Tulisan Ilmiah FLUTD

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    1/7

    NAMA : DEWA PUTU BAYU PERMADI

    NIM : 1309005135

    KELAS : A

    FELINE LOWER URINARY TRACT DISEASE

    DEFINISI

    Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) atau sering disebut dengan Feline

    Urologic Syndrome (FUS) adalah suatu kondisi dimana terdapatnya bentukan crystal yang

    menyumbat saluran urinasi bagian bawah seperti vesica urinaria, bladder sphincter, dan

    uretra, sehingga kucing mengalami kesulitan urinasi. Kondisi ini sering terjadi pada kucing

    muda, bisa jantan ataupun betina, namun lebih sering terjadi pada kucing jantan. Gangguan

    pada uretra terjadi disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan yang berbentuk seperti

    tabung memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan penyumbatan urin

    dari vesica urinaria ke luar tubuh (Nash, 1997).

    Sindrom yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan pembentukan kristal (paling

    sering struvite) di dalam VU. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi,

    perdarahan pada urin, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat menyebabkan

    obstruksi aliran normal urin keluar dari VU yang dapat menyebabkan kematian (Pinney,

    2009).

    Menurut Houston (2007)Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) atauFeline

    Urologic Syndrome (FUS) mengacu pada gangguan saluran urinary bagian bawah, bersifat

    heterogen yang terkarakterisasi dengan gejala klinis seperti hematuria (makroskopik dan

    mikroskopik), disuria, stanguria, polakiuria, uriansi yang tidak normal sampai obstruksi

    parsial mau pun total.

    PATOGENESA

    Kucing yang diberi pakan kering secara terus-menerus akan meningkatkan terjadinya

    penyerapan Mg dan mineral-mineral lainnya. Pada pakan kering terkandung ion-ion MgO2

    dan MgSO4 yang bersifat basa. Urine yang bersifat basa akan membuat ion Mg, phospat, dan

    amonium akan mengkristal membentuk kristal struvit. Kristal ini yang akan menyebabkan

    obstruksi vesica urinaria dan kelukaan pada uretra dan ureter. Hal tersebut dapat

    menyebabkan keradangan pada vesica urinaria sehingga membengkak. obstruksi akibat

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    2/7

    kristal menyebabkan kucing mengalami disuria hingga hematuria. Obstruksi tersebut juga

    menyebabkan edema pada uretra dan vesica urinaria.

    Pembentukan urolith akibat asam urat disebabkan oleh penurunan metabolisme hepar

    terhadap asam urat yang juga disertai penurunan reabsorbsi tubulus proksimalis terhadap

    asam urat. Hal tersebut akan meningkatkan kadar asam urat dan natrium urat dalam urine

    yang menyebabkan penurunan pH urine atau keasaman. Pakan yang mengandung banyak

    protein akan menyebabkan banyaknya akumulasi amonium sehingga bersama dengan asam

    urat akan membentuk kristal amonium urat.

    Infeksi bakteri dapat meningkatkan pembentukan struvite urolit karena bakteri yang

    menginfeksi memproduksi urease sehingga akan meningkatkan pH urin menjadi basa. Urease

    merupakan enzim yang dalam keberadaannya di air akan menghidrolisis urea dan

    menghasilkan ion ammonia dan karbonat sehingga konsentrasi kedua ion tersebut meningkat.

    Ammonia bergabung dengan air atau ion hidrogen untuk membentuk ion ammonium. Ion

    ammonium di urin akan menyebabkan pH urin yang tinggi. Ketika pH urin basa, fosfat

    menjadi lebih tersedia untuk pembentukan kristal struvite dan struvite menjadi kurang larut.

    Selain itu, pH urin yang tinggi akan menurunkan solubilitas magnesium ammonium fosfat

    dan meningkatkan terbentuknya presipitasi kristal struvite. Ketika konsentrasi fosfat,

    magnesium, dan ammonium meningkat di urin, supersaturasi terjadi dan membentuk kristal

    dan urolit.

    Lebih dari 95% anjing dengan struvite urolit ada kaitannya dengan urinary tract

    infection akibat bakteri yang menghasilkan urease, seperti Staphylococus spp., Proteus spp,

    dll (tiley & Smith, 2000). Urinary tract infection akibat bakteri penghasil urease mendahului

    perkembangan terbentuknya struvite urolit pada anjing. Namun struvite urolit pada kucing

    biasanya terbentuk dalam urin yang steril, tanpa adanya infeksi bakteri. Hal ini dikarenakanpH urin kucing lebih basa daripada anjing yaitu >6,5 sehingga struvite urolit mudah

    terbentuk. Telah diperkirakan bahwa urin dengan pH sekitar 6,4 sama dengan solubility

    product dari struvite dan urin dengan pH 7 sama dengan formation product dari struvite.

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    3/7

    TEMUAN KLINIS

    Sistem urogenital kucing membesar pada daerah vesica urinaria yang dapat diketahui

    dengan palpasi caudal dari abdomen. Pembesaran ini disebabkan adanya akumulasi urin yang

    tidak keluar melalui urethra sehingga menyebabkan vesica urinaria penuh berisi urin. Pada

    proses palpasi tersebut, kucing mocha juga merasa gelisah. Menurut Gieg dkk. (2006),

    kucing yang mengalami FLUTD biasanya akan merasa kesakitan pada saat palpasi abdomen.

    Manifestasi klinis awal pada kucing yang menderita Feline lower urinary tract

    disease(FLUTD) merupakan hasil dari iritasi yang disebabkan oleh kristal yang terbentuk di

    dalam vesika urinaria atau uretra kucing. Biasanya kucing yang menderita Feline lower

    urinary tract disease(FLUTD) akan menunjukkan gejala klinis sebagai berikut:

    1. Kesulitan urinasi (disuria). Biasanya urinasi dalam waktu yang lama dengan hanya

    mengeluarkan urin dalam jumlah sangat sedikit dan kucing merejan saat buang air

    kecil (kadang disertai suara tangisan)

    2. Peningkatan frekuensi urinasi (pollakisuria)

    3.

    Kucing sering buang air kecil tidak pada tempatnya

    4. Sering menjilat daerah genital

    5.

    Kadang-kadang terdapat darah pada urin (haematuria)

    6.

    Urin berbau busuk dan keruh

    7. Kucing tidak nafsu makan

    8.

    Pada keadaan yang lebih serius, dimana terjadi obstruksi pada saluran urinari komplit

    yang biasanya terjadi pada kucing jantan dapat mengakibatkan kucing tidak dapat

    urinasi. Selain itu juga menunjukkan gejala muntah, kelemahan, serta perut yang

    menegang dan sakit.

    Karakteristik dari Feline lower urinary tract disease (FLUTD) ditandai dengan

    pembentukan kristal (paling sering struvite) di dalam vesika urinaria atau uretra kucing.

    Kristal tersebut akan menyebabkan inflamasi, perdarahan pada vesika urinaria atau uretra dan

    beberapa kasus dapat mengakibatkan obstruksi pada saluran urinari sehingga aliran urin

    keluar terhambat. Hal ini akan menimbulkan komplikasi dan dapat menyebabkan kematian

    pada kucing apabila tidak cepat ditangani.

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    4/7

    Akumulasi kristal mineral pada saluran urinari yang terjadi pada kasus FLUTD dapat

    menimbulkan berbagai manifestasi penyakit di antaranya yaitu:

    Peradangan pada vesika urinaria (cystitis) akibat iritasi dari kristal pada dinding

    vesika urinaria

    Urolithiasis yaitu pembentukan batu pada vesika urinaria

    Pembentukan sumbat pada uretra berupa pasir kristal mineral (blokade uretra)

    Uremia yaitu akumulasi zat kimia yang beracun (ureum) pada aliran darah ketika

    blokade pada uretra. Pada beberapa keadaan urin yang tertahan dalam vesika urinaria

    dapat berbalik mengalir ke ginjal yang menyebabkan kematian akibat gagal ginjal

    akut atau cystitis parah. Selain itu, kematian juga dapat terjadi karena toksin

    menyebar melalui aliran darah yang dapat mengakibatkan terjadinya sepsis.

    PENYEBAB

    Beberapa faktor berkontribusi untuk penyakit ini termasuk infeksi bacterial dan viral,

    trauma, adanya kristal di urine, batu di vesica urine, tumor pada saluran urinaria, dan

    abnormiltas congenital.

    1.

    FULTD dapat disebabkan uretra yang tersumbat oleh semacam pasta, komposisi

    material batu atau pasir dan kristal struvite (magnesium ammonium fosfat), yang

    berhubungan dengan jumlah garam. Meskipun Kristal struvit merupakan penyebab

    utama sumbatan, namun jenis Kristal lain dapat ditemui. Beberapa sumbatan

    menyebabkan terbentuknya mucus, darah, dan sel darah putih.

    2. FLUTD dapat dihubungkan dengan kristal-uroith atau batu yang ditemukan di saluran

    urinaria. Tipe urolith ervariasi, tergantung dari diet dan factor pH urine. Dua tipe yang

    sangat sering ditemukan adalah struvite (magnesium fosfat) dan kalsium oksalat. Factor

    yang mempengaruhi pembentukan urolit pada kucing termasuk infeksi bakteri yang

    bersamaan; jarang uric,nasi akibat litter box yang kotor; kurangnya aktifitas fisik; dan

    kurang minum atau kualitas minum yang buruk atau tidak tersedianya air, dan bias juga

    karena selalu diberi pakan kering (dryfood).

    3. Urine kucing normalnya sedikit asam. Factor yang menyebabkan urin alkalis yaitu jenis

    pakan, adanya bakteri di saluran urinaria. Urin yang bersifat asam memiliki property

    antibacterial. Namun ada beberpa kasus dumana FUS memiliki urine yang asam.Kucing tersebut mungkin menderita akibat yrolith kalsium oksalat. Jika urolith terjadi

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    5/7

    di urethra, maka obstruksi dapat mengancam kehidupan karena sangat sulit

    disembuhkan.

    4. Cystitis bacterial dan urethritis (radang pada urethra) juga dapat menjadi penyebab

    dasar FLUTD. Cystitis bacterial mungkin dapat menjadi penyebab yang penting dari

    serangan yang berulang. Infeksi bakteri tersebut memiliki potensi untuk peningkatan

    infeksi dengan sumbatan. Infeksi berulang dapat menyebabkan resistensi antibiotik.

    5.

    Intake diet dan air minum. Kucing yang memakan pakan kering akan mendapat sedikit

    air dari pakan ereka, selain itu didukung pula dengan kurangnya minum. Pakan kering

    akan menyebabkan urin lebih terkonsentrasi dan jumlah sedimen yang lebih besar.

    DIAGNOSIS

    Tanpa gejala klinis atau kombinasi gejala klinis merupakan keterangan diagnosa

    LUTD pada kucing. Membuat diagnosa untuk menyatukan temuan dari signalement, sejarah,

    pemeriksaan fisik, gejala klinis, perjalanan penyakit, urinalisis dengan evaluasi sedimen, tes

    kultur dan sensitifitas urin, dan urinary tract imaging.Imaging yang dipilih mungkin meliputi

    kombinasi radiografi abdominal, ultrasonografi sistem urogenital (menghasilkan evaluasi

    uretral minimal), kontras radiografi, dan uroendoskopi (meliputi urethroskopi dan cystiscopi).

    Urinalisis dengan evaluasi sedimen seharusnya dilakukan jika gejala klinis terulangkembali,hal ini menunjukkan adanya chronic renal failure. Urine dipstick digunakan untuk

    mendeteksi adanya sel darah putih yang biasanya terdeteksi pada kucing pyuria. Ketika

    mengevaluasi sedimen urin, adanya bakteri pada urin harus selalu diperhatikan. Sel debris

    yang terlihat sering disalahartikan sebagai bakteri. Adanya kristal pada sedimen urin tidak

    terlalu berbahaya apabila tidak ditemukan adanya batu atau sumbatan pada uretra, karena

    kristal tidak berbahaya untuk urothelium. Urin yang telah disimpan pada lemari pendingin

    selama beberapa jam akan menunjukkan adanya kristal pada sedimen urin, yang

    menyebabkan peningkatan konsentrasi urin.

    Radiografi abdominal pada daerah pelvis dapat membantu untuk mengidentifikasi

    calculi radiopaque (struvite,oksalat) yang mempunyai diameter lebih dari 3 mm. Bahan

    kontras radiografi, seperti cystografi, urethrografi, dan urethrocytografi membantu dalam

    mendiagnosa. Cystografi membantu dalam mendeteksi calculi dan neoplasia pada saluran

    urinasi.

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    6/7

    Penting untuk dilakukan dan urin dikoleksi sebelum terapi dilakukan. Terapi dapat

    mempengaruhi hasil urinalysis. Idealnya urin dikoleksi melalui cystocentesis. Urinalysis

    meliputi pengukuran berat jenis, dip-stick analysis, analisis sedimen dan kultur urin.

    Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis

    infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal,

    memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi

    (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. Urinalisis dapat diguakan untuk

    mendeteksi adanya penyakit diabetes, penyakit ginjal, serta infeksi dari traktus urinarius.

    Jenis-jenis urinalisis yang dapat dipergunakan :

    Pemeriksaan visual : turbiditas dan warna dari urin. Warna urin normal adalah kuning

    bening, sedangkan urin yang tidak normal berwarna merah karena darah dan keruh. Volume

    urine normal adalah 750-2.000 ml/24hr. Pengukuran volume ini pada pengambilan acak

    (random) tidak relevan. Karena itu pengukuran volume harus dilakukan secara berjangka

    selama 24 jam untuk memperoleh hasil yang akurat. Kelainan pada warna, kejernihan, dan

    kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin

    (hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit dalam tubuh. Obat-obatan tertentu

    juga dapat mengubah warna urin. Kencing berbusa sangat mungkin mewakili jumlah besar

    protein dalam urin (proteinuria).

    TREATMENT

    1. Kateterisasi : Ukuran kateter yang biasa digunakan untuk kucing jantan adalah 3 1/2

    Fr. Terdapat tiga macam kateter urin yaitu flexible rubber feeding tube, kateter open-

    ended polypropylene, dan close-ended polypropylene.

    2.

    Pengosongan urin dalam vesica urinaria dengan cara menusukkan jarum suntik kevesica urinaria dan mengosongkan urin di dalamnya (dalam keadaan darurat).

    3. Operasi (cystotomi).

    4. Flushing saluran kencing.

    5.

    Penyuntikan cairan fisiologis intravena : untuk mengganti cairan tubuh dan

    menstabilkan pH cairan tubuh (Infus Ringer Lactate).

    6. Pemberian antibiotik : untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri (Amcilin).

    7. Obat parasimpatomimetik : untuk menstimulasi otot VU kontraksi dan relaksasi.

  • 7/23/2019 Tulisan Ilmiah FLUTD

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA

    Houston, DM. (2007).Epidemiology of Feline Urolithiasis. Veterinary Focus. Vol 17 No 1:

    4-9.

    Gerber, B. (2009).Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD). IVIS, Italy.

    Senior, D. (2006).Feline Lower Urinary Tract Disease. WSAVA.

    Apriani, S. dkk. (2011). Recent Concepts In Feline Lower Urinary Tract Disease. FKH

    Institut Pertanian Bogor. Bogor

    Pinney, CC. (2009).Feline Lower Urinary Tract Disease.

    http://maxshouse.com/feline_urological_syndrome_fus.htm,diakses pada 30 November

    2015.

    Fadhilah, Debby. (2015). Gejala Klinis dan Diagnosa Feline Lower Urinary Tract Disease.

    http://ilmuveteriner.com/gejala-klinis-dan-diagnosa-feline-lower-urinary-tract-disease/,

    diakses pada 30 November 2015.

    http://maxshouse.com/feline_urological_syndrome_fus.htmhttp://maxshouse.com/feline_urological_syndrome_fus.htmhttp://ilmuveteriner.com/gejala-klinis-dan-diagnosa-feline-lower-urinary-tract-disease/http://ilmuveteriner.com/gejala-klinis-dan-diagnosa-feline-lower-urinary-tract-disease/http://ilmuveteriner.com/gejala-klinis-dan-diagnosa-feline-lower-urinary-tract-disease/http://maxshouse.com/feline_urological_syndrome_fus.htm