PowerPoint Presentation
Congestion ControlandResource AllocationLatar BelakangPada
bagian sebelumnya kita telah belajar tentang bagaimana proses
transfer data pada jaringan yang heterogen.Kita akan mempelajari
masalah perubahn meliputi semua protokol stack (timbunan), how to
effectively and fairly allocate resources among a collection of
competing user (cara mengefektifkan dan alokasi yang seimbang antar
user).Ketika banyak paket data yang melewati suatu link yang sama,
maka akan terjadi antrian yang overflows (berlebih) sedangkan paket
harus segera di dropped hal ini menyebabkan terjadinya
kemacetan.Biasanya kemacetan terjadi pada router
Issues in Resource AllocationResource allocation and congestion
control adalah permasalahan yang kompleks dan menjadi subjek study
yang banyak dikaji untuk mendesain awal suatu network.Salah satu
faktor yang menyebabkan ini menjadi permasalahan yang kompleks
adalah mereka tidak terisolasi untuk satu level dari protocol
hierarchy.Resource allocation adalah implementasi parsial pada
router atau switch di dalam network dan bagian dari aturan
transportasi pada running dalam end hosts. End systems menggunakan
signaling protocol untuk membawa ketentuan resource ke titik-titik
networkCongestion Control digunakan untuk dapat menguraikan upaya
pencegahan atau respon pada kondisi overload.Network Model
Mengilustrasikan situasu dua link yang mempunyai speed yang
tinggi memasuki router dan diteruskan dengan kecepatan yang lambat
sehingga dibutuhkan congestion control algorithms untuk penggunaan
alokasi bandwidth untuk penyebaran akses informasi pada
network.4Packet-Switched Network
Connectionless FlowsConnectionless is a bit too restrictive,
there is a gray area in betweenFlows is a sequence of packets sent
between a source/destination pair and following the same route
through the networkFlows can be defined at different granularities.
For example, a flow can be host-to-host (have the same
source/destination host addresses) or process-to-process (have the
same source/destination host/port pairs)Connectionless adalah
Sebuah bit yang sangat membatasi (kecepatan koneksi) dimana daerah
ini merupakan daerah ketidakjelasanFlows adalah urutan dari
pengiriman paket diantara pasangan source/destination dan mengikuti
rute yang sama pada networkFlows juga bisa didefinisikan sebagai
perbedaan butiran-butiran6Connectionless Flows
Connectionless Flows
TaxonomyWe describe three dimensions along which resource
allocation mecanisms can be caracterizedRouter-Centric versus
Host-CentricRouter-Centric design : setiap router bertanggungjawab
untuk memutuskan kapan paket-paket diteruskan dan menyeleksi paket
yang akan didroppedHost-Centric design : end host meneliti kondisi
network (berapa banyak paket yang telalh sukses dikirim) dan
mengaturnya sesuai dengan lingkunganReservation-based systems
menyatakan secara tidak langsung adalah mekanisme router
centric9TaxonomyReservation-Based versus
Feedback-BasedReservation-based systems : the end host ask the
network for certain amount of capasity at the time a flow is
estabilished (analogous to getting a busy signal when trying to
make a phone call)Feedback-Based systems : the end host begin
sending data without first reserving any capacity and then adjust
their sending rate according to the feedback they
receiveReservation based seperti booking tempat dulu sebelum di
transmisikanFeedback based langsung melakukan pengiriman data tanpa
proses reservasi/booking10TaxonomyWindow-Based versus
Rate-BasedDigunakan untuk mekanisme penyaluran data secara
expressMecanism window advertisement can be used within the network
to reserve buffer space, taht is, to support resource
allocationControl a senders behaviour using a rate, that is, how
many bits per second the receiver or network is able to absorb
Data ditransmisikan secara ekspress karna memiliki alokasi
tersendiriBerkaitan ddengan banyaknya bit/s yg diterima atau
kemampuan jaringan untuk menyerap fata11Evaluation
CriteriaEffective Resource AllocationAda dua prinsip pengukuran
yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari networking yaitu
: throughput (banyak) and delay (sedikit)Throughput ><
delayRasio dari dua besaran ini biasanya disebut Power pada
network
12Evaluation CriteriaFair Resource Allocation
Raj Jain memperkenalkan pengukuran kuantitas fairnes untuk
congestion control (dalam bits/second)
Evaluation CriteriaFainess indeks selalu diantara 0 dan 1
sehingga aproksimasi dari persamaan diatas adalah
Queuing DiciplinesThe queuing algorithm can be thought of as
allocating both bandwidth (which packets get transmitted) and
buffer space (which packets get discarded) => how long long a
packet waits to be transmittedThis section introduses two common
queuing algorithmsFirst-in-First-Out (FIFO)Fair Queuing
(FQ)First-in-First-Out (FIFO)Dibagi menjadi 2 macam yaituFIFO
Queuing, is a scheduling discipline (it determines the order in
whitch packets are transmitted)
Tail drop, is a drop policy (it determines which packets get
dropped)
Fair Queuing (FQ)FQ is an algorithm that has been proposed to
address this problem.The idea of FQ is to maintain a separate queue
for each flow currently being handled by the router.
When a flow sends packets too quickly, then its queue fills up.
When a queue reaches a particular length, additional packets
belonging to that flows queue are discarded. In this way, a given
source cannot arbitrarily increase its share of the networks
capacity at the expense of other flows
Fair Queuing (FQ)How this implementation of fair queuing works,
consider the example given Figure 6.7Part (a) shows the queues for
two flows, the algorithm selects both packets from flow 1 to be
transmitted before the packet in the flow 2 queue, because of their
earlier finishing timesIn (b), the router has already begun to send
a packet from flow 2 when the packet from flow 1 arrives. Though
the packet arriving on flow 1 would have a finished before flow 2
if we had been using perfect bit-by-bit fair queuing, the
implemtation does not preempt the flow 2 packet
