11
1.2. SKENARIO NY.S datang dengan keluhan demam 3 hari yang lalu disertai Demam meningkat dari sore hari sampai malam hari, pasien mengeluh tidak nafsu makan karena panca indra pengecap pahit disertai pusing, dan mual , BAB tidak lancar, BAK lancar, badan terasa pegal, lemas, lesu dan letih. 1.3. KATA KUNCI 1. Demam 3 hari yang lalu disertai mengigil 2. Demam meningkat dari sore hari sampai malam hari 3. Tidak nafsu makan 4. Pengecapan terasa pahit 5. Pusing dan mual 6. Badan terasa pegal, lemas, lesu, letih. 1.4. PERTANYAAN 1. Definisi typoid ? 2. Etiologi dan epidemiologi? 3. Patofisiologi typoid ? 4. Manifestasi klinis ? 5. Cara mendiagnosis ? 6. DD 7. Pemeriksaan Penunjang ? 8. Penatalaksanaan ? BAB II

Tutorial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutorial

Citation preview

Page 1: Tutorial

1.2. SKENARIO

NY.S datang dengan keluhan demam 3 hari yang lalu disertai Demam meningkat dari sore hari sampai malam hari, pasien mengeluh tidak nafsu makan karena panca indra pengecap pahit disertai pusing, dan mual , BAB tidak lancar, BAK lancar, badan terasa pegal, lemas, lesu dan letih.

1.3. KATA KUNCI

1. Demam 3 hari yang lalu disertai mengigil2. Demam meningkat dari sore hari sampai malam hari3. Tidak nafsu makan4. Pengecapan terasa pahit5. Pusing dan mual 6. Badan terasa pegal, lemas, lesu, letih.

1.4. PERTANYAAN

1. Definisi typoid ?2. Etiologi dan epidemiologi?3. Patofisiologi typoid ?4. Manifestasi klinis ?5. Cara mendiagnosis ?6. DD7. Pemeriksaan Penunjang ?8. Penatalaksanaan ?

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1. IDETITAS PASIEN

Page 2: Tutorial

• NamaLengkap : Ny. S • Usia : 66 Tahun • JenisKelamin : Perempuan• Agama : Islam• Alamat :Desa Cigadung• Status Menikah : Menikah• Tgl ke Puskesmas : 7 April 2014

2.2. ANAMNESIS

• KeluhanUtama• Demam 3 hari

• KeluhanTambahan• Mengigil pada waktu sore sampai malam hari • Tidak nafsu makan• Pusing• Mual• BAB tidak lancar• Badan terasa pegal, lemas, lesu dan letih.

• Riwayat Penyakit Dahulu: Tidakpernahmenderitapenyakitsepertiini

• Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada yang sakit seperti ini • RiwayatPengobatan: selama merasakan keluan ini belumdiberi pengobatan• RiwayatAlergi :Pasien menyangkal ada riwayat alergi baik obat-obatan,

makanan,dan cuaca.

2.3. PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : tampak sakit ringan• Kesadaran : compos mentis• Tanda Vital

• Tekanandarah : 130/90 mmHg • Nadi : 100 x/menit• Pernapasan : 20 x/menit• Suhu : 36,1 oC

STATUS GENERALISATA

• Kepala : Normocephal

Page 3: Tutorial

• Rambut : tidak mudah rontok, distribusi merata berwarna hitam. • Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera,ikterik (-/-)• Telinga : normotia,terdapat bercak berwarna kehitaman (-/-) • Hidung : deviasi septum (-), epistaksis (-), sekret (-) • Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) • Lidah : lidah kotor (-)

Pemeriksaan saraf :

N. Fascialis : lagophtalamus (-/-)

N. radialis : anestesi dorsum manus(-/-),pembesaran (-/-)

N. Ulnaris : nyeritekan (-/-), pembesaran (-/-)

BAB III

Pembahasan Teori

1. Definisi

Penyakit typoid

Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh

Salmonella typhi. Demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh

Salmonella paratypahi A,B, dan C. Gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hampir sama,

tetapi manifestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit diatas disebut tifoid.

Terminologi lain yang sering digunakan adalah typhoid fever, paratyphoid fever, dan

paratyphus abdominalis atau demam enterik.

2. Epidemilogi

Page 4: Tutorial

Demam tifoid menyerang penduduk di semua negara. Seperti penyakit menular

lainnya, tifoid banyak ditemukan di negara berkembang di mana higiene pribadi dan sanitasi

lingkungannya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi

lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Angka insiden di seluruh dunia sekitar 17 juta

pertahun dengan 600.000 orang meninggal karena penyakit ini. WHO memperkirakan 70 %

kematian terjadi di Asia.

3. Etiologi

Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi. Salmonella adalah bakteri

Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora. Bakteri ini

akan mati pada pemanasan 57oC selama beberapa menit. Kuman ini mempunyai 3 antigen

yang penting untuk pemeriksaan laboratorium, yaitu :

o Antigen O (somatik)

o Antigen H (flagela)

o Antigen K (selaput)

Menurut nomenklatur yang baru, Salmonella dibedakan menurut adanya keterkaitan

DNA, sehingga sekarang hanya terdapat dua spesies Salmonella yaitu Salmonella bongori

danSalmonella enterica.

Salmonella enterica mempunyai 2000 serovar atau strain dan hanya sekitar200 yang

berhasil terdeteksi di Amerika Serikat. Dari sekian banyak strain, salmonella enterica serovar

Typhimurium dan salmonella enterica serovar Entiriditis adalah strain yang paling banyak

diketemukan

Manifestasi klinis demam tifoid tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh. Suatu

percobaan manusia dewasa menunjukan bahwa 10 mikroba dapat menyebabkan 50%

menderita sakit. Meskipun 1000 mikroba juga dapat menyebabkan penyakit.

Masainkubasinya adalah 10-20 hari, meskipun ada yang menyebut angka 8-14 hari. adapun

pada gejala gastroenteritis yang diakibatkan oleh paratifoid, maka inkubasinya berlangsng

lebih cepat yaitu sekitar 1-10 hari

Mikroorganisme dapat ditemukan dalam tinja dan urin setelah 1 minggu demam. Jika

penderita diobati dengan benar maka kuman tidak akan ditemukan pada pada tinja dan urin

pada mingguke 4, akan tetapi jika masih terdapat kuman pada minggu ke 4 melalui

pemeriksaan kultur tinja maka penderita dinyatakan carrier. Seorang carrier biasanya berusia

Page 5: Tutorial

dewasa, sangat jarang terjadi pada anak. Kuman salmonella bersembunyi dalam kandung

empedu orang dewasa. Jika carrier tersebut mengkonsumsi makanan berlemak, maka cairan

empedu akan dikeluarkan kedalam saluran pencernaan untuk mencerna lemak bersamaan

dengan mikroorganisme. Setelah itu cairan empedu dan mikroorganisme dibuang melalui

tinja yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit.

4. Gejala dan tanda

1. Demam berkepanjangan

2. Gangguan sistem pencernaan

3. Gangguan kesadaran Demam

Demam lebih dari 7 hari merupakan gejala yang paling menonjol. Demam ini bisa diikuti

oleh gejala tidak khas lain seperti anoreksia atau batuk. Gangguan saluran pencernaan

yang paling sering terjadi adalah konstipasi dan obstipasi, meskipun diare juga apat

terjadi. Gejala lain pada saluran pencernaan adalah mual, muntah, atau perasaan tiak enak

diperut. Pada kondisi yang parah demam tipoid bisa disertai gangguan kesadaran yang

berupa pennurunan kesadaran ringan, apatis, somnolen hingga koma. Diagnosis pasti

dibuat berdasarkan adanya salmonella dari darah melalui kultur. Karena isolasi salmonella

relatif sulit dan lama maka pemeriksaan serologi widal untuk mendeteksi antigen O dan H

sering dipakai sebagai alternatif, meskipun sekitar 30% penderita menunjukan titer yang

tidak meningkat. Pemeriksaan widal akan menunjukkan hasil yang signifikan apabila

dilakukan secara serial per minggu,dengan adanya peningkatan titer sebanyak 4 kali. Nilai

titer yang dianggap positif demam typoid tergantung dari titer endomisitas daerahnya.

Nilai standar uji widal O positif yang berbeda-beda, misalnya jakarta titer >1/80.

Yogjakarta > 1/60, Surabaya : titer >1/60, Makasar >1/320 dan manado > 1/80.

5.Pengobatan

A. Pemberian Antibiotik

Terapi ini dimaksudkan untuk membunuh kuman penyebab demam tifoid. Obat sering

dipergunakan adalah :

1. Kloramfenikol 100 mg/kg BB/hari/4 kali selama 14 hari

2. Amoksilin 100 mg/kg BB/hari/4 kali

3. Kotrimoksazol 480 mg 2x2 tablet selama 14 hari

4. Sefalosporin generasi II dan III

Page 6: Tutorial

B. Istirahat dan perawatan

Untuk mencegah terjadinya komplikasi. Penderita sebaiknya beristirahat total di tempat

tidur selama 1 minggu setelah bebas dari demam. Mobilisasi dilakukan secara bertahap

sesuai dengan keadaan penderita . mengingat mekanisme penularan penyakit ini,

kebersihan perorangan perlu dijaga karena ketidakberdayaan asien untuk buang air besar

dan air kecil.

C. Terapi penunjang secara simptomatis dan suportif serta diet

Agar tidak memperberat kerja usus, pada tahap awal penderita diberi makanan berupa

bubur saring. Selanjutnya penderita dapat iberi makanan yang lebih padat dan akhirnya

nasi biasa sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Pemberian kadar gizi dan mineral

perlu dipertimbangkan agar dapat menunjang kesembuhan penderita.

6.Pencegahan

Kebersihan makanan dan minuman sangat penting dalam pencegahan demam tipoid.

Merebus air minum dan makanan sampai mendidih juga sangat membantu. Sanitasi

lingkungan, termaksud pembuangan sampah dan imunisasI, berguna untu mencegah

penyakit. Secara lebih detail, strategi pencegahan dalam tifoid mencangkup hal-hal

berikut :

1. Penyediaan sumber air minum yang baik

2. Penyediaan jamban yang sehat

3. Sosialisasi budaya cuci tangan

4. Sosialisasi budaya merebus air sampai mendidih sebelum diminum

5. Pemberantasan lalat

6. Pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman

7. Sosialisasi pemberian ASI pada ibu menyusui

8. imunisasi

Walaupun imunisasi tidak dianjurkan di AS (kecuali pada kelompok yang beresiko

tinggi), imunisasi pencegahan tifoid termaksud dalam program pengembangan

imunisasi yang dianjurkan di indonesia. Akan tetapi program ini masih belum

diberikan secara gratis karena keterbatasan sumber daya pemerintahan indonesia.

Jenis vaksinisasi yang tersedia adalah

Page 7: Tutorial

1. vaksin parenteral utuh

berasal dari sel S. Typhi utuh yang sudah mati. Setiap cc vaaksin mengandung sekitar

1 miliar kuman. Dosis untuk anak usia 1-5 tahun adalah 0,1 cc, anak usia 6-12 tahun

0,25 cc dan dewasa o,5 cc. Dosis diberikan 2x dengan interval 4 minggu. Karena efek

samping dan tingkat perlindungannya yang pendek, vaksin jenis ini tidak beredar lagi.

2. Vaksin oral Ty21a

Ini addalah vaksin oral yang mengandung s.Typhi strain Ty21a hidup. Vaksin

diberikan pada usia minimal 6 tahun dengan dosis 1 kapsul setiap 2 hari selama 1

minggu. Menurut laporan vaksin oral Ty21a memberikan perlindungan selama 5

tahun

3. Vaksin parenteral polisakarida

Vaksin ini berasal dari polisakarida Vi dari kuman Salmonella .vaksin diberikan

secara parenteral dengan dosis tunggal 0,5 cc intramuskular pada usia mulai 2 tahun

dengan dosis ulangan setiap 3 tahun. Lama perlindungan sekitar 60-70%. Jenis vaksin

ini menjadi pilihan utama karena relatif paling aman.

Imunisasi rutin dengan vaksin tifoid pada orang yang kontak dengan penderita seperti

anggota keluarga dan petugas yang menangani penderita tifoid, dianggap kurang bermanfaat,

tetapi mungkin berguna bagi mereka yang terpapar oleh carier. Vaksin oral tifoid bisa juga

memberi perlindungan parsial terhadap demam paratipoid, karena sampai saat ini belum

ditemukan vaksin yang efektif untuk demam paratifoid.

Page 8: Tutorial