5
TELAAH JURNAL EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Oleh: Ufuq Azmi Basyar NIM : G3A015042 PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

ufuq telaah jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KONTOL

Citation preview

Page 1: ufuq  telaah jurnal

TELAAH JURNAL EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI

PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Oleh:

Ufuq Azmi Basyar

NIM : G3A015042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2015

1. Identitas Klien : Tn. M, 54 tahun

Page 2: ufuq  telaah jurnal

2. Data FokusKlien dirawat di RSUP DR. KARIADI dengan keluhan nyeri di punggung bawah. Nyeri sudah dirasakan selama 2 tahun belakangan ini. Di RSUP DR. KARIADI klien telah mendapat program operasi. Klien mengeluh nyeri pada luka post operasi.

3. Diagnosa KeperawatanNyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

4. Evidence based nursing practice yang diterapkan pada pasienPenggunaan terapi musik unutuk mengurangi nyeri

5. Analisa sintesa justifikasi/ alasan penerapan evidence based nursing practice

6. Landasan teori dan riset terkait penerapan evidence based nursing practicea. Dasar teori

Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana terjadi kerusakan (International Association for Study of pain, 1979. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan pemeriksaan diagnostik atau pengobatan (Brunner & Suddarth, 2002).Salah satu ketakutan terbesar pasien bedah adalah nyeri. Tingkat keparahan nyeri pasca operasi tergantung pada anggapan fisiologi dan psikologi individu, toleransi yang ditimbulkan untuk nyeri, letak insisi, sifat prosedur, kedalaman trauma bedah dan jenis agens anastesia dan bagaimana agens tersebut diberikan (Brunner & Suddarth, 2002).Nyeri setelah pembedahan adalah hal yang normal.Nyeri yang dirasakan pasien bedah meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anastesi. Pasien lebih menyadari lingkungannya dan lebih sensitif terhadap rasa nyaman. Area insisi mungkin menjadi satu-satunya sumber nyeri. Iritasi akibat selang drainase, balutan atau gips yang ketat dan regangan otot akibat posisi ketika pasien berada diatas meja operasi menyebabkan pasien merasa tidak nyaman. Secara signifikan nyeri dapat memperlambat pemulihan (Potter & Perry, 2006) yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stres, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri.Musik terbukti

Page 3: ufuq  telaah jurnal

menunjukkan efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu (Guzzetta, 1989).Perawat dapat menggunakan musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik, pasien umumnya lebih menyukai melakukan suatu kegiatan memainkan alat musik, menyanyikan lagu atau mendengarkan musik.Musik yang sejak awal sesuai dengan suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik (Potter & Perry, 2006).Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang, dan waktu.Musik harus didengarkan minimal 15 menit agar dapat memberikan efek teraupeutik. Dikeadaan perawatan akut, mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pasca operasi pasien (Potter & Perry, 2006).

b. Telaah artikel riset terkait1) Judul penelitian

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Di RSUD SwadanatarutunTahun 2010

2) Peneliti Karnirius Harefa, Kesaktian Manurung, Mega Adelia Nainggolan

3) Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2010.

4) Metode penelitianPenelitian ini digunakan desain penelitian eksperimen semu (quasy experiment) yang bertujuan untuk mengetahui apakah terapi musik memiliki pengaruh terhadap intensitas nyeri pasca operasi

5) Hasil penelitian dan analisisBerdasarkan hasil analisa data secara bivariat dengan menggunakan uji

Independent Sample t Test. Dari hasil penelitian didapatkan sebelum intervensi rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol dengan kelompok intervensi tidak berbeda signifikan (P=0,067;P>0,05) tetapi setelah diberikan terapi musik klasik rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol dengan kelompok intervensi berbeda signifikan (P=0,000; P<0,05). Rata-rata intensitas nyeri kelompok intervensi menurun sebanyak 1,64 dari rata-rata intensitas nyeri awal 5,57 menjadi 3,93. Musik dan nyeri mempunyai persamaan penting yaitu bahwa keduanya bisa digolongkan sebagai input sensor dan output. Sensori input berarti bahwa ketika musik terdengar, sinyal dikirim keotak ketika rasa sakit dirasakan. Jika getaran musik dapat dibawa kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa sakit, maka persepsi psikologis rasa sakit akan diubah dan dihilangkan (Journal of the American Association for Musik Therapist, 1999). Sebagian besar pasien yang diberikan terapi musik mengakui bahwa mereka merasa tenang dan mengantuk.Sehingga mereka lupa dengan nyeri yang dirasakannya.