30
TURUTI KEMAUAN PENDENGAR Wawancaralah dengan keingin tahuan yang sepadan dengan keinginan pendengar. Topik bahasan talk show jangan mengingkari dominasi pilihan pendengar. Cara mudah untuk mencari hot issue adalah dengan memperhatikan berita di halaman pertama surat kabar.

TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

  • Upload
    karah

  • View
    64

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TURUTI KEMAUAN PENDENGAR. Wawancaralah dengan keingin tahuan yang sepadan dengan keinginan pendengar. Topik bahasan talk show jangan mengingkari dominasi pilihan pendengar. Cara mudah untuk mencari hot issue adalah dengan memperhatikan berita di halaman pertama surat kabar. Hormati Nara Sumber. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Wawancaralah dengan keingin tahuan yang sepadan dengan keinginan pendengar.Topik bahasan talk show jangan mengingkari dominasi pilihan pendengar.Cara mudah untuk mencari hot issue adalah dengan memperhatikan berita di halaman pertama surat kabar.

Page 2: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Hormati Nara Sumber

• Menghargai dan menghormati nara sumber tanpa didasari apriori merupakan keharusan.

• Berseberanglah dengan nara sumber selama itu tidak extrem dan masih dalam koridor etika menghargai.

• Mendasarkan pada rasio ( logika ) dan norma tanpa memenangkan salah satu pihak.

Page 3: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Sejajar dengan Nara Sumber

• Peandu talk show pada dasarnya mewakili publik, jadi jangan “ menghamba sahaya” atau bersikap “kenes” kepada nara sumber.

• Pada posisi sejajar dengan nara sumber, pewawancara dapat menanyakan hal yang penting dan valid serta meminta jawaban yang jujur.

Page 4: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Ethos, Pathos dan Logos Talk Show mengejawantahkan fugsi pers akan akin

berdayaguna bila memadukan ethos, pathos dan logos. Ethos, Pathos dan Logos digunakan untuk

mempengaruhi manusia. -------------------------------Ariestoteles menyebutkan ada 3 cara mempengaruhi

manusia, pertama : Anda memiliki pengetahuan yg.luas, kepribadian yg.dipercaya, dan status yangterhormat ( Ethose). Kedua : Anda harus menyentuh hati kalayak, perasaan, emosi,harapan, kebencian,dan kasih sayang mereka ( pathos ). Ketiga : Anda harus meyaknikan kalayak dg. Bukti atau yg .kelihatan sebagai bukti. Di sini anda mendekai kalayak lewat otaknya ( Logos ) .

Page 5: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Rumusannya :A+B=C

• Perhatikan : Accurasy + Balance = Credibility

• Topik bernuansa konflik umumnya menarik perhatian pendengar.Benturkan

• Mintalah ijin kepada kedua belah pihak nara sumber sebelum membenturkan konflik ke dalam talk show

Page 6: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Wawancara itu Mengasyikkan

• Pewawancara dengan nara sumber bertemu dengan menggunakan saluran “SKSD”

• Aneka ragam wawancara

• Pointers atau question route

• Pertanyaan” Balon “

Page 7: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Bentuk bangunan Talk show

• Gambarannya kira kira seperti ini :

• Pembkaan

• Tubuh

• Penutup

Page 8: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Gambaran secara Skematis :

• Pertanyaan terbuka • Informasi umum • Pengembangan • Fakta – fakta khusus• Pengembangan • Fakta – fakta lebih khusus• Pengembangan • Informasi yang tepat

Page 9: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Detik – Detik sebelum On Air

• Manfaatkan saat – saat sebelum on air untuk melakukan pendekatan dengan nara sumber

• Manfaatkan saat – saat sebelum on air untuk menjelaskan apapun yang masih kurang jelas bagi kedua belah pihak .

• Jangan memberitahukan kepada nara sumber seluruh pertanyaan yang akan diajukan.

• Capailah kesepakatan dengan nara sumber mengenai teknis wawancaranya.

Page 10: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Ragam pertanyaan

• Tujuan wawancara berhubungan erat dengan ragam pertanyaan yang harus sering diajukan.

• Pertanyaan sebaiknya pendek, sederhana, kata-katanya mudah dimengerti, dan mengundang jawaban.

• Pemandu talk show sebaiknya tidak menyatakan sesuatu berdasarkan apa yang dirasakannya sendiri saja .

Page 11: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Pertanyaan Nakal

• “Tangkaplah” kira – kira apa jawaban nara sumber, justru sebelum kita mengajukan pertanyaannya.

• Pertanyaan ang menggiring bisa mempertegas jawaban nara sumber, tetapi bisa membuat sewot nara sumber.Siap antisipasi berbagai reaksinya.

• Jangan ikut merasa “panas” jika nara sumber menjadi sewot

Page 12: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Blooper Bukan Bloon

• Kebodohan yang tidak disengaja dan karena ketidak tauan tidak perlu dipikirkan lagi.

• Semua orang bisa melakukan blooper, jangan panik.Langsung lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.

Page 13: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Humor dan Celetukan

• Humor dan celetukan itu sekedar “bumbu”

• Jangan terus menerus melucu, talk show anda bukan lawakan.

• Tidak semua nara sumber peka dengan guyonan.

Page 14: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

“He,eh ….He,em .Ya ya “

• Tidak perlu mendengarkan nara seumber sambil he,eh, he,em , ya ya

• Jagalah kenikmatan mendengar para pendengar.

• Sering – seringlah mengulang nama dan posisi atau jabatan nara sumber.

Page 15: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Mengakhiri Wawancara

• Enam Cara untuk mengakhiri wawancara

• Perlukah kesimpulan untuk mengakhiri wawancara.

Sebuah wawancara yang terencana tidak memerlukan kesimpulan, apalagi berusaha memaksakan kepada pendengar suatu pandangan atas apa yang dikatakan.

Page 16: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Empati dan Talk show“Perang Urat Saraf”

• Pemandu talk show bisa setiap saat terseret dalam perang urat syaraf

• Balance danfairness harus ditegakkan

• Talk show harus bisa menjadi pers jembatan

Page 17: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Contoh kasus harus berdasarkan fakta

• Contoh kasus harus berdasarkan fakta, sekalipun itu kabar buruk.

• Tidak ada untung pemandu talk show mennjukan kepiawaiannya. Ini bukan talk show pribadi

• Fair saja! Membahas kabar baik bukan untuk menjilat.Membahas kabar buruk bukan untuk menjerembabkan.

Page 18: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

HATI HATI MEMBAHAS TOPIK SARA

• Membahas opik talk show bernuansa SARA adalah yang paling pelik.

• Dalam keadaan endesak, akan lebih “aman”jika yang diwawancarai adalah nara sumber yang sudah dikutip di media masa.

• Profesionalisme komunikator massa sering berada di ujung tanduk manakala topik bahasanya menyangkut SARA

Page 19: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Vokal, fisik dan Mental

• Vokal pemandu talk show tidak disyaratkan yang aneh- aneh, biasa saja, standar

• Vokal bisa diolah ------senam penafasan dan humming

• Persiapkan fisik dan mental jangan disepelekan.

Page 20: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Spontan

• Berpikir sepontan bisa dilatih

• Sepontanitas penting, tapi yang berbobot

• Talk show radio lebih mengedepankan spontanitas dibanding dengan talk show TV.

Page 21: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Analogi Tenis untuk Gaya Pewawancara

• Netral, netral dan netrallah kamu

• Resiko sewot nara sumber “sengapan”

• Voli, rally, smess bola tenis perlu, selama permaian tetap “ cantik “

Page 22: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Nara Sumber Talk Show

Pelit Ngomong :

• Nara sumber punya hak untuk sedikit bicara atau pelit ngomong.

• Membaut nara sumber banyak bicara adalah kewajiban pewawancara.

• Pertanyaan yang diajukan sebaiknya yang mengundang jawaban.

Page 23: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Provokator, Pendana, titik simpul?

• Nara sumber bisa mengeluarkan pendapat yang terlalu ektrem , tetapi harus dengan pendekatan yang faktual, bukan emosional.

• Rekamlah seluruh durasi talk show anda

• Dokumentasikan talk show anda, baik tulis maupun dalam bentuk audio.

Page 24: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Tipe – Tipe Nara Sumber

• Tak selamanya nara sumber seperti yang diharapkan.Ada yang KAKAP dan ada juga yang TERI

• Nara sumber punya hak untuk mengoreksi, melengkapi, merunutkan dan menuntaskan pertanyaan.

• Nara sumber diharapkan tidak ketinggalan zaman

Page 25: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Tipikal dan Kebiasaan Nara Sumber

• Tipikal kebiasaan nara sumber perlu dipelajari

• Tipikal yang positif dipelihara, yang negatif diwaspadai dan coba diubah.

• Harga dan hormati seluruh tpikal dan kebiasaan nara sumber

Page 26: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Pendengar Talk Show

• Pendengar itu responsif, baik aktif maupun pasif.

• Heteroginitas pendengar membedakan respons pendengar.

• Sebagian kecil pendengar tidak faham asas check and balance , cover both side story. Jelaskan sekilas maksud Anda mewawancarai nara sumber pengimbang.

Page 27: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Pendengar aktif, Bantu Talk show

• Diluar sana banyak pendengar yang mau membantu kelancaran talk show.

• Jangan kecewakan respons aktif para pendengar.

• Pendengar bisa kita “manfaatkan” untuk mendukung kreativitas talk show.

Page 28: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Gaet Sponsor Program

• Sponsor program dicari, dibutuhan, tapi kadang dirisaukan juga.

• Performance siaran harus dijaga kualitasnya, terlebh jika disponsori.

• Kebanyakan pendengartalk show akan protes dan kecewa jika ( spot ) iklan terlalu banyak.

Page 29: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Lebih Ebak Sekarang

• Talk show di era reformasi lebih bebas

• Talk show bisa menjadi media rakyat

• Komersialisme menaati idealisme.

Page 30: TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Daftar Pustaka

• Abdullah, Aceng 2000, Press Relations: Kiat berhubungan dengan media Massa.

• Adam , Rainer et.2000, Politik dan radio. Buku Pegangan bagi jurnalis radio, Jakrta Friederich-Naumann-Stiftung

• Michael C.Keith, 2000, Pemberitaan Stasiun Radio , Internews Indonesia.

• Imelda ,Reynolds, 2000, Pedoman Jurnalistik Radio, Jakarta, Internews Indonesia.

• Gough, Howard, 1999, Manual Pelatihan Media AIBD, Programa Radio, AIDB.