17
TUGAS TERSTRUKTUR DASAR-DASAR AGRONOMI PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN KHUSUS TANAMAN PAPRIKA (Capsicum annum var. grossum) Nama : Rosi Retnowati NIM : A1L011003 Prodi : Agroteknologi A KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

TUGAS TERSTRUKTUR

DASAR-DASAR AGRONOMI

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN KHUSUS TANAMAN PAPRIKA

(Capsicum annum var. grossum)

Nama : Rosi Retnowati

NIM : A1L011003

Prodi : Agroteknologi A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2012

Page 2: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

PENDAHULUAN

Tanaman cabai pada umumnya mempunyai rasa pedas, namun paprika

merupakan salah satu varietas cabai yang tidak mempunyai rasa yang pedas.

Cabai manis (Capsicum annum var. grossum) atau paprika merupakan tanaman

hortikultura yang baru dikenal di Indonesia. Umumnya paprika dipakai untuk

penyedap masakan luar negeri seperti cah paprika daging sapi, paprika campur

sosis, udang jeroan, atau disiram saos keju, paprika segar bisa juga dijadikan

salad. Dengan meningkatnya kebutuhan paprika dan pasar yang jelas maka

diperlukan pengembangannya.

Paprika bisa dikatakan sebagai komoditi sayuran kelas menengah atas.

Karena yang paling sering mengkonsumsi adalah restoran-restoran mewah dan

hotel-hotel berbintang yang menghidangkan masakan berbahan baku paprika. 

Paprika belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat didalam negri karena

belum memasyarakatnya buah paprika dan masih sedikit jenis masakan-masakan

khas Indonesia yang menggunakan buah paprika disamping itu masih tergolong

mahal dibanding dengan cabe besar biasa.

Paprika terus meningkat permintaannya terutama dari para pemasok hotel,

restoran, catering dan pasar swalayan di kota-kota besar yang masih merasa

kekurangan suplai. Berkembangnya sektor pariwisata membuat hotel dan restoran

besar menjadi semakin bertambah dan banyaknya pengunjung luar negeri yang

rata-rata makanan mereka menggunakan paprika. 

Paprika merupakan komoditi berprospek cerah karena peluang pasarnya

masih luas dan harganya pun cukup tinggi dibandingkan komoditi sayuran yang

lain. Hal ini dikarenakan petani yang mengupayakan paprika masih sangat sedikit

jumlahnya. Dalam luasan 1 hektar bisa dihasilkan 5 s/d 10 ton paprika. Paprika

dapat dijadikan sebagai satu peluang usaha yang menguntungkan.

Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam pada

daerah dengan ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut).

Page 3: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Di Indonesia, tanaman ini banyak diusahakan di daerah seperti Brastagi,

Lembang, Cipanas, Bandung, Dieng, dan Purwokerto. Walaupun jika

dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain, permintaan paprika lebih

kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan permintaan pasar

yang terus meningkat. Dan lagi kelebihan dari budidaya paprika bisa memberi

keuntungan yang lebih besar daripada budidaya sayuran lain dengan lahan sempit.

Page 4: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

PEMBAHASAN

Paprika termasuk tanaman semusim yang dapat tumbuh di dataran tinggi

dengan ketinggian 700 – 1.000 dpl dengan kelembapan udara berkisar 80%.

Tanaman paprika dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir.

Paprika hanya bagus ditanam didaerah dingin, yakni dibawah 30˚C ( antara 15 –

25˚C ) ataupun dataran tinggi yang kelembabannya rendah dibawah 70 %. Karena

pada suhu tinggi atau pada dataran rendah menyebabkan peningkatan serangan

hama dan penyakit. Daerah-daerah yang bisa ditanami paprika yakni Jawa Barat

( Lembang, Ciwidey, Cisarua-Puncak, Pengalengan, Cikajang-Garut selatan),

Jawa Tengah ( Peg. Dieng ) Jawa Timur ( Malang & Bromo ), Sumatera ( Curup

Bengkulu, Brastagi, Gunung Kerinci, Bukit Tinggi ), Bali ( Bedugul ), NTT

( Ruteng, Bajawa ) dan NTB ( Pulau Lombok ). Jika menanam di daerah

perkotaan yang suhunya tinggi dapat ditanam didalam green House dan diberikan

fasilitas AC untuk membuat suhu rendah.

Paprika merupakan tanaman yang sensitive terhadap alam, oleh karena itu

tanaman ini tidak boleh terkena air hujan, karena bisa menyebabkan terjadinya

busuk batang dan buah. Maka budidaya paprika yang paling pas dan cocok untuk

hasil yang maksimal adalah dengan menggunakan Green House( GH ) dengan

system hidroponik.

Untuk GH yang paling ekonomis, adalah GH yang terbuat dari plastik UV.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya digunakan dengan derajat

keasaman ( ph ) media tanam sebesar 5,8 ( 5,5-6,5) yang bisa diukur dengan alat

PH meter. Media yang digunakan adalah arang sekam ( tanpa tanah ) penyiraman

dan pemberian pupuk diberikan berupa larutan encer yang tingkat konsentrasinya

( kepekatan ) terkendali. Pupuk yang digunakan adalah larutan AB Mix dengan

tingkat kepekatan ( EC ) 2,3-2,6 yang bisa diukur dengan dengan EC meter.

Intensitas cahaya yang diperlukan tanaman paprika , yakni 60%. Hal itu tercukupi

pada GH dari plastic UV.

Klasifikasi tanaman paprika :

Page 5: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum var. grossum 

Persiapan penanaman paprika

Hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya hidroponik paprika yaitu :

media, wadah, nutrien/pupuk, rumah plastik (green house) dan irigasi.

Media semai terdiri dari campuran pasir, sekam bakar, kompos, dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Media tersebut perlu disterilkan sebelum

ditanami. Sterilisasi diperlukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit

yang masih ada dalam media semai. Media tanam yang dapat digunakan untuk

hidroponik paprika adalah arang sekam, cocopit, grodan.

Wadah persemaian dapat berupa tray plastik yang berukuran 24 x 30 cm

dan tinggi 5 cm, pot atau polybag berdiameter 7-10 cm dan tinggi 6-7 cm. Untuk

wadah penanaman digunakan polybag berukuran 50x40 cm.

Nutrien yang diperlukan terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Nutrisi

yang digunakan dapat dibuat sendiri ataupun membeli .yang sudah siap pakai.

Page 6: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Salah satu formulasi yang digunakan oleh PT. Saung Mirwan adalah berupa

larutan stok A, stok B dan stok C. Masing-masing stok terdiri dari unsur :

Stok A:

0,918 Kg KN03

21,6 Kg Ca(N03)2

378 g (DPTPA)

Stok B:

0,783 Kg H2P04

17,064 Kg KN03

9,99 Kg MgS04

4,59 Kg KH2PQ4

45,9g MnS04

64,8 g/Kg/mi Borax

5,4 g CUS04

3,24g NaMo

Stok C:

145 g Urea

Masing-masing stok dilarutkan dalam 90 It air lalu disimpan dalam drum

plastik yang berkapasitas 100 It. Apabila hendak dilakukan penyiraman, dari

masing-masing stok diambil 1 liter dan campurkan ke dalam drum yang telah

berisi 297 liter air. Volume campuran menjadi 300 It dan siap dipompa untuk

dialirkan/disiramkan ke tanaman rumah plastik untuk persemaian dan pertanaman

baik dengan sistem irigasi manual maupun irigasi tetes.

Pembibitan paprika

Page 7: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Benih paprika sebelum ditanam di dalam greenhouse disemai dahulu agar

lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan tanam nanti. Teknis pembibitan

paprika adalah sebagai berikut :

Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama 30

menit.

Media tanam berupa arang sekam atau rockwool dibasahi dengan air

bersih dan dipastikan agar media basah sampai merata dan dibiarkan

sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.

Apabila menggunakan media Rockwool, dibuat lubang kecil pada

Rockwool dan apabila menggunakan arang sekam dibuat garitan kecil

yang saling berpotongan pada sekam dengan jarak + 2 x 2 cm.

Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon

lembaga (titik tumbuh) menghadap ke bawah ± 0,5 cm dengan

menggunakan pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup

dengan plastik mulsa.

Benih-benih tersebut ditaruh dilemari semai (germnation chamber)

dengan suhu optimal 20-25 ºC dan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat

diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan jika

kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan

menggunakan hand sprayer.

Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka

kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap

menjaga suhu dan kelembaban.

Bibit dengan kotiledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15

x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi dengan EC 1,5

mS/cm dan pH 5,5.

Pemeliharaan di persemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali

sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media yang

digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di nursery

misalnya Trips, Mite, Leaf miner, rebah kecambah dll) dan yang tak

Page 8: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar

daun tanaman tidak saling menutupi.

Bibit siap ditanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21-30

hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai.

Penanaman paprika

Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah berumur +

21- 30 hari pada media tanam yang lebih besar yang telah disusun di dalam

greenhouse. Media yang digunakan untuk penanaman ini adalah arang sekam.

Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara :

Bibit diletakkan di sisi polybag untuk penyesuaian cuaca.

Media tanam disiram sampai basah dengan larutan hara sebanyak 2 liter.

Regulating stick dicabut dan dikeluarkan dari media.

Bagian tengah media dilubangi dan tambahkan karbofuram 1 g/polybag.

Bibit disiram dan dikeluarkan beserta medianya dengan cara membalikkan

polybag bibit sambil menyangga bibit dengan tangan.

Bibit dimasukkan ke lubang tanam, dan media dirapatkan di sekitar

batang.

Regulating stick dipasang kembali.

Pemeliharaan paprika

Dalam budidaya paprika secara hidroponik, pemeliharaan tanaman

meliputi penyiraman dan pemupukan, pemangkasan, pembentukan dan pemilihan

batang produktif, pengajiran dan pelilitan, pewiwilan, serta pengendalian hama

dan penyakit.

1. Penyiraman dan pemupukan

Penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan secara manual

atau secara irigasi tetes. Pemberian larutan hara dilakukan antara pukul

Page 9: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

09.00 - 16.00. Frekuensi pemberian sangat dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan setiap hari.

Jumlah kebutuhan larutan

Fase muda sebanyak 100 ml

Fase berbunga sebanyak 150 ml

Fase berbuah sebanyak 200-300 ml

Fase dibongkar sebanyak 100 ml

Larutan hara yang diberikan hendaknya kepekatannya berkisar

antara 1,6 - 1,7 dan diharapkan peningkatannya hanya 2,0 - 2,5 saat

dalam media arang sekam. Peningkatan EC (Electric Conductivity)

terjadi sebab adanya kristalisasi garam-garam yang tidak terserap oleh

tanaman. Pengukuran EC ini penting karena dapat berpengaruh

terhadap tingkat pertumbuhan tanaman. Apabila EC rendah, maka

pertumbuhan vegetatif tanaman akan lebih cepat dibandingkan dengan

EC tinggi.

2. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tanaman sehingga

pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal. Pemangkasan ini

meliputi pemangkasan cabang dan tunas (pewiwilan), pemangkasan

daun dan pemangkasan bunga.

Pemangkasan cabang dan tunas dilakukan dengan mengatur dan

mengurangi cabang dan tunas di ketiak daun sehingga hanya ada 2

cabang utama. Pemangkasan ini dilakukan sampai bunga yang

dipelihara tumbuh dan mekar.

Pemangkasan daun dilakukan dengan membuang semua daun pada

batang utama, daun yang tua dan sakit serta daun yang terlalu

rimbun.

Page 10: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Pemangkasan bunga dilakukan sampai tanaman berusia 4 minggu

setelah tanam. Bunga yang muncul sebelum 4 minggu setelah

tanam dibuang. Dari satu ketiak daun sebaiknya hanya dipelihara 1

bunga agar buah yang dihasilkan besar dan berkualitas.

3. Pembentukan dan pemilihan batang produktif

Pada umur 3 minggu atau di atas daun ke 10, pilih 2 cabang

utama yang kuat, cabang yang tidak diinginkan dipotes dengan tangan.

4. Pengajiran dan pelilitan

Tanaman paprika yang dibudidayakan secara hidroponik harus

diberi penopang agar diperoleh bentuk tanaman yang sesuai dengan

kegiatan produksi secara maksimal. Pembuatan ajir dimulai saat

tanaman berusia 1 minggu. Penopang/ajir bisa terbuat dari tali rami

atau tali lainnya yang tidak tajam. Ujung atas tali diikatkan pada kawat

horizontal yang dibuat secara khusus pada batang atas greenhouse,

setiap tanaman memerlukan dua buah penopang/ajir karena batang

utama yang dipelihara ada dua. Tanaman paprika akan terus tumbuh

semakin tinggi mengikuti ajir. Agar tali ajir tetap melekat pada batang

tanaman, maka setiap dua hari harus dilakukan pemutaran atau

pelilitan pada cabang utama.

Cara pemutaran yang baik yaitu dengan memutar batang

mengikuti tali, bukan tali yang dililitkan mengikuti batang. Pemutaran

dilakukan searah jarum jam agar seragam dan mudah dilakukan.

5. Pewiwilan atau perompesan

Pewiwilan dilakukan terhadap tunas air, cabang yang tidak

dipelihara, bunga yang telah layu, dan buah yang rusak. Umumnya

kegiatan pewiwilan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemutaran

tali atau pelilitan ajiryaitu setiap 2 hari sekali.

6. Pengendalian hama dan penyakit

Page 11: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

Hama yang sering menyerang adalah thrips, tungau, aphids,

ulat grayak, keong serta penyakit yang sering menyerang adalah

penyakit layu, bercak daun, embun tepung, antraknose dan virus.

Page 12: TUGAS TERSTRUKTUR dasgro

DAFTAR PUSTAKA

http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu diakses tanggal 10 Desember

2012

http://mengenal-buah.blogspot.com/2012/04/budidaya-paprika.html diakses

tanggal 10 Desember 2012

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C39AE0A3-81C6-4210-A2C3 -

0917AA0437AF/16088/BudidayaPaprikaSyariah1.pdf diakses tanggal 10

Desember 2012