Upload
rosi-retnowati
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 1/12
TUGAS TERSTRUKTUR
DASAR-DASAR AGRONOMI
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN KHUSUS TANAMAN PAPRIKA
(Capsicum annum var. grossum)
Nama : Rosi Retnowati
NIM : A1L011003
Prodi : Agroteknologi A
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 2/12
PENDAHULUAN
Tanaman cabai pada umumnya mempunyai rasa pedas, namun paprika
merupakan salah satu varietas cabai yang tidak mempunyai rasa yang pedas.Cabai manis (Capsicum annum var. grossum) atau paprika merupakan tanaman
hortikultura yang baru dikenal di Indonesia. Umumnya paprika dipakai untuk
penyedap masakan luar negeri seperti cah paprika daging sapi, paprika campur
sosis, udang jeroan, atau disiram saos keju, paprika segar bisa juga dijadikan
salad. Dengan meningkatnya kebutuhan paprika dan pasar yang jelas maka
diperlukan pengembangannya.
Paprika bisa dikatakan sebagai komoditi sayuran kelas menengah atas.
Karena yang paling sering mengkonsumsi adalah restoran-restoran mewah dan
hotel-hotel berbintang yang menghidangkan masakan berbahan baku paprika.
Paprika belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat didalam negri karena
belum memasyarakatnya buah paprika dan masih sedikit jenis masakan-masakan
khas Indonesia yang menggunakan buah paprika disamping itu masih tergolong
mahal dibanding dengan cabe besar biasa.
Paprika terus meningkat permintaannya terutama dari para pemasok hotel,
restoran, catering dan pasar swalayan di kota-kota besar yang masih merasa
kekurangan suplai. Berkembangnya sektor pariwisata membuat hotel dan restoran
besar menjadi semakin bertambah dan banyaknya pengunjung luar negeri yang
rata-rata makanan mereka menggunakan paprika.
Paprika merupakan komoditi berprospek cerah karena peluang pasarnya
masih luas dan harganya pun cukup tinggi dibandingkan komoditi sayuran yang
lain. Hal ini dikarenakan petani yang mengupayakan paprika masih sangat sedikit
jumlahnya. Dalam luasan 1 hektar bisa dihasilkan 5 s/d 10 ton paprika. Paprika
dapat dijadikan sebagai satu peluang usaha yang menguntungkan.
Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam pada
daerah dengan ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut).
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 3/12
Di Indonesia, tanaman ini banyak diusahakan di daerah seperti Brastagi,
Lembang, Cipanas, Bandung, Dieng, dan Purwokerto. Walaupun jika
dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain, permintaan paprika lebih
kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan permintaan pasar
yang terus meningkat. Dan lagi kelebihan dari budidaya paprika bisa memberi
keuntungan yang lebih besar daripada budidaya sayuran lain dengan lahan sempit.
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 4/12
PEMBAHASAN
Paprika termasuk tanaman semusim yang dapat tumbuh di dataran tinggi
dengan ketinggian 700 – 1.000 dpl dengan kelembapan udara berkisar 80%.Tanaman paprika dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir.
Paprika hanya bagus ditanam didaerah dingin, yakni dibawah 30˚C ( antara 15 –
25˚C ) ataupun dataran tinggi yang kelembabannya rendah dibawah 70 %. Karena
pada suhu tinggi atau pada dataran rendah menyebabkan peningkatan serangan
hama dan penyakit. Daerah-daerah yang bisa ditanami paprika yakni Jawa Barat (
Lembang, Ciwidey, Cisarua-Puncak, Pengalengan, Cikajang-Garut selatan), Jawa
Tengah ( Peg. Dieng ) Jawa Timur ( Malang & Bromo ), Sumatera ( Curup
Bengkulu, Brastagi, Gunung Kerinci, Bukit Tinggi ), Bali ( Bedugul ), NTT (
Ruteng, Bajawa ) dan NTB ( Pulau Lombok ). Jika menanam di daerah perkotaan
yang suhunya tinggi dapat ditanam didalam green House dan diberikan fasilitas
AC untuk membuat suhu rendah.
Paprika merupakan tanaman yang sensitive terhadap alam, oleh karena itu
tanaman ini tidak boleh terkena air hujan, karena bisa menyebabkan terjadinya
busuk batang dan buah. Maka budidaya paprika yang paling pas dan cocok untuk hasil yang maksimal adalah dengan menggunakan Green House( GH ) dengan
system hidroponik.
Untuk GH yang paling ekonomis, adalah GH yang terbuat dari plastik UV.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya digunakan dengan derajat
keasaman ( ph ) media tanam sebesar 5,8 ( 5,5-6,5) yang bisa diukur dengan alat
PH meter. Media yang digunakan adalah arang sekam ( tanpa tanah ) penyiraman
dan pemberian pupuk diberikan berupa larutan encer yang tingkat konsentrasinya( kepekatan ) terkendali. Pupuk yang digunakan adalah larutan AB Mix dengan
tingkat kepekatan ( EC ) 2,3-2,6 yang bisa diukur dengan dengan EC meter.
Intensitas cahaya yang diperlukan tanaman paprika , yakni 60%. Hal itu tercukupi
pada GH dari plastic UV.
Klasifikasi tanaman paprika :
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 5/12
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum var. grossum
Persiapan penanaman paprika
Hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya hidroponik paprika yaitu :
media, wadah, nutrien/pupuk, rumah plastik (green house) dan irigasi.
Media semai terdiri dari campuran pasir, sekam bakar, kompos, dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Media tersebut perlu disterilkan sebelum
ditanami. Sterilisasi diperlukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit
yang masih ada dalam media semai. Media tanam yang dapat digunakan untuk
hidroponik paprika adalah arang sekam, cocopit, grodan.
Wadah persemaian dapat berupa tray plastik yang berukuran 24 x 30 cm
dan tinggi 5 cm, pot atau polybag berdiameter 7-10 cm dan tinggi 6-7 cm. Untuk
wadah penanaman digunakan polybag berukuran 50x40 cm.
Nutrien yang diperlukan terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Nutrisi
yang digunakan dapat dibuat sendiri ataupun membeli .yang sudah siap pakai.
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 6/12
Salah satu formulasi yang digunakan oleh PT. Saung Mirwan adalah berupa
larutan stok A, stok B dan stok C. Masing-masing stok terdiri dari unsur :
Stok A:
0,918 Kg KN03
21,6 Kg Ca(N03)2
378 g (DPTPA)
Stok B:
0,783 Kg H2P04
17,064 Kg KN03
9,99 Kg MgS04
4,59 Kg KH2PQ4
45,9g MnS04
64,8 g/Kg/mi Borax
5,4 g CUS04
3,24g NaMo
Stok C:
145 g Urea
Masing-masing stok dilarutkan dalam 90 It air lalu disimpan dalam drum
plastik yang berkapasitas 100 It. Apabila hendak dilakukan penyiraman, dari
masing-masing stok diambil 1 liter dan campurkan ke dalam drum yang telah
berisi 297 liter air. Volume campuran menjadi 300 It dan siap dipompa untuk
dialirkan/disiramkan ke tanaman rumah plastik untuk persemaian dan pertanaman
baik dengan sistem irigasi manual maupun irigasi tetes.
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 7/12
Pembibitan paprika
Benih paprika sebelum ditanam di dalam greenhouse disemai dahulu agar
lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan tanam nanti. Teknis pembibitan
paprika adalah sebagai berikut :
Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama 30
menit.
Media tanam berupa arang sekam atau rockwool dibasahi dengan air
bersih dan dipastikan agar media basah sampai merata dan dibiarkan
sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.
Apabila menggunakan media Rockwool, dibuat lubang kecil pada
Rockwool dan apabila menggunakan arang sekam dibuat garitan kecil
yang saling berpotongan pada sekam dengan jarak + 2 x 2 cm.
Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon
lembaga (titik tumbuh) menghadap ke bawah ± 0,5 cm dengan
menggunakan pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup
dengan plastik mulsa.
Benih-benih tersebut ditaruh dilemari semai (germnation chamber)
dengan suhu optimal 20-25 ºC dan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat
diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan jika
kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan
menggunakan hand sprayer.
Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka
kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap
menjaga suhu dan kelembaban.
Bibit dengan kotiledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15
x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi dengan EC 1,5
mS/cm dan pH 5,5.
Pemeliharaan di persemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali
sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media yang
digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di nursery
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 8/12
misalnya Trips, Mite, Leaf miner, rebah kecambah dll) dan yang tak
kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar
daun tanaman tidak saling menutupi.
Bibit siap ditanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21-30
hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai.
Penanaman paprika
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah berumur +
21- 30 hari pada media tanam yang lebih besar yang telah disusun di dalam
greenhouse. Media yang digunakan untuk penanaman ini adalah arang sekam.
Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara :
Bibit diletakkan di sisi polybag untuk penyesuaian cuaca.
Media tanam disiram sampai basah dengan larutan hara sebanyak 2 liter.
Regulating stick dicabut dan dikeluarkan dari media.
Bagian tengah media dilubangi dan tambahkan karbofuram 1 g/polybag.
Bibit disiram dan dikeluarkan beserta medianya dengan cara membalikkan
polybag bibit sambil menyangga bibit dengan tangan. Bibit dimasukkan ke lubang tanam, dan media dirapatkan di sekitar
batang.
Regulating stick dipasang kembali.
Pemeliharaan paprika
Dalam budidaya paprika secara hidroponik, pemeliharaan tanaman
meliputi penyiraman dan pemupukan, pemangkasan, pembentukan dan pemilihan
batang produktif, pengajiran dan pelilitan, pewiwilan, serta pengendalian hama
dan penyakit.
1. Penyiraman dan pemupukan
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 9/12
Penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan secara manual
atau secara irigasi tetes. Pemberian larutan hara dilakukan antara pukul
09.00 - 16.00. Frekuensi pemberian sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan setiap hari.
Jumlah kebutuhan larutan
Fase muda sebanyak 100 ml
Fase berbunga sebanyak 150 ml
Fase berbuah sebanyak 200-300 ml
Fase dibongkar sebanyak 100 ml
Larutan hara yang diberikan hendaknya kepekatannya berkisar
antara 1,6 - 1,7 dan diharapkan peningkatannya hanya 2,0 - 2,5 saat
dalam media arang sekam. Peningkatan EC (Electric Conductivity)
terjadi sebab adanya kristalisasi garam-garam yang tidak terserap oleh
tanaman. Pengukuran EC ini penting karena dapat berpengaruh
terhadap tingkat pertumbuhan tanaman. Apabila EC rendah, maka
pertumbuhan vegetatif tanaman akan lebih cepat dibandingkan dengan
EC tinggi.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tanaman sehingga
pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal. Pemangkasan ini
meliputi pemangkasan cabang dan tunas (pewiwilan), pemangkasan
daun dan pemangkasan bunga.
Pemangkasan cabang dan tunas dilakukan dengan mengatur dan
mengurangi cabang dan tunas di ketiak daun sehingga hanya ada 2
cabang utama. Pemangkasan ini dilakukan sampai bunga yang
dipelihara tumbuh dan mekar.
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 10/12
Pemangkasan daun dilakukan dengan membuang semua daun pada
batang utama, daun yang tua dan sakit serta daun yang terlalu
rimbun.
Pemangkasan bunga dilakukan sampai tanaman berusia 4 minggu
setelah tanam. Bunga yang muncul sebelum 4 minggu setelah
tanam dibuang. Dari satu ketiak daun sebaiknya hanya dipelihara 1
bunga agar buah yang dihasilkan besar dan berkualitas.
3. Pembentukan dan pemilihan batang produktif
Pada umur 3 minggu atau di atas daun ke 10, pilih 2 cabang
utama yang kuat, cabang yang tidak diinginkan dipotes dengan tangan.
4. Pengajiran dan pelilitan
Tanaman paprika yang dibudidayakan secara hidroponik harus
diberi penopang agar diperoleh bentuk tanaman yang sesuai dengan
kegiatan produksi secara maksimal. Pembuatan ajir dimulai saat
tanaman berusia 1 minggu. Penopang/ajir bisa terbuat dari tali rami
atau tali lainnya yang tidak tajam. Ujung atas tali diikatkan pada kawat
horizontal yang dibuat secara khusus pada batang atas greenhouse,
setiap tanaman memerlukan dua buah penopang/ajir karena batang
utama yang dipelihara ada dua. Tanaman paprika akan terus tumbuh
semakin tinggi mengikuti ajir. Agar tali ajir tetap melekat pada batang
tanaman, maka setiap dua hari harus dilakukan pemutaran atau
pelilitan pada cabang utama.
Cara pemutaran yang baik yaitu dengan memutar batangmengikuti tali, bukan tali yang dililitkan mengikuti batang. Pemutaran
dilakukan searah jarum jam agar seragam dan mudah dilakukan.
5. Pewiwilan atau perompesan
Pewiwilan dilakukan terhadap tunas air, cabang yang tidak
dipelihara, bunga yang telah layu, dan buah yang rusak. Umumnya
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 11/12
kegiatan pewiwilan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemutaran
tali atau pelilitan ajiryaitu setiap 2 hari sekali.
6. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang adalah thrips, tungau, aphids,
ulat grayak, keong serta penyakit yang sering menyerang adalah
penyakit layu, bercak daun, embun tepung, antraknose dan virus.
7/16/2019 TUGAS TERSTRUKTUR dasgro
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-dasgro 12/12
DAFTAR PUSTAKA
http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu diakses tanggal 10 Desember
2012
http://mengenal-buah.blogspot.com/2012/04/budidaya-paprika.html diakses
tanggal 10 Desember 2012
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C39AE0A3-81C6-4210-A2C3-
0917AA0437AF/16088/BudidayaPaprikaSyariah1.pdf diakses tanggal 10
Desember 2012