Tugas Sistem Informasi Kesehatan Se

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGISEBAGAI PENDUKUNG KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PENYAKIT

KELAS C / SEMESTER V

ARINA ROSYIDA 25010110130212ROSITA KURNIAWATI 25010110130213NASTITI BANDARI P.25010110130214

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS DIPONEGORO2012BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang merupakan upaya mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat dan penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu relatif singkat serta tidak mengenal batas wilayah administrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru ditemukan, serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa penyakit yang selama ini sudah berhasil dikendalikan yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan banyak kematian.Untuk dapat melakukan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit diperlukan kegiatan Kewaspadaan Dini KLB. Salah satu sumber data pada kegiatan Kewaspadaan dini KLB adalah Surveilans epidemiologi. Kegiatan Surveilans Epidemiologi merupakan salah satu program yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Dalam melaksanakan pemantauan penyakit di DKK dilakukan oleh Sub Dinas (Subdin) Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) dengan tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan program pencegahan dan pemberantasan penyakit. Subdin ini membawahi Seksi Pengamatan Penyakit, Seksi Pencegahan Penyakit, Seksi Pemberantasan penyakit Bersumber Binatang (P2B2), dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2ML). Pada kenyataannya dalam melaksanakan kegiatan manajerial sehari-hari kegiatan pemantauan penyakit ini dilakukan oleh Seksi Pengamatan Penyakit dan berkoordinasi dengan seksi-seksi lain yang terkait.Pimpinan khususnya Kepala Seksi Pengamatan Penyakit membutuhkan sistem informasi Surveilans epidemiologi untuk melakukan kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) serta menentukan tindakan Pemantauan wilayah setempat (PWS) dan tindakan pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit.

1.2 Tujuan1. Mengetahui pengertian dari Surveilans Epidemilogi.2. Mengetahui tujuan dari pengembangan sistem informasi Surveilans Epidemiologi.3. Mengetahui komponen input, proses, dan output dalam sistem informasi Surveilans Epidemiologi.4. Mengetahui siapa yang menjadi manajer dalam sistem informasi Surveilans Epidemiologi serta pengambilan keputusan dan bentuk laporan dari masing-masing manajer.5. Mengetahui diagram konteks dari sistem informasi Surveilans Epidemiologi.6. Mengetahui huubungan sistem dalam Surveilans Epidemiologi dengan sistem lain.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Surveilans Epidemiologi2.1.1 PengertianMenurut WHO Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada Unit yang membutuhkan untuk diambil tindakan.Dalam sistem ini yang dimaksud dengan Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.Sistem Surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan Surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara Surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi hubungan Surveilans epidemiologi antar wilayah kabupaten/kota, propinsi dan Pusat.2.1.2 Mekanisme Kegiatan Surveilans epidemiologi Kesehatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus dengan mekanisme sebagai berikut :a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya.b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan datac. Analisis dan intreprestasi datad. Studi epidemiologie. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannyaf. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.g. Umpan balik.2.1.3 Komponen SistemSetiap Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit dan masalah kesehatan lainnya terdiri dari beberapa komponen yang menyusun bangunan sistem Surveilans yang terdiri atas komponen sebagai berikut :a. Tujuan yang jelas dan dapat diukurb. Unit Surveilans epidemiologi yang terdiri dari kelompok kerja Surveilans epidemiologi dengan dukungan tenaga profesional.c. Konsep Surveilans epidemiologi sehingga terdapat kejelasan sumber dan cara-cara memperoleh data, cara mengolah data, cara-cara melakukan analisis, sarana penyebaran atau pemanfaatan data dan informasi epidemiologi serta mekanisme kerja Surveilans epidemiologi.d. Dukungan advokasi peraturan perundang-undangan, sarana dan anggaran.e. Pelaksanaan mekanisme kerja Surveilans epidemiologif. Jejaring Surveilans epidemiologi yang dapat membangun kerjasama dan pertukaran data dan informasi epidemiologi, analisis, dan peningkatan kemampuan Surveilans epidemiologi. g. Indikator kinerja.Penyelenggaraan Surveilans epidemiologi dilakukan melalui jejaring Surveilans epidemiologi anatara unit-unit suirveilens dengan sumber data, antara unit-unit Surveilans dengan pusat-pusat penelitian dan kajian, program intervensi kesehatan dan unit-unit surveilans lainnya.Untuk mengetahui adanya penderita atau tersangka penderita penyakit yang dapat menimbulkan KLB, diperlukan pengamatan yang merupakan semua kegiatan yang dilakukan secara teratur , teliti dan terus menerus, meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa/interprestasi, penyajian dan atau pelaporan. Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab dan faktor-faktor yang dapat mem[pengaruihi terjadinya dan penyebarluasan KLB tersebut, disamping tindakan penanggulangan seperlunya.Hasil penyelidikan epidemiologi mengarahkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan KLB. Upaya penanggulangan meliputi pencegahan KLB, termasuk pengawasan usaha pencegahan tersebut dan pemberantasan penyakitnya.2.2 Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Surveilans EpidemiologiTujuan dari Sistem informasi Surveilans epidemiologi adalah untuk mendukung kewaspadaan Kejadiaan Luar Biasa Penyakit dengan memberikan kemudahan serta informasi yang lengkap untuk mendukung kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit.Pengembangan sistem informasi Surveilans Epidemiologi bertujuan untuk:a. meningkatkan kelengkapan data agar pimpinan dapat menentukan kebijakan pencegahan penyakit berdasarkan faktor risiko orang yang terjangkit penyakit,b. memperlengkap informasi yang dihasilkan dalam Surveilans penyakit agar dapat menunjukkan sebaran penyakit menurut tempat sehingga tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan baik dari aspek dana, waktu, tempat maupun tenaga pada pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan pemberantasan penyakit,c. meningkatkan proses pengolahan data agar data dan informasi yang disajikan up to date,d. membuat manajemen basis data tentang Surveilans Epidemiologi sehingga informasi tentang hasil surveilans epidemiologi tidak mudah ditemukan kembali dan diakses saat diperlukan.2.3 Komponen Input, Proses, dan Output Surveilans Epidemiologi

2.4 Manajer dalam Surveilans EpidemiologiTingkat ManajemenPengambilan KeputusanInformasi yang Diperlukan

Kepala Dinas Kesehatan Kota(Manajer Atas)1. Laporan ke Dinas Kesehatan Propinsi2. Laporan ke Pemerintah Kota3. Feedback ke sumber data1. Hasil analisis data pengamatan penyakit berupa profil kesehatan2. Anggaran proyek dan jenis kegiatan

Kepala Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (Subdin P2P)(Manajer Tengah)1. Laporan ke kepala DKK2. Konsep laporan ke Dinas Kesehatan Propinsi dan Pemerintah Kota3. Konsep feedback ke sumber data4. Evaluasi kegiatan pengamatan penyakit5. Menyetujui rencana kegiatan pengamatan penyakit1. Hasil analisa danpenyajian data pengamatan penyakit2. Anggaran proyek dan jenis kegiatan3. Data ketepatan dan kelengkapan laporan

Kepala Seksi Pengamatan Penyakit(Manajer Bawah)1. Analisa hasil data pengamatan penyakit2. Laporan ke Kepala Subdin P2P3. Pengususlan rencana kegiatan pengamatan penyakit1. Hasil rekapitulasi PD3I dan keracunan makanan2. Penghitungana. Angka kesakitanb. Angka kematianc. Insiden rated. Attack ratee. Prevalensi ratef. Case fatality rateg. Propotional rateh. KLB atau tidaki. Analisa orang berdasarkan umur, jenis kelaminj. Analisa tempatk. Analisa waktul. Trend penyakitm. Kelengkapan dan ketepatan laporan W23. Rincian kebutuhan sarana dan prasarana pengolahan data4. Rincian pelaksanaan kegiatan pengamatan penyakit5. Anggaran yanga ada

Staf pelaksana surveilans1. Pengumpulan, distribusi, dan pengolahan data 1. Laporan W1/W2 dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan masyarakat2. Kelengkapan dan ketepatan laporan W1/W2

Daftar PustakaMenkes RI. 2003. PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN. Online [http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%201116%20ttg%20Pedoman%20Penyelenggaraan%20Sistem%20Surveilans%20Epidemiologi%20Kesehatan.pdf] diakses 8 November 2012.Masrochah, Siti. 2006. SISTEM INFORMASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEBAGAI PENDUKUNG KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PENYAKIT DI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. Online [http://eprints.undip.ac.id/18184/1/Siti_Masrochah.pdf] diakses 7 November 2012.