A.Sentralisasi Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak diguna pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan d dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang di untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerint tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambila keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemer pusat. B. Desentralisasi Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisa saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan s desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produkti organisasi. http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisa ekonomi-manajemen.html http://id.shvoong.com/law-and-politics/1958337-defenisi-desentralisasi-dekonsentras Desentralisasi, Dekonsentralisasi, dan Tugas Pembantuan Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah dae untuk mengurus urusan yang ada di daerah. Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi dimaknai sebagai penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, desentralisas adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi bukan sekedar memindahkan sistem politik dan ekonomi yang lama dari pu daerah, tetapi pemindahan tersebut harus pula disertai oleh perubahan kultural menuju arah demokratis dan beradab. Melalui desentralisasi diharapkan akan meningkatkan peluang masyara untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan yang terkait dengan masalah sosial, ekonomi.
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di
Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan
dan kebijakan di daerah
dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat,
sehingga waktu yang diperlukan
untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah
di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada
permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir
seluruhnya oleh pemerintah
pusat. B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat
keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu
struktur organisasi. Pada
saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih
serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki
serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
organisasi.
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisasi-ilmu-
ekonomi-manajemen.html
http://id.shvoong.com/law-and-politics/1958337-defenisi-desentralisasi-dekonsentrasi-dan-tugas/
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah
untuk mengurus urusan yang ada di daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, desentralisasi
dimaknai sebagai penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah
kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan, desentralisasi
adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Desentralisasi bukan sekedar memindahkan sistem politik dan ekonomi
yang lama dari pusat ke
daerah, tetapi pemindahan tersebut harus pula disertai oleh
perubahan kultural menuju arah yang lebih
demokratis dan beradab. Melalui desentralisasi diharapkan akan
meningkatkan peluang masyarakat
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan yang
terkait dengan masalah sosial, politik,
dari APBD. Dalam urusan pemerintahannya diserahkan kepada daerah
disertai dengan sumber
pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian
sesuai dengan urusan yang
didesentralisasikan.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat
kepada aparat pemerintah
pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah pusat
di daerah. dengan kata lain,
dekonsentrasi adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di
daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, dekonsentrasi
didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada Gubernur sebagai
wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan, dekonsentrasi
adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah.
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi
dalam kedudukannya sebagai
wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan kepada gubenur
sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai
kepala daerah provinsi berfungsi pula
selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk
menjembatani dan memperpendek rentang
kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam
pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten
dan kota. Jadi, penyelenggaraan
pemerintah secara dekonsentrasi pada urusan pemerintahannya
dilimpahkan kepada Gubernur disertai
dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang
didekonsentrasikan.
Tugas pembantuan merupakan penyertaan tugas-tugas atau
program-program Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I yang
diberikan untuk turut dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotamadya
Daerah Tingkat II, dimana
pelaksanaannya dapat tercermin dari adanya konstribusi Pusat atau
Propinsi dalam hal pembiayaan
pembangunan, maka besarnya konstribusi tersebut dapat digunakan
untuk mengukur besarnya
penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Tugas
Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau
desa dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten
kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan, Tugas
Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau
desa atau sebutan lain dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya
kepada yang menugaskan.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan
pelayanan umum. Tujuan pemberian
Penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur
dalam rangka
pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan didanai dari APBN.
Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah
dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, sedangkan
Kegiatan Tugas Pembantuan di
Daerah dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur,
bupati, atau walikota.
Ruang lingkup dekonsentrasi dan tugas pembantuan mencakup aspek
penyelenggaraan,
pengelolaan dana, pertanggungjawaban dan pelaporan, pembinaan dan
pengawasan, pemeriksaan,
serta sanksi.
manajerial dan aspek akuntabilitas. Pemeriksaan atas dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan
dilakukan oleh BPK dan dan pemeriksaan meliputi pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.