Upload
nurus-sakinah
View
218
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknologi pangan
Citation preview
PENGARUH ULANGAN DALAM PROSES MENGGORENG
TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK BERBAGAI JENIS TAHU
(TAHU SUKUN, TAHU BETEK, DAN TAHU BANYUWANGI)
MENGGUNAKAN METODE DUO-TRIO TEST
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan yang Dibimbing
oleh Ir. Astutik Pudji Rahaju, M.Si.
Oleh :
Kelompok 7 / II A
1. Arindra Nirbaya (0903000044)
2. Evi Dwi Cahyaningtyas (0903000058)
3. Novia Ayu (0903000072)
4. Nur Maulidiyah (0903000027)
5. Nurus Sakinah (0903000029)
6. Regina Mitasari (0903000085)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MALANG
2011
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan proposal Teknologi Pangan
“Pengaruh Ulangan Dalam Proses Menggoreng Terhadap Mutu
Organoleptik Berbagai Jenis Tahu” dengan baik dan lancar. Dengan selesainya
proposal ini, kami berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kelompok
kami khususnya dan semua yang membaca umumnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih terutama kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan kepada dosen pembimbing mata kuliah Teknologi Pangan yang telah
menuntun penyusunan dalam pembuatan proposal ini. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam
penyempurnaan penyusun ini, serta tidak lupa penyusun mengucapkan terima
kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam peroses pembuatan
proposal ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penyusun harapkan. Semoga apa yang telah disusun dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, April 2011
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................II
DAFTAR TABEL................................................................................................III
DAFTAR DIAGRAM..........................................................................................IV
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 3
1.3 TUJUAN 3
1.4 MANFAAT 4
BAB II METODE PENELITIAN.........................................................................5
2.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN 5
2.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 5
2.3 ALAT DAN BAHAN5
2.4 PROSEDUR PENGOLAHAN 6
2.5 TEKNIK PENGOLAHAN DATA 7
2.6 RENCANA BIAYA DAN ANGGARAN 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
LAMPIRAN 1.........................................................................................................9
LAMPIRAN 2.......................................................................................................12
Lampiran 3...........................................................................................................13
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Standar Mutu Minyak Goreng Berdasarkan SNI - 3741- 1995……..2
Tabel 2.1.1 Kebutuhan alat dan bahan praktikum……………………………....5
Tabel 2.3.2 Anggaran dana praktikum................................................................7
iii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1.1 Prosedur pengolahan…………………………………………….6
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengajuan Panelis................................................................. 10
Lampiran 2. Form Pengisian Uji Duo-Trio......................................................... 9
Lampiran 3. Nama Panelis.................................................................................. 11
v
BAB I
PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organic.
(Wikipedia, 2010). A. Buckle (1987) menyebutkan bahwa minyak adalah
bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Minyak yang digunakan dalam makanan sebagian besar adalah
trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai asam lemak.
Komponen-komponen lain yang mungkin terdapat dalam minyak meliputi
fosfolipid, sterol, vitamin dan zat warna yang terlarut dalam minyak
seperti klorofil dan karotenoid. Peran minyak dalam makanan manusia
dapat merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh, dapat
bersifat psikologis dengan meningkatkan nafsu makan, dan membantu
memperbaiki tekstur dari bahan pangan yang diolah.
Minyak goreng merupakan minyak yang digunakan sebagai media
untuk menggoreng. Minyak (oil) pada suhu ruang berwujud zat cair,
sedangkan lemak pada suhu ruang berwujud padat. Minyak dan lemak
merupakan inggridient pangan yang penting. Minyak pangan sebagian
besar berasal dari tumbuhan. Minyak dapat berasal dari hewan seperti
minyak ikan, tallow (minyak dari sapi) dan lard (minyak dari babi).
Kelebihannya minyak yang berasal dari hewan adalah lebih setabil
terhadap pemanasan, dikarenakan banyak mengandung asam lemak jenuh.
Minyak yang berasal dari tumbuhan dapat berasal dari kelapa, sawit,
kedelai, kacang tanah, jagung dll. Minyak yang berasal dari tumbuhan
kaya akan asam lemak tidak jenuh seperti linoleat, linolenat dan
arakidonat. Asam lemak tidak jenuh dapat mencegah terjadinya
arterosclerosis (penyempitan pembuluh darah).
Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging
buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Sebagaimana
1
minyak nabati lainnya minyak kelapa merupakan senyawa trigliserida yang
tersusun atas berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam
lemak jenuh(Ketaren, 1986). Disamping itu, minyak kelapa kaya akan asam
lemak berantai sedang (C8 – C14), khususnya asam laurat dan asam meristat.
Adanya asam lemak rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi
membuat minyak kelapa mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap
beberapa senyawaan yang berbahaya di dalam tubuh manusia(MAPI, 2006).
Adapun kriteria minyak yang aman dikonsumsi manusia menurut standar
nasional terdapat dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Standar Mutu Minyak Goreng Berdasarkan SNI - 3741- 1995
No Kriteria Persyaratan
1 Bau dan Rasa Normal
2 Warna Muda Jernih
3 Kadar Air max 0,3%
4 Berat Jenis 0,900 g/liter
5 Asam lemak bebas Max 0,3%
6 Bilangan Peroksida Max 2 Meg/Kg
7 Bilangan Iod 45 - 46
8 Bilanagan Penyabunan 196 - 206
9 Index Bias 1,448 - 1,450
10 Cemaran LogamMax 0,1 mg/kg kecuali
seng
Pemanfaatan minyak goreng sebagai media penghantar panas, sering
kali banyak orang yang belum tahu cara menggunakan minyak goreng
2
dengan baik dan benar. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh
para peneliti, yang membuktikan dampak negatif dari minyak goreng yang
berulang kali dipakai sampai warnanya hitam kecoklatan. Tidak hanya
pedagang-pedagang kaki lima yang sering menggunakan minyak goreng
secara berulang, bahkan dalam dapur keluargapun sering tanpa sadar kita
menggunakan minyak goreng secara berulang dengan alasan
penghematan. Minyak goreng yang sudah berulangkali dipanaskan akan
rusak dan disebut jelantah.
Dalam proposal ini kita akan membahas mengenai pengulangan
minyak goreng terhadap mutu organoleptik terhadap berbagai jenis tahu.
Selama proses penggorengan, pasti digunakan suhu yang sangat tinggi
>160oC. Dalam suhu ini asam lemak tidak jenuh akan mengalami oksidasi,
dan kemungkinan akan terjadinya disposisi bentuk geometri asam lemak
tidak jenuh (ikatan rangkap) yang tadinya berbentuk sis akan menjadi
trans).
2 RUMUSAN MASALAH
Apakah ada pengaruh ulangan dalam proses menggoreng terhadap
mutu organoleptik berbagai jenis tahu?
3 TUJUAN
3.1.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh ulangan dalam proses menggoreng
terhadap mutu organoleptik berbagai jenis tahu.
3
3.1.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengetahui rasa tahu yang digoreng dengan
berbagai tingkat ulangan menggoreng.
2. Mahasiswa mampu mengetahui warna tahu yang digoreng dengan
berbagai tingkat ulangan menggoreng.
3. Mahasiswa mampu mengetahui aroma tahu yang digoreng dengan
berbagai tingkat ulangan menggoreng.
4. Mahasiswa mampu mengetahui tekstur tahu yang digoreng dengan
berbagai tingkat ulangan menggoreng.
4 MANFAAT
Dengan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu mengetahui
perbedaan mutu organoleptik berbagai jenis tahu yang digoreng dengan
berbagai ulangan, sehingga mahasiswa mampu melakukan teknik
menggoreng tahu yang benar.
4
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen yang
melibatkan unsur randomisasi panelis.
2.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, 28 april 2011 di
Laboratotium Pangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jalan Ijen
Nomor 77 C Malang.
2.3 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1.1 Kebutuhan alat dan bahan praktikum
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Kompor gas 2Tahu sukun
(5x2x1) cm45
Panci besar 3Tahu betek
(5x2x1) cm45
Spatula 3Tahu banyuwangi
(5x2x1) cm45
Baskom 10 Minyak goreng Bimoli 6 Liter
Kertas saring 9 Air mineral gelas 1 kardus
Serokan 3
Piring plastik 9
5
Pisau 5
Talenan 3
Plastik mika 135
2.4 PROSEDUR PENGOLAHAN
Diagram 2.1.1 Prosedur pengolahan
Keterangan :
- Panelis agak terlatih (15-25 orang) yang di ambil dari mahasiswa kelas
2A jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang) untuk mengamati adanya
perbedaan mutu organoleptik (warna, aroma,rasa,tekstur)
6
Minyak dituang ke dalam penggorengan sebanyak 0,5 liter
Kompor dinyalakan dan menunggu hingga suhu minyak ± 1500C
Tahu dimasukkan dengan masing-masing
kelompok perlakuan sebanyak 1 potong
Tahu digoreng selama ± 10 menit (hingga matang)
tahu yang sudah matang ditiriskan
dengan serokan hingga terlihat kering
tahu diletakkan ke masing-masing piring yang sudah berlabel.
diujikan kepada panelis
Tahu disiapkan dengan ukuran (5x2x1) cm
- Kemudian panelis mulai mencicipi masing-masing sampel, setiap satu
kali sampel yang dicicipi harus diselingi dengan air agar tidak terjadi bias
dalam menilai mutu organoleptik dari makanan tersebut.
- Panelis mencatat hasil uji organoleptik pada form yang telah disediakan.
2.5 TEKNIK PENGOLAHAN DATA
A. Data yang telah terkumpul akan diolah dengan menggunakan Uji Duo-Trio
Test untuk mengetahui adanya perbedaan diantara taraf perlakuan,
selanjutnya akan diolah dengan uju Friedman untuk mengetahui taraf
perlakuan mana saja yang berbeda. Untuk mempermudah analisis data akan
dibantu dengan Program Komputer Statistik SPSS.
B. Dalam praktikum ini panelis yang digunakan adalah jenis panelis yang
agak terlatih sebanyak 15 orang yang berasal dari mahasiswa dan mahasiswi
Poltekkes Kemenkes Malang tingkat.
2.6 RENCANA BIAYA DAN ANGGARAN
Tabel 2.3.2 Anggaran dana praktikum
Alat dan bahan Satuan/unit Harga satuan Jumlah
Plastik mika 150 buah Rp 100,00 Rp 15.000,00
Tahu betek 55 potong - Rp 25.000,00
Tahu sukun 55 potong - Rp 25.000,00
Tahu banyuwangi 55 potong - Rp 25.000,00
Minyak goreng
Bimoli
6 liter Rp 12.500,00 Rp 75.000,00
Air mineral gelas 1 kardus Rp 500,00 Rp 15.000,00
Total Rp 180.000,00
7
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, dkk. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press
Koswara, Soetrisno. 2011. Mengawetkan Tahu Tanpa Formalin. Bogor:
departemen ITP IPB
MAPI, 2006.
8
Lampiran 1
Formulir Penilaian Organoleptik
Uji Duo Trio
Nama Panelis : .................................................................
Nama Produk : .................................................................
Tanggal Pengujian : .................................................................
Petunjuk :
Dihadapan saudara disajikan 3 sampel tahu goreng yang terdiri dari 1
sampel standar dan 2 sampel yang akan diuji. Kenalilah terlebih dahulu sampel
standar, selanjutnya tentukan sampel produk mana yang mempunyai keempukan,
keempukan gigit, dan rasa yang sama dengan standar. Berilah tanda ( ) di
bawah kode sampel yang saudara nyatakan sama dengan standar pada formulir
organoleptik ini.
Sifat OrganoleptikKode Sampel
931 853
Warna
Rasa
9
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
931 186
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
853 186
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
141 651
Warna
Rasa
Tekstur
10
Sifat OrganoleptikKode Sampel
141 165
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
651 165
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
284 357
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
284 726
11
Warna
Rasa
Tekstur
Sifat OrganoleptikKode Sampel
357 726
Warna
Rasa
Tekstur
Lampiran 2
Kepada
Yth. Bpk/Ibu..............
di
Tempat
Dengan Hormat,
12
Dengan ini kami mengharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk
berkenan menjadi panelis dalam praktikum Uji Organoleptik menggunakan
metode duo-trio test yang dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 28 April 2011
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Laboratorium Teknologi Pangan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang Jurusan Gizi
Demikian surat permohonan ini, atas perhatian dan kesediaannya kami
sampaikan terima kasih.
Hormat Kami,
Peneliti
Lampiran 3
Daftar para panelis :
1. Melinda
2. Litha
3. Pulung
4. Irma
13
5. Shinta
6. Maula
7. Rizkha
8. Ovi
9. Rizka
10. Anke
11. Endah
12. Inda
13. Noviyanti
14. Ardisya
15. Garnish
14