View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Para Ahli : Mengapa penting pengunaan multimedia dalam proses pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (1991) :a. Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat mengurangi verbalisme.b. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.c. Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.g. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.h. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.i. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.j. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Azhar Arsyad[11] menyebutkan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran antara lain:a. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat dibuat sedemikian rupa, misalnya dengan permainan instruksional, atau dengan yang lainnya. b. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media pembelajaran yang baik, maka proses pembelajaran diharapkan akan menjadi lebih interaktif. Membuat media pembelajaran yang mudah digunakan oleh siswa,akan membuat siswa lebih tertarik dan berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. c. Tersedia feedback (umpan balik). Media pembelajaran yang baik, seharusnya tersedia umpan balik atau feedback yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa, sehingga jika terdapat kesalahan yang dikerjakan siswa dapat dengan segera diketahui dan dipahami. Media pembelajaran yang menyediakan feedback dapat meningkatkan motivasi diri pada siswa, dengan menginformasikan hasil yang didapat oleh siswa saat mengerjakan.
Menurut Romiszowski (Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 1991: 8) :Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.
2. Keunggulan dan kelamahan pembelajaran multimedia.
1. KELEBIHAN MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN
a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
b. Mampu menimbulkan rasa senang selama PBM berkangsung sehingga akan menambah motivasi siswa.
c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
d. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
e. Media penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel
f. Membawa obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar
g. Menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
h. Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. KEKURANGAN MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN
a. Biaya relative mahal untuk tahap awal
b. Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.
c. Belum memadainya perhatian dari pemerintah
d. Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu
3. Mengapa tik dianggap dapat memfasilitasi dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Pemanfaatan tenologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan menurut Munir (2009;32), seperti pemanfaatan komputer dan jaringan computer memberikan kesempatan kepada setipa pembelajar untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan Komputer. Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa teknologi seperti komputer beserta jaringannya yang dapat digunakan untuk proses pengolahan dan pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.
4. Guru merupakan media pembelajaran, mengapa?Guru dapat dikatakan sebagai media, yaitu jalur penghubung antara perkembangan
IPTEK dengan perkembangan produk terhadap stimulus dari IPTEK tersebut, agar nantinya produk yang dihasilkan tersebut mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata di masa sekarang dan yang akan datang dengan memegang teguh norma-norma yang berlaku di kehidapan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Tujuannya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu:
a. Mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik.b. Mengembangkan gaya interaksi pribadi.c. Menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa.
5. Aspek-aspek yang dapat meningkatkan mutu dan produk pembelajaran.
Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk mencapai dan
faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat
perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut.
Peningkatan mutu proses pembelajaran dapat diartikan dengan standar hasil penilaian hasil
pembelajaran yang ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Teknik yang dimaksud dapat berupa tes
tertulis, observasi, uji praktik dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk memantau
proses dan kemajuan belajar serta memperbaiki hasil belajar peserta didik dapat digunakan teknik
penilaian portofolio. Secara umum penilaian dilakukan untuk mengukur semua aspek
perkembangan peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan
mengacu dan sesuai dengan standar penilaian (Mahmudi, 2010 dikutip oleh Muljono, 2006).Peningkatan mutu pembelajaran melalui Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM).
1. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar (siswa) dalam membangun
pengetahuannya. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran
ceramah sang guru tentang pengetahuan/informasi.
2. Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan
kegiatan belajar yang beragam serta mampu membuat alat bantu/media belajar sederhana yang
dapat memudahkan pemahaman siswa. Kegiatan pembelajaran tidak musti dilakukan di dalam
kelas secara klasikal, namun proses pembelajaran juga dapat dilakukan di luar kelas, belajar
berkelompok, belajar secara kontekstual, bermain peran, dsb. Disamping itu siswa aktif pula
bertanya, berdiskusi, mengemukan pendapat, merancang , membuat sesuatu, melalukan
demonstrasi, membuat laporan, membuat refleksi, mempresentasikan pengetahuannya.
3. Efektif dimaksudkan selama proses pembelajaran berlangsung, terwujudnya ketercapaian
tujuan pembelajaran. Siswa menguasai kompetensi dan ketrampilan yang ditargetkan
kurikulum.
4. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Siswa
selaku subjek belajar tidak takut dimarahi jika ia salah, tidak takut ditertawakan jika ia keliru,
tidak dianggap sepele, berani mencoba karena tidak takut salah.