12
1.Jelaskan bagaimana terjadinya penyakit-penyakit periapikal Abses periapikal dan abses periodontal mempunyai cara berbeda yang ditempuh oleh bakteri untuk

tugas2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

endo

Citation preview

Page 1: tugas2

1. Jelaskan bagaimana terjadinya penyakit-penyakit periapikal

Abses periapikal dan abses periodontal mempunyai cara berbeda yang ditempuh oleh bakteri untuk menginfeksi gigi, Bagaimanapun, abses periapikal jauh lebih sering dibandingkan dengan abses periodontal. (1)

Abses periapikal

Page 2: tugas2

Ketika suatu abses periapikal terjadi, bakteri menginfeksi gigi

akibat karies dentin (lubang kecil, disebabkan oleh kerusakan jaringan gigi)

yang terbentuk dari lapisan keras bagian luar gigi (email). Karies dental memecahkan email dan lapisan jaringan lunak di lapisan

bawah (tulang gigi), dan dengan cepat mencapai pulpa, yang

dikenal sebagai pulpitis. Selanjutnya bakteri menginfeksi pulpa sampai mencapai

tulang gigi (tulang alveolar), sebagaimana bentuk dari abses periapikal. (1)

Infeksi gigi merupakan suatu hal yang sangat mengganggu, infeksi biasanya dimulai dari permukaan gigi yaitu adanya karies gigi yang sudah mendekati ruang pulpa, kemudian akan berlanjut menjadi pulpitis dan akhirnya akan terjadi kematian pulpa gigi (nekrosis pulpa). Infeksi gigi dapat terjadi secara lokal atau meluas secara cepat. Adanya gigi yang nekrosis menyebabkan bakteri bisa menembus masuk ruang pulpa sampai apeks gigi. Foramen apikalis dentis pada pulpa tidak bisa mendrainase pulpa yang terinfeksi. Selanjutnya proses infeksi tersebut menyebar progresif ke ruangan atau jaringan lain yang dekat dengan struktur gigi yang nekrosis tersebut. (3)

Penjalaran infeksi odontogen akibat dari gigi yang nekrosis dapat menyebabkan abses, abses ini dibagi dua yaitu penjalaran tidak berat (yang memberikan prognosis baik) dan penjalaran berat (yang memberikan prognosis tidak baik, di sini terjadi penjalaran hebat yang apabila tidak cepat ditolong akan menyebabkan kematian). Adapun yang termasuk penjalaran tidak berat adalah serous periostitis, abses sub periosteal, abses sub mukosa, abses sub gingiva, dan abses sub palatal, sedangkan yang termasuk penjalaran yang berat antara lain abses perimandibular, osteomielitis, dan phlegmon dasar mulut. (3)

Abses Periodontal

Abses Periodontal terjadi ketika bakteri menginfeksi gusi,

Page 3: tugas2

menyebabkan penyakit gusi (yang dikenal sebagai periodontitis). Periodontitis

menyebabkan radang di dalam gusi, yang dapat membuat jaringan yang

mengelilingi akar gigi (ligamen periodontal) terpisah dari dasar tulang

gigi. Perpisahan ini menciptakan suatu celah kecil yang dikenal sebagai

suatu poket periodontal, yang sulit untuk dibersihkan, dan menyebabkan

bakteri masuk dan menyebar. Abses Periodontal dibentuk

oleh bakteri dalam poket periodontal. Abses Periodontal selalu terjadi akibat hasil dari: (3,8)

1. Penanganan gigi yang menciptakan poket periodontal secara kebetulan,

2. Penggunaan antibiotik yang tidak diperlakukan untuk periodontitis, yang dapat menyembunyikan suatu abses, dan

3. Kerusakan pada gusi, walaupun tidak terdapat periodontitis.

Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi melalui aliran limfatik (limfogen), perluasan langsung infeksi dalam jaringan

2. Terangkan semua penyakit-penyakit periapikal

1. Periodontitis Apikalis Simptomatik

Gigi dengan periodontitis apikalis simptomatik akan memiliki gejala sakit akut

pada saat menggigit atau perkusi. Gigi ini dapat respon ataupun tidak respon

terhadap tes vitalitas pulpa. Gambaran radiografi , terlihat pelebaran membrane

periodontal  dan dapat terlihat radiolusen pada apikal atau tidak.

2. Periodontiti Apikalis Asimptomatik

Page 4: tugas2

Gigi dengan periodontitis apikalis asimptomatik umumnya tidak memiliki gejala

klinis. Gigi ini tidak respon terhadap tes vitalitas pulpa, dan hasil radiografi terlihat

gambaran radiolusen di apikalnya. Gigi ini umumnya tidak sensitif terhadap

tekanan menggigit tetapi mungkin terasa berbeda pada pasien saat diperkusi.

3. Abses Apikal Akut

Gigi dengan abses apikal akut memiliki rasa sakit yang sangat akut untuk

menggigit, perkusi, dan palpasi. Gigi ini tidak respon terhadap tes vitalitas pulpa

dan dapat terjadi mobiliti dalam berbagai grade. Pada gambaran radiografi terlihat

pelebaran membran periodontal sampai radiolusen di apikal. Pembengkakan dapat

terlihat di intraoral atau ekstraoral. Biasanya disertai dengan demam dan palpasi

pada kelenjar limfe cervical dan submandibular menunjukkan adanya pembesaran.

4. Abses Apikal Kronis

Gigi dengan abses apikal kronis umumnya tidak memiliki gejala klinis. Gigi ini

tidak respon terhadap tes vitalitas pulpa dan pada gambaran radiografinya terlihat

gambaran radiolusen di apikal. Gigi umumnya tidak sensitive terhadap tekanan

menggigit tetapi mungkin dapat terasa berbeda pada pasien saat diperkusi.

Dibedakan dengan periodontitis apikalis asimptomatik dengan fistul yang terlihat

disekitar gigi yang abses.

5. Granuloma

Periapikal granuloma merupakan lesi yang berbentuk bulat dengan

perkembangan yang lambat yang berada dekat dengan apex dari akar gigi,

biasanya merupakan komplikasi dari pulpitis. Terdiri dari massa jaringan inflamasi

kronik yang berprolifersi diantara kapsul fibrous yang merupakan ekstensi dari

Page 5: tugas2

ligamen periodontal.Granuloma periapikal dapat disebabkan oleh berbagai iritan

pada pulpa yang berlanjut hingga ke jaringan sekitar apeks maupun yang mengenai

jaringan periapikal. Iritan dapat disebabkan oleh organisme seperti: bakteri dan

virus; dan non-organisme seperti: iritan mekanis, thermal, dan kimia.

3. Jelaskan penyakit-penyakit periapikal yang non-odontogenik

Lesi periradikular tidak hanya tibul sebagi perluasan penyakit pulpa tetapi juga

dapat bermula pada sisa epitelium odontogenik. Lesi semacam itu, mungkin

merupakan manifestasi dari penyakit sistemik seperti neurofibromatosis multipel.

Penyakit periapikal non odontogenik biasanya ditandai dengan pulpa yang masih

vital, contok lesi periapikal dengan pulpa vital adalah neurofibromatosis multipel,

displasia semental periapikal, sementoblastoma, kista fisural, granuloma, dan

central giant cell. Ada juga lesi agresif digolongkan sebagai penyakit periapikal

non odontogenik, yaitu ameloblastoma yang mengakibatkan kehilangan tulang

yang berlebihan, goyangnya gigi, resorpsi akar berlebihan, dan kehilangan vitalitas

pulpa. Pada pemeriksaan radiografi, lesi periapikal non odontogenik ini

menunjukkan suatu radiolusensi yang terbatas dengan lamina dura utuh dan suatu

saluran akar vital atau telah diisi dengan baik. Pada pemeriksaan mikroskopik

menunjukkan suatu lesi ikatan kolagen padat atau penyembuhan oleh jaringan

fibrus

4. Jelaskan bagaimana terjadinya fokal infeksi & penyakit-penyakit yang mungkin terjadi

Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu

cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang

Page 6: tugas2

kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada

bagian tubuh yang lain.

Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui

beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi

melalui aliran limfatik (limfogen), perluasan infeksi dalam jaringan, dan

penyebaran dari traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya atau

teraspirasinya materi infektif.1,3

1. Transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen)

Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan lunak di sekitarnya

merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan

kemungkinan masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke

dalam sirkulasi darah. Di lain pihak, infeksi dan inflamasi juga akan semakin

meningkatkan aliran darah yang selanjutnya menyebabkan semakin banyaknya

organisme dan toksin masuk ke dalam pembuluh darah.

2. Transmisi melalui aliran limfatik (limfogen)

Seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut kaya dengan

aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah

menjalar ke kelenjar limfe regional. Pada rahang bawah, terdapat anastomosis

pembuluh darah dari kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir.

3. Peluasan langsung infeksi dalam jaringan

Perluasan langsung infeksi dapat terjadi melalui penjalaran material septik atau

organisme ke dalam tulang atau sepanjag bidang fasial dan jaringan

penyambung di daerah yang paling rentan. Tipe terakhir tersebut merupakan

selulitis sejati, di mana pus terakumulasi di jaringan dan merusak jaringan ikat

Page 7: tugas2

longgar, membentuk ruang (spaces), menghasilkan tekanan, dan meluas terus

hingga terhenti oleh barier anatomik.

Beberapa penyakit yang akan ditmbulkan :

Manifestasi pada jantung

Infeksi Endokarditis

Manifestasi pada kepala dan leher

Infeksi pada saluran pernafasan yang diakibatkan oleh penyebaran fokus infeksi di gigi antara lain sinusitis, tonsillitis, pneumonia, asma bronchial, dan abses paru.

Manifestasi pada tulang dan sendi

Osteomielitis merupakan penyakit pada tulang yang telah terbukti dapat disebabkan oleh mikroorganisme dari rongga mulut

5. Perawatan yang harus dilakukan

Page 8: tugas2

Trepanasi; pada saat tjd abses pada gigi gangren ,dengan cara mengeluarkan pus, gas gangrene.

Drainase/ insisi; dikerjakan saat terjadi abses periodontal yang telah melibatkan tulang dan gingiva, DAA

Prosedur bedahà terantung jenis kelainan. Kuretase periapikal , apeks reseksi, Flap operation .

Kuretase periapikal

Indikasi dari aspek :Fraktur akar, gangguan pertumbuhan dan anomali akar gigi, pengisian

apeks yang tak sempurna, Tujuan : mengambil iritan, jaringan nekrose,

dan menyiapkan daerah apikal untuk apeks reseksi dan retrofill.