3
PENATALAKSANAAN 1. Obat anti-inflamasi termasuk aspirin atau obat anti- inflamasi non steroid lainnya digunakan untu mengobati demam dan artritis. 2. Kortikosteroid sistemik digunakan untuk mengobati atau mencegah patologi ginjal dan susunan syaraf pusat. 3. Obat anti-inflamasi seperti metotreksat dan sitotoksik (azatriopin) digunakan jika steroid tidak efektif atau gejala berat. 4. Obat anti malaria digunakan untuk mengobati ruam kulit, artritis dan gejala lain. Sumber: Lippicott Williams & Wilkins. 2011. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Pola nutrisi metabolic BB menurun, anoreksia, mual 2. Pola aktivitas istirahat tidur Pasien mengalami insomnia karena stress berat 3. Pola eliminasi Hematuria dan proteinuria 4. Pola kebersihan diri Dapat melakukan kebersihan diri sendiri 5. Pola pemeliharaan kesehatan Klien memeriksakan diri ke RS 6. Pola reproduksi seksualitas Klien tidak melakukan hubungan seksual selama sakit 7. Pola konsep diri-persepsi sensori Komposmetis 8. Pola konsep diri-persepsi diri

tumor otak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASKEP TUMOR OTAK

Citation preview

PENATALAKSANAAN1. Obat anti-inflamasi termasuk aspirin atau obat anti-inflamasi non steroid lainnya digunakan untu mengobati demam dan artritis.2. Kortikosteroid sistemik digunakan untuk mengobati atau mencegah patologi ginjal dan susunan syaraf pusat.3. Obat anti-inflamasi seperti metotreksat dan sitotoksik (azatriopin) digunakan jika steroid tidak efektif atau gejala berat.4. Obat anti malaria digunakan untuk mengobati ruam kulit, artritis dan gejala lain.Sumber: Lippicott Williams & Wilkins. 2011. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta

ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian1. Pola nutrisi metabolic BB menurun, anoreksia, mual2. Pola aktivitas istirahat tidur Pasien mengalami insomnia karena stress berat3. Pola eliminasi Hematuria dan proteinuria4. Pola kebersihan diri Dapat melakukan kebersihan diri sendiri5. Pola pemeliharaan kesehatan Klien memeriksakan diri ke RS6. Pola reproduksi seksualitas Klien tidak melakukan hubungan seksual selama sakit7. Pola konsep diri-persepsi sensori Komposmetis8. Pola konsep diri-persepsi diri Pasien mengenali identitas diri dengan baik9. Pola mekanisme kopping Klien mudah lelah10. Pola peran-hubungan Hubungan dengan keluarga terjalin baik11. Pola nilai dan keyakinan Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

B. Diagnose1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunologis.

C. Intervensi 1. Nyeri akut berhunbungan dengan agen cidera biologis.a. NOCSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri klien dapat teratasi dengan criteria hasil: Nyeri berkurang TTV normal Ekspresi wajah rileksb. NICO : Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan / kaji nyeri.N : Melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif.E : Ajarkan teknik non farmakologi (guide imagery).C : Kolaborasikan dengan dokter pemberian analgetik.2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.a. NOCSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat melakukan tindakan aktifitas mandiri dengan criteria hasil: Pasien dapat melakukan aktifitas mandiri. Rasa kelemahan tubuh berkurang.b. NICO : Kaji aktifitas klien.N : Kontrol lingkungan.E : Ajarkan klien tentang ROM aktif atau pasif.C : Kolaborasikan kepada fisioterapi untuk melatih aktifitas klien.3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunologis.a. NOCSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam diharapkan integritas kulit pasien membaik dengan criteria hasil: Integritas kulit membaik. Ruam-ruam kulit berkurang sampai hilangb. NICO : Kaji luas kerusakan integritas kulit.N : Kontrol lingkungan, melakukan perawatan intensif terhadap kulit pasien.E : Ajarkan tentang perawatan kulit pasien.C : kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian lotion pada kulit ruam.