TUSUS RS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTO

Citation preview

TUGAS KHUSUS PKPA RS. RAJAWALI

TUGAS KHUSUS PKPARS. RAJAWALITineke Anugerah K260112140608Pemantauan terapi obat (PTO) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Pemantauan terapi obat harus dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar keberhasilan ataupun kegagalan terapi dapat diketahui. Pemantauan Terapi ObatIdentitas penderita :Nama: Nn. TUsia: 20 tahunAlamat: Jln. BCRuang rawat: SuhadiSub Bagian: -No. Rekam Medik: -Tgl. Masuk: 22 September 2015Dokter: FApoteker: - Data Klinis AwalTekanan darah: 120/70 mmHgNadi: 130x/menitRespirasi: 36x/menitSuhu: 420 CRiwayat Konsumsi Obat :-Alergi :Tidak ada alergi obat atau makananPemeriksaan Penunjang Awal :-Anamnesis : Panas tinggi 7 hari, nyeri ulu hati, batuk-batuk. Pasien baru sembuh pengobatan TBC 2 bulan yang lalu.Diagnosis AwalObs. Febris, positif TBCDiagnosis BandingDiagnosis Kerja-Terapi yang digunakanLevofloxacinAmbroxolParacetamolRanitidineRinger Glucose (RG)PROFIL PENGOBATAN PASIENDemam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37.5 derajat celsius. Infeksi ringan hingga parah bisa menyebabkan demam. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39 celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan terjadinya infeksi yang serius di dalam tubuhDemamTuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi dahak secara mikroskopis.Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab.TuberkulosisKomposisiTiap tablet salut selaput mengandung:Levofloxacin 500 mgLevofloxacin 250 mgIndikasiSinusitis maksilaris akut, bronkitis kronis dengan eksaserbasi bakteri akut, pneumonia, infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi, infeksi saluran kemih dengan komplikasi.Dosis250 500 mg 1x/ hari

Terapi yang digunakanLevofloxacinKomposisiTiap tablet mengandung: Paracetamol 500 mgIndikasiMenghilangkan nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, dismenore, nyeri otot dan sendi, masuk angin, flu.DosisSehari 3-4x 1-2 tablet, maksimal sehari 8 tablet

Terapi yang digunakanParacetamolKomposisiTiap tablet mengandung: Ambroxol Hidroklorida 30 mgTiap 5 ml sirup mengandung: Ambroxol Hidroklorida 15 mgIndikasiPenyakit saluran nafas akut dan kronik yang disertai sekresi bronchial yang abnormal, misalnya pada ekserbasi dan bronchitis kronis dan asma bronchialDosisDewasa : sehari 2-3x 1 tabAnak berusia 6-12 tahun : sehari 2-3x tab

Terapi yang digunakanAmbroxolKomposisiTiap tablet mengandung: Ranitidine 150 mgTiap vial mengandung 25 mg/ml inj.IndikasiTukak lambung dan duodenum akut, refluks esofagitis, hipersekresi paska bedah.Dosis(oral) sehari 2-3x 1 tab(parenteral) 50 mg setiap 6-8 jam i.m atau i.v

Terapi yang digunakanRanitidineKomposisiTiap 1000 ml mengandung glukosa 50 gram; NaCl 8,6 gram; CaCl 0,33 gram.IndikasiMenambah kalori, mengatasi dehidrasi isotonis, pengganti cairan tubuh yang hilang dalam keadaan asam basa berkeseimbangan atau asidosis ringan dan mengembalikan keseimbangan elektrolit.

Terapi yang digunakanInfus RGIdentitas PasienAnalisis SOAPNama pasien: TJenis kelamin: WanitaUmur: 20 tahunAlamat : Jl. BC Tanggal MRS: 22 Sept 2015Asal pasien : -Kamar rawat : -No RM : -Diagnosa : Febris, Positif TBCSubjektifKeluhan Utama: Panas tinggi selama 7 hari, nyeri ulu hati, batuk-batukObjektif

Analisis SOAPTanggalTDNadiRRSuhu22 Sept 2015120/701303642023 Sept 2015110/701082439.5024 Sept 2015100/70882037.5025 Sept 201590/60802436.20Hasil Pemeriksaan LaboratoriumAnalisis SOAP

Hasil Pemeriksaan UrineAnalisis SOAP

Hasil Pemeriksaan LaboratoriumAnalisis SOAP

Pengobatan pasienAnalisis SOAP

AssesmentAnalisis SOAP

Assesment Kesesuaian IndikasiAnalisis SOAPNamaObatIndikasi (literatur)Indikasi (pasien)KeteranganLevofloxacinSinusitis maksilaris akut, bronkitis kronis dengan eksaserbasi bakteri akut, pneumonia, infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi, infeksi saluran kemih dengan komplikasi dan pielonefritis akut.Bakteri + pada hasil urineSesuaiParacetamolMenghilangkan nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, dismenore, nyeri otot dan sendi, masuk angin, flu.Panas tinggi selama 7 hariSesuaiAmbroxolPenyakit saluran nafas akut dan kronik yang disertai sekresi bronchial yang abnormal, misalnya pada ekserbasi dan bronchitis kronis dan asma bronchial.Batuk-batukSesuaiRanitidineTukak lambung dan duodenum akut, refluks esofagitis, hipersekresi paska bedah.Nyeri ulu hatiSesuaiAssesment Kesesuaian DosisAnalisis SOAPNama ObatDosis (literatur)Dosis (resep)KeteranganLevofloxacin250 500 mg 1x/ hari1 x 1 tab 500 mg (po)SesuaiParacetamolSehari 3-4x 1-2 tablet, maksimal sehari 8 tablet3 x 1 tab (po)SesuaiAmbroxolSehari 2-3x 1 tab3 x 1 tab (po)SesuaiRanitidine(oral) sehari 2-3x 1 tab.(parenteral) 50 mg setiap 6-8 jam i.m atau i.v2 x 1 tab ac (po)2 x 1 amp (i.v)SesuaiAssesment InteraksiAnalisis SOAP

DRPAnalisis SOAPKategori DRPUraian DRPCara mengatasiObat tanpa indikasiTidak ada-Indikasi tanpa obatTidak ada-Obat tidak sesuaiTidak ada-Dosis kurangTidak ada-Dosis berlebihTidak ada-Reaksi tidak diinginkanTidak ada-Interaksi obatTidak ada-PlanMenjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien sekarang. Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.Mengompres dengan kompres air dingin dengan menggunakan waslap yang dibasahi dengan air biasa lalu dikompres pada kening pasien.Memenuhi nutrisi sesuai diet dirumah sakitDiet lunak (bubur) tingi kalori tinggi protein porsi sedang 3x sehariMenganjurkan pasien untuk berjemur setiap pagi sekitar pukul 8-9Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.Analisis SOAPDiagnosa awal pasien menderita Febris dan positif TBC, karena pasien diketahui baru menyelesaikan pengobatan TBC 2 bulan yang lalu. Pasien datang dengan keadaan demam yang tinggi yaitu 420 C dan disertai batuk batuk.Pada pasien juga terdapat gejala klinis tidak khas seperti pusing-pusing dan nyeri di ulu hatiPembahasanPemberian Infus RG dimaksudkan untuk menggantikan cairan elektrolit pasien yang mungkin hilang karena demam yang cukup tinggi pada pasien. Pemberian paracetamol dan levofloxacin telah tepat sebagai upaya menurunkan demam pasien dan mencegah infeksi yang mungkin terjadi pada pasien.Pasien juga datang dengan keadaan nyeri di ulu hati sehingga pemberian ranitidine di harapkan dapat mengurangi rasa nyeri pada ulu hati pasien.

PembahasanDari hasil tes urine diketahui bahwa terdapat bakteri di dalam urine pasien. Ini mungkin saja dapat disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih pada pasien. Hasil leucosit pada pasien juga cukup tinggi yaitu 5-7 dari nilai normal 2-4, hal ini juga dapat menunjukkan adanya infeksi dalam saluran kemih atau adanya kondisi inflamasi. Selain itu hasil urine pasien juga menunjukkan adanya hasil positif pada uji ketone sedangkan normalnya hasil ketone ini adalah negatif. PembahasanPasien diketahui pernah mengidap TBC dan telah menyelesaikan terapinya 2 bulan yang lalu. Namun akhir-akhir ini pasien diketahui batuk-batuk kembali, pemberian ambroxol dimaksudkan untuk mempermudah pengeluaran sekret dari dalam saluran pernafasan.Pasien didiagnosa awal TBC namun belum dapat dipastikan kembali mengidap TBC sehingga belum dilakukan terapi ke arah ini.PembahasanUntuk dokter :Melakukan pengujian spesifik TBC terhadap pasien seperti pengujian BTA pada dahak pasien atau tes MantouxMemeriksa urine pasien untuk memastikan apakah ada infeksi dalam saluran kemih pasien.

Untuk perawat :Memantau kepatuhan pasien mengkonsumsi obatMonitoringUntuk dokter :Memantau hasil laboratorium untuk mengetahui terapi yang diberikan sehingga pemilihannya tepat.

Untuk perawat :Memberikan jadwal minum obat pasien kepada perawat dan meminta perawat agar tepat waktu dalam pemberian obat.Memantau penggunaan obat dan memastikan obatnya diminum tepat waktu.Memantau reaksi yang ditimbulkan setelah penggunaan obat.Memberikan informasi jika terjadi efek samping obat.KIEUntuk pasien dan keluarga pasien:Menjaga pola makan. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.Memastikan lingkungan tempat tinggal terkena sinar matahari yang cukup

KIEDaftar PustakaAlodokter. 2015. Tersedia di http://www.alodokter.com/demam/ [diakses tanggal 01 November 2015]Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberculosis. Jakarta: Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.ISO Volume 49. 2015. Jakarta : IAIMedicastore. Tersedia di http: //www.medicastore.com/obat/9048/RINGER_ GLUKOSA_INFUS_500_ML.html [diakses tanggal 02 November 2015]Terimakasih