Upload
bullettiqa
View
4
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Vitamin D. Cu, dan Zinc
Citation preview
TULANG
1. Vitamin D
PengertianVitamin D adalah vitamin larut lemak yang juga dikenal dengan nama
kalsiferol, yang memiliki dua bentuk aktif yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.
Vitamin D bertanggung jawab untuk meningkatkan penyerapan usus terhadap
kalsium, besi, magnesium, fosfat dan seng. Tanpa vitamin D, usus manusia
hanya mampu menyerap 10-15% kalsium dalam makanan. Apabila vitamin D
cukup, efisiensi penyerapan kalsium dapat mencapai 30%. Khusus pada
masa pertumbuhan atau masa kehamilan, efisiensi tersebut dapat mencapai
80%.1,2
FungsiFungsi utama dari vitamin D yaitu membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang. Sementara fungsi khusus dari vitamin D ini adalah
membantu pengerasan tulang, caranya dengan mengatur agar kalsium dan
fosfor tersedia di dalam darah dan kemudian diendapkan pada proses
pengerasan tulang.1,2
Umumnya fungsi Vitamin D ini sangat dibutuhkan bagi bayi dan anak-
anak yang sedang berada pada masa pertumbuhan. Jadi, sangat penting
memberikan asupan vitamin D yang cukup untuk menunjang pertumbuhan
tulangnya dan untuk mencegah penyakit riketsia. Selain itu asupan vitamin D
juga dibutuhkan bagi orang dewasa terutama untuk mencegah timbulnya
penyakit osteoporosis (tulang keropos).1,2
Informasi terkini berdasarkan berbagai penelitian epidemiologis telah
membuktikan bahwa paparan terhadap sinar matahari, yang meningkatkan
produksi vitamin D di kulit, berperan pada pencegahan penyakit degenerative
seperti kanker, diabetes tipe 1, dan hipertensi (Hollick, 2004). Khususnya
penyakit hipertensi, konsumsi vitamin D bertujuan untuk mengurangi risiko
terjadinya serangan jantung atau stroke. Dan yang paling penting, vitamin D
ini juga sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.2
1
SumberVitamin D dapat diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Pada penduduk daerah tropis, perolehan vitamin D didapat dari sinar
matahari pagi. Jadi, pada bayi dan anak-anak pada daerah tersebut
dianjurkan dijemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit setiap
tiga kali hari. Sementara pada daerah nontropik, sumber utama vitamin D
adalah dari makanan. Makanan yang dikonsumsi ini adalah makanan yang
berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.2
Sumber makanan hewani yang mengandung vitamin D antara lain:1,4
1 sendok makan minyak ikan kod = 1,360 IU.
Ikan berlemak (ikan trout, todak, tenggiri, herring, tuna) per 3 ons
mengandung 566 IU.
Ikan salmon per 3 ons mengandung 447 IU.
100 gram jamur portabella mengandung 446 IU, Selain jamur ini masih
ada jamur mmaitake, jamur morel, dan jamur tiram yang memiliki
kandungan vitamin D dalam jumlah cukup tinggi.
Tofu mengandung 157 IU per sajian 100 gram (mencukupi 26%
kebutuhan harian).
Kaviar adalah makanan yang terbuat dari telur ikan tertentu, umumnya
ikan sturgeon, yang sudah diproses dan digaram. Kandungan vitamin D
dari sajian makanan ini sebanyak 117 IU (20% kebutuhan harian) per 100
gramnya.
100 gram keju segar mengandung 110 IU.
Telur 1 butir (vitamin D hanya pada kuningnya saja) mengandung 42 IU.
Hati sapi mengandung 42 IU per sajian 3 ons.
Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat adalah ASI. Maka dari
itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada bayi, ASI penting diberikan
maksimal 6 bulan. Sementara pada makanan nabati kandungan vitamin D
sangat rendah. Oleh karena itu, orang yang vegetarian memerlukan
tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar vitamin dalam
tubuhnya.2
2
KebutuhanKebutuhan harian akan vitamin D yang dianjurkan berdasarkan data
yang dirilis Institute of Medicine pada 2010 adalah 600 IU perhari bagi anak
usia 9 tahun sampai dewasa usia 70 tahun. Dengan ambang batas toleransi
hingga 4000 IU perhari.1,2
2. Copper (Cu)
PengertianTembaga atau copper adalah salah satu nutrisi dasar yang membentuk
jaringan hidup bagi manusia, hewan, tumbuhan hingga mikroorganisme dan
berpengaruh besar bagi kesehatan. Bagi manusia khususnya, tembaga
dalam jumlah tepat dibutuhkan untuk menjaga kelancaran produksi sel darah,
jaringan saraf, sistem imun tubuh dan kekuatan tulang. Tembaga tidak
dihasilkan sendiri oleh tubuh, karena itu harus selalu mendapatkan asupan
rutin dalam diet sehari-hari.5,6
Fungsi Copper atau tembaga penting bagi pertumbuhan tubuh yang normal,
perkembangan dan perawatan kesehatan tulang, jaringan-jaringan lunak,
otak, jantung dan organ-organ vital lainnya. Tembaga secara langsung terlibat
dalam produksi sel darah merah, penyerapan dan pemanfaatan zat besi,
metabolisme kolesterol dan glukosa serta proses sintesa protein dan enzim-
enzim. Enzim-enzim tersebut selanjutnya memproduksi energi dalam sel,
mengatur transmisi sinyal-sinyal antar reseptor saraf, pengaliran darah dan
juga transportasi oksigen dalam tubuh.5,6
Manfaat lain dari zat tembaga yang sangat berhubungan dengan
tulang ialah sebagai anti inflamasi, tindakan untuk membantu mengurangi
gejala radang sendi.5,6
Sumber lain juga menyatakan bahwa tembaga merupakan komponen
penting dari metabolism tulang yang normal dalam pemeliharaan dan
perbaikan. Juga terdapatnya bukti studi manusia dan hewan yang
menyatakan bahwa kekurangan tembaga dapat menyebakan kerusakan
pembentukan tulang dan fraktur tulang pada bayi baru lahir, anak-anak, dan
3
kadang-kadang pada orang dewasa.5,6
Pada penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan zat tembaga
dalam keseharian dapat meningkatkan densitas tulang pada wanita. Zat
tembaga juga menjaga densitas dari tulang belakang pos menopause serta
penting dalam pembentukan tulang. Tembaga juga memungkinkan untuk
menyimpan kalsium yang dikonsumsi dalam jumlah lebih yang dapat
membantu tulang menjadi kuat.5-7
SumberTembaga hanya bisa masuk melalui makanan yang kita telan, karena
itu pemilihan jenis makanan sangat penting untuk mendapatkan kecukupan
asupan tembaga.5 Beberapa sumber terbaik dalam memperoleh nutrisi
tembaga:4,6
Biji wijen ¼ cangkir, mengandung 1,47 mg.
Kacang mete ¼ cangkir, mengandung 0,88 mg.
Kacang kedelai 1 cangkir, mengandung 0,70 mg.
Jamur shitake ½ cangkir, mengandung 0,65 mg.
Jamur krimini 1 cangkir, mengandung 0,36 mg.
Bayam 1 cangkir, mengandung 0,31 mg.
Kubis 1 cangkir, mengandung 0,20 mg.
Biji bunga matahari 1 cangkir, mengandung 0,63 mg.
Tempe 110 gram, mengandung 0,61 mg.
Kacang walnut ¼ cangkir, mengandung 0,48 mg.
Biji labu ¼ cangkir, mengandung 0,43 mg.
Tofu 110 gram, mengandung 0,43 mg.
Kentang manis 1 cangkir, menfandung 0,32 mg.
Udang 110 gram, mengandung 0,29 mg.
Bawang putih 6 siung, mengandung 0,05 mg.
Buah kiwi ukuran 1-2 inchi, mengandung 0,09 mg.
Tomat 1 cangkir, mengandung 0,11 mg.
Pepaya ukuran sedang, mengandung 0,12 mg.
Pisang ukuran sedang, mengandung 0,09 mg.
Makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan laut secara umum
menjadi sumber tembaga yang baik. Daging jeroan, jenis kacang-kacangan
4
dan coklat, beras dan gandum dan beberapa buah-buahan seperti lemon dan
anggur kering/raisin juga bisa dikategorikan baik sebagai sumber. Masih ada
banyak sumber-sumber asupan tembaga lain seperti kentang, daging merah,
jamur, sayuran hijau, kelapa, pepaya dan apel yang bisa dijadikan sumber
alternatif yang cukup baik guna memperoleh kecukupan tembaga secara
alami.5
KebutuhanMenurut survei nasional, asupan makanan rata-rata tembaga di AS
adalah sekitar 1,0-1,1 mg (1.000 ke 1.100 mcg) per hari untuk wanita dewasa
dan 1,2-1,6 mg (1.200 ke 1.600 mcg) per hari untuk pria dewasa.6
3. Zinc (Zn)
PengertianZinc atau Seng (Zn) merupakan logam transisi yang termasuk
kelompok 12 dalam tabel periodik. Sebagai "unsur jejak penting" , zinc
memiliki makna biologis yang substansial bagi tanaman dan hewan.6
Zinc bertanggung jawab bagi sejumlah fungsi yang berbeda dalam
tubuh manusia dan membantu merangsang aktivitas kurang lebih 100 enzim
yang berbeda. Hanya dengan mengonsumsi asupan yang sangat kecil dari
Zinc dapat memberikan manfaat yang besar bagi tubuh.8
FungsiZinc memiliki efek stimulasi pada pembentukan tulang dan mineralisasi
in vivo dan in vitro. Zinc dapat merangsang proliferasi dan diferensiasi sel,
serta sintesis protein dalam sel osteoblastik (sel pembentukan tulang).
Kekurangan zink dapat mengakibatkan turunnya kepadatan tulang serta
keterlambatan pertumbuhan tulang.8,9
Zinc juga penting untuk membantu vitamin D masuk ke dalam sel-sel
sebagai mineral pertumbuhan tulang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam
Journal of American Geriatrics Society menemukan bahwa mereka dengan
osteoporosis memiliki kadar Zinc lebih rendah dalam darah dan tulang
mereka.8-10
5
SumberZinc terdapat dalam berbagai makanan sehari-hari. Makanan dengan
kandungan Zinc tertinggi adalah:4,8
• Daging sapi mengandung 4,18 mg per sajian 100 gram.
• Per 3 ons seafood termasuk lobster, ikan, dan daging kepiting mengandung
1,2 mg.
• 150 gram dagin ayam mengandung kurang lebih 3,18 mg.
• 100 gram keju mengandung 3,64 mg.
• 100 gram kerang mengandung 0,53 mg.
• 8 ons yogurt dan ½ cangkir keju ricotta mengandung kurang lebih 1,2 mg.
• Gandum, biji labu, kacang almond, kacang mete dan biji bunga matahari
rata-rata mengandung 5,13 mg per 184 gram atau 1 cangkir.
• Buah-buahan seperti ceri mengandung 0,16 mg per 1 cangkir sajian, untuk
148 gram blueberry mengandung 0,24 mg, 180 gram kiwi mengandung
0,25 mg, lemon sebanyak 212 gram mengandung 0,13 mg, 165 gram
mangga mengandung 0,15 mg.
• Sayuran seperti brokoli mengandung 0,37 mg per 91 gram sajian, kol
mengandung 0,16 mg per sajian 89 gram.
• 25 gram cokelat hitam mengandung 0,94 mg.
• 1 cangkir madu mengandung 0,75 mg.
• 84 gram tofu mengandung 0,28 mg.
Suplemen zinc juga tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet. Namun,
orang yang sehat disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 20 mg zinc
per hari.8
KebutuhanSaat ini, Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Zinc adalah: 9-12 mg /
hari untuk wanita dan 12-17 mg / hari untuk pria (tergantung kelompok
umur).8
DAFTAR PUSTAKA
6
1. National Institutes of Health. 2014. Vitamin D.
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/. Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2015.
2. Wiguna, C. 2014. Vitamin D (Kalsiferol). http://ilmukesmas.com/vitamin-d-
kalsiferol/. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2015.
3. Siagian. A. 2012. Peranan Vitamin D Pada Pencegahan Penyakit
Degeneratif: Perspektif Baru.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18998/1/ikm-jun2007-
11%20(1).pdf. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2015.
4. National Agricultural Library USA. 2011. http://ndb.nal.usda.gov . Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
5. Delage, B. 2013. Copper. http://lpi.oregonstate.edu/mic/minerals/copper.
Diakses pada tanggal 04 Agustus 2015.
6. The world’s healthiest food. 2012. Copper.
http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=nutrient&dbid=53. Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
7. Davies, B. 2014. Health Benefits of Copper. http://boneblast.com/health-
benefits-of-copper/. Diakses pada tanggal 04 Agustus 2015.
8. Beattle, John. 2014. Zinc on a plate.
http://www.nutritionsociety.org/yournutrition/articles/zinc-plate. Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2015.
9. Seo, HJ. Cho, YE. Kim, T. Shin, HI. Kwun, IS. 2010. Zinc may increase bone
formation through stimulating cell proliferation, alkaline phosphatase activity
and collagen synthesis in osteoblastic MC3T3-E1 cells.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2981717/. Diakses pada
tanggal 04 Agustus 2015.
10. Goldschmidt, V. 2014. The Forgotten Nutrient That Strengthens Your Bones
and Prevens Flu. http://saveourbones.com/the-forgotten-nutrient-that-
strengthens-your-bones-and-prevents-the-flu/. Diakses pada tanggal 04
Agustus 2015.
7