Upload
rosi-retnowati
View
53
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS TERSTRUKTUR
AGROKLIMATOLOGI
PERANAN AGROKLIMATOLOGI BAGI TANAMAN (MANGGA)
OLEH
Nama : Rosi Retnowati
NIM : A1L011003
Prodi : Agroteknologi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
PENDAHULUAN
Pada kenyataannya di alam ini unsur-unsur iklim tidak mampu untuk berdiri sendiri tetapi
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Meskipun pola perilaku iklim di bumi cukup rumit,
tetapi ada kecenderungan bahwa karakteristik dan pola tertentu dari unsur-unsur iklim di
berbagai daerah yang letaknya saling berjauhan sekalipun, menunjukkan perilaku yang serupa
apabila faktor utamanya sama. Faktor utama tersebut dapat berupa salah satu unsur iklim
(pengendali) atau letak geografisnya. Keadaan iklim tiap wilayah seperti daerah dingin, panas,
gurun, hutan tropis, dll ternyata tersebar di berbagai tempat.
Perubahan iklim global merupakan salah satu ancaman terbesar yang akan datang. Kita
telah mengetahui apa yang menyebabkannya yaitu akibat ulah manusia sendiri yang terus
menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan
gas bumi.Kita sudah mengetahui dan menyaksikan sebagian dari akibat pemanasan global yaitu
mencairnya es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan,
penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, gelombang badai besar dan masih
banyak dampak negative lainnya. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak
paling besar yakni negara pesisir pantai, negara kepulauan, dan daerah negara yang kurang
berkembang seperti Asia Tenggara termasuk Indonesia sendiri.
Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir
dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi juga minyak
bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju kearah
meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga
mematikan. Hanya dengan langkah pengurangan emisi gas rumah kaca yang sistematis dan
radikal yang dapat mencegah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih
parah kepada ekosistem dunia dan penduduk yang tinggal didalamnya.
PEMBAHASAN
Agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam gatra iklim yang
berhubungan dengan bidang pertanian. Klimatologi terapan yang membahas aspek-aspek yang
berhubungan dengan pertania. Agroklimatologi sangat berhubungan erat dengan iklim.
Unsur-unsur iklim antara lain:
A. Suhu atau temperatur udara
Suhu atau temperatur udara ditentukan oleh dua faktor yaitu :
1. Sudut datangnya sinar matahari
Sudut datangnya sinar matahari sangat menentukan panasnya sinar suhi
dipermukaan bumi. Jika sinar matahari tegak lurus dengan dengan permukaan bumi
maka suhu udara dipermukaan bumi akan mendapatkan pemanasan yang maksimal.
Sedangkan jika arah datangnya matahari itu condong maka pemanasan permukaan
bumi akan tidak masimal.
2. Lamanya penyinaran
Lamanya penyinaran permukaan bumi juga mempengaruhi suhu dipermukaan
bumi. Lama penyinaran itu juga tergantung pada letak suatu wilayah. Contoh :
3. Ketinggian tempat
Faktor ini juga sangat mempengaruhi suhu udara. Karna semakin tinggi di atas
permukaan laut semakin rendah suhu udaranya. Penurunan suhu udara setiap 100
meter yaitu berkurang 0,5°-0,6°c. sedangkan suhu udara diatas permukaan laut 26°c.
4. Jarak suatu tempat ke laut
Wilayah laut lebih cenderung untuk menerima panas sedangan lebih sulit untuk
melepaskan panas. Dengan demikian suatu daerah yang lebih dekat dengan lautan
maka suhu udaranya lebih panas dibanding dengan daerah yang jauh dari lautan.
5. Banyak sedikitnya awan
Semakin banyak awan maka semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi.
Pemanasan permukaan bumi ada yang secara langsung ada juga pemanasan
permukaan bumi secara tidak langsung. Pemanasan bumi secara tidak langsung
yaitu :
a. Konduksi
Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan
panas antara dua benda yang bersentuhan.
b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.
c. Adveksi
Adveksi adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.
d. Turbelensi
Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah
di tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.
B. Tekanan udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan
udara. Udara yang menyelubungi bumi ini adalah dan mempunyai massa. Alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer sedangkan alat yang bias
mencatat sendiri disebut barograph.
C. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari dari tekanan tinggi ketekanan rendah
kecepatan angin dapat dihitung dengan ada beberapa factor, hal yang harus diperhatikan
dalam mengamati angin antara lain :
a. Kecepatan angin
b. Kekuatan angin
c. Arah angin
Macam-macam angin
a. Angin tetap
Angin tetep adalah angin yang arah tiupanya selalu sama sepanjang tahun.
Contohnya :
Angin pasat
Angin anti pasat
Angin barat
Angin timur
b. Angin periodik
Angin periodik dibagi menjadi dua :
Angin periodik setengah harian, meliputi : angin darat, angin laut, angin lembah, dan
angin gunung.
Angin periodik setengah tahunan/angin muson.
Angin lokal
Angin local adalah angin yang bertiup didaerah tertentu saja, antara lain :
Angin terjun (fohn)
Angin siklon dan angin anti siklon
D. Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
Kelembaban udara dibedakan atas :
1. Kelembaban spesifik yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam 1 kilogram
udara.
2. Kelembaban absolute yaitu densitas uap airsebanyak 12 gram.
3. Kelembaban relative/nisbi yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang ada secara
nyata dengan jumlah uapair maksimum yang mampu dikan dung oleh setiap unit
volume udara dalam suhu yang sama.
E. Hujan
Hujan adalah peristiwa jauhnya titik-titik air dari udara yang sudah terlalu berat
kandungan airnya.
Berdasarkan besar kecilnya dan banyak sedikitnya titik air hujan dibedakan menjadi:
Hujan halus, yaitu hujan yang titik-titik airnya sangat halus.
Hujan rintik-rintik, yaitu hujan yang titik-titiknya haul dan dalam jumlah banyak.
Hujan sebenarnya, yaitu hujan yang titik-titik airnya berjari-jari 0,3-3mm dan jatuh
dengan kecepatan 3m/detik.
Hujan lebat, yaitu hujan yang turun sangat kuat, dan titik-titik airnya berdiameter ± 7
mm.
Berdasarkan proses terjadinya hujan dapat dibedakan menjadi :
Hujan zenithal
Hujan zenithal terjadi saat matahari pada titik zenith, terjadi di daerah
khatulistiwa
Hujan orografis
Hujan orografis hujan yang terjadi karena angin yang membawa uap air ke arah
puncak gunung sehingga suhu udara turun dan terjadi proses kondensasi.
Hujan frontal
Hunjan frontal terjadi akibat pertemuan antara pertemuan antara pertemuan masa
udara panas yang membawa uap air dengan masa udara yang dingin.
Hujan siklon
Hujan siklon terjadi karena udara panas yang naik mengikuti perputaran angin
siklon, temperaturnya menjadi dingin, udara menjadi jenuh.
Hujan muson
Hujan muson terjadi karena diperngaruhi oleh tiupan angin muson.
Perubahan unsur-unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara
nyata, perubahan iklim global tidak terjadinya seketika, laju perubahannya lebih cepat
dibandingkan perubahan iklim secara alami, perubahan iklim global disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. Gas rumah kaca meliputi gas-gas meliputi gas-gas
karbondioksia (CO2) Chloro Fluoro Carbon (CFC), Methana (CH4), Ozon (O3), dan Nitrogen
Oksida (NOX).Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca, yaitu melewatka radiasi matahari
ke permukaan bumi, tetapi menahan radiasi bumi agar tidak lepas ke angkasa.
Dalam jumlah tertentu gas rumah kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu dibumi sehingga
tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah. Jika jumlah radiasi Matahari yang terperangkap di dalam
atmosfer bumi berlebihan maka atmosfer dan permukaan bumi akan semakin panas atau suhu
meningkat, meningkatnya suhu udara karena perubahan iklim global sering disebut pemanasan
global.Apabila perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya gasrumah kaca,
meningkatnya gas rumah kaca pada saat itu tuntunan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
semakin tinggi.
Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu sektor
yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. Pertama, perubahan
iklim akan berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin singkatnya musim hujan namun
dengan curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran.
Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang
berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin.
Kedua, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat yang mampu
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman. Serangan hama
dan penyakit tanaman padi di beberapa tempat mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Ketiga, menurunnya kesejahteraan ekonomi petani. Dua hal diatas jelas
merugikan petani dan sektor pertanian karena akan semakin menyusutkan dan menurunkan hasil
pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani
bergantung pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi.
Dampak perubahan iklim terhadap pertanian, diperkirakan produktivitas pertanian di
daerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara 1-2 o C
sehingga meningkatkan risiko bencana kelaparan. Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir
diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi lokal, terutama pada sektor
penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis. Terjadinya perubahan musim di mana musim
kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan
kebakaran hutan. Terjadinya pergeseran musim dan perubahan pola hujan, akibatnya Indonesia
harus mengimpor beras. Pada tahun 1991, Indonesia mengimpor sebesar 600 ribu ton beras dan
tahun 1994 jumlah beras yang diimpor lebih dari satu juta ton (KLH, 1998). Adaptasi bisa
dilakukan dengan menciptakan bibit unggul atau mengubah waktu tanam. Peningkatan suhu
regional juga akan memberikan dampak negatif kepada penyebaran dan reproduksi ikan.
Dampak perubahan iklim juga dapat berpengaruh pada tanaman budidaya , misalnya
tanaman mangga.
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifrea spp.
Syarat tumbuh tanaman mangga :
1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3
bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah
basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah
jika bunga muncul pada saat hujan.
2. Media Tanam
a. Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan
lempung dalam jumlah yang seimbang.
b. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah
sebaiknya dikapur dengan dolomit.
3. Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500
m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di
dataran tinggi.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman mangga dipengaruhi oleh iklim mikro. Iklim
mikro merupakan bagian dari agroklimatologi. Iklim mikro adalah faktor-faktor kondisi iklim
setempat yang memberikan pengaruh langsung terhadap kenikmatan (fisik) dan kenyamanan
(rasa) pemakai di sebuah ruang bangunan. Sedangkan iklim makro adalah kondisi iklim pada
suatu daerah tertentu yang meliputi area yang lebih besar dan mempengaruhi iklim mikro. Iklim
makro dipengaruhi oleh lintasan matahari, posisi dan model geografis, yang mengakibatkan
pengaruh pada cahaya matahari dan pembayangan serta hal-hal lain pada kawasan tersebut,
misalnya radiasi panas, pergerakan udara, curah hujan, kelembaban udara, dan temperatur udara.
Dengan syarat tumbuh tanaman mangga yang sudah dijelaskan, maka pengaruh iklim
atau cuaca yang terjadi sangat mempengaruhi. Dengan mengetahui agroklimatologi secara baik
dan keseluruhan, maka dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai masa
menanam, dapat menentukan cara pola tanam, keadaan umum lahan, pemetaan komoditas dan
kapan tanaman dapat mulai dapat dipanen. Segala hal yang terjadi dalam lingkungan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tiap tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman mangga juga dipengaruhi oleh iklim mikro. Tetapi dengan segala perubahan yang
terjadi pada bumi ini, maka berpengaruh pula pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman
mangga.
DAFTAR PUSTAKA
Daljuni, 1986. Pokok-Pokok Klimatologi. Alumni Bandung. Bandung.
Ferdi. 2010. Dampak Perubahan Iklim. http://www.perubahaniklim.net. Diakses pada 25
Oktober 2012
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya, Bogor.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Agroklimatologi. Jakarta. Bina Aksara.
Rama. 2010. Dampak Perubahan Iklim Bagi Petani. http://kaumbiasa.com. Diakses pada
25 Oktober 2012
TT. Glen & HH. Lyle. 1995. Pengantar Iklim. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Wuryatno, Indro. 1999. Klimatologi Dasar. UNS Press. Surakarta.