Upload
daniel-parks
View
37
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LAPSUS
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Kasus Skenario D “Impetigo Crustosa” sebagai tugas
kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan
kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. Dr Legiran, M.Kes , selaku tutor kelompok 2
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan
tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga
kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, 06 Desember 2012
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman Kover ………………………………………………………………… 0
Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 4
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4
2.2 Skenario ……………………………………………………… 5
2.3 Seven Jump Steps …………………………………………… 5
I. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 6
II. Identifikasi Masalah …………………………………… 6
III. Analisis Permasalahan..........................…………………. 6
IV. Kerangka Konsep…………………………………………
V. Hipotesis ……………………………………………….. 7
VI. Learning Issue …………………………………….. 7
VII. Sintesis………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Sensoris adalah blok kelimabelas pada semester 5 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario D
yang memaparkan kasus mengenai Kelainan pada Kulit.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan
metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Legiran, M.Kes
Waktu : Selasa, 04 Desember 2012
Kamis, 06 Desember 2012
Moderator : Octia Yudiantin
Sekretaris meja : Widiawarmi
Sekretaris papan : Desy Rachmawati
Rule Tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan
pendapat
3. Berbicara yang sopan dan penuh tata karma.
2.2 Skenario D Blok XV
Si Totong, 4 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP
dengan keluahan timbul lepu-lepuh berisi cairan bening di tungkai
kanan dan kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu. Lepuh mudah
pecah dan menjadi koreng. Dalam 3 hari ini muncul benjolan
sebesar kelereng dilipat paha kanan dan kiri. Keluhan ini tidak
disertai demam. Saudara kembar Totong, si Teteng juga pernah
menderita sakit yang sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah
berobat kedokter. Mereka sering menggunakan baju dan handuk
bersama. Mereka berdua sering bermain diluar rumah dan malas
bila disuruh mandi.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: sadar dan kooperatif
Vital sign: nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 37,0°C
Keadaan spesifik : KGB inguinalis lateral dextra et sinistra:
terdapat pembesaran berupa nodul, 2 buah, bulat, diameter 1 cm,
konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri tekan
4
Status dermatologikus : regio extremitas inferior dextra et
sinistra; plak eritem multiple, bulat, lentikuler, diskret, dengan
permukaan ditutupi krusta kekuningan
2.3 Seven Jump Steps
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Lepuh : tonjolan pada kulit berisi cairan
2. gatal : sensasi tidak menyenangkan yang berasal dari
organ kulit dan jaringan epitel
3. koreng : ulcer yaitu kerusakan local/ekstravasi permukaan
organ/jaringan yang ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan nekrotik
yang radang
4. nodul : tonjolan/nodus kecil yang padat dan dapat dikenali
dgn sentuhan
5. eritem multiple : kompleks gejala dengan lesi kulit yang sangat
polimorfik termasuk vesikel papula macular dan bula
6. discret : dibuat darr bagian yang terpisah / ditandai dengan
lesi tidak berkelompok
7. krusta kekuningan : lapisan luar yang terbentuk, khususnya dari materi
padat yang berbentuk dari pengeringan eksudat/ekskresi tubuh yang
berwarna kuning
8. mobile : bagian yang dapat digerakkan/terfiksasi
9. Status dermatologikus: gambaran keadaan kulit seseorang
10. Lentikuler : berkenaan dengan atau berbentuk seperti lensa
2.3.2 Identifikasi masalah
1. Totong, 4 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan
keluhan timbul lepuh-lepuh berisi cairan bening di tungkai kanan dan
kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu. Lepuh mudah pecah dan
menjadi koreng.
5
2. Dalam 3 hari ini muncul benjolan sebesar kelereng dilipat paha kanan
dan kiri. Keluhan ini tidak disertai demam.
3. Saudara kembar Totong, si Teteng juga pernah menderita sakit yang
sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah berobat kedokter. Mereka
sering menggunakan baju dan handuk bersama. Mereka berdua sering
bermain diluar rumah dan malas bila disuruh mandi.
4. Keadaan spesifik : KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat
pembesaran berupa nodul, 2 buah, bulat, diameter 1 cm, konsistensi
kenyal, mobile, tidak nyeri tekan
5. Status dermatologikus : regio extremitas inferior dextra et sinistra;
plak eritem multiple, bulat, lentikuler, diskret, dengan permukaan
ditutupi krusta kekuningan
2.3.3 Analisis Masalah
1. a. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi kulit?
Anatomi dan fisiologi kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat
kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital
serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat
kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras, dan
juga bergantung pada lokasi tubuh.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 -6 mm tergantung dari letak, umur dan
jenis kelamin.
a. Kulit tipis : kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bag.
medial lengan atas.
b. Kulit tebal : telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda :
6
a. Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epital
berasal dari ectoderm
b. Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Kulit terdiri dari 3 lapisan, yakni epidermis, dermis dan subkutan
A. EPIDERMIS
7
Terbagi atas 5 lapisan:
i. Lapisan basal
Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Lapisan terbawah dari
epidermis. Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang
membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.
ii. Lapisan Malpighi/ stratum spinosum.
Lapisan epidermis yang paling tebal. Terdiri dari sel polygonal. Sel
– sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti
duri Perlekatan antar jemabatan membentuk Nodulus Bizzozero.
Terdapat juga sel langerhans yang berfungsi untuk respon antigen
kutaneus
iii. Lapisan Granular / stratum granulosum.
Terdiri dari butir – butir granul keratohialin yang basofilik.
Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng
iv. Stratum lucidum
8
Lapisan sel gepeng tanpa inti. Protoplasma berubah jadi protein
(eleidin). Biasanya terdapat pada kulit tebal seperti telapak kaki
dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis
v. Lapisan tanduk / korneum.
Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti. Protoplasma sudah
berubah menjadi keratin. Setiap kulit yang mati banyak
mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1) Mengusir mikroorganisme patogen.
2) Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3) Unsure utama yang mengerskan rambut dan kuku.
Stratum korneum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)
yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris
seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis
yang paling bawah. Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu :
1) Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma
basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan
yang lain oleh jembatan antar sel
2) Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell
merupakan sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma
basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen
(melanosomes)
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3 -4 minggu. Dalam
epidermis terdapat 2 sel :
a. Sel merkel
Fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan
dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
9
b. Sel Langerhans
Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus. Epidermis
akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis disebut rete ridge
yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang
essensial. Dan terdapat kerutan yang akan disebut fingers
prints.
1. Dermis ( korium)
Merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan
ikat yang terdiri dari 2 lapisan
a. pars papilariserdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen
b. pars retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe,
dan akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
2. Jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Merupakan jaringan adipose
sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot
dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh
dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma dan
tempat penumpukan energi.
RAMBUT
Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2
jenis rambut :
a) Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
b) Rambut velus (pendek, halus dan lembut)
10
Fungsi rambut
a. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
b. Menyarig udara.
c. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
d. Pendorong penguapan kerngat dan
e. Indera peraba yang sensitive.
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel
keratin)
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
a. Fase Pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan bervariasi ambut janggut tercepat diikuti
kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari
100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.
b. Fase Istirahat (Telogen)
Berlangsung +4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50-100 lembar
rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
11
trauma, stress, disebut Piloereksi. Waran rambut ditentukan oleh
jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol
oleh hormon seks (rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di
kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut
ditetukan oleh kondisi Endrokin.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
a. Kelenjar Sebasae
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang folikel rambut dan
batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi haluslentur
dan lunak.
b. Kelenjar Keringat
Diklasifikasikan menjadi 2 kategori :
1) Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit
Melepaskan keringan sebagai peningkatan suhu lingkungan dan
suhu tubuh. Kecepatan sekresi dikndalikan oleh saraf simpatik.
12
Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi
tubuh terhadap stress, nyeri, dll.
2) Kelenjar Apokrin
Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora dan uara pada
folikel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas, pada wanita
akan memberpesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar
apokrin memproduksi keringat yang akan keruh seperti susu yang
akan diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang
disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen (wax).
PEMBULUH DARAH DAN SARAF
A. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah kulit terdiri 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu ;
a. Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis,
dari anyaman ini berjalan arteriole pada tiap – tiap papilla kori.
b. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis, anyaman ini
memberikan cabang – cabang pembuluh nadi ke alat – alat tambahan
yang terdapat di korium.
Dalam hal ini percabangan juga juga membentuk anyaman pembuluh
nadi yang terdapat pada lapisan subkutis. Cabang – cabang ini
kemudian akan menjadi pembuluh darah baik balik/vena yang juga
akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang
ke dalam.
Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena di
perkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Disamping itu
pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar oleh
13
pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri, dan
emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secra refleks.
B. SUSUNAN SARAF KULIT
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang – cabang saraf apinal dan
permukaan yang terdiri dari saraf – saraf motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel – sel otot yang
terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima
rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung – ujung
saraf sensorik ini membentuk bermacam – macam kegiatan untuk
menerima rangsangan. Ujung – ujung saraf yang bebas untuk menerima
rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung – ujung
sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu
organ.
FUNGSI KULIT SECARA UMUM
A. Proteksi.
Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.) Melindungi
dari trauma yang terus menerus. Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan
dari tubuh. Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
B. Pengontrol/pengatur suhu.
Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran
darah meningkat terjadi penguapan keringat. proses hilangnya panas dari
tubuh:
i. Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih
rendah.
ii. Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih
dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
iii. Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
14
Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit
yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N:
450 ml / menit.
C. Sensibilitas
mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
D. Keseimbangan Air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air
serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. Air mengalami
evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.
E. Produksi vitamin.
Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis
vitamin D.
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat
penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
b. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan kasus?
- Jenis kelamin : Laki-laki : Perempuan = 3 : 1
- Umur : <25th
c. apa penyebab lepuh-lepuh berisi cairan disertai gatal ?
d. bagaimana mekanisme lepuh-lepuh berisi cairan disertai gatal ?
e. apa makna lepuh mudah pecah dan menjadi koreng ?
15
f. apa makna lepuh disertai gatal sejak 4 hari yang lalu ?
g. apa makna lepuh hanya terjadi di tungkai kanan dan kiri ?
2. a. apa makna 3 hari muncul benjolan dilipat paha kanan dan kiri ?
b. apa penyebab benjolan dilipat paha kanan dan kiri ?
c. bagaimana mekanisme muncul benjolan dilipat paha kanan dan
kiri ?
d. mengapa keluhan tidak diserta demam ?
e. bagaimana hubungan keluhan penyerta dengan utama ?
f. bagaimana anatomi KGB ekstremitas inferior ?
3. a. bagaimana makna riwayat penyakit saudaranya yang lalu ?
b. bagaiman cara penularan penyakit pada kasus ?
c. bagaiman cara pencegahan penyakitbpada kasus ?
d. bagaiman makna sering bermain diluar dan malas mandi ?
e. apa makna 10 hari yang lalu saudara menderita sakit yang sama ?
f. apa dampak menggunakan baju dan handuk yang sama ?
4. a. bagaimana interpretasi dan mekanisme pada pem keadaan spesifik
?
5. a. bagaimana interpretasi dan mekanisme pada status
dematologikus ?
b. apa saja jenis-jenis efloresensi ?
6. Apa saja kemungkinan penyakit pada kasus ?
7. bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ?
8. apa penyakit yang paling mungkin pada kasus ?
9. bagaimana penatalaksanaan kasus ini secara komperhensif ?
10. apabila tidak di tata laksana dengan komperhensif apa yang akan
terjadi ?
11. bagaimana peluang sembuhnya ?
16
12. bagaimana KDU ?
13. bagaimana islam memandang kasus ini ?
2.3.4 Kerangka Konsep
2.3.5 Hipotesis
Toteng,laki-laki, 4 tahun, mengalami lepuh berisi cairan bening di tungkai dextra
et sinistra disertai gatal dan pembesaran KGB sinistra et dextra akibat impetigo
crustosa
17
FR : Riwayat keluarga, pemakian barang bersamaan, dan kebersihan kurang
Infeksi MO
3 hr yll, lepuh berisi cairan bening, mudah pecah,gatal dan menjadi koreng
Menyebar secara limfogen timbul benjolan dilipat paha
Impetigo crustosa
Status dermatologikus
2.3.6 Learning Issue
No. Pokok BahasanWhat I
know
What I
don’t know
I have to
prove
How will I
learn
1.Anatomi,fisiologi
histologi kulit
Lapisan
kulit
- Text book
- Internet
2.
Anatomi KGB
ekstremitas
inferior
Anatomi KGB- Text book
- Internet
3.Impetigo
Contangiosum Gejala klinis Tata laksana Komplikasi
- Text book
- Internet
4.Jenis-jenis
efloresensi
Jenis-jenis
efloresensi
- Text book
- Internet
2.3.7 Sintesis
1.Anatomi, fisiologi dan histologi kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat
kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital
serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat
kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras, dan
juga bergantung pada lokasi tubuh.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 -6 mm tergantung dari letak, umur dan
jenis kelamin.
18
c. Kulit tipis : kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bag.
medial lengan atas.
d. Kulit tebal : telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda :
c. Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epital
berasal dari ectoderm
d. Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Kulit terdiri dari 3 lapisan, yakni epidermis, dermis dan subkutan
19
A. EPIDERMIS
Terbagi atas 5 lapisan:
vi. Lapisan basal
Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Lapisan terbawah dari
epidermis. Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang
membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.
vii. Lapisan Malpighi/ stratum spinosum.
Lapisan epidermis yang paling tebal. Terdiri dari sel polygonal. Sel
– sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti
duri Perlekatan antar jemabatan membentuk Nodulus Bizzozero.
Terdapat juga sel langerhans yang berfungsi untuk respon antigen
kutaneus
viii. Lapisan Granular / stratum granulosum.
20
Terdiri dari butir – butir granul keratohialin yang basofilik.
Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng
ix. Stratum lucidum
Lapisan sel gepeng tanpa inti. Protoplasma berubah jadi protein
(eleidin). Biasanya terdapat pada kulit tebal seperti telapak kaki
dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis
x. Lapisan tanduk / korneum.
Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti. Protoplasma sudah
berubah menjadi keratin. Setiap kulit yang mati banyak
mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
4) Mengusir mikroorganisme patogen.
5) Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
6) Unsure utama yang mengerskan rambut dan kuku.
Stratum korneum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)
yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris
seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis
yang paling bawah. Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu :
3) Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma
basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan
yang lain oleh jembatan antar sel
4) Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell
merupakan sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma
basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen
(melanosomes)
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3 -4 minggu. Dalam
epidermis terdapat 2 sel :
21
c. Sel merkel
Fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan
dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
d. Sel Langerhans
Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus. Epidermis
akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis disebut rete ridge
yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang
essensial. Dan terdapat kerutan yang akan disebut fingers
prints.
3. Dermis ( korium)
Merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan
ikat yang terdiri dari 2 lapisan
a. pars papilariserdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen
b. pars retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe,
dan akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
4. Jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Merupakan jaringan adipose
sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot
dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh
dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma dan
tempat penumpukan energi.
RAMBUT
Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2
jenis rambut :
c) Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
22
d) Rambut velus (pendek, halus dan lembut)
Fungsi rambut
f. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
g. Menyarig udara.
h. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
i. Pendorong penguapan kerngat dan
j. Indera peraba yang sensitive.
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel
keratin)
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
c. Fase Pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan bervariasi ambut janggut tercepat diikuti
kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari
100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.
d. Fase Istirahat (Telogen)
23
Berlangsung +4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50-100 lembar
rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
trauma, stress, disebut Piloereksi. Waran rambut ditentukan oleh
jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol
oleh hormon seks (rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di
kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut
ditetukan oleh kondisi Endrokin.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
a. Kelenjar Sebasae
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang folikel rambut dan
batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi haluslentur
dan lunak.
b. Kelenjar Keringat
Diklasifikasikan menjadi 2 kategori :
3) Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit
24
Melepaskan keringan sebagai peningkatan suhu lingkungan dan
suhu tubuh. Kecepatan sekresi dikndalikan oleh saraf simpatik.
Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi
tubuh terhadap stress, nyeri, dll.
4) Kelenjar Apokrin
Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora dan uara pada
folikel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas, pada wanita
akan memberpesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar
apokrin memproduksi keringat yang akan keruh seperti susu yang
akan diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang
disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen (wax).
PEMBULUH DARAH DAN SARAF
C. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah kulit terdiri 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu ;
c.Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis,
dari anyaman ini berjalan arteriole pada tiap – tiap papilla kori.
d. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis, anyaman ini
memberikan cabang – cabang pembuluh nadi ke alat – alat tambahan
yang terdapat di korium.
Dalam hal ini percabangan juga juga membentuk anyaman pembuluh
nadi yang terdapat pada lapisan subkutis. Cabang – cabang ini
kemudian akan menjadi pembuluh darah baik balik/vena yang juga
akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang
ke dalam.
Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena di
perkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Disamping itu
25
pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar oleh
pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri, dan
emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secra refleks.
D. SUSUNAN SARAF KULIT
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang – cabang saraf apinal dan
permukaan yang terdiri dari saraf – saraf motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel – sel otot yang
terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima
rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung – ujung
saraf sensorik ini membentuk bermacam – macam kegiatan untuk
menerima rangsangan. Ujung – ujung saraf yang bebas untuk menerima
rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung – ujung
sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu
organ.
FUNGSI KULIT SECARA UMUM
A. Proteksi.
Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.) Melindungi
dari trauma yang terus menerus. Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan
dari tubuh. Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
F. Pengontrol/pengatur suhu.
Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran
darah meningkat terjadi penguapan keringat. proses hilangnya panas dari
tubuh:
i. Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih
rendah.
ii. Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih
dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
iii. Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
26
Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit
yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N:
450 ml / menit.
G. Sensibilitas
mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
H. Keseimbangan Air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air
serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. Air mengalami
evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.
I. Produksi vitamin.
Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis
vitamin D.
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat
penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
27
DAFTAR PUSTAKA
Adhi, juanda, et al.,2011, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Ke Enam,
Jakarta: FKUI
Andrew. 2000. Viral Diseases : Diseases of the skin. 9th edition. Philadelphia :
WB Saunders Company
Anonim. 2011. Dermatology Term. Diakses dari:
http://www2.kumc.edu/fammed/derm/terms.htm
Buku Standar Kompetensi Dokter. Edisi I. Jakarta, 2006. Penerbit: Konsil
Kedokteran Indonesia
Budimulja, Unandar. 2007. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu
Kulit Kelamin. Ed. 5. Jakarta: FKUI.
Wasiaatmaja, Syarif M. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta.UI
Press .1997. hal 11-15.
Wolff Klaus, Johnson Richard Allen, Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology, Sixth Edition, McGraw-Hill, 2009
Dorland, dkk. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGC
Isselbacher, dkk. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC
Kumar, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robins. Jakarta : EGC
Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI
Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
28
Guyton, dkk. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Ilyas, Sidarta. 2003. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta : 2003
Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
McGlynn, dkk. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta : EGC
Price, dkk. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Vaughan&Asbury. 2009. Oftalmologi Umum ed 17. Jakarta: EGC
29