Upload
anie-yaojishi
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang Ambon
1/5
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAKPELEPAH PISANG AMBON
(Musa paradisiaca) TERHADAP BAKTERIStaphylococcus aureus PADA
LUKA BAKAR KELINCI JANTAN
Seminar Proposal
Oleh
Sutriyani
09311035
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG
LAMPUNG
2014
8/9/2019 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang Ambon
2/5
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kulit adalah bagian dari organ tubuh yang terletak paling luar dari tubuh
dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ
yang paling esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan peka pada keadaan
iklim, umur, ras, dan bergantung juga pada lokasi tubuh.
Fungsi utama dari kulit ialah proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh
terhadap gangguan fisik dan mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan,
gangguan kimia misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan,
contohnya lisol, karbol, dan alkali kuat lainnya, gangguan yang bersifat
panas. Selain sebagai proteksi kulit juga berfungsi sebagai adsorbsi,
ekskresi, presepsi, pengatur suhu tubuh, pembentukan pigmen,
pembentukan vitamin D, dan keratinisasi (Mawarni Harahap, 2000).
Permukaan kulit manusia banyak mengandung bahan makanan untuk
pertumbuhan organisme, antara lain lemak, bahan-bahan yang mengandung
mineral dan lainnya yang merupakan hasil tambahan dari proses
keratinisasi. Pada manusia, bakteri dapat bertindak sebagai parasit yang
dapat menimbulkan penyakit, flora normal, bakteri yang menguntungkan
(Yuni Rahmadian, 2009).
Penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureusyaitu
pioderma merupakan penyakit infeksi kulit, folikulitis yaitu kelainan pada
folikel rambut yang menyababkan peradangan, pionikia yaitu penyakit yang
menimbulkan peradangan disekitar kuku sehingga kuku menjadi busuk
(Wiryadi, 2002).
8/9/2019 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang Ambon
3/5
3
Kulit cenderung terinfeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus namun
kebanyakan tidak berbahaya, tetapi luka dikulit atau luka lainnya bisa
menyababkan bakeri menyusup kedalam pertahanan tubuh manusia, dan
menyebabkan infeksi (Rina Herlina, 2010).
Luka adalah rusaknya komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
jaringan yang rusak atau hilang. Luka bakar merupakan bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Moenadjat, 2003).
Dengan terjadinya luka mengakibatkan hilangnya barier pertahanan kulit
sehingga memudahkan timbulnya koloni bakteri atau jamur pada luka. Bila
jumlah kuman sudah mencapai 105 organisme jaringan, kuman tersebut dapat
menembus kedalam jaringan yang lebih dalam kemudian menginvasi ke
pembuluh darah dan mengakibatkan infeksi sistemik yang dapat menyebabkan
kematian. Pemberian antimikroba ini dapat secara topikal atau sistemik.
Pemberian secara topikal dapat dalam bentuk salep atau cairan untuk merendam
(Moenadjat, 2003).
Ada dua cara perawatan luka yaitu perawatan terbuka adalah perawatan luka
yang selalu terbuka menjadi dingin dan kering sehingga kuman sulit
berkembang. Perawatan kulit terbuka ini memerlukan ketelatenan. Untuk
luka bakar tahap III harus dilakukan pembersihan berulang-ulang untuk
menjaga luka tetap kering. Sedangkan perawatan tertutup adalah perawatan
yang dilakukan dengan memberikan balutan yang dimaksudkan untuk
menutup luka dari kemungkinan kontaminasi. Untuk menghindarikemungkinan kuman untuk berkembang biak, serapat mungkin luka ditutup
dengan kasa seteril (Moya J, 2003).
Tanaman pisang mempunyai bagian-bagian diantaranya adalah akar, batang,
pelepah, daun, bunga, dan buah. Pelepah tanaman pisang biasa
dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat di Indonesia sebagai obat luka,
ekstrak kulit buah pisang dan daunnya dapat menghambat pertumbuhan
beberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus.Hasil analisis
8/9/2019 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang Ambon
4/5
4
fitokimia menunjukkan bahwa kandungan pisang tersebut adalah
katekulamin, serotonin dan depamin (Waalkes, et al., 1958), karbohidrat
(Anhwange, 2008), saponin, tannin, alkaloid, indol alkaloid, flavanoid,
phylobattanin, antrakuinon dan kuinon ( Salau, et al., 2010). Getah pelepah
pisang sendiri mengandung tanin dan saponin yang berfungsi sebagai
antiseptik (Djulkarnain, 1998), Priosoeryanto et al., (2006) yakni getah
pelepah pisang mengandung saponin, antrakuinon, dan kuinon yang
dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu,
terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi
pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh
bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang
mengalami luka. Oleh karena itu ekstrak getah pelepah pisang dapat
digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial (Hananta, 2006).
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Rizka hastari (2012), ekstrak
pelepah dan batang tanaman pisang ambon memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Staphylococcus aureussecara in vitro dengan konsentrasi 6,25%,
12,5%, 25%, 50%.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah ekstrak pelepah pisang ambon(Musa paradisiaca var.sapientum)
memiliki aktivitas antibakteri terhadap baketri Staphylococcus aureuspada
luka bakar kelinci jantan.
1.3. Tujuan Penelitian
Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak pelepah pisang ambon (Musa
paradisiaca var.sapientum)terhadap baketri Staphylococcus aureuspada
luka bakar kelinci jantan.
8/9/2019 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang Ambon
5/5
5
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa dalam ekstrak pelepah pisang ambon memiliki aktivitas
antibakteri terhadap baketri Staphylococcus aureuspada luka bakar kelinci
jantan.
1.5. Hipotesis
Ekstrak pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca)memiliki efek aktivitas
antibakteri terhadap luka bakar yang diinduksi dengan Staphylococcus
aureuspada kelinci jantan.