23
TUGAS SOFT COPY ETIKA PROFESI ETIKA ENJINEERING BAB 6 Disusun Oleh : KELOMPOK 5 – KELAS A Yayan Alfianto (1215031079) Anju Yosua S (1215031013) Guntur Nanda P (1215031035) M Taufiq Robbani (1215031045) Rio Andesta (1215031063) Vincentius Rinaldo (1215031075)

Tugas Soft Copy Bab 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika engineering

Citation preview

Page 1: Tugas Soft Copy Bab 6

TUGAS SOFT COPYETIKA PROFESI

ETIKA ENJINEERINGBAB 6

Disusun Oleh :KELOMPOK 5 – KELAS A

Yayan Alfianto (1215031079)Anju Yosua S (1215031013)Guntur Nanda P (1215031035)M Taufiq Robbani (1215031045)Rio Andesta (1215031063)Vincentius Rinaldo (1215031075)

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2014

Page 2: Tugas Soft Copy Bab 6

HAL 110

Bab 6

Hak dan Kewajiban Insinyur

Pada awal tahun 1970, pengerjaan sistem Bay Area Rapid Transit (BART) di daerah metropolitan San Fransisco Bay hampir selesai. Desain BART sangat inovatif, menggunakan sistem kereta api otomatis canggih yang tidak memerlukan kendali manusia secara langsung. Pada musim semi 1972, tiga insinyur yang bekerja untuk BART dipecat karena tidak mematuhi atasan. Selama mereka mengerjakan proyek itu, ketiga insinyur tersebut mencemaskan keamanan sistem kendali otomatis dan tidak puas dengan prosedur pengujian yang digunakan Westinghouse, kontraktor kendali kereta

BART.

Karena tidak mendapat respons yang memuaskan dari supervisor langsung mereka, para insinyur itu mencari bantuan dengan mengirim memo tanpa nama ke manajemen yang lebih tinggi, dan merinci kekhawatiran mereka. Mereka pun dipertemukan dengan anggota dewan BART untuk membicarakan situasi ini. Informasi adanya masalah pada BART dibocorkan ke media oleh anggota dewan. Hal ini menyebabkan ketiga insinyur itu dipecat. Tidak terima, mereka lalu menuntut BART dengan bantuan IEEE, yang menyatakan bahwa ketiga insinyur itu sedang melakukan kewajiban etika mereka sebagai insinyur dalam mencoba melindungi keselamatan publik yang akan menggunakan BART. Akhirnya, ketiga insinyur itu dipaksa menyelesaikan kasus ini secara damai di luar pengadilan hanya untuk sebagian keributan yang mereka awali.

HAL 111

Ada banyak hak dan tanggung jawab yang harus dilatih para insinyur dalam karir profesionalnya. Seringkah, hak dan tanggung jawab ini bertumpang tindih. Misalnya, insinyur BART mempunyai tanggung jawab kepada publik untuk memperlihatkan bahwa sistem BART aman. Mereka juga mempunyai hak agar kekhawatiran mereka diperhatikan secara serius oleh manajemen tanpa mem-bahayakan pekerjaan mereka. Sayangnya, dalam kasus ini, hak dan tanggung jawab mereka tidak dihormati oleh BART. Dalam bab ini, kita akan melihat kasus ini lebih dekat dan juga hak dan tanggung jawab insinyur lainnya.

6.1 PENDAHULUAN

Kode etik organisasi insinyur profesional menguraikan, kadang-kadang dengan sangat mendetail, tanggung jawab yang kita emban sebagai insinyur. Meskipun demikian, kode etik itu tidak membicarakan hak-hak profesional yang bisa dinikmati insinyur. Sering kali, terjadi banyak tumpang tindih antara hak dan tanggung jawab. Seperti yang kita lihat dalam kasus BART yang digambarkan di awal bab ini, insinyur mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan umum, dengan mengungkap rahasia perusahaan tempatnya bekerja jika perlu, ketika ia menyadari sesuatu yang salah sedang terjadi dalam perusahaannya. Insinyur mempunyai hak untuk melakukan hal ini bahkan jika pihak yang mempekerjakannya merasa hal itu buruk bagi perusahaannya.

Dalam bab ini, kita akan membicarakan tanggung jawab insinyur secara lebih detail dan juga mempelajari hak-hak dari insinyur, terutama yang menyangkut isu kesadaran moral dan konflik, sekalipun hak-hak dari pihak- pihak yang mempekerjakan insinyur.

6.2 TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL

Kita akan memulai pembicaraan kita tentang hak dan tanggung jawab profesional dengan pertama-tama melihat lebih dekat beberapa tanggung jawab penting yang dimiliki insinyur.

Page 3: Tugas Soft Copy Bab 6

6.2.1 Informasi Pribadi dan Rahasia

Karakteristik sebuah profesi adalah persyaratan bahwa profesional harus menjaga informasi tertentu tentang rahasia atau kepentingan klien. Kerahasiaan disebutkan dalam sebagian besar kode etik enjiniring. Ini adalah prinsip yang dikenal luas dalam profesi seperti kedokteran, di mana informasi medis pasien harus dijaga kerahasiaannya, dan dalam profesi seperti ahli hukum, di mana kerahasiaan antara pengacara-klien menjadi doktrin yang sudah dikenal luas. Persyaratan yang sama berlaku untuk insinyur, yang mempunyai kewajiban untuk menjaga informasi rahasia tentang perusahaan mereka atau informasi rahasia klien.

Mengapa beberapa informasi enjiniring harus dijaga kerahasiaannya? Sebab kebanyakan informasi tentang bagaimana suatu bisnis dijalankan, produk dan pemasoknya, langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Informasi seperti itu dapat digunakan oleh pesaing untuk meraih keuntungan atau untuk menyamai keunggulan suatu perusahaan. Karena itu, 

HAL 112

kerahasiaan menjadi hal utama yang ditekankan perusahaan (dan karyawan) untuk sebisa mungkin.

Tipe informasi apa sajakah yang harus dijaga kerahasiaannya? Beberapa tipe informasi ini sangat jelas, termasuk hasil dan data pengujian, informasi tentang produk masa depan yang belum diluncurkan, dan rancangan atau formula produk. Informasi lain yang harus dirahasiakan tidak sejelas im, termasuk informasi bisnis seperti jumlah karyawan yang mengerjakan suatu proyek, identitas pemasok, strategi pemasaran, biaya produksi, dan pencapaian produksi. Sebagian besar perusahaan mempunyai kebijakan ketat menyangkut keterbukaan informasi bisnis dan mengharuskan semua karyawan menandatanganinya. Seringkali, komunikasi internal perusahaan dianggap “rahasia.” Insinyur yang bekerja untuk seorang klien sering diharuskan menandatangani kesepakatan tertutup. Tentu saja, para insinyur yang bekerja untuk pemerintah, terutama dalam industri pertahanan, mempunyai kewajiban yang jauh lebih ketat dalam menjaga kerahasiaan dan mungkin memerlukan ijin keamanan yang dikeluarkan pemerintah melalui investigasi oleh agen keamanan pemerintah sebelum para insinyur itu diperbolehkan bekerja.

Tampaknya kaum insinyur cukup jujur untuk tetap merahasiakan informasi, karena biasanya jelas informasi apa yang harus dirahasiakan dan dari siapa harus dirahasiakan. Meskipun demikian, seperti pada banyak topik yang kita bicarakan dalam konteks etika enjiniring, ada daerah abu-abu yang harus dipertimbangkan. Misalnya, masalah yang umum adalah pertanyaan tentang berapa lama kerahasiaan itu dapat dipertahankan setelah seorang insinyur keluar dari suatu perusahaan. Seharusnya, seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan setelah dia pindah ke perusahaan baru di bidang yang sama. Dalam prakteknya, hal ini sulit dilakukan. Bahkan, meski tidak ada informasi khusus yang diberitahukan kepada perusahaan yang baru, seorang insinyur membawa serta dalam dirinya sejumlah pengetahuan tentang hal apa yang berhasil, bahan apa yang dipilih, dan komponen apa yang tidak dipilih. Informasi ini mungkin dianggap rahasia oleh perusahaannya dulu. Meskipun demikian, ketika mendapat pekerjaan baru, seorang insinyur tidak dapat diharapkan untuk melupakan semua pengetahuan yang sudah diperolehnya selama bertahun-tahun pengalaman profesionalnya.

Pengadilan sudah mempertimbangkan isu ini dan telah berusaha mencari keseimbangan antara kepentingan dan hak dari individu dan perusahaan yang saling bersaing. Orang berhak mencari peningkatan karir di tempat manapun yang mereka pilih, bahkan di pesaing perusahaannya saat ini. Perusahaan berhak merahasiakan informasi dari pesaing-pesaingnya. Beban untuk menjamin bahwa kedua kepentingan yang bersaing ini diakui dan dipertahankan terletak di pundak para insinyur.

6.2.2 Konflik Kepentingan

Page 4: Tugas Soft Copy Bab 6

Menghindari konflik kepentingan adalah hal yang penting bagi semua profesi, dan dalam bidang enjiniring hal ini pun tidak terkecuali. Konflik kepentingan timbul ketika sebuah keinginan, jika diikuti, dapat membuat seorang profesional tidak memenuhi salah satu kewajibannya [Martin dan Schinzinger, 2000].

HAL 113

Misalnya, seorang insinyur sipil yang bekerja untuk departemen negara bagian yang mengurusi jalan raya sangat mungkin akan mempunyai kepentingan finansial dalam perusahaan yang memenangkan suatu proyek konstruksi. Jika insinyur itu mempunyai tanggung jawab untuk menentukan penawaran perusahaan mana yang diterima, maka jelas ada konflik kepentingan. Jika insinyur itu mengikuti kepentingan finansialnya dengan perusahaan itu, maka ia tidak akan melakukan tugas profesionalnya terhadap departemen tempatnya bekerja dengan objektif dan terpcrcaya. Kode etik enjiniring jelas sangat menyebutkan pentingnya menghindari konflik kepentingan seperti yang satu ini.

Ada tiga jenis konflik kepentingan yang akan kita tinjau [Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000]. Pertama, ada konflik kepentingan aktual, seperti contoh konflik kepentingan yang digambarkan dalam paragraf sebelumnya, yang mengkompromikan penilaian enjiniring yang objektif. Ada pula konflik kepentingan potensial yang mudah berubah menjadi konflik kepentingan aktual. Misalnya, seorang insinyur mungkin menemukan dirinya menjalin persahabatan dengan salah satu pemasok perusahaannya. Meskipun situasi ini seharusnya tidak perlu memicu konflik, ada potensi bahwa penilaian sang insinyur itu mungkin terpengaruh oleh kebutuhan untuk mempertahankan persahabatan. Akhirnya, ada sitfiasi di mana muncul konflik kepentingan. Hal ini bisa terjadi bila insinyur dibayar berdasarkan persentase biaya desain. Jelas tidak ada insentif untuk memotong biaya dalam situasi ini, dan bisa saja insinyur membuat desain yang lebih mahal semata-mata untuk menghasilkan gaji yang lebih besar. Bahkan kasus-kasus di mana hanya ada kemunculan konflik kepentingan bisa menjadi penting, karena ketidakpercayaan yang timbul dari situasi ini mengurangi kemampuan insinyur untuk melaksanakan pekerjaan ini dan pekerjaan di masa yang akan datang serta mempertanyakan penilaian insinyur.

Cara yang baik untuk menghindari konflik kepentingan adalah mengikuti petunjuk kebijakan perusahaan. Jika kebijakan seperti ini tidak ada, meminta pendapat dari asisten atau manajer Anda akan memberikan pilihan kedua untuk Anda dan akan memperjelas bahwa Anda tidak sedang mencoba menyem-bunyikan sesuatu. Jika kedua opsi ini tidak ada, tindakan terbaiknya adalah mempelajari motif Anda dan menggunakan teknik penyelesaian masalah etika. Terakhir, Anda dapat melihat pernyataan-pernyataan dalam kode etik profesional yang semuanya melarang konflik kepentingan. Beberapa kode etik itu mem¬punyai pernyataan yang eksplisit yang dapat membantu menentukan apakah situasi Anda itu merupakan konflik kepentingan atau tidak.

6.2.3 Etika Lingkungan

Salah satu isu politik penting pada akhir abad 20 adalah perlindungan lingkungan dan kebangkitan pergerakan perlindungan lingkungan. Pergerakan ini berusaha mengawasi pembuangan zat beracun dan zat buatan ke dalam lingkungan, melindungi integritas biosfer, dan menjamin lingkungan yang sehat bagi manusia. Insinyur bertanggung jawab atas terciptanya teknologi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan insinyur juga harus berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan oleh teknologi modern. Pergerakan per-lindungan lingkungan membangkitkan kesadaran di antara para insinyur bahwa

HAL 114

Page 5: Tugas Soft Copy Bab 6

mereka mempunyai tanggung jawab untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk membantu melindungi lingkungan. Tugas ini bahkan dinyatakan dalam kode etik IEEE.

Ketika keprihatinan akan masalah lingkungan semakin bertambah, para ahli etika mengalihkan perhatian mereka kepada dimensi etika teori lingkungan. Pada akhir tahun 1960, satu bidang studi yang dinamai etika lingkungan telah dirumuskan, untuk mencoba mengeksplorasi akar etika dari pergerakan lingkungan dan untuk memahami apa yang dikatakan etika kepada kita tentang tanggung jawab kita terhadap lingkungan.

Hal yang mendasar dalam membicarakan isu-isu etika dalam teori ling-kungan adalah suacu kesimpulan centang status moral lingkungan. Tradisi etika ,Barat bersifat antroposentris, yang berarti hanya manusia yang mempunyai

status moral. Hewan dan tumbuh-tumbuhan hanya dianggap penting karena manfaatnya bagi manusia. Pemikiran semacam ini sering ditemukan bahkan dalam gerakan perlindungan lingkungan di mana kadang-kadang sebuah kasus perlindungan tanaman langka didasarkan pada potensi tanaman itu untuk menyediakan obat baru. Jika hewan, pohon, dan komponen lingkungan lainnya tidak mempunyai status moral, maka kita tidak mempunyai kewajiban etika terhadap mereka selain mempertahankan manfaatnya bagi manusia. Meskipun demikian, ada cara lain untuk memandang status moral lingkungan.

Salah satu cara untuk mengeksplorasi status moral lingkungan adalah mencoba menjawab beberapa pertanyaan tentang tempat manusia dalam ling-kungan kita. Apakah kita menjadi milik alam, atau alam yang menjadi milik kita? Jika hewan dapat menderita dan merasakan sakit seperti manusia, apakah hewan seharusnya mempunyai status moral? Jika hewan mempunyai status moral, selanjutnya seberapa jauh status moral ini meluas ke bentuk kehidupan lain, seperti pepohonan? Jelas, pertanyaan ini tidak mudah dijawab, dan tidak semua orang mempunyai kesimpulan yang sama. Meskipun demikian, ada sebagian orang yang jumlahnya cukup besar, yang merasa bahwa lingkungan, dan terutama hewan dan tanaman, mempunyai status moral yang melebihi sekedar manfaat mereka bagi manusia. Dalam salah satu bentuknya, pandangan ini menyatakan bahwa manusia hanyalah salah satu komponen lingkungan dan semua komponen mempunyai status moral yang sama. Bagi orang yang meyakini pandangan ini, tugas terpenting yang harus dilakukan semua orang adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan biosfer yang sehat demi kepentingannya sendiri.

Tanpa memperhatikan tujuan (misalnya, baik melindungi kesehatan manusia maupun melindungi kesehatan seluruh biosfer untuk kebaikannya sendiri), terdapat berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Menariknya, pendekatan-pendekatan ini meniru pendekatan umum penyelesaian masalah etika. Pendekatan pertama kadang-kadang disebut “pendekatan taksadar biaya” [Martin dan Schinzinger, 2000]. Dalam pendekatan ini, biaya tidak diperhitungkan, tetapi lingkungan harus dibuat sebersih mungkin. Degradasi lingkungan dalam tingkat apapun tidak dapat diterima. Pendekatan ini mempunyai kemiripan dengan etika hak dan kewajiban. Ada masalah yang jelas dengan pendekatan ini. Pendekatan ini sulit dilakukan, terutama dalam

HAL 115

masyarakat urban modern. Pendekatan ini juga sangat sulit diterapkan, karena definisi “sebersih mungkin” adalah salah satu definisi yang sulit disepakati, dan ketidaksadaran akan biaya tidak dapat dipraktekkan dalam segala situasi realistis, karena tidak adanya sumber daya pasti untuk diterapkan pada masalah ini.

Page 6: Tugas Soft Copy Bab 6

Pendekatan kedua didasarkan pada analisis biaya-manfaat, yang diturunkan dari utilitarianisme. Di sini, masalah dianalisis menyangkut manfaat yang didapat dari pengurangan polusi-peningkatan kesehatan manusia, misalnya-dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah itu. Biaya dan manfaat ditimbang untuk menentukan kombinasi optimum. Dalam pendekatan ini, tujuannya bukanlah untuk mencapai lingkungan yang bersih seluruhnya, tetapi lebih untuk mencapai keseimbangan manfaat polusi secara ekonomi dengan kesehatan atau pertimbangan lingkungan.

Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan pendekatan biaya- manfaat. Pertama, ada asumsi implisit dalam analisis biaya-manfaat bahwa biaya merupakan isu penting. Tetapi berapa nilai sesungguhnya dari nyawa manusia atau punahnya spesies tertentu atau hilangnya pemandangan yang indah? Nilai ini sulit, atau bahkan tidak mungkin, ditentukan. Kedua, sulit untuk menilai biaya dan manfaat secara akurat, dan banyak dugaan yang harus dilakukan dalam perhitungan ini. Ketiga, pendekatan ini tidak benar-benar memper¬hitungkan siapa yang mengeluarkan biaya dan siapa yang mendapat manfaat. Hal ini sering menjadi masalah dalam penentuan lokasi pembuangan sampah dan pembuangan limbah lainnya. Tanah termurah adalah tanah yang terletak di daerah yang tidak menguntungkan secara ekonomi, di mana masyarakatnya tidak mempunyai pengaruh politik, pendidikan, atau uang yang diperlukan untuk dapat menolak tempat pembuangan sampah di lingkungan mereka. Meskipun sampah harus dibuang di suatu tempat, seharusnya ada usaha untuk membagi biaya sama rata sepera dalam hal membagi manfaat dari proyek yang dapat dipertanyakan keamanannya bagi lingkungan. Akhirnya, analisis biaya- manfaat tidak benar-benar memperhitungkan moralitas atau etika. Pertimbangan satu-satunya adalah biaya dan manfaat, yang tidak memberi ruang bagi diskusi apakah tindakan yang dilakukan itu benar atau tidak.

Mengingat kompleksitas isu-isu ini, selanjutnya tanggung jawab apa yang dimiliki insinyur terhadap lingkungan? Ketika melihat aspek lingkungan dalam pekerjaannya, seorang insinyur dapat mengacu pada etika profesional maupun etika pribadi untuk mengambil keputusan. Tentu saja, persyaratan minimalnya adalah bahwa insinyur itu harus mengikuti hukum dan peraturan setempat, hukum dan peraturan federal, serta hukum dan peraturan negara bagian yang berlaku.

Kode etik profesional memberitahu kita untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Jadi jelas, bahwa insinyur mempunyai tanggung jawab untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang paling aman bagi lingkungan. Hal ini benar terutama dari perspektif kesehatan manusia, tetapi bagi mereka yang merasa lingkungan mempunyai status moralnya sendiri, tanggung jawab untuk melindungi ling¬kungan sudah jelas. Seringkali, tanggung jawab ini harus diseimbangkan dengan

HAL 116

pertimbangan kesejahteraan ekonomi perusahaan kita, keluarga kira, dan komunitas kita.

Etika pribadi kita juga dapat digunakan untuk menentukan tindakan terbaik ketika kita menghadapi masalah lingkungan. Hampir semua orang mempunyai keyakinan yang kuat tentang betapa pentingnya melindungi lingkungan. Meskipun keyakinan ini dapat bertentangan dengan keinginan perusahaan kita, kita mempunyai hak dan kewajiban untuk secara kuat mengekspresikan pandangan kita centang apa yang dapat diterima. Seperti yang akan kita lihat nanti dalam bab ini, sebagai profesional, insinyur mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang isu-isu moral seperti isu lingkungan. Seorang insinyur tidak boleh dipaksa oleh perusahaannya untuk mengerjakan proyek yang menurutnya mempunyai masalah etika, termasuk proyek yang berdampak buruk pada lingkungan.

Dalam usaha memutuskan tindakan apa yang paling dapat diterima bagi lingkungan, penting juga untuk kita ingat bahwa prinsip dasar kode etik enjiniring profesional menyatakan bahwa seorang insinyur tidak boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan keahliannya. Dalam

Page 7: Tugas Soft Copy Bab 6

kebanyakan isu lingkungan, insinyur memang tidak kompeten untuk membuat keputusan, sebagai gantinya insinyur seharusnya meminta nasehat dari orang lain, seperti ahli biologi, ahli kesehatan publik, dan dokter-yang memiliki pengetahuan untuk membantu menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari suatu proyek yang mungkin terjadi.

5.3 ETIKA KOMPUTER

Komputer dengan cepat menjadi peralatan dalam enjiniring dan bisnis yang dapat ditemui di mana-mana. Ada banyak cara di mana komputer membawa manfaat dalam masyarakat. Sayangnya, juga ada banyak cara di mana komputer disalahgunakan, menimbulkan masalah etika yang serius. Peran insinyur sebagai desainer, manajer, dan pengguna komputer membebani mereka dengan tanggung jawab untuk membantu menerapkan pemakaian komputer yang beretika.

Kita akan melihat bahwa isu etika yang dihubungkan dengan komputer sebenarnya hanyalah variasi dari isu-isu lain yang dibicarakan dalam buku ini. Misalnya, banyak masalah etika yang berhubungan dengan pemakaian komputer mempunyai kaitan dengan penyalahgunaan informasi yang tersimpan dalam database komputer dan karena itu berkaitan dengan isu informasi pribadi dan rahasia yang dibicarakan dalam Subbab 6.2. Teknik penyelesaian masalah etika yang digunakan untuk masalah etika enjiniring lainnya dapat diterapkan pada masalah etika komputer.

Ada tiga kategori yang jelas dari masalah etika komputer: kategori di mana komputer menjadi alat untuk cindakan yang tidak etis, seperti pemakaian komputer untuk menipu bank; kategori di mana komputer menjadi objek tindakan, seperti ketika perangkat lunak komputer dicuri dan dipasang pada komputer milik seseorang atau ketika informasi diakses dari komputer orang lain; dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat otonom komputer [Martin dan kategori untuk Schinzinger, 2000].

HAL 117

6.3.1 Komputer sebagai Alat Perilaku Tidak Etis

Pembicaraan kita tencang etika komputer akan dimulai dengan pembicaraan tentang cara-cara di mana komputer digunakan sebagai alat perilaku tidak etis. Banyak dari penggunaan ini yang sebenarnya merupakan perpanjangan dari tipe tindakan tidak etis lainnya yang kebetulan terjadi melalui komputer. Misalnya, komputer dapat digunakan untuk mencuri uang di bank dengan lebih efisien. Metode perampokan bank yang lebih tradisional adalah dengan memakai topeng, menyerahkan tuntutan ke kasir bank, menodongkan senjata, dan kabur dengan uang kontan. Komputer dapat digunakan untuk merampok bank dengan cara yang lebih mudah dan lebih sulit dilacak. Perampok hanya perlu duduk di terminal komputer-mungkin bisa disamakan dengan topeng modern-memasuki sistem komputer bank, dan beberapa aset bank yang ada di lokasi itu dapat diakses secara langsung olehnya. Dengan menggunakan komputer, seorang penjahat juga dapat membuat pencurian ini lebih sulit dideteksi dan dilacak.

Jelas bahwa dari sudut pandang etika, tidak ada perbedaan antara pe-rampokan bank yang dilakukan secara perorangan atau perampokan bank lewat komputer, meskipun umumnya jumlah uang yang dirampok lewat komputer jauh lebih besar dari pada perampokan bersenjata. Perbedaan antara kedua jenis perampokan ini terletak pada pemakaian komputer yang membuat tindakan kriminal itu tidak melibatkan emosi pribadi. Pelaku kriminal tidak berhadapan langsung dengan korban. Selain itu, pemakaian komputer mempermudah si kriminal untuk mencuri dari banyak sekali orang. Komputer dapat digunakan untuk mencuri uang dari perusahaan, orang luar dapat masuk ke sistem dan mencuri dari suatu institusi seperti bank, atau suatu perusahaan dapat meng¬gunakan komputer untuk mencuri dari klien dan pelanggannya. Dalam kasus ini, komputer hanya mempermudah terjadinya pencurian, tetapi tidak mengubah isu etika yang terlibat. Sayangnya,

Page 8: Tugas Soft Copy Bab 6

teknologi untuk mendeteksi dan mencegah tipe kejahatan seperti ini jauh tertinggal di belakang teknologi untuk melakukan kejahatan itu. Orang yang berusaha membatasi kejahatan komputer selalu memainkan peranan sebagai sang pengajar.

Daerah instrumental lain dari etika komputer melibatkan privasi. Sudah dikenal luas bahwa informasi tertentu bersifat pribadi dan tidak dapat di¬umumkan tanpa persetujuan. Informasi ini meliputi informasi tentang individu dan juga informasi tentang perusahaan. Komputer tidak menciptakan isu yang berkaitan dengan privasi, tetapi komputer dipastikan memperparah masalah ini. Komputer membuat privasi menjadi lebih sulit dilindungi, karena sejumlah besar data tentang individu dan perusahaan disimpan dalam komputer di mana banyak orang dapat mengaksesnya. Sebelum kita melihat bagaimana privasi dapat disalahgunakan oleh pemakaian komputer, kita akan membicarakan isu- isu seputar privasi dan melihat status etika privasi.

Kami mengartikan privasi sebagai hak dasar seseorang untuk mengontrol akses dan penggunaan informasi tentang dirinya [Martin dan Schinzinger, 2000]. Mengapa privasi menjadi isu etika? Serangan terhadap privasi dapat menyakiti seseorang dalam dua cara. Pertama, bocornya informasi pribadi dapar membuat orang terganggu atau diperas. Dalam bentuknya yang paling sederhana, gangguan

HAL 118

Ini bisa berwujud telepon yang terus menerus dari telemarketer yang mendapat informasi tentang kebiasaan pengeluaran sesseorang.Gangguan ini juga bisa berbentuk gangguan dari karyawan yang mengetahui informasi pribadi seseorang.Jelas bahwa setiap orang mempunyai hak untuk tidak mendapat gangguan seperti ini.Kedua,informasi pribadi juga dapat dianggap sebagai milik pribadi.Karena itu,semua penggunaan informasi ini tanpa ijin adalah tindakan pencurian.Tindakan yang sama dapat diterapkan pada informasi rahasia perusahaan.

Bagaimana komputer dapat memperparah masalah perlindungan privasi ini?Fenomena ini paling mudah dilihat melalui sistem penyimpanan catatan yang lama.Misalnya,catatan medis seseorang pada suatu masa hanya dicatat diatas kertas dan biasanya disimpan oleh dokter yang merawatnya dan rumah sakit dimana dia pernah dirawat.Akses terhadap perawatan ini oleh peneliti,perusahaan asuransi atau penyedia alat-alat kesehatan lainnya adalah suatu proses kerja keras yang memerlukan pencarian di seluruh tempat penyimpanan untuk menemukan arsip yang tepat,meng-copy-nya dan mengirimkannya melalui surat.Penggunaan informasi ini tanpa ijin melibatkan aksi penyusupan masuk ke kantor untuk mencuri informasi itu,atau bagi mereka yang mempunyai akses terhadap arsip,secara hati-hati memindahkan arsip itu tanpa ketahuan.Kedua tindakan ini mengandung resiko yang cukup besar untuk ditangkap dan ditahan.Biasanya ,sekarang catatan-catatan ini disimpan dalam komputer .meskipun komputerisasi ini memrmudah pencurian arsip bagi mereka yang memang diperbolehkan mengaksesnya dan mengurangi ruang yang diperlukan untuk mrnyimpan arsip itu,komputerisasi juga membuat orang lain lebih mudah menyalin dan menggunakan informasi itu tanpa ijin.

6.3.2 Komputer Sebagai Objek Tindakan Tidak Etis

Isu etika juga muncul ketika komputer menjadi objek tindakan yang idak etis.Tidakan ini populer dengan sebutan “pembobolan” (hacking) dan dilaporkan secara luas di surat kabar dan dalam budaya populer,kadang-kadang pelaku pembobolan (hacker) dianggap palawan. Hacking terjadi dalam berbagai bentuk : memperoleh akses tanpa ijin terhadap database , memasukkan informasi yang salah kedalam database atau mengubah informasi yang ada,dan menyebarkan virus melalui internet.

Page 9: Tugas Soft Copy Bab 6

Aktivitas ini tidak hanya dilakukan terbatas pada kalangan ahli komputer yang berkeahlian tinggi saja,banyak remaja yang merasa bosan dan mencari tantangan.Pembobolan komputer jelas merupakan masalah etika.Seperti yang disebutkan sebelumnya,mengakses informasi pribadi adalah peanggaran terhadap hak privasi seseorang atau perusahaan,bahkan meski pelaku pembobolan itu menyimpan informasi yang didapatnya untuk dirinya sendiri.Dalam kasus-kasus ekstreme hacker mengakses informasi rahasia militer,yang mempunyai implikasi jelas bagi keamanan nasional.mengubah informsi pada database,bahkan informasi diri anda sendiri,juga merupakan persoalan etika,terutama jika perubahan itu memiliki maksud untuk menipu

Penyebaran virus komputer juga merupakan tindakan yang tidak etis.Virus – virus ini sering menghancurkan data yang tersimpan di komputer.

HAL 119

Dalam kasus-kasus ekstreme tindakan ini bisa mengakibatkan kematian ketika catatan atau peralatan rumah sakit terkena virus, menyebabkan kehancuran finansial bagi orang yang catatannya terhapus,atau bahkan kerugian jutaan dolar bagiperusahaan,perorangan dan pembayar pajak karena seluruh pekerjaan harus diulang dari awal karena dihancurkan oleh virus.

Seringkali pelaku pembobolan tidak benar-benar bermaksud demikian,tetapi hanya iseng bermaksud untuk mengetahui kemampuan dirinya dan kemampuan komputer mereka. Meskipun demikian hacking termasuk pengguanaan komputer secara tidak etis.

6.3.3 Komputer Otonom

Kekhawatiran etika lainnya muncul akibat meningkatnya sifat otonom komputer.Otonomi mengacu pada kemampuan komputer dalam mebuat keputusan tanpa intervensi manusia. Beberaa implikasi negatif keotonoman komputer ini disebutkan dalam 2001 : A Space Oddisey karangan Arthur C Clarke,dimana komputer otonom yang bertanggungjawab menjalankan suatu pesawat ke angkasa luar Jupiter berbalik melawan manusia yang merancangnya.Tentu saja ada aplikasi-aplikasi dimana keotonoman komputer ini diperlukan. Misalnya,proses manufaktur yang memerlukan pengawasan dan dan pngendalian pada interval tertentu dapat mengambil manfaat yang besar dari sifat otonom komputer.Dalam kasus ini,keotonoman komputer memiliki dampak yang sangat kecil diluar minat pembuatnya.

Aplikasi komputer otonom lainnya tidak begitu disukai.Misalnya,pada tahun 1980,komputer digunakan secara luas untuk mengotomotisasi perdagangan di bursa efek utama di Amerika Serikat.Beberaa broker dan investor institusional menggunakan komputer yang diprogram untuk menjual saham secara otomatis dalam situasi tertentu,diantaranya ketika harga-harga saham menurun tajam.Pemograman semacam ini menyebabkan situasi yang tidak stabil. Pada saat harga-harga saham turun ,komputer secara otomatis mulai menjual saham,yang menekan harga saham lebih jauh lagi,dan menyebabkan komputer lain menjual saham,dan seterusnya sampai terjadi kehancuran pasar dalam skala yang besar.

Skenario ini sebenarnya terjadi pada 19 Oktober 1987,ketika harga rata-rata perusahaan industri di Dow Jones Industrial Average jatuh 508,poin kejatuhan sebesar 22,6% dari seluruh harga saham dipasar.Menariknya,selama kehancuran pasar saham pada bulan oktober 1929 yang terkenal dan menyebaban depresi besar,presentase kejatuhan dari pasar hanya setengah dari jumlah ini.Kehancuran jumlah saham pada tahun 1987 disebabkan secara luas

Page 10: Tugas Soft Copy Bab 6

oleh perdagangan komputer ottomatis.Sejak itulah diterapkan peraturan federal untuk membantu mencegah masalah ini terulang kembali.

Sistem komputer yang otonom juga dipertanyakan dalam wacana senjata militer.Banyak senjata militer yang tergantung pada sensor komputer dan kendali komputer.Akibat cepatnya kejadian-kejadian yang terjadi dalam perang modern,tampaknya senjata yang dapat dioperasikan secara otomatis amat dipelukan.Meskipun demikian sistem persenjataan uang dapat beroperasi

HAL 120

tanpa intervensi manusia dapat mengalami ketidakstabilan seperti yang digambarkan sebelumnya dalam kasus pasar finansial.Misalnya sensor yang tidak berfungsi dengan baik menyebabkan komputer berfikir bahwa musuh telah meningkatkan aktifitas militernya di daerah tertentu.Hal ini menyebabkan pihak kita meningkatkan kesiagaan yang diikuti dengan peningkatan aktifitas musuh,dan sebagainya.Situasi yang tidak stabil ini dapat menimbulkan konflik dan korban nyawa padahal sebenarnya tidak ada sesuatu yan terjadi.Masalah ini memprihatinkan,terutama karena implikasinya pada hilangnya nyawa manusia.Dari contoh ini jelas bahwa meskipun komputer dapat sangat meningkatkan produktivitas dan efesiensi dalam banyak bidang,tetap harus ada kendali manusia untuk mencegah terjadinya bencana.

6.3.4 kode Etik Komputer

Untuk membantu pengambilan keputusan menyangkut masalah ini dan isu-isu etika lainnya yang berhubungan dengan komputer,banyak orgnisasi telah mengembangkan kode etik dalam penggunaan komputer.Tujuan kode etik dan cara penggunaan kode etik ini sejalan dengan kode yang berhubungan dengan penggunaan komputer.Kode etik ini menjadi petunjuk pemakaian sumber daya komputer secara etis,tetapi tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk pemikiran dan penilaian moral.Meskipun demikian,kode etik itu menyediakan beberapa petunjuk mengani pemakain komputer secara benar.

APLIKASI : KASUS-KASUS

AVANTI CORP VS CADENCE ESIGN SYSTEM

Salah satu aset terenting yang dimiliki sebuah perusahaan teknologi tinggi adalah kepemilikan inteletrualitas.kepemilikan intelektrualitas meliputi penemuan-penemuan baru,cara –cara inovatif dalam mebuat produk dan peraturan komputer.Kepemilikan intelektualitas dapat dilindungi melalui hak paten dan merk dagang pemerintah federal atau hanya dengan mempertahankan ” rahasia dagang”.Perangkat lunak komputer secara perlahan dikembangkan agar dapat memenuhi skema perlindungan kepemilikan intelektualitas ini.Mula-mula perangkat lunak tidak dapat dipatenkan,dan tidak jelas pula apakah perangkat lunak dapat mendapatkan hak cipta.Baru-baru ini,hukum hak paten federal Amerika telah berubah dan mengijinkan perangkat lunak mendapat hak paten.Hak paten menberikan perlindungan atas kepemilikan intelektual dalam batas waktu tertentu,tetapi untuk mendapatkan perlindungan ini,pengembang perangkat lunak harus mengumumkan kodenya.Hal ini mempermudah para pesaingnya untuk menggunaka ide-ide dan hak paten itu dan menirunya.Cara terbaik untuk melindungi kepemilikan intelektualitas adalah tetap menjaganya sebagai rahasia dagang.

Cadence Design System adalah pemasok produk EDA (electronic design automation) terbesar.Dibandingkan produk lainnya ,produk EDA biasanya digunakan untuk mengerjakan

Page 11: Tugas Soft Copy Bab 6

perencanaan sirkuit yang terintegrasi secara rumit.Produk EDA digunakan oleh berbagai perusahaan pembuat chip komputer.Avanti Corp.Adalah perusahaan pesaing cadence dalam bidang ini.Pada bulan Desember 1995 ,kantor pusat Avanti

HAL 121digrebek oleh polisi dan agen FBI yang mencari bukti bahwa Avanti telah mencuri rahasia dagang milik Cadence dan memasukkannya dalam produk Avanti.Secara khusus,Cadence mengklaim bahwa hampir 60.000 lini kode yang dikembangkan perusahaanya dipakai oleh Avanti.Cadence juga mengajukan tuntutan sipil yang merusak reputasi Avanti.Pada tahun 1997 ,8 karyawan Avanti termasuk pimpinnan perusahaanya,dijatuhi tuntutan kriminal dalam kasus ini. Semua karyawan yang dituduh itu adalah mantan pegawai cadence.Untuk memahami implikasi kasus ini kita harus menempatkan kasus ini dalam konteks indutri teknologi tinggi Amerika. Baik Cadence maupun Avnti terletak di Silicon Valley,California.Sudah menjadi hal yang umum bagi karyawan suatu perusahaan untuk keluar dan pindah ke perusahaan pesaing di seberang jalan.Sudah menjadi hal yang umum juga bagi sekelompok karyawan perusahaan besar untuk meninggalkan perusahaan lamnaya dan bergabung dengan perusahaan baru yang bergerak dalam bidang yang sama.Kita seringkali sulit untuk menentukan garis pembagi antara keahlian dan informasi yang di dipelajari dari pekerjaan sebeumnya dan kepemilikan intelektual yang dipunyai mantan perusahaanya.

Proses hukum terus berlangsung selama beberapa tahun,termasuk keputusan pengadilan yang mengesampingkan penjualan produk Avanti yang mengandung kode komputer yang diperdebatkan ini.Kasus ini memuncak pada permohonan untuk tidak menyangkal (no contest) oleh 7 terdakwa Avanti.Suatu permohonan tidak menyangkal bukan merupakan pengakuan bersalah tapi merupakan pengumuman bahwa jika kasus itu disidangkan terdakwa tampaknya akan mengaku bersalah.5 terdakwa mendapat hukuman penjara 1-6 tahun,semua terdakwa didenda dengan tingkat denda yang bervariasi,bebrapa diantaranya didenda jutaan dolar.

6.4 Hak-Hak Profesional

Kita telah mebuat bagaimana status profesional enjiniring mencakup banyak tanggung jawab insinyur.Insinyur juga memiliki hak yang berjalan seiring dengan tanggung jawab ini.Tidak semua hak timbul akibat status profesional dalam bidang enjiniring.Ada hak individual yang tidk memperhatikan status profesional,termasuk hak privasi,hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dipilih seseorang diluar pekerjaan,hak untuk secara rasional mengajukan keberatan atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut akan hukuman,dan hak untuk melakukan proses.

Hak insinyur yang paling mendasar adalah hak kesadaran moral profesional (Martin dan Schinzinger, 2000).Hal ini mencakup hak untuk melakukan penilaian profesional dalam mencabut tanggung jawab dan kewajiban seseorang dan melakukan penilaian ini dengan cara yang beretika.Hak ini sangat mendasar bagi praktek profesional seorang insinyur.Meskipun demikian,tidak mengejutkan bila hak ini tidak selalu mudah untuk dipahami perusahaan.

HAL 122

Hak kesadaran moral profesional bisa memiliki banyak aspek. Salah satu aspek ini mungkin disebut sebagai "Hak Penolakan Berdasarkan Moral" [Mar¬tin dan Schinzinger, 2000]. Hak ini merupakan hak untuk menolak untuk terlibat dalam perilaku yang tidak etis. Secara

Page 12: Tugas Soft Copy Bab 6

sederhana, tidak ada perusahaan yang dapat meminta atau memaksa karyawannya agar melakukan sesuatu yang is anggap tidak etis dan tidak dapat diterima. Meskipun isu ini amat jelas dalam kasus di mana seorang insinyur diminta untuk memalsukan hasil pengujian atau tidak jujur tentang keamanan suatu produk, isu ini tidak terlalu jelas dalam kasus di mana insinyur menolak tugas berdasarkan prinsip etika yang tidak diyakini oleh semua orang. Misalnya, seorang insinyur diperbolehkan untuk menolak mengerjakan suatu proyek hankam atau pekerjaan yang dapat membahayakan lingkungan jika kesadaran moralnya mengatakan bahwa pekerjaan seperti itu tidak bermoral. Perusahaan seharusnya secara rasional mengakomodasi permintaan orang tersebut. Kita akan menekankan hal ini menyangkut pekerjaan hankam dalam subbab berikutnya.

6.4.1 Insinyur dan Industri Pertahanan Keamanan (Hankam)

Salah satu perusahaan yang paling banyak mempekerjakan insinyur di seluruh dunia adalah industri hankam. Hal ini tentu bukan suatu kecenderungan baru; sepanjang sejarah, banyak inovasi dalam bidang enjiniring dan ilmu pengetahuan terjadi sebagai hasil pengembangan senjata. Karena pada dasarnya, senjata dirancang untuk satu tujuan—untuk membunuh manusia— penting untuk melihat pekerjaan bidang semacam ini dalam konteks etika enjiniring dan hak insinyur.

Seorang insinyur dapat memilih untuk bekerja atau tidak bekerja dalam industri yang berhubungan dengan pertahanan keamanan dan secara etis membuktikan dirinya dalam kedua posisi tersebut. Banyak profesional enjiniring yang rasional merasa bahwa secara etika, mereka tidak dapat merancang sesuatu yang pada akhirnya akan digunakan untuk membunuh manusia lain. Walaupun mereka tidak membunuh secara langsung, perasaan ini tidak berubah. Meskipun mereka tidak menekan tombol atau tidak pernah benar-benar melihat korban pemakaian senjata, mereka masih merasa bahwa mengerjakan sistem seperti itu merupakan suatu pekerjaan yang tidak dapat diterima secara moral.

Di pihak lain, insinyur yang memiliki tanggung jawab moral yang sama merasa jenis pekerjaan ini dapat diterima secara etika. Mereka beralasan bahwa mempertahankan negara kita atau negara lain dari serangan adalah salah satu fungsi resmi pemerintah dan merupakan kehormatan bagi insinyur yang berkontribusi di dalamnya. Kedua posisi ini dapat dibenarkan dengan meng¬gunakan teori-teori moral dan teknik penyelesaian masalah etika.

Bahkan jika seorang insinyur merasa pekerjaan dalam pertahanan negara ini dapat diterima secara etika, mungkin ada beberapa penggunaan senjata atau proyek tertentu yang is anggap patut dipertanyakan. Misalnya, apakah mengerjakan sistem senjata yang tujuannya hanya untuk dijual ke negara lain merupakan sesuatu yang dapat diterima? Apakah memakai senjata untuk menjamin "kepentingan nasional" kita, seperti mempertahankan pasokan minyak luar negeri yang stabil, menjadi proyek pertahanan keamanan yang dapat diterima?

HAL 123

Mengingat isu-isu di sekitar pekerjaan dalam industri pertahanan keamanan, apa yang sebaiknya dilakukan insinyur ketika diminta mengerjakan suatu proyek persenjataan yang is anggap patut dipertanyakan? Seperti berbagai dilema etika yang telah kita bicarakan dalam buku ini, tidak ada solusi yang mudah, tetapi jawaban harus ditentukan oleh masing-masing individu setelah mempelajari nilai dan perasaan pribadi yang dimilikinya tentang etika pekerjaan pertahanan keamanan. Penting untuk menghindari pekerjaan dalam suatu proyek

Page 13: Tugas Soft Copy Bab 6

yang Anda anggap tidak etis, bahkan jika pekerjaan itu dapat meningkatkan karir Anda, atau bahkan jika pekerjaan itu hanya pekerjaan sementara. (Prinsip ini juga berlaku untuk proyek-proyek yang Anda rasa tidak aman, buruk bagi lingkungan, dan sebagainya.) Pendapat yang menyatakan bahwa pembuatan senjata adalah jenis pekerjaan bidang enjiniring yang paling krusial diperdebatkan, mengingat konsekuensinya bagi umat manusia. Karena implikasinya bagi nyawa manusia, tipe pekerjaan enjiniring ini memerlukan pemeriksaan isu etika yang jauh lebih ketat untuk menjamin partisipasi yang bertanggung jawab.

6.5 TINDAKAN MENGUNGKAP RAHASIA PERUSAHAAN (WHISTLEBLOWING)

Ada peningkatan perhatian yang diberikan pada pengungkap rahasia perusahaan selama 30 tahun terakhir, baik dalam pemerintahan maupun industri swasta. Tindakan itu adalah suatu tindakan yang dilakukan karyawan untuk meng¬informasikan kepada publik atau manajemen yang lebih tinggi tentang perilaku tidak etis atau ilegal yang dilakukan perusahaannya atau atasannya. Ada banyak laporan surat kabar tentang kasus-kasus di mana seorang karyawan suatu perusahaan mengakui kesalahan perusahaannya kepada media atau di mana seorang pegawai pemerintah membuka kesalahan atau kecurangan yang terjadi. Dalam subbab ini, kita akan mempelajari aspek etika dari tindakan mengungkap rahasia perusahaan dan membicarakan kapan tindakan itu dibenarkan dan kapan tidak dibenarkan. Kita juga akan melihat apa yang dapat dilakukan perusahaan atau badan pemerintah untuk mengurangi tindakan karyawan yang drastis ini.

Tindakan mengungkap rahasia perusahaan dimasukkan dalam bab tentang hak dan tanggung jawab ini karena tindakan ini menarik garis di antara keduanya. Menurut kode etik enjiniring bidang enjiniring profesional, insinyur mempunyai kewajiban untuk melindungi kesehatan dan keselamatan umum, jadi dalam banyak kasus, seorang insinyur didorong untuk mengungkap tindakan atau proyek yang membahayakan nilai-nilai ini. Insinyur juga mempunyai hak profesional untuk mengungkap kesalahan dalam organisasi mereka dan meng¬harapkan dapat melihat diambilnya tindakan yang tepat.

6.5.1 Jenis-jenis Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan

Kita akan memulai diskusi kita tentang tindakan mengungkap rahasia perusahaan dengan melihat bentuk-bentuknya yang berbeda-beda. Perbedaan sering dibuat antara tindakan pengungkapan rahasia perusahaan internal dan eksternal. Tindakan pengungkapan rahasia perusahaan internal terjadi ketika seorang

HAL 124

karyawan pergi menemui kepala atasan langsungnya untuk melaporkan masalah ke tingkat manajemen yang lebih tinggi. Atau, semua tingkat manajemen dilewati, dan karyawan itu langsung menemui presiden perusahaan atau dewan direktur. Meskipun tindakan ini dilakukan, si pengungkap tetap berada dalam perusahaan atau organisasi. Tindakan pengungkapan ekstemal terjadi ketika karyawan pergi ke luar perusahaan dan melaporkan kesalahan perusahaannya pada surat kabar atau otoritas penegak hukum. Semua jenis tindakan pengung¬kapan rahasia perusahaan ini tampaknya dianggap sebagai ketidaksetiaan. Meskipun demikian, tindakan internal sering dianggap kurang serius bila di¬bandingkan dengan tindakan eksternal.

Page 14: Tugas Soft Copy Bab 6

Ada pula perbedaan antara tindakan pengungkapan rahasia perusahaan yang diketahui siapa pelakunya dan yang anonim. Pengungkapan anonim terjadi bila sang pengungkap menolak menyebutkan namanya ketika membuat tuduhan. Tuduhan ini mungkin berbentuk memo tanpa nama yang diberikan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi (seperti dalam kasus BART yang akan dibicarakan nanti) atau telepon dari seseorang yang tidak menyebutkan namanya kepada polisi. Karyawan mungkin juga berbicara pada media berita tetapi menolak namanya dicantumkan sebagai narasumber pengakuan itu. Di lain pihak, pengungkap yang diketahui namanya terjadi ketika karyawan mencantumkan namanya di belakang tuduhan yang diajukannya dan bersedia menghadapi penyelidikan yarigakan terjadi akibat tuduhannya itu.

Pengungkapan rahasia perusahaan bisa dianggap sangat buruk dari sudur Pandang perusahaan karena tindakan ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan, ketidakharmonisan, dan ketidakstabilan bagi karyawan yang seharusnya bekerja sama. Situasinya dapat dianalogikan dengan olahraga. Jika tipe tindakan peng¬ungkapan rahasia perusahaan yang kita bicarakan di sini dilakukan selama suatu pertandingan sepakbola berlangsung, bukan wasit yang menghentikan pertan¬dingan karena pelanggaran peraturan. Tetapi, salah sate anggota tim Anda sendiri yang menghentikan pertandingan dan mengakibatkan tim Anda di¬hukum. Dalam olah raga, ripe tindakan meniup peluit seperti ini tampak seperti pengkhianatan, meskipun mungkin tindakan itu adalah tindakan yang "fair." Sama dengan bisnis, tindakan mengungkap rahasia perusahaan dianggap sebagai tindakan pengkh ianatan terhadap perusahaan dan rekan kerja.

HAL 125

6.5.2 Kapan Tindakan Mengungkap Rahasia

Perusahaan Harus Dilakukan?

Sepanjang kehidupan profesional Anda, mungkin Anda telah melalui beberapa kasus kesalahan. Bagaimana Anda tahu saat yang tepat untuk mengungkap rahasia perusahaan? Kita akan mulai menjawab pertanyaan ini dengan pertama¬tama melihat kapan Anda boleh dan kemudian melihat kapan Anda harus melakukannya. Tindakan mengungkapkan rahasia perusahaan ini harus dilakukan jika keempat kondisi berikut ini terpenuhi [Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000]:

1. Kebutuhan. Harus ada bahaya jelas dan penting yang dapat dihindari dengan tindakan ini. Dalam memutuskan apakah akan mengumumkan ke publik atau tidak, karyawan harus mempunyai kepekaan proporsi. Anda tidak perlu mengungkap rahasia perusahaan untuk semua masalah, tetapi hanya untuk masalah-masalah yang sangat penting. Tentu saja, jika ada pola tentang berbagai hal kecil yang sedang terjadi, semua ini dapat terkumpul dan menimbulkan masalah besar dan penting yang memerlukan tindakan ini. Misalnya, jika sebuah kecelakaan terjadi di perusahaan Anda, dan mengakibatkan terbuangnya sejumlah kecil senyawa beracun ke aliran air di dekat perusahaan yang segera dibersih¬kan, insiden ini mungkin tidak perlu diumumkan keluar. Meskipun demikian, jika kejadian ini sering terjadi dan tidak ada tindakan perusahaan untuk memperbaiki masalah ini selain usaha berulang-ulang karyawan untuk memperbaiki masalah, maka mungkin situasi ini cukup serius untuk diberi peringatan dengan tindakan pengungkapan rahasia perusahaan yang ekstrem.

2. Kejelasan. Sang pengungkap harus berada dalam posisi yang sangat jelas untuk melaporkan masalah ini. Rumor saja tidak cukup. Penge-tahuan langsung sangat penting

Page 15: Tugas Soft Copy Bab 6

untuk membuat kasus pengungkapan kesalahan ini efektif. Poin ini juga menekankan bahwa sang pengungkap harus mempunyai keahlian yang cukup dalam bidangnya untuk membuat penilaian situasi yang realistis. Kondisi ini didasarkan pada klausa dalam beberapa kode etik yang mengharuskan seorang insinyur untuk tidak melakukan pekerjaan di luar bidang keahliannya. Prinsip yang sama diterapkan untuk membuat penilaian tentang apakah suatu kesalahan sedang terjadi.

3. Kemampuan. Sang pengungkap harus memiliki kesempatan sukses yang cukup besar dalam menghentikan suatu kegiatan berbahaya. Anda tidak diwajibkan membahayakan karir Anda dan keamanan finansial keluarga Anda jika Anda tidak dapat menekuni kasus ini sampai selesai atau Anda tidak merasa bahwa Anda memiliki akses pada jalur yang tepat untuk menjamin bahwa situasi ini akan terselesaikan.

Sumber terakhir. Tindakan pengungkapan kesalahan hanya harus dilakukan bila tidak ada orang lain yang lebih mampu atau lebih jelas untuk melakukan tindakan ini dan jika Anda merasa bahwa semua jalur tindakan lain di dalam konteks organisasi telah ditempuh atau ditutup.

Keempat kondisi ini memberitahu kita kapan tindakan mengungkap kesalahan dapat diterima secara moral. Tetapi kapan seorang insinyur secara moral wajib melakukannya? Mungkin ada situasi di mana Anda menyadari telah terjadi kesalahan dan keempat kondisi yang dibica.rakan di atas terpenuhi. Dalam kasus ini, rahasia perusahaan boleh diungkapkan jika Anda merasa bahwa masalah itu cukup penting. Anda hanya wajib mengungkap rahasia perusahaan jika ada bahaya besar yang dapat membahayakan seseorang jika kegiatan itu terus berlangsung dan keempat kondisi itu terpenuhi. Sejumlah besar introspeksi dan refleksi diperlukan sebelum tindakan yang keras ini Anda lakukan.