4
Nama : Nabella Septiana W NIM : 41120002 Cardiac Marker Peran cardiac marker pada diagnosis, penentu risiko, serta pengobatan pada pasien dengan sakit dada dan dicurigai mengidap Acute Coronary Syndrome (ACS) terus berkembang. Evaluasi klinik dari pasien dengan kemungkinan ACS biasanya terbatas karena gejala yang tidak spesifk. uideline konsensus yang terbaru dari American College of Cardiology (ACC) dan the European Society of Cardiology (ESC) menjelaskan kembali tentang Acute Myocardial Infarction (A!"). Cardiac marker dan cardiac troponin, secara k#usus, adala# pusat dari defnisi terbaru A!". uideline ini merupakan peruba#an yang signifkan dari klasifkasi original yang dikeluarkan ole# $%& tentang A!". a. Cardiac Troponin 'roponin adala# protein pengatur yang ditemukan di otot rangka dan jantung. 'iga subunit yang tela# diidentifkasi termasuk troponin " ('n"), troponin ' ('n'), dan troponi C ('nC). en yang mengkode iso orm 'nC pada otot rangka dan jantung adala# identik. arena itula# tidak ada perbedaan struktural diantara keduanya. $alaupun demikian, sub orm 'n" dan 'n' pada otot rangka dan otot jantung berbeda dengan jelas, dan immunoassay tela# didesain untuk membedakan keduanya. %al ini menjelaskan kardiospesiftas yang unik dari cardiac troponin. 'roponin bukanla# marker a*al untuk myocardial necrosis. +ji troponin menunjukkan #asil positi pada - jam setela# gejala terjadi, mirip dengan *aktu pengeluaran C -!/. !eski demikian, mereka tetap tinggi selama kurang lebi# 0-12 #ari pasca !". Cardiac troponin itu sensiti , kardiospesifk, dan menyediakan in ormasi prognostik untuk pasien dengan ACS. 'erdapat #ubungan antara level 'n" atau 'n' dengan tingkat mortalitas dan adverse cardiac event pada ACS. !ereka tela# menjadi cardiac marker pili#an untuk pasien dengan ACS. b. Creatine Kinase-MB isoenzym Sebelum cardiac troponin dikenal, marker biokimia yang dipili# untuk diagnosis A!" adala# isoen3im C -!/. riterium yang kebanyakan digunakan untuk diagnosis A!" adala# 4 serial elevasi di atas level cuto diagnostik atau #asil tunggal lebi# dari dua kali lipat batas atas normal. $alaupun C -!/ lebi# terkonsentrasi di miokardium (kurang lebi# 156 dari total C ), en3im ini juga terdapat pada otot rangka. ardiospesiftas C !/ tidakla# 1226. Elevasi false positive muncul pada beberapa keadaan klinis seperti trauma atau miopati. C -!/ pertama muncul pada -7 jam setela# gejala, puncaknya adala# pada 4 jam, dan kembali normal dalam -04 jam. C -!/ level *alaupun sensiti dan spesifk untuk diagnosis A!", tidak predikti untuk adverse cardiac event dan tidak mempunyai nilai prognostik. c. Relative index (Indeks relatif), C!M" dan t#tal C "ndeks relati di#itung berdasarkan rasio 8C -!/ ( mass) 9 total C : 122; dapat membantu klinisi untuk membedakan elevasi false positive peningkatan C -!/ otot rangka. <asio yang kurang dari = konsisten dengan sumber dari otot rangka. <asio >5

Tutorial Bella

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

Nama : Nabella Septiana WNIM: 41120002

Cardiac Marker

Perancardiac markerpada diagnosis, penentu risiko, serta pengobatan pada pasien dengan sakit dada dan dicurigai mengidap Acute Coronary Syndrome (ACS) terus berkembang. Evaluasi klinik dari pasien dengan kemungkinan ACS biasanya terbatas karena gejala yang tidak spesifik. Guideline konsensus yang terbaru dariAmerican College of Cardiology(ACC) danthe European Society of Cardiology(ESC) menjelaskan kembali tentangAcute Myocardial Infarction(AMI).Cardiac markerdancardiac troponin, secara khusus, adalah pusat dari definisi terbaru AMI. Guideline ini merupakan perubahan yang signifikan dari klasifikasi original yang dikeluarkan oleh WHO tentang AMI.a.Cardiac TroponinTroponin adalah protein pengatur yang ditemukan di otot rangka dan jantung. Tiga subunit yang telah diidentifikasi termasuk troponin I (TnI), troponin T (TnT), dan troponin C (TnC). Gen yang mengkode isoform TnC pada otot rangka dan jantung adalah identik. Karena itulah tidak ada perbedaan struktural diantara keduanya. Walaupun demikian, subform TnI dan TnT pada otot rangka dan otot jantung berbeda dengan jelas, danimmunoassaytelah didesain untuk membedakan keduanya. Hal ini menjelaskan kardiospesifitas yang unik daricardiac troponin.Troponin bukanlah marker awal untuk myocardial necrosis. Uji troponin menunjukkan hasil positif pada 4-8 jam setelah gejala terjadi, mirip dengan waktu pengeluaran CK-MB. Meski demikian, mereka tetap tinggi selama kurang lebih 7-10 hari pasca MI.Cardiac troponin itu sensitif, kardiospesifik, dan menyediakan informasi prognostik untuk pasien dengan ACS. Terdapat hubungan antara level TnI atau TnT dengan tingkat mortalitas danadverse cardiac eventpada ACS. Mereka telah menjadicardiac markerpilihan untuk pasien dengan ACS.b.Creatine Kinase-MB isoenzymSebelumcardiac troponindikenal, marker biokimia yang dipilih untuk diagnosis AMI adalah isoenzim CK-MB. Kriterium yang kebanyakan digunakan untuk diagnosis AMI adalah 2 serial elevasi di atas levelcutoffdiagnostik atau hasil tunggal lebih dari dua kali lipat batas atas normal. Walaupun CK-MB lebih terkonsentrasi di miokardium (kurang lebih 15% dari total CK), enzim ini juga terdapat pada otot rangka. Kardiospesifitas CKMB tidaklah 100%. Elevasifalse positivemuncul pada beberapa keadaan klinis seperti trauma atau miopati.CK-MB pertama muncul pada 4-6 jam setelah gejala, puncaknya adalah pada 24 jam, dan kembali normal dalam 48-72 jam. CK-MB level walaupun sensitif dan spesifik untuk diagnosis AMI, tidak prediktif untukadverse cardiac eventdan tidak mempunyai nilai prognostik.c.Relative index(Indeks relatif), CK-MB dan total CKIndeks relatif dihitung berdasarkan rasio [CK-MB (mass) / total CK x 100] dapat membantu klinisi untuk membedakan elevasifalse positivepeningkatan CK-MB otot rangka. Rasio yang kurang dari 3 konsisten dengan sumber dari otot rangka. Rasio >5 mengindikasikan sumber otot jantung. Rasio diantara 3-5 menunjukkangray area. Indeks relatif CK-MB/CK diperkenalkan untuk meningkatkan spesifitas elevasi CK-MB untuk MI.Pemakaian indeks relatif CK-MB/CK berhasil jika pasien hanya memiliki MI atau kerusakan otot rangka tapi tidak keduanya. Oleh sebab itu, pada keadaan dimana terdapat kombinasi AMI dan kerusakan otot rangka (rhabdomyolysis, exerciseyang berat,polymyositis), sensitifitas akan jatuh secara signifikan.Diagnosis AMI tidak boleh didasarkan hanya pada elevasi indeks relatif saja. Elevasi indeks relatif dapat terjadi pada keadaan klinis dimana total CK atau CK-MB pada batas normal. Indeks relatif hanya berfungsi secara klinis bila level CK dan CK-MB dua-duanya mengalami peningkatan.

d.MioglobinMioglobin telah menarik perhatian sebagai marker awal pada MI. Mioglobin adalah proteinhemeyang ditemukan pada otot rangka dan jantung. Berat molekulnya yang rendah menyebabkan pelepasannya yang cepat. Mioglobin biasanya meningkat pada 2-4 jam setelah terjadinya infark, puncaknya adalah pada 6-12 jam, dan kembali ke normal setelah 24-36 jam.Uji cepat mioglobin telah tersedia, tetapi kekurangannya adalah kurang kardiospesifik. Uji serial setiap 1-2 jam dapat meningkatkan sensitivitas dan spesifitas. Peningkatan atau perbedaan 25-40% setelah 1-2 jam adalah penanda kuat dari AMI. Pada kebanyakan penelitian, mioglobin hanya mencapai 90% sensitifitas untuk AMI. Nilai prediktif negatif mioglobin tidak cukup tinggi untuk mengeklusi diagnosis AMI. Penelitian original yang mengevaluasi mioglobin menggunakan definisi origininal WHO tentang AMI yang distandarkan pada CK-MB. Dengan adopsi dari standar troponin untuk definisi AMI dari ESC/ACC, sensitifitas mioglobin untuk AMI menurun.e.Creatine Kinase-MB isoformsIsoenzim CK-MB terdapat dalam 2 isoform, yaitu CK-MB1 dan CK-MB2. CK-MB2 adalah bentuk jaringan dan awalnya dilepaskan oleh miokardium setelah MI. Kemudian berubah di serum menjadi isoform CK-MB1. Hal ini terjadi segera setelah gejala terjadi. Isoform CK-MB dapat dianalisis menggunakan elektroforesis tegangan tinggi. Rasio CK-MB2/CK-MB1 juga dihitung. Normalnya, isoform jaringan CK-MB1 lebih dominan sehingga rasionya kurang dari 1. Hasil pemeriksaan dikatakan positif jika CK-MB2 meningkat dan rasionya lebih dari 1,7.Pelepasan isoform CK-MB termasuk cepat. CK-MB2 dapat dideteksi di serum pada 2-4 jam setelah onset dan puncaknya adalah 6-9 jam. Ini adalah marker awal dari AMI. Dua penelitian besar menyebutkan bahwa sensitivitasnya adalah 92% pada 6 jam setelah onset gejala dibandingkan dengan 66% untuk CKMB dan 79% untuk mioglobin. Kekurangan terbesar dari uji ini adalah relatif sulit dilakukan oleh laboratorium.f.C-reactive ProteinCRP, marker inflamasi nonspesifik, diperhitungkan terlibat secara langsung padacoronary plaque atherogenesis. Penelitian yang dimulai pada awal 1990an menunjukkan bahwa level CRP yang meningkat menunjukkan adverse cardiac events, baik pada prevensi primer maupun sekunder. Level CRP berguna untuk mengevaluasi profil risiko jantung pasien. Data baru mengindikasikan bahwa CRP berguna sebagai indikator prognostik pada pasien dengan ACS. Peningkatan level CRP memprediksi kematian jantung dan AMI.g.Referensi NilaiHasil normal bervariasi berdasarkan laboratorium dan metode yang digunakan. Informasi di bawah ini adalah dari ACC dan theAmerican Heart Association(AHA).1.Total CK = 38174 units/L untuk laki-laki dan 96140 units/L untuk perempuan.2.CKMB = 10-13 units/L.3.Troponin T = kurang dari 0,1 ng/mL.4.Troponin I = kurang dari 1,5 ng/mL.5.Isoform CKMB = rasio 1,5 atau lebih.6.Mioglobin = kurang dari 110 ng/mL

Tabel 1. Cardiac marker pada MI.MarkerWaktu Awal Peningkatan (jam)Waktu Puncak Peningkatan (jam)Waktu Kembali Normal

CK4 812 2472 96 jam

CK-MB4 812 2448 72 jam

Mioglobin2 44 9< 24 jam

LDH10 1248 727 10 hari

Troponin I4 612 243 10 hari

Troponin T4 612 487 10 hari

Grafik 1. Pelepasanmioglobin,CK-MB,troponin I, dan troponin T berdasarkan waktu.

DAFTAR PUSTAKA

1.Schreiber, Donald.Use of Cardiac Markers in The Emergency Department. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/811905-overviewpada 4 Mei 2010.2.DeMoranville, Victoria E.Cardiac Marker Tests. Diunduh darihttp://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Cardiac-Marker-Tests.htmlpada 4 Mei 2010.3. Morrow DA, Cannon CP, Jesse RL, Newby LK, Ravkilde J, Storrow AB, et al.National academy of clinical biochemistry laboratory medicine practice guidelines: clinical characteristics and utilization of biochemical markers in acute coronary syndrome. Clin Chem, 2007; 53: 552-574.