Upload
minjid
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tuli neuro
Citation preview
Tuli Mendadak
Tuli mendadak atau sudden deafness merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga dengan kehilangan pendengaran 30 dB atau lebih pada 3 frekuensi dan berlangsung selama kurang dari 3 hari. Dikatakan emergensi karena keadaan ini sering kali menetap, jika tidak diketahui cepat penyebabnya.
Tuli mendadak merupakan tuli sensorineural, umumnya unilateral dan dapat disertai tinitus dan vertigo. terjadinya secara progresif dalam beberapa detik sampai 5 -7hari. Penyakit ini rnemerlukan diagnosis sedini mungkin dan terapi segera sehingga prognosis menjadi lebih baik. Penyebab pasti kadang sulit untuk diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga ( pada rumah siput / koklea ) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, trauma bising yang keras, infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah.,autoimun, obat ototoksik,Meniere dan neroma akustik
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Kira-kira dari 15.000 laporan kasus ketulian mendadak diseluruh dunia setiap tahunnya 4000 diantaranya terjadi di AS. 1 dari 10.000 -15.000 orang akan mengalami hal ini, dimana insiden tertinggi antara usia 50-60 tahun. Sedangkan insiden terendah antara usia 20-30 tahun. 2 % dari pasien ketulian mendadak tersebut sifatnya bilateral da insidennya sama antara pria dan wanita.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
ETIOLOGI
Penyebab pasti kadang sulit untuk diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga ( pada rumah siput / koklea ) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, bising yang keras, infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah.,autoimun, obat ototoksik, sindroma Meniere dan neroma akustik .
Etiologi virus
Ketulian mendadak sensorineural ditemukan pada kasus-kasus penyakit MUMPS, measles, rubella, dan influenza yang disebabkan oleh infeksi adenovirus dan sitomegalovirus (CMV). Pemeriksaan serologis terhadap pasien dengan ketulian sensorineural idiopatik menunjukkan adanya peningkatan titer antibody terhadap sejumlah virus. Antara 25-30 % pasien dilaporkan dengan
riwayat infeksi saluran nafas atas dengan kurang satu bulan onset kehilangan pendengaran.
Pemeriksaan histopatologi tulang temporal pasien yan mengalami ketulian mendadak menunjukkan adanya atrofi organ corti, atrofi stria vaskularis dan membran tektorial serta hilangnya sel rambut dan sel penyokong dari koklea.
Etiologi vaskuler
Pembuluh darah koklea merupakan ujung arteri (end artery), sehingga bila terjadi gangguan pada pembuluh darah ini koklea sangat mudah mengalami kerusakan, Pada kasus emboli, trombosis, vasospasme, dan hiperkoagulasi atau viskositas yang meningkat.terjadi iskemia yang berakibat degenerasi luas pada sel-sel ganglion stria vaskularis dan ligament spiralis. Kemudian diikuti oleh pembentukan jaringan ikat dan penulangan.
Ruptur membran labirin
Ruptur membran labirin berpotensial menyebabkan kehilangan pendengaran sensorineural yang tiba-tiba, membran basalis dan membran reissner merupakan selaput tipis yang membatasi endolimfe dan perilimfe. Ruptur salah satu dari membran atau keduanya dapat menyebabkan ketulian mendadak.
Penyakit autoimun pada telinga dalam
Ketulian sensorineural yang disebabkan oleh proses autoimun telinga dalam masih belum jelas, tapi aktivitas imunologik koklea menunjukkan fakta yang tinggi.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
GEJALA KLINIK
Tuli dapat unilateral atau bilateral, dapat disertai dengan tinitus atau vertigo.
Pada infeksi virus, timbulnya tuli mendadak biasanya pada satu telinga, dapat disertai dengan tinnitus dan vertigo. Kemungkinan ada gejala dan tanda penyakit virus seperti parotis varisela, variola atau pada anamnesis baru sembuh dari penyakit virus tersebut. Pada pemeriksaan klinis/otoskopis tidak terdapat kelainan telinga.
Pemeriksaan pendengaran
Audiometri nada murni menunjukkan tuli sensorineural ringan sampai berat, Pemeriksaan audiometri tutur dan audiometri impedans menunjukkan tuli sensuri neural,foto temporal stenvers mencari kemungkinan neuroma akustik,
Tes Keseimbangan ENG ( electro nystagmography) mungkin terdapat paresis kanal.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
PENATALAKSANAAN
Tirah baring (total bed rest), istirahat fisik dan mental selama dua minggu untuk menghilangkan atau mengurangi stress yang besar pengaruhnya pada keadaan kegagalan neurovaskuler.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
Pengobatan
Koreksi terhadap penyebab.,misalnya bising, DM, peny vaskuler.
Obat2 yang sering dipakai :
-vasodilator yang cukup kuat misalnya complamin injeksi :
3 x 12000 mg/4 ampul selama 3 hari
3 x 900 mg 3 hari
3 x 600 mg 3 hari
3 x 300 mg 3 hari
disertai vasodilator oral complamin 3X 2 tablet tiap hari. Perlu dipertimbangkan vasodilator lain karena complamin sudah mulai kurang diproduksi
-kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi yang digunakan untuk mengobati ketulian sensorineural mendadak idiopatik.
-prednisone 4 x 10 mg tapering off tiap tiga hari, hati2 pd penderita DM.
-obat anti virus : asiklovir dan amantadin pengobatan pada etiologi virus.
- hiperbarik Oksigen. Terapi hiperbarik oksigen menggunakan 100% oksigen dengan tekanan 250 kPA selama 60 menit dalam ruangan tertutup.
-roborantia Vit C dan neurotropik
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
PROGNOSIS
Pada umumnya makin cepat diberikan pengobatan, makin besar kemungkinan untuk sembuh, bila lebih dari 2 minggu kemungkinan sembuh menjadi lebih kecil. Penyembuhan dapat sebagian atau lengkap, tetapi dapat juga tidak sembuh.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
EVALUASI
Dilakukan tiap minggu selama 1 bulan
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
Hasil:
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Sangat baik, bila perbaikan lebih 30 db pada 5 frequensi
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Baik, bila 10-30 db pada 5 frekuensi
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->tidak ada perbaikan bila kurang 10 db pada 5 frekuensi
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
Bila gangguan pendengaran tidak sembuh dengan pengobatan di atas dapat dipertimbangkan alat bantu dengar.
Bila dengan alat bantu dengar masih belum bisa komunikasi dengan adekwat dilakukan psikoterapi agar penderita dapar menerima keadaan.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari :
1. waktu onset
Penelitian menunjukkan bahwa semakin cepat pasien diobati maka semakin baik pula pemulihan yang dicapai. Bila lebih 2 minggu kemungkinan sembuh kecil
2. usia rata-rata
Rata-rata usia yang mengalami pemulihan sempurna adalah 41, 8 tahun. Usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 60 tahun memiliki masa pemulihan yang buruk.
3. vertigo
penderita dengan vertigo berat menunjukkan prognosis buruk dibanding pasien tanpa gejala vertigo. .
4. pasien dengan kondisi yang memperberat penyembuhan al DM, riwayat minum obat ototoksik lama, viskositas darah yang tinggi. Prognosis lebih buruk