10
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh - contoh tadi dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia(Poedjiadi, 2005). Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. 1.2. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada bahan pangan. 1.3. Prinsip Percobaan Berdasarkan adanya gugus karbonil bebas yang mereduksi Cu 2+ dalam suasana basa membentuk C 2 O (endapan warna merah bata atau biru kehijauan).

Uji Benedict

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biokim

Citation preview

Page 1: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang PercobaanKarbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh

mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia(Poedjiadi, 2005).

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa.

1.2.Tujuan PercobaanUntuk mengetahui adanya gula pereduksi pada bahan

pangan.

1.3.Prinsip PercobaanBerdasarkan adanya gugus karbonil bebas yang mereduksi

Cu2+ dalam suasana basa membentuk C2O (endapan warna merah bata atau biru kehijauan).

1.4.Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Benedict

Page 2: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang digunakan, (2) Pereaksi yang digunakan, (3) Alat yang digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang digunakanBahan yang di gunakan dalam Uji Benedict adalah Larutan

Benedict, dan sampel yang akan dianalisis kandungan gula pereduksinya. Sampel B (gery chocolates), sampel C ( milks rasa melon), dan sampel E (air mineral).

2.2. Pereaksi yang digunakanLarutan Benedict (173 g Na-Citrat + 100 g Na2CO3 dalam

800 mL air yang sudah dimasak, diaduk dan ditambahkan 17,3 g CuSO4 dalam 100 mL air.

2.3. Alat yang digunakanAlat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, rak

tabung reaksi, gelas kimia, kawat kasa, dan kaki tiga.

2.4. Metode Percobaan

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Benedict

Page 3: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Benedict

Sampel PereaksiWarna Hasil

1Hasil

2Sebelum pemanasan

Setelah pemanasan

B (gery chocolates)

Larutan Benedict

Coklat muda

Biru kehijauan + +

E (air mineral) Bening Biru - -

C (milks rasa melon)

Putih Biru kehijauan + +

Sumber : Hasil I : Rose Rosiyani dan Nimas Cindhe , Kelompok E, Meja 13 , 2015.

Hasil II : Laboratorium Biokim Pangan, 2015.Keterangan :(+) mengandung gula pereduksi(-) tidak mengandung gula pereduksi

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Benedict

Page 4: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

3.2. PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan pada uji benedict didapatkan

sampel gery chocolates dan milks rasa melon posifit (+) mengandung gula pereduksi.

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi. Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim, dimana semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan. Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm. Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.

Gula reduksi merupakan golongan gula (karbohidrat )yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa, maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi (Anonim, 2009).

Larutan Benedict terdiri dari natrium sitrat dan Na2CO3 dalam air ditambah CuSO4. Endapan yang terbentuk dapat berwarna merah bata atau biru kehijauan. Warna endapan ini bergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diuji. Yang termasuk gula pereduksi adalah glukosa dan fruktosa. Endapan merah bata menunjukkan bahwa adanya golongan monosakarida pada sampel sedangkan endapan berwarna biru kehijauan menunjukkan bahwa termasuk golongan disakarida (Poedjiadi, 1994).

Gula pereduksi akan berlangsung cepat pada suasana asam atau bersifat reaktif maka waktu pemanasan hanya 5 menit , penambahan reigenruh tidak akan berpengaruh karena ini adalah uji kulitatif hanya akan mempengaruhi waktu pemansan saja.

Uji benedict adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu bahan pangan. Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sulfat. Glukosa dapat mereduksi ion

Page 5: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sulfat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna kuning, hijau, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadji,2005).

Perbedaan uji barfoed dan benedict pertama adalah pada suasananya. Suasana dalam uji Barfoed adalah suasana asam karena ada senyawa asetat sedangkan pada uji benedict suasananya adalah basa. Asamnya suasana pada uji barfoed ini dapat dikaitkan dengan tujuan uji ini yaitu untuk mengetahui gula monosakarida pereduksi saja karena itu suasana asam pada uji barfoed ini berfungsi untuk menguraui terlebih dahulu senyawa gula kompleks menjadi monosakarida terlebih dahulu. Selain suasana, perbedaan dalam waktu pemanasan pun berbeda. Dalam uji barfoed dilakukan pemanasan selama 15menit sedangkan dalam uji benedict selama 5 menit. Hal ini memiliki dua alasan yaitu pertama ditinjau dari banyaknya reagen yang ditambahkan. Uji barfoed menggunakan reagense banyak 1.5 mL sedangkan benedict sebanyak 3 mL. Alasan kedua adalah sifat karbohidrat secara umum adalah lebih cepat mereduksi pada suasana basa maka pemanasan tidak dibutuhkan terlalu lama dan alasan terakhir adalah meninjau dari tujuan dimana uji barfoed membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurai gula yang kompleks menjadi monosakarida (Poedjiadi, 1994).

Page 6: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.

4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan pada uji benedict didapatkan

sampel gery chocolates dan milks rasa melon posifit (+) mengandung gula pereduksi.

4.2. SaranSaran yang ingin praktikan sampaikan kepada praktikan

laboratorium Biokimia Pangan yaitu untuk lebih memahami prosedur percobaan lebih baik, dan lakukan percobaan dengan tepat, teliti dan cekatan. Seharusnya praktikan lebih teliti dalam mengamati warna larutan sehingga tidak keliru dalam menganalisis suatu bahan yang memang mengandung gula pereduksi.

Page 7: Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

DAFTAR PUSTAKAPoedjiadi, Anna. (1994). Dasar - dasar Biokimia. PenerbitUI-Press,

Jakarta.Anonim. (2009). Gula Pereduksi. http://eiodiaforever.blogspot.com.

Diakses : 8 Maret 2015.