6
TUMBUH KEMBANG VISCEROCRANIUM Terdiri dari tulang-tulang wajah yang terbentuk dari dua arkus faring pertama. Arkus pertama membentuk, bagian dorsal, prosesus maksilaris yang berjalan ke depan dibawah regio mata dan membentuk os maksila, os zigomatikum, dan sebagian dari os temporale. Bagian ventral membentuk prosesus mandibularis yang mengandung kartilago merkel. Tulang-tulang wajah berkembang secara intramembranosis dari pusat osifikasi. Gbr : Pandangan lateral dari kepala dan leher fetus. Perlekatan rangka wajah anteriorinferior terhadap dasar kalvaria menentukan pengaruh kondrokranial terhadap pertumbuhan wajah. Daerah perlekatan jelas dibatasi oleh fisura pterigomaksila dan fosa pterigopalatina anatara tulang spenoid dari dasar kalvaria dan maksila serta tulang palatina dari permukaan belakang wajah. Tulang zigomatik melekat pada rangka

Tumbuh Kembang Viscerocranium

  • Upload
    sasa

  • View
    24

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kedokteran Gigi

Citation preview

TUMBUH KEMBANG VISCEROCRANIUMTerdiri dari tulang-tulang wajah yang terbentuk dari dua arkus faring pertama. Arkus pertama membentuk, bagian dorsal, prosesus maksilaris yang berjalan ke depan dibawah regio mata dan membentuk os maksila, os zigomatikum, dan sebagian dari os temporale. Bagian ventral membentuk prosesus mandibularis yang mengandung kartilago merkel. Tulang-tulang wajah berkembang secara intramembranosis dari pusat osifikasi.

Gbr : Pandangan lateral dari kepala dan leher fetus.Perlekatan rangka wajah anteriorinferior terhadap dasar kalvaria menentukan pengaruh kondrokranial terhadap pertumbuhan wajah. Daerah perlekatan jelas dibatasi oleh fisura pterigomaksila dan fosa pterigopalatina anatara tulang spenoid dari dasar kalvaria dan maksila serta tulang palatina dari permukaan belakang wajah. Tulang zigomatik melekat pada rangka kalvaria pada sutura frontozigomatik dan temporozigomati. Tulang maksila dan nasal dari permukaan anterior melekat pada kalvaria di sutura frontomaksila dan frontonasal. Letak ketiga pasang rongga organ antara rangka neural dan wajah memperumit perlekatan kedua komponen tengkorak, satu sama lain mempengaruhi pertumbuhan rangka wajah. Mata, rongga hidung, dan septumnya, serta telinga luar, terletak sepanjang batas sepertiga atas dan tengah dari wajah berfungsi sebagai matrik fungsional dalam menentukan aspek-aspek tertentu dari pola pertumbuhan wajah. Lidah, gigi, dan otot oromastikasi juga terletak antara sepertiga bawah dan tengah, serta berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan rangka wajah.Pertumbuhan mata menghasilkangaya perluasan yang memisahkan rangka neural dan wajah, terutama pada sutura frontomaksila dan frontozigomatik, serta berperan dalam menambah tinggi tengkorak. Mata tampak bergeser ke tengah dari letaknya semula di samping pada wajah primitif, karena perluasan yang hebat dari lobe frontal dan temporal dari otak, pada perkembangan awal kranial. Bola mata pada mulanya bertumbuh dengan cepat, mengikuti pola pertumbuhan dan berperan pada pelebaran wajah fetus yang berjalan dengan cepat. Orbit menyempurnakan setengah dari pertumbuhan postnatal selama 2 tahun pertama kehidupan, sehingga terlihat terlalu besar pada wajah anak. Otak dan bola mata, bertumbuh secara bersamaan dengan cepat mengisi ruangan.

Gbr : Anatomis tulang wajah.

Rongga nasal, terutama septum nasal, berpengaruh dalam menentukan bentuk wajah. Pada fetus, ligamen septomaksila muncul dari sisi dan tepi anteriorinferior septum nasa, dan nasal, dan masuk ke bagian depan tulang hidung meneruskan pertumbuhan septum ke maksila. Pertumbuhan maksila diarahkan ke depan dan bawah melalui tulang rawan septum. Tarikan dan dorongan dari pertumbuhan septum nasal akan memisahkan berbagai sutura frontomaksila, frontonasal, frontozigomatik, dan zigomatikomaksila. Pertumbuhan bola mata, otak, dan tulang rawan sikondrosal speno-osipital, juga berfungsi untuk memisahkan sutura-sutura wajah. Selain itu, kondisi sutura ini akan menyebabkan sutura terkena daya dari otot kunyah, sebagai bantalan terhadap tekanan kunyah yang diteruskan melalui tulang-tulang disekitarnya.

Gbr : Skema MaksilaGaya fungsional pada wajah akan menimbulkan berbagai efek pada sutura. Jadi, sutura temporozygomatik pada lengkung zigomatil akan tumbuh lebih dominan ke arah anteroposterior. Pertumbuhan anteroposterior pada sutura nasomaksila, menghasilkan jembatan hidung yang lebih tinggi. Sutura frontomaksila, frontozigomatik, frontonasal, etmoidomaksila, dan frontoetmoidal merupakan daerah pertumbuhan terutama ke arah vertikal, sebagai akibat perluasan bola mata dan septum nasal. Bila pertumbuhan septum nasal kurang sempurna, tinggi sepertiga tengah wajah kurang terpengaruh, di banding dimensi anteroposterior, menghasilkan wajah yang cekung.

Gbr : Arah pertumbuhan dan resorpsi tulang wajah.

Perluasan lateral dari sutura zigomatikomaksila oleh mata dan pertumbuhan pada sutura intermaksila, akan melebarkan wajah. Lebar wajah kurang proposional dibanding dengan neurokranium, pada neonatal, daripada di orang dewasa. Wajah bayi baru lahir dua kali lebih lebar dibanding tingginya, dari pada orang dewasa, dan akan menyesuaikan diri ke proporsi dewasa selama anak-anak.

Gbr : Tengkorak fetus, neonatal, dam dewasa yang menunjukkan pertumbuhan relatif dari wajah dan neokranium.

Pertumbuhan daerah sutura terbesar adalah pada umur 4 tahun. Setelah itu, sutura hanya berfungsi sebagai daerah penggabungan fibrous dari tulang-tulang tengkorak, memungkinkan adanya penyesuaian melalui aposisi dan remodeling permukaan. Remodeling terjadi pada seluruh permukaan tulang, untuk menyesuaikan tulang dengan posisinya yang baru setelah pergeseran. Yang paling menarik disini adalah deposisi tulang sepanjang tulang sepanjang tepi alveolar maksila dan mandibula, membentuk prosesus alveolar tempat berkembanganya benih gigi. Pertumbuhan prosesus alveolar akan menambah tinggi vertikal wajah dan kedalaman palatum. Deposisi tulang pada tuberositas maksila akan merangsang pergeseran ke depan dari seluruh maksila. Ruang kosong dari rongga nasal juga mempengaruhi pertumbuhan dan bentuk wajah. Sumber:Sperber, Geoffrey. 2001. Craniofacial Development. Hamilton: BC Decker Inc.Sadler, Thomas. 2006. Langmans Medical Embryology. USA: Lippincot Williams &Wilkins.