4
Effluent yang dihasilkan dari kedua final clarifier tersebut kemudian di uji analisis parameter pengolahan limbah, diantaranya: 1. Suhu Limbah cair hasil dari unit produksi paper mechine yang memiliki suhu tinggi akan mengganggu lingkungan tempat tinggal mikroorganisme. Suhu limbah cair kemudian didinginkan pada proses cooling tower hingga mencapai suhu optimum bagi mikroorganisme untuk tumbuh. 2. Derajat keasaman (pH) pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari "p", lambang matematika dari negatif logaritma, dan " H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen . Nilai pH normal larutan sampel limbah cair yaitu 6-9. pH=-log[H + ]. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat derajat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion hydrogen. Nilai pH dari suatu unsur adalah perbandingan antara konsentrasi ion hydrogen [H + ] dengan konsentrasi ion hidroksil [OH - ]. Jika konsentrasi H + lebih besar dari OH - , material disebut asam; yaitu nilai pH adalah kurang dari 7. Jika konsentrasi OH- lebih besar dari

Uji Analisis Parameter Pengolahan Limbah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uji Analisis Parameter Pengolahan Limbah

Effluent yang dihasilkan dari kedua final clarifier tersebut kemudian di uji analisis parameter

pengolahan limbah, diantaranya:

1. Suhu

Limbah cair hasil dari unit produksi paper mechine yang memiliki suhu tinggi akan

mengganggu lingkungan tempat tinggal mikroorganisme. Suhu limbah cair kemudian

didinginkan pada proses cooling tower hingga mencapai suhu optimum bagi

mikroorganisme untuk tumbuh.

2. Derajat keasaman (pH)

pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman

atau kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH

berasal dari "p", lambang matematika dari negatif logaritma, dan " H", lambang kimia

untuk unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari

aktivitas ion Hydrogen. Nilai pH normal larutan sampel limbah cair yaitu 6-9.

pH=-log[H+].

pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat derajat

keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion hydrogen. Nilai pH dari suatu

unsur adalah perbandingan antara konsentrasi ion hydrogen [H+] dengan konsentrasi ion

hidroksil [OH-]. Jika konsentrasi H+ lebih besar dari OH-, material disebut asam; yaitu

nilai pH adalah kurang dari 7. Jika konsentrasi OH- lebih besar dari H+, material disebut

basa, dengan suatu nilai pH lebih besar dari 7. Jika konsentrasi H+ sama dengan OH-

maka material disebut sebagai material netral. Asam dan basa mempunyai ion hydrogen

bebas dan ion alkali bebas.Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat

keasaman. Pengukuran nilai pH dilakukan menggunakan pH meter.

3. Kekeruhan atau turbidity

Turbidity atau kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kejernihan di

dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang.  Kekeruhan didalam air

disebabkan oleh adanya zat tersuspensi dalam sampel limbah cair seperti lumpur, pasir,

zat organic, plankton, dan zat-zat halus lainnya, yang pada umumnya tidak terlihat

dengan mata telanjang. Pengukuran kekeruhan ini adalah merupakan test kunci dari suatu

kualitas air. Pengukuran kekeruhan dilakukan menggunakan metode spektrometrik.

Page 2: Uji Analisis Parameter Pengolahan Limbah

Prinsip kerjanta menggunakan cahaya tampak (visible) yang termasuk spectrum

elektromagnetik dengan panjang gelombang 450 nm.

4. Total Suspended Solid (TSS)

Total Suspended Solid merupakan banyaknya suspense padatan yang terdapat

dalam larutan limbah yang tidak cukup besar dan sulit untuk mengendap. Pengukuran

TTS diawali dengan menimbang bobot kertas saring awal dan pengambilan 100 ml

sampel limbah cair, kemudian di saring dengan menggunakan kertas saring dengan alat

filter vacuum. Kertas saring hasil saringan suspense padatan kemudian dioven pada suhu

1050C selama 2 jam, kemudian dilakukan penimbangan bobot kertas saring setelah di

oven dan dihitung.

5. Chemical Oxygen Demand (COD)

COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk

mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena

bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat

kalium bikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd,

1990; Metcalf & Eddy, 1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah

urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi.

6. Biological Oxygen Demand (BOD) dissolved Oxygen (DO)

BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan

jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk

mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin,

1988; Metcalf & Eddy, 1991). Ditegaska lagi oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik

yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi (readily

decomposable organic matter). Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran

jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan

sebagai respon terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari

pengertianpengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah

oksigen, tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan

organik mudah urai (biodegradable organics) yang ada di perairan.

Page 3: Uji Analisis Parameter Pengolahan Limbah

7. 33.