Upload
hamzah
View
1.497
Download
94
Embed Size (px)
DESCRIPTION
eye
Citation preview
Tujuan pemeriksaan Hirschberg Test adalah:
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan posisi
bola mata dengan memperhatikan kedudukan reflek cahaya pada kornea.
Menentukan besaran Heterotropia secara kuantitatif, dengan memperhatikan
kedudukan reflek cahaya pada kornea.
Dasar Pemeriksaan Hirschberg Test adalah:
Orang Orthophoria itu reflek cahaya pada kornea ada pada tengah pupil atau
agak ke nasal sedikit.
Pada Exotropia, kedudukan reflek cahaya pada kornea terletak dibagian nasal
kornea, Exotropia dinyatakan dengan inisial = XT
Pada Esotropia, kedudukan reflek cahaya pada kornea terletak dibagian temporal
kornea, Esotropia dinyatakan dengan inisial = ET
Pada Hypertropia, kedudukan reflek cahaya pada kornea terletak dibagian bawah
kornea. Dalam ini perlu dinyatakan mata mana yang Hypertropia. Misal mata
KANAN yang Hypertropia maka kita beri inisial = RIGHT HYPERTROPIA, yang
sering ditulis : R/L
Pada Hypotropia, kedudukan reflek cahaya pada kornea terletak dibagian atas
kornea. Dalam ini perlu dinyatakan mata mana yang Hypotropia. Misal mata
KANAN yang Hypertropia maka kita beri inisial = RIGHT HYPOTROPIA, yang
sering ditulis : L/R
Pergeseran reflek cahaya dari pusat pupil sebesar 1 mm, setara dengan dengan
deviasi : 7 derajat.
Sarana/alat:
Titik/Lampu untuk fiksasi
Jarak pemeriksaan :
Jauh : 20 Feet (6 meter)
Dekat : 14 Inch (35 cm)
Tehnik/Prosedur Pemeriksaan :
Minta kepada pasien untuk selalu memperhatikan titik/lampu fiksasi
Pemeriksa menempatkan dirinya didepan pasien sedemikian rupa, sehingga
dapat menilai dengan baik kedudukan reflek cahaya pada kornea pasien.
Perhatian pemeriksa ditijukan pada mata yang mengalami penyimpangan poisi
bolamata.
Nilai posisi reflek cahaya pada kornea mata yang berdeviasi/menyimpang.
GLAUKOMA AKUT (yuliarni_fk unsri)
DEFINISI
• Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata (Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang. Tekanan bola mata yang tinggi juga akan mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan yang terletak di dalam bola mata, dan akan terjadi gangguan lapang pandangan.
• Glaukoma akut merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba dengan sumbatan aliran humor akueus yang lebih komplit. Nama lainnya adalah glaukoma sudut tertutup primer.
EPIDEMIOLOGI
• Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang bertambah sesuai usia
• Wanita : pria pada penyakit ini adalah 4:1
• Sering terjadi pada kedua mata
• Mudah terjadi pada mata yang mempunyai bakat sudut bilik matanya tertutup, spt pd hipermetropia
ETIOLOGI
Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraocular ini, disebabkan:
Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar
Berkurangnya pengeluaran cairan mata didaerah sudut bilik mata atau dicelah pupil.
FAKTOR RISIKO
Umur
Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma. Untuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk terkena glaukoma
Tekanan bola mata diatas 21 mmHg berisiko tinggi terkena glaucoma
Obat-obatan
Pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asthma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya.
Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata.
Penyakit lain. Riwayat penyakit katarak, diabetes (kencing manis), hipertensi dan migren
KLASIFIKASI
Terdapat 4 jenis glaukoma:
1. glaukoma sudut terbuka
2. glaukoma sudut tertutup
3. glaukoma kongenitalis
4. glaukoma sekunder
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIK
o Penglihatan kabur mendadak
Etiologi :
• Hiperopia
• Prebiopia
• DM
• Perubahan bentuk bola mata
• Perubahan posisi lensa
Mekanisme
o Mata merah
Etiologi
• Infeksi : blepahritis,conjunctivitis,cornea ulcers,uveitis
• Alergi
• Glaucoma akut
• Goresan pada kornea yang disebabkan karena pasir,debu atau pengguanan contact lens
• Trauma
• Benda asing
• Mata yang kering
Mekanisme
o Nyeri hebat
Etiologi
• Galukoma akut
• Iritis akut
• Trauma kornea
• Infeksi
• Keratitis
• Scleritis
Mekanisme
o Kornea bengkak
Etiologi
• Keratitis
• Vaskulitis retina
• Glaucoma akut
o Mual dan muntah
o melihat halo (pelangi disekitar objek)
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
o penglihatan kabur mendadak
o nyeri hebat di sekitar mata atau belakang kepala
o mual
o muntah
o melihat halo (pelangi disekitar objek atau lamu tang dilihat)
o keluhan sering berkurang bila penderita melihat sinar kuat yang mengakibatkan pupil mengecil
PEMERIKSAAN FISIK
o Visus sangat menurun
o TIO meninggi
o Mata merah
o Kornea suram/keruh
o Injeksi siliar
o Bilik mata depan dangkal
o Rincian iris tidak tampak
o Pupil sedikit melebar, kurang/tidak bereaksi terhadap sinar
o Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
o Pada perabaan mata teras keras seperti kelereng
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tonometri. Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata normal berkisar antara 15-21 mmHg.
2. Gonioskopi. Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.
3. Penilaian diskus optikus. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukur CDR. CDR yang melebihi 0,5 menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.
4. Pemeriksaan lapang pandang. Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan merusakan papil saraf optikus.
DIAGNOSIS BANDING
KERATITIS
ULKUS KORNEA
UVEITIS
PENATALAKSANAAN
1. obat-obatan (pengobatan darurat dan jangka pendek)
• Miotik: untuk melepaskan iris dari jaringan trabekulum sehingga sudut mata bilik depan akan terbuka
pilocarpin 2%, tetes mata setiap menit 1 tetes selama 5 menit,
lalu disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam
• Carbonic Anhidrase Inhibitor: untuk menurunkan pembentukan aquous humor
asetazolamid, 250 mg per tablet, 2 tablet sekaligus, disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam
• obat hiperosmotik: untuk meningkatkan daya osmotik plasma
• larutan gliserin 50 % secara oral, dosis 1-1,5 gram/ kgBB (0.7-1,5 cc/kgBB atau 1 cc /kgBB), diminum sekaligus
• mannitol 20 %,per infus ± 60 tetes per menit
• morfin: untuk mengurangi sakit dan mengecilkan pupil disuntikan 10-15 mg
2. Pembedahan
Dilakukan setelah terapi dengan obat-obatan sampai tekanan bola mata < 25 mmHg dan mata merah berkurang
• Iridektomi perifer
Indikasi :
• glaukoma dalam fase prodomal
• glaukoma akut yang baru terjadi
• tindakan pencegahan pada mata kiri
Teknik : dibuat lubang di bagian perifer iris pada sisi temporal atas
• Pembedahan filtrasi
indikasi :
• glaukoma akut sudah berlangsung lama
• penderita sudah masuk dalam stadium glaukoma kongestif kronik
Teknik :
Trepanasi Elliot : lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah kornea- skleral, lalu ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar aquous mengalir langsung dari bilik mata anterior ke ruang subkonjungtiva.
sklerotomi scheie kornea-skleral :dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali dengan sempurna, dengan tujuan agar aquous mengalir langsung dari bilik mata anterior ke ruang subkonjungtiva.
Trabekulektomi : mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal schlemm.
PROGNOSIS
• Glaukoma akut merupakan suatu KEDARURATAN OFTALMOLOGI sehingga kalau tidak segera ditangani prognosisnya buruk
KOMPLIKASI
• Kebutaan