepatuhan dibedakan berdasarkan profesi : perawat, 41.4% dan dokter, 31.9% (p=0.02). Total kepatuhan mencuci tangan sesuai dengan my five moment for hand hygiene : sebelum menyentuh pasien 43.2%, sebelum membersihkan/aseptic procedure 8.5%, setelah eksposure dengan cairan tubuh 18.1%, setelah kontak dengan pasien 68.1% dan setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien 43.2%. Petugas kesehatan sebagian besar memilih mencuci tangan dengan metode sabun dan air (63.6%) yang dibandingkan dengan metode alkohol desinfektan (36.3%) (p