7
Janatarum Sri Handono Problem Hypotesis Mekanisme Data Tambahan Problem Definition Learning Issues Problem solving Seorang laki laki datang ke rumah sakit dengan keluhan utama sesak nafas. Penderita datang dengan keluhan sesak nafas yang telah diderita sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak nafas dirasa memberat terutama setelah beraktivita s, akan sedikit PPOK (penyakit paru obstrukti f kronis) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif yang bersifat non reversibel atau reversibel parsial. Karakteristik PPOK adalah keradangan kronis mulai dari saluran napas, parenkim paru sampai struktur vaskukler pulmonal. Diberbagai bagian paru dijumpai peningkatan akrofag, limfosit T (terutama CD8) dan neutrofil. Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi: 96 x/menit Pernapasan: 30x/menit Suh: 36,7° C Hb : 13 g/dL Hct : 37 % RBC : 3,92. 106 / ul WBC : 13. 103 /ul PLT : 330. 103 /ul GDS : 155 mg/Dl Protein 1. Bagaimana penegakan diagnosis PPOK? 2. Terapi apa saja yang di perlukan pada pasien PPOK? Diagnosis dibuat berdasarkan : a.Anamnesis : riwayat penyakit yang ditandai dengan gejala b. pada pemeriksaan fisik umumnya di temikan kelainan pada paru seperti kriteria dari bronchitis, emfisema ataupun asthma. c. Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan radiologi, pada bronkitis kronis, foto 2. Tujuan penatalaksanaan penderita PPOK adalah untuk mengurangi gejala, mencegah eksaserbasi, memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru, dan meningkatkan kualitas hidup. Adapun modalitas terapi yang digunakan terdiri dari unsur edukasi, obat-obatan, oksigen, ventilasi mekanik, nutrisi dan rehabilitasi. 1. Pencegahan: mencegah kebiasaan merokok, infeksi, dan polusi udara. 2. Terapi eksaserbasi akut dengan: a. antibiotik

Tutorial Klinik Dalam

  • Upload
    jrnata

  • View
    6

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tutorial Klinik Dalam

Citation preview

Janatarum Sri Handono

ProblemHypotesisMekanismeData TambahanProblem DefinitionLearning IssuesProblem solving

Seorang laki laki datang ke rumah sakit dengan keluhan utama sesak nafas. Penderita datang dengan keluhan sesak nafas yang telah diderita sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak nafas dirasa memberat terutama setelah beraktivitas, akan sedikit berkurang bila pasien beristirahat. dan pasien sering terbangun pada malam hari karena sesak. Dalam 1 bulan ini, sesak dirasakan oleh pasien sudah 3x kumat. Namun, sekarang sesak nafas penderita mulai berkurang, penderita sudah bisa bicara perkalimat, tidak seperti pada awal masuk, yang terengah-engah ketika berbicara. Batuk juga sudah berkurang. Sebelumnya, pasien rajin kontrol di BPKPM. Satu bulan ini pasien diberi obat kapsul dan diuap bila sesak.PPOK (penyakit paru obstruktif kronis)Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif yang bersifat non reversibel atau reversibel parsial.Karakteristik PPOK adalah keradangan kronis mulai dari saluran napas, parenkim paru sampai struktur vaskukler pulmonal. Diberbagai bagian paru dijumpai peningkatan akrofag, limfosit T (terutama CD8) dan neutrofil. Sel-sel radang yang teraktivasi akan mengeluarkan berbagai mediator seperti Leukotrien B4, IL8, TNF yang mapu merusak struktur paru dan atau mempertahankan inflamasi neutrofilik. Disamping inflamasi ada 2 proses lain yang juga penting yaitu imbalance proteinase dan anti proteinase di paru dan stres oksidatif.

Perubahan patologis yang khas dari PPOK dijumpai disaluran napas besar (central airway), saluran napas kecil (periperal airway), parenkim paru dan vaskuler pulmonal. Pada saluran napas besar dijumpai infiltrasi sel-sel radang pada permukaan epitel. Kelenjar-kelenjar yang mensekresi mukus membesar dan jumlah sel goblet meningkat. Kelainan ini menyebabkan hipersekresi bronkus. Pada saluran napas kecil terjadi inflamasi kronis yang menyebabkan berulangnya siklus injury dan repair dinding saluran napas. Proses repair ini akan menghasilkan structural remodeling dari dinding saluran napas dengan peningkatan kandungan kolagen dan pembentukan jaringan ikat yang menyebabkan penyempitan lumen dan obstruksi kronis saluran pernapasan. Pada parenkim paru terjadi destruksi yang khas terjadi pada emfisema sentrilobuler. Kelainan ini lebih sering dibagian atas pada kasus ringan namun bila lanjut bisa terjadi diseluruh lapangan paru dan juga terjadi destruksi pulmonary capilary bed. Perubahan vaskular pulmonal ditandai oleh penebalan dinding pembuluh darah yang dimulai sejak awal perjalanan ilmiah PPOK. Perubahan struktur yang pertama kali terjadi adalah penebalan intima diikuti peningkatan otot polos dan infiltrasi dinding pembuluh darah oleh sel-sel radang. Jika penyakit bertambah lanjut jumlah otot polos, proteoglikan dan kolagen bertambah sehingga dinding pembuluh darah bertambah tebal.

Pada bronkitis kronis maupun emfisema terjadi penyempitan saluran napas. Penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi dan menimbulkan sesak. Pada bronkitis kronik, saluran pernapasan yang berdiameter kecil (< 2mm) menjadi lebih sempit dan berkelok-kelok. Penyempitan ini terjadi karena metaplasi sel goblet. Saluran napas besar juga menyempit karena hipertrofi dan hiperplasi kelenjar mukus. Pada emfisema paru, penyempitan saluran napas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru-paruTekanan darah: 120/80 mmHg

Nadi: 96 x/menit

Pernapasan:30x/menit

Suh: 36,7 CHb

: 13 g/dL

Hct

: 37 %

RBC

: 3,92. 106 / ul

WBC

: 13. 103 /ul

PLT

: 330. 103 /ul

GDS

: 155 mg/Dl

Protein Tota: 5,60 g/dl

Albumin

: 3,1 g/dl

Kreatinin: 0,7 mg/dl

Ureum

: 49 mg/dl

Natrium : 136 mmol/L

Kalium : 3,5 mmol/L

Calsium ion: 0,96 mmol/LPada pemeriksaanparu didapatkan pengenmbangan dada kanan dan kiri, suara tambahan RBK pada paru kanan dan kiri, wheezing +/+,dan ekspirasi memanjang.1. Bagaimana penegakan diagnosis PPOK?2. Terapi apa saja yang di perlukan pada pasien PPOK?Diagnosis dibuat berdasarkan :

a.Anamnesis: riwayat penyakit yang ditandai dengan gejalab. pada pemeriksaan fisik umumnya di temikan kelainan pada paru seperti kriteria dari bronchitis, emfisema ataupun asthma.c. Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan radiologi, pada bronkitis kronis, foto thoraks memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang paralel keluar dari hilus menuju apeks paru dan corakan paru yang bertambah.Pada emfisema, foto thoraks menunjukkan adanya hiperinflasi dengan gambaran diafragma yang rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan cortakan ke distal.2. Tujuan penatalaksanaan penderita PPOK adalah untuk mengurangi gejala, mencegah eksaserbasi, memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru, dan meningkatkan kualitas hidup. Adapun modalitas terapi yang digunakan terdiri dari unsur edukasi, obat-obatan, oksigen, ventilasi mekanik, nutrisi dan rehabilitasi.

1.Pencegahan: mencegah kebiasaan merokok, infeksi, dan polusi udara.

2.Terapi eksaserbasi akut dengan:

a.antibiotik

b.terapi oksigen

c.chest fisioterapi

d.bronkodilator

3.Terapi jangka panjang dengan:

a.antibiotik

b.bronkodilator

c.latihan fisik untuk meningkatkan toleransi fisik

d.mukolitik dan ekspektoran

e.terapi oksigen jangka panjang bagi pasien yang mengalami gagal napas tipe II dengan PaO2 < 7,3 kPa (55 mmHg)