Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UJI CEMARAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TUGAS AKHIR
OLEH: ESTIKA SARI SIMORANGKIR
NIM 132410003
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya serta nikmat kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Adapun judul Tugas Akhir ini
adalah Uji Cemaran Bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang di
Kabupaten Serdang Bedagai. Tujuan dari penulisan ini adalah salah satu syarat
guna memperoleh gelar ahli madya Analis Farmasi Dan Makanan di Fakultas
Farmasi, Universitas sumatera utara, Medan.
Selama penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, antara lain:
1. Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., sebagai Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Marianne, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
dengan penuh pengertian hingga Tugas akhir ini selesai.
3. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku ketua
Progam Studi Diploma III Analis farmasi Dan Makanan.
4. Ibu Rumanti Siahaan, S.KM., M.Kes., Selaku Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan Dan Staf Laboratorium Kimia Di Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
Medan.
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Drs. Agusmal Dalimunthe, M.S., Apt., sebagai Dosen
Penasehat Akademis yang telah memberikan nasehat dan pengarahan
kepada penulis dalam hal akademis setiap semester.
6. Seluruh dosen, Staf pengajar dan Pegawai Program studi Diploma III
Analis Farmasi Dan Makanan Fakultas Farmasi yang mendidik dan
berupaya mendukung kemajuan mahasiswa.
7. Terimakasih juga penulis ucapkan untuk teman-teman dan sahabat
tercinta Manta, Paolo, Dame, Hana, Wirda, Hayati, Novita, Dwi,
Chris, Lannora, Dila, Nova, Afif, Andri, Rinaldo, dan semua angkatan
2013 Program Studi Analisis Farmasi Dan Makanan yang tidak bisa
saya sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelsaikan Tugas Akhir ini.
8. Kakak dan abang 2011, 2012 serta adik-adik stambuk 2014 yang tidak
saya disebutkan namanya satu per satu, terimakasih buat kebersamaan,
semangat dan bantuannya selama ini, serta masukan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
Terakhir dan teristimewa, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Alm. Maringan Simorangkir dan Ibu Farasiana Marbun beserta
abang kakak saya Ester Andriani Amf, Ezra Hilda Simorangkir, SP, Esroni
Simorangkir dan Esman atas doa, restu, motivasi, serta dukungan secara materi
yang tak ternilai harganya, dan pengorbanan yang tidak mampu dibalas dengan
apapun yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati
Universitas Sumatera Utara
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Tugas akhir dan demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang
akan datang.
Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Amin.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
Estika Sari Simorangkir NIM 12410003
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Estika Sari Simorangkir Nomor Induk Mahasiswa : 132410003 Program Studi : D-III Analis Farmasi dan Makanan Judul Tugas Akhir : Uji Ceamaran Bakteri Escherichia Coli
pada Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Serdang Bedagai
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir ini ditulis berdasarkan data dari hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar AhliMadya di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam tugas akhir ini ditemuka plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi apapun oleh Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing. Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.
Medan, Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Estika Sari Simorangkir
NIM 132410003
Universitas Sumatera Utara
UJI CEMARAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ABSTRAK
Air merupakanbagiandarikehidupansemuamakhlukhidup, yang
dimanfaatkanuntukberbagai keperluan manusia. Salah satu diantaranyauntukdiminum demi kelangsunganhidup. Dengandemikianmutu air yang dijadikansebagai air minumharusbaikdanterbebasdaribakteripatogen yang dapatmenimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare atau penyakit lainnya. Tujuanpenulisantugasakhiriniadalahuntukmengetahui ada atautidaknyacemaranbakteri pathogen yang dalamhaliniadalahbakteriEscherichia colidalam air minum isi ulang yang beredar di kabupaten Serdang Bedagai.
Sampel yang digunakan adalah sampel air minum isi ulang yang beredar di kabupaten Serdang Bedagai dengan nomor sampel 88/B/AM/05/02/2016, 89/B/AM/05/02/2016, 90/B/AM/05/02/2016. Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Biologi BTKLPP Kelas I Medan. UjicemaranbakteriEscherichiacolipada air minumisiulanginidilakukan dengan beberapa tahap yaituujiperkiraan (presumptive test) danujipenegasan (confirmed test) kemudian di hitungdenganmenggunakan metode MPN (Most Probable Number).
Hasil yang diperoleh dari pengujian dengan nomor sampel 88/B/AM/05/02/2016, 89/B/AM/05/02/2016, 90/B/AM/05/02/2016 berturut turut: 5,6 mg/L, 17 mg/L, 34 mg/L. Hal ini tidak sesuai dengan PeraturanMenteriKesehatan RI No. 492/ MENKES/ PER/ IX/ 2010 yang menyebutkan bahwa air minumtidakbolehtercemarolehbakteripatogen, yaitu bakteri Escherichia coli 0 /100 mL.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ditemukanadanyacemaran bakteri Escherichia colipada sampel air minum isi ulang dan tidak memenuhi persyaratan. Kata Kunci: Air mium isi ulang, Bakteri Escherichia coli, dan MetodeMPN
(Most Probable Number)
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI Halaman
JUDUL ........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
LEMBAR ORIGINALITAS ..................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ...................................................................................... 3
BAB II TINJAUN PUSTAKA .................................................................. 4
2.1 Air .............................................................................................. 6
2.2 Karakteristik Air ........................................................................ 5
2.3 Sumber Air ................................................................................ 6
2.4 Air Minum ................................................................................. 8
2.5 Air Minum isi Ulang ................................................................. 8
2.6 Kebutuhan Dan Kegunaan Air Minum ..................................... 10
2.7 Indikator Pencemaran Air ......................................................... 11
2.8 Bakteri Dan Penyakit Escherichia Coli .................................... 12
2.9 Anlisis E.Coli Dengan Metode Mpn ......................................... 13
2.9.1 Uji Pendugaan (Presumptive Test) .................................... 14
Universitas Sumatera Utara
2.9.2 Uji Penegasan (Confirmed Test) ...................................... 15
BAB III METODE PEGUJIAN .................................................................. 16
3.1 Tempat ....................................................................................... 16
3.2 Sampel, Alat Dan Bahan ........................................................... 16
3.2.1 Sampel ............................................................................ 16
3.2.2 Alat .................................................................................. 16
3.2.3 Bahan ............................................................................... 16
3.3 Prosedur ..................................................................................... 17
3.3.1 Pembuatan Media ............................................................ 17
3.3.1.1 Pembuatan Media Lactose Broth ........................ 17
3.3.1.2 Pembuatan Media Tryptone Water ..................... 17
3.3.1.3 Larutan Kovaks ................................................... 18
3.3.2 Uji Pendugaan ................................................................. 18
3.3.3 Uji Penegasan .................................................................. 19
3.3.4 Persyaratan ...................................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 20
4.1 Hasil ........................................................................................ 20
4.2 Pembahasan ............................................................................. 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 22
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 22
5.2 Saran ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 23
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kebutuhan Air Perindividu di Indonesia .................................... 4
4.1 Hasil Pengamatan Bakteri Escherichia coli ................................ 20
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Tabel MPN ............................................................................... 24
2 Baku Mutu Mikrobiologi Air ................................................... 26
3 Flowsheet Uji Pendugaan ......................................................... 28
4 Flowsheet Uji Penegasan ........................................................ 29
5 Gambar Sampel Air Minum Isi Ulang ..................................... 30
6 Gambar Alat Percobaan ............................................................ 31
7 Gambar Media Uji .................................................................... 32
8 Gambar Hasil ............................................................................ 33
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
mahluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Pengguaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah
sebagai air minum.Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam
tubuh manusia itu sendiri. Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari berbeda
untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kehidupan. Mengingat pentingnya peran air
tersebut, maka sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air
yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya(Suriawiria,1996).
Seiring dengan hal tersebut maka semakin menjamur Depot Air Minum
Isi Ulang (DAMIU) yang menyediakan air siap minum.Selain murah, air minum
isi ulang juga bisa dijumpai di berbagai tempat, tetapi kemungkinan besar bisa
ditumbuhi bakteri. Hal ini disebabkan karena tidak semua DAMIU melakukan
pengolahan secara tepat dan benar, misalnya kualitas air baku yang digunakan,
jenis peralatan yang digunakan, perawatan peralatan dan penanganan air hasil
pengolahan. Akibatnya kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai wabah
penyakit (Waluyo, 2009).
Pencemaran biasanya disebabkan karena masuknya kotoran manusia dan
binatang. Dapat juga disebabkan karena proses pengolahan air yang tidak tepat
dan tidak dilakukannya penyelenggaraan higiene sanitasi depot air minum
(Suriawiria, 1996).
Universitas Sumatera Utara
Bakteri Escherichia coliyang biasa disingkat E.colimerupakan bakteri
koliform fekal yang menjadi parameter ada tidaknya materi fekal didalam habitat
yang sangat menentukan kualitas air. Escherichia coli dipilih sebagai indikator,
karena bakteri ini ditemukan dimana-mana (dalam tinja manusia maupun hewan)
(Suriawiria, 1996).
Apabila bakteri ini mencapai permukaan sel-sel epitel usus halus, saluran
kemih, saluran empedu, paru-paru dan selaput otak yang menyebabkan
peradangan pada tempat tersebut. Antara lain diare, infeksi pada saluran kencing
dan meningitis (Nugroho, 2006).
Atas dasar itu air minum harus memenuhi persyaratan kualitas tertentu
yaitu jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.Air minum seharusnya
tidak mengandung bakteri, patogen dan segala makhluk yang membahayakan bagi
kesehatan manusia. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
memilih judul “Uji Cemaran Bakteri Escherichia coli Pada Air Minum Isi Ulang
Di Kabupaten Serdang Bedagai” agar diketahui apakah air minum isi ulang di
daerah tersebut memenuhi persayaratan yang telah ditetapkan sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa bakteri Escherichia coli pada air minum isi
ulang adalah untuk mengetahui apakah air minum isi ulang yang di periksa
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari analisa bakteri Escherichia coli pada air
minum isi ulang adalah agar dapat mengetahui bahwa air minum isi ulang yang
diperiksa memenuhi persyaratan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan.Tidak ada satupun makhluk
hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup misalnya, baik tumbuh-
tumbuhan ataupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, yaitu lebih dari 75%
isi sel tumbuh-tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan, tersusun oleh air
(Suriawiria, 1996).
Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana. Di Indonesia berdasarkan catatan dari Departemen Kesehatan, rata-rata
keperluan air adalah 60 liter per kapita, meliputi:
2.1.1 Tabel Kebutuhan air per kapita
Air untuk keperluan Jumlah (liter)
Mandi 30
Mencuci 15
Masak 5
Minum 5
Lain-lain 5
(Suriawiria, 2005).
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun, kegiatan
industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,
antara lain menyebabkan penurunan kualitas air (Suriawiria, 2005).
Universitas Sumatera Utara
2.2 Karakteristik Air
Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368
juta km2 (Argel dan wosley,1992). Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya
uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air
tanah (ground water), dan gunung es. Semua badan air di daratan dihubungkan
dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara
kontinu (Sumantri, 2010).
Air memiliki karakteristik yang khas dan tidak dimiliki oleh senyawa
kimia lain. Karakteristik ini sebagai berikut: (Sumantri, 2010)
a. Pada kisaran 0ºC-100ºC air berwujud cair. Suhu 0ºmerupakan titik beku
dan suhu 100ºC merupakan titik didih air
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat
penyimpanan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak
menjadi panas ataupun dingin dalam seketika.
c. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan
evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini
memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses
perubahan uap air menjadi cairan (kondesasi) melepaskan energi panas
yang besar. Pelepasan energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa
kita merasa sejuk saat berkeringat.
d. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis
senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang
sangat sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung senyawa hingga
35.000 mg/L.
Universitas Sumatera Utara
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan
memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tegangan antarmolekul
cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air
memiliki sifat membasahi suatu badan secara baik. tegangan permukaan
yang tinggi juga memungkinkan terjadinya sistem kapiler, yaitu
kemampuan untuk bergerak ddalam pipa kapiler (pipa dengan lubang yang
kecil). Dengan adanya sistem kapiler, air dapat membawa nutrien dari
dalam tanah ke jaringan tumbuhan (akar, batang, dan daun).
f. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
Pada saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas
(massa/volume) yang lebih rendah dari air. Densitas air maksimum sebesar
1 gr/cm3terjadi pada suhu 3,95ºC. pada suhu lebih besar atau lebih kecil
dari 3,95ºC densitas air lebih kecil dari satu. Dengan demikian, es akan
mengapung di air. Sifat ini yang mengakibatkan danau-danau di daerah
yang beriklim dingin hanya membeku pada bagian permukaan (bagian di
bawah permukaan masih berupa cairan) sehingga kehidupan
mikroorganisme akuatik tetap berlangsung. Sifat ini juga dapat
mengakibatkan pecahnya pipa air didalam pipa membeku.
2.3 Sumber Air
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber
yang bersih dan aman.Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut
antara lain,yaitu: (Sumantri, 2010)
1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit
2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak berasa dan berbau
4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestic dan rumah
tangga
5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen
Kesehatan RI
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai
sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa
(hujan), air permukaan, dan air tanah (Sumantri, 2010).
a. Air Angkasa (Hujan)
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.Air tersebut
cenderung mengalami pencemaran ketika berda di atmosfer.Pencemaran yang
berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme,
dan gas, misalnya karbon dioksida, nitrogen dan ammonia.
b. Air Permukaan
Air yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk,
rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan yang
jatuh ke permukaan bumi. Air hujan ini kemudian akan mengalami pencemaran
baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
c. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
menyerap ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secraa alamiah. Proses-
proses yang dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah
membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan dengan air
permukaan (Sumantri, 2010).
Universitas Sumatera Utara
2.4 Air Minum
Pentingnya persediaan air layak minum (air minum) tidak dapat
dikesampingkan. Dengan meningkatnya industrialisasi, sumber-sumber air yang
tersedia untuk dikonsumsi telah tercemar oleh limbah industry serta kotoran
manusia dan hewan. Akibatnya, air kini menjadi faktor penyebaran penyakit yang
tidak dapat diabaikan ( Nugroho,2006).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. Jenis air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, meliputi: (Waluyo,2009)
1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
2. Air yang didistribusikan melalui tangki air
3. Air Kemasan
4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat.
2.5 Air Minum Isi Ulang
Pada umumnya air baku depot air minum isi ulang bersumber dari air
tanah seperti mata air pegunungan dan PDAM. Air minum yang dijual pada depot
air minum rawan pencemaran karena faktor lokasi, penyajian dan pewadahan
yang dilakukan secara terbuka dengan menggunakan wadah botol air minum
kemasan isi ulang sehingga konsumen perlu mewaspadai hal tersebut (Suriawiria,
1996).
Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum harus memenuhi
persyaratan kesehatan sesuai dengan Permenkes RI No.
Universitas Sumatera Utara
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Tetapi
untuk menjamin agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat untuk
dikonsumsi maka diperlukan proses pengolahan air yang tepat dan upaya
penyelenggaraan higiene sanitasi depot air minum (Suriawiria, 1996).
Proses pengolahan air baku menjadi air minum isi ulang pada prinsipnya
adalah filtrasi (penyaringan) dan desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan selain
untuk memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang
berbentuk koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air. Sedangkan proses
desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring
oleh proses sebelumnya. Pengolahan air baku ini dimaksudkan untuk
memperbaiki kualitas air sehingga aman dan tidak membahayakan bagi kesehatan
masyarakat yang menggunakannya (Suriawiria, 2005).
Dalam pengolahan air minum isi ulang dapat dilakukan beberapa proses
sanitasi, yaitu: (Pelczar, 1998)
1. Sanitasi air yang paling sederhana dengan memaskan air hingga titik didih.
2. Dengan klorinisasi. Dosis klor yang digunakan harus cukup untuk
meninggalkan residu yaitu sebanyak 0,2 sampai 1,0 mg klor bebas per liter air.
3. Penggunaan senyawa perak. Perak nitrat biasanya digunakan dengan
mencampurkannya kedalam air.
4. Ultraviolet
Air dialirkan melalui tabung dengan lampu ultraviolet berintensitas tinggi,
sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet.
Universitas Sumatera Utara
5. Ozonisasi
Ozon (O3) merupakan oksidan kuat yang mampu membunuh bakteri patogen,
termasuk virus. Penggunaan ozon menguntungkan karena pipa, peralatan dan
kemasan akan ikut disanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin
selama tidak ada kebocoran di kemasan.
2.6 Kebutuhan dan Kegunaan Air Minum
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air dan selebihnya terdiri dari
komponen padat antara lain berupa daging dan tulang. Air merupakan kebutuhan
dasar dan bagian dari kehidupan, yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa yang lain (Suriawiria, 2005).
Air dibutuhkan oleh organ tubuh agar dapat melangsungkan metabolisme,
menjaga keseimbangan, memperlancar proses pencernaan, melarutkan dan
membuang racun dari ginjal, melarutkan sisa zat kimia dari tubuh, serta
memperingan kerja ginjal. Kecukupaan air serta kelayakan air yang masuk
kedalam tubuh akan membantu berlangsungnya fungsi tersebut dengan sempurna.
Untuk orang dewasa perlu minum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter sehari untuk
keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Angka tersebut
tentunya akan bervariasi dari daerah satu dengan yang lain,).dipengaruhi oleh
situasi iklim dan temperatur setempat (Suriawiria, 1996).
2.7 Indikator Pencemaran Air
Air minum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari mikroba yang
berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi.Air minum harus bersih dan jernih
dan tidak berbau. Apabila air mengandung zat-zat organik maka dapat dipastikan
air tersebut mengandung mikroba (Nurwantoro danDjarijah,1997).
Universitas Sumatera Utara
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasite, dan
bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sampah atau limbah industri. Air yang
tercemar mengandung sejumlah besar bahan yang merupakan sumber nutrisi yang
sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme
(Cappucino dan Sherman, 2009).
Menurut PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,
pencemaran air didefenisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya mahkluk hidup , zat, energy dan/atau komponen lain kedalam air
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan yang diperuntukkan”
(Sumantri, 2010).
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati dan digolngkan menjadi: (Sumantri,
2010)
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,
warna dan adanya perubahan warna, bau, dan rasa.
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut , serta perubahan ph.
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran aitr
berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air, terutama ada
tidaknya bakteri patogen.
Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi peruntukkan air
tersebut. Misalnya, kriteria air yang dapat diminum secara langsung (air kualitas
Universitas Sumatera Utara
A) mempunyai kriteria yang berbeda dengan air yang dapat digunakan untuk air
baku minum (kualitas B) atau air untuk keperluan perikanan dan peternakan air
(kualitas C) dan untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan , industry,
pembangkit tenaga air (kualitas D) (Sumantri, 2010).
2.8 Bakteri dan Penyakit Escherichia coli
Bakteri yang mendapatkan perhatian dalam air minum adalah Escherichia
coli yaitu bakteri koliform yang dijadikan sebagai indikator dalam penentuan
kualitas air minum (Nurwantoro dan Djarijah, 1997).
Bakteri Escherichia Coli berbentuk batang dengan panjang 1-3μm dan
lebar 0,4-0,7μm. Bersifat gram negative, tidak berkapsula dan dapat bergerak
aktif.Bakteri ini dapat hidup pada suhu 42ºC. Escherichia coli merupakan bakteri
koliform fekalyaitu bakteri yang berasal dari kotoran manusia maupun hewan
berdarah panas atau dari badan manusia dan hewan berdarah panas yang mati
karena penyakit infeksi (Fardiaz, 1993).
Mikroorganisme ini dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan
dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada
kematian (Pelczar,1988).
Didalam usus, umumnya bakteri ini tidak menimbulkan penyakit dan
dapat membantu fungsi normal usus, dapat membuat sintesa vitamin K.Tetapi
pada kondisi dan kadartertentu dapat berubah menjadi patogen. Apabila mencapai
permukaan sel-sel epitel usus halus, saluran kemih, saluran empedu, paru-paru
dan selaput otak yang menyebabkan peradangan pada tempat tersebut. Antara lain
diare, infeksi pada saluran kencing dan meningitis (Nugroho, 2006).
Universitas Sumatera Utara
2.9 Analisis Escherichia Coli dengan Metode MPN (Most probable Number)
MPN (Most probable Number) adalah suatu metode perhitungan
mikroorganisme berdasarkan data kualitatif hasil pertumbuhan mikroorganisme
pada medium cair spesifik dalam seri tabung untuk memperoleh kisaran data
kuantitatif jumlah mikroorganisme tersebut. MPN sebagai metode untuk
menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair pada tabung
reaksi yang umumnya setiap pengenceran menggunakan atau 5 seri tabung dan
perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statistik (Fardiaz,
1992).
Prinsip utama metode ini adalah dengan mengencerkan sampel sampai
tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai
dan jika ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung
positif. Semakin besar sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran
yang dilakukan) maka semakin banyak tabung positif yang muncul. Semakin kecil
frekuensi sampel yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan)
maka semakin sedikit tabung positif yang muncul (Fardiaz, 1992).
Jadi nilai MPN adalah suatu angka yang menggambarkan jumlah
mikroorganisme yang memiliki kemungkinan paling tinggi. Dalam metode MPN
(Most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi air digunakan bakteri
indikator.Bakteri indikator adalah bakteri yang keberadaanya dalam pangan
menunjukkan bahwa air atau makanan pernah tercemar oleh manusia.Bakteri
Escherichia Coli merupakn bakteri indikator(Fardiaz, 1992).
Dalam metode MPN digunakan medium cair didalam tabung yang positif
yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan, atau terbentuknya gas didalam tabung kecil (tabung
Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik , yaitu untuk jasad renik pembentuk
gas (Fardiaz, 1992).
Terdapat tiga tahap dalam prosedur lengkap metode MPN, yaitu uji
pendugaan (presumptive test)uji penegasan (confirmed test), dan uji pelengkap
(completed test) (Tomebeng, 2013).
2.9.1 Uji Pendugaan (Presumptive Test)
Uji pendugaan merupakan uji kualitatif koliform menggunakan metode
Most Probable Number (MPN).Tes pendahuluan dapat menunjukkan adanya
bakteri E.coli berdasarkan dari terbentuknya asam dan gas yang disebabkan
karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan koli. Tingkat kekeruhan pada
media laktosa menandakan adanya zat asam. Gelembung udara pada tabung
durham menandakan adanya gas yang dihasilkan bakteri. Tabung dinyatakan
positif jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di dalam tabung
durham. Media yang digunakan pada uji ini adalah Lactose Broth.Inkubasi
dilakukan pada suhu 35̊ C selama 2x24 jam. Jikatidak terbentuk gas dalam tabung
durham menunjukkan hasil negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada
masing-masing seri.MPN penduga dapat dihitung dengan melihat tabel Most
Probable Number (MPN).Selanjutnya dilakukan uji penegasan (Volk, 1989).
2.9.2 Uji Penegasan (Confirmed Test)
Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji penegasan. Tabung yang positif
terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 2 x 24 jam, diambil
menggunakan jarum ose steril ditanamkan pada media Tryptone secara aseptik.
Lalu diingkubasi pada suhu 44ºC selama 2x24 jam. Pengamatan dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
dengan pemberian larutan Kovaks sebanyak 1 ml dan akan mengkasilkan cincin
berwarna merah sempurna (tabung dinyatakan positif) mengandung Escherichia
Coli. Lalu pembacaan hasil dilakukan dengan dicocokkan ke tabel MPN (Novel,
dkk, 2010).
2.9.3 Uji Pelengkap (Completed Test)
Untuk menentukan hasil pemeriksaan benar-benar positif, maka mikroba dari
hasil tes konfirmasi yang positif diinokulasikan pada kaldu laktosa kembali.Selain
itu ditumbuhkan pula pada agar miring.Jika timbul gas pada kaldu laktosa, maka
tes penentu dinyatakan positif (Nugroho, 2006).
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat
Analisis bakteri Escherichia colipada air minum isi ulang dilakukan di
Laboratorium Biologi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian
Penyakit (BTKLPP) kelas I Medan yang bertempat di Jalan KH.Wahid Hasyim
No.15 Medan.
3.2 Sampel, Alat dan Bahan
3.2.1 Sampel
Sampel merupakan air minum isi ulang yang berasal dari kabupaten
Serdang Bedagai dengan nomor:
1. 88/B/AM/05/02/2016
2. 89/B/AM/05/02/2016
3. 90/B/AM/05/02/2016
Organoleptis sampel: tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
3.2.2 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah autoklaf, beaker glas, bola karet,hot
plate,inkubator suhu 35ºC,jarum ose, kapas,lampu bunsen, magnetic stirrer,
neraca analitik, oven, pipet volum, rak tabung, tabung durham, tabung reaksi.
3.2.3. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, Media LB (Lactose
Broth)Media Tryptone Waterdan larutan Kovaks.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Prosedur
3.3.1 Pembuatan Media
3.3.1.1. Pembuatan Media Lactose Broth (LB)
a) Single Strength
Ditimbang seksama media Lactose Broth sebanyak 13 gram. Dimasukkan
kedalambeaker glass, dilarutkan kedalam akuades sebanyak 1 L. Dimasukkan
magnetic stirrer. Dipanaskan diatas hot plate sampai homogen. Dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang telah berisi tabung durham masing-masing 10 mL.
Disterilkan di dalam autoklaf dengan tekanan 1 atm pada suhu 121ºC selama 15
menit, setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.
b) Double Strength
Ditimbang seksama media Lactose Broth sebanyak 26
gram.Dimasukkan kedalambeaker glass, dilarutkan kedalam akuades sebanyak
500 mL. Dimasukkanmagnetic stirrer. Dipanaskan diatas hot plate sampai
homogen. Dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi tabungdurham
masing-masing 5 mL. Disterilkan di dalam autoklaf dengan tekanan 1 atm pada
suhu 121ºC selama 15 menit, setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan
kering.
3.3.1.2. Pembuatan Media Tryptone Water
Ditimbang seksama media Tryptone water sebanyak 15 gram.
Dimasukkan kedalambeaker glass, dilarutkan kedalam akuades sebanyak 1 L.
Dimasukkan magnetic stirrer. Dipanaskan diatas hot plate sampai homogen.
Dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-masing 10 mL. Disterilkan di dalam
Universitas Sumatera Utara
autoklaf dengan tekanan 1 atm pada suhu 121ºC selama 15 menit, setelah dingin
disimpan di tempat yang bersih dan kering.
3.3.1.3 Larutan Kovaks
Ditimbang sebanyak 5 gram p-dimetilamin benzaldehid dan dilarutkan
dengan amil alkohol di dalam Erlemeyer steril, kocok sampai larut. Kemudian
dimasukkan Hcl pekat secara perlahan-lahan
3.3.2 Uji Pendugaan
Disiapkan sebanyak 5 tabung reaksi yang berisi media Lactose Brothdouble
strengthdan sebanyak 10 tabung reaksi yang telah berisi media Lactose Broth
single untuk masing-masing sampel.Tabung kemudian disusun pada rak tabung
dan diberi tanda kode sampel. Penyusunan dilakukan dengan cara 5 tabung
pertama double strenght di bagian depan sebelah kiri, 5 tabung kedua single
strenght di bagian depan sebelah kanan, dan 5 tabung kedua terakhir single
strenght di bagian belakang.Sampel dikocok terlebih dahulu agar
homogen.Dimasukkan sampel dengan cara dipipet dengan pipet volum steril
sebanyak 10 mL kedalam 5 tabung pertama, 1 mL kedalam 5 tabung kedua, dan
0,1 mL kedalam 5 tabung terakhir.Dimasukkan seluruh tabung kedalam inkubator
pada suhu 35ºC selama 2 × 24 jam.Selanjutnya, diamati pembentukan gas yang
terjadi di dalam tabung durham.Dicatat tabung yang dinyatakan positif dengan
terbentuknya gas.Selanjutnya dilakukan uji penegasan.
3.3.3 Uji Penegasan
Tabung yang positif pada uji pendugaan, diinokulasikan kedalam tabung
yang berisi media Tryptone water masing-masing satu osesecara aseptis.
Universitas Sumatera Utara
Diinkubasi pada suhu 44ºC selama 2 × 24 jam.Selanjutnya setelah 48 jam,
ditambahkan larutan kovaks sebanyak 1 mL kemudian diamati tabung yang
menghasilkan cincin berwarna merah sempurna (dinyatakan positif).Pembacaan
hasil dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang positif.Angka yang
diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN.
3.3.4 Persyaratan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor: 492
Tahun 2010 bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan untuk
parameterEscherichia coli dalam air minum adalah 0 /100mL.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode
MPN (Most Probable Number) diperoleh hasil berikut:
Tabel 4.1 Hasil pengamatan bakteri E.coli
Nomor Sampel Pendugaan Penegasan MPN/100 mL
88/B/AM/05/02/2016 4-1-0 3-0-0 5,6
89/B/AM/05/02/2016 5-5-5 4-1-0 17
90/B/AM/05/02/2016 5-4-0 4-4-0 34
4.2.Pembahasan
Air merupakan bagian dari kehidupan semua makhluk hidup, yang
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.Salah satu diantaranya untuk
diminum demi kelangsungan hidup.Dengan demikian mutu air yang dijadikan
sebagai air minum harus baik dan terbebas dari bakteri patogen yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, infeksi saluran kencing dan
meningitis (Nugroho, 2006).
Pemeriksaan bakteri Escherichia colipada sampel air minum isi ulang
dilakukan dengan menggunakan dua pengujian, yaitu dengan uji penduggan dan
uji penegasan. Uji pendugaan dengan media lactosa brothdan penegasan dengan
media tryptone water.
Universitas Sumatera Utara
Uji pendugaan dengan media lactose brothdilakukan dengan menggunakan
seri tabung 5-5-5. Dimana 5 tabung pertama yang berisi media dan 10 mL
sampel, 5 tabung kedua berisi media dan 1 mL sampel dan 5 tabung ketiga berisi
media dan 0,1 mL sampel. Hasil yang diperoleh pada uji pendugaan dengan
nomor sampel 88/B/AM/05/02/2016, 89/B/AM/05/02/2016,
90/B/AM/05/02/2016berturut turut: 4-1-0, 5-5-5, dan 5-4-0.
Uji penegasan dengan media tryptone waterdilakukan dengan menggunakan
seri tabung 5-5-5. Dimana 5 tabung pertama yang berisi media dan 10 mL
sampel, 5 tabung kedua berisi media dan 1 mL sampel dan 5 tabung ketiga berisi
media dan 0,1 mL sampel. Hasil yang diperoleh pada uji penegasan dengan
nomor sampel 88/B/AM/05/02/2016, 89/B/AM/05/02/2016,
90/B/AM/05/02/2016berturut turut: 0-3-0, 4-1-0, dan 4-4-0.
Selanjutnya hasil uji penegasan dicocokkan pada tabel MPN yaitu berturut-
turut: 5,6/100mL, 17/100mL, 34/100mL. Hal ini menunjukkan bahwa sampel air
minum isi ulang positif mengandung bakteri Eschericia coli yang artinya air
minum yang dianalisis tidak memenuhi persyaratan. Hal ini tidak sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/ MENKES/ PER/ IX/ 2010 bahwa air
minum tidak boleh tercemar bakteri Escherichia coliyaitu 0 /100 mL.
Pencemaran bakteri Escherichia coli dapat disebabkan oleh banyak faktor,
yakni adalah kualitas sumber air baku yang dekat dengan pembuangan tinja,
pengangkutan, jenis peralatan yang digunakan, pemeliharaan peralatan,
penanganan air hasil pengolahan dan lain-lain (Pitoyo,2005).
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sampel
dengan nomor 88/B/AM/05/02/2016, 89/B/AM/05/02/2016, 90/B/AM/05/02/2016
berturut turut mengandung5,6/100mL,17/100mL, 34/100mLbakteri Eschericia
coli, dan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 492/ MENKES/ PER/ IX/ 2010 bahwa air minum tidak boleh tercemar oleh
bakteri Escherichia coliyakni 0 /100 mL.
5.2 SARAN
Diharapkan pada pengujian selannjutnya dilakukan uji komplit untuk
mengetahui secara pasti jumlah koloni Escherichia coli pada sampel yang diuji.
Sebaiknya pada uji penegasan selanjutnya dapat menggunakan media lain
seperti EC broth.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Cappucino, J.G., dan Natalie, S. (1931). Manual Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal.327-328.
Fardiaz, S.(1992).Mikrobiologi Pangan I, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal.127-128.
Novel, S.S., Asri, PW., Ratu, S. (2010). Praktikum Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Trans Info Media. Hal.121-125.
Nugroho, Astri.(2006).Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Universitas Trisakti. Hal. 18-19, 21-23.
Nurwantoro, dan Abbas, S.D. (1997).Mikrobiologi Pangan Hewani-Nabati. Yogyakarta: Kanisius. Hal.63 dan 69.
Pelczar, J. (1988).Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Hal. 447-448, 867-868.
Pitoyo.(2005).Dua Jam Anda Tahu Cara Memastikan Air yang Anda Minum Bukan Sumber Penyakit, Solo.Hal. 47- 48.
Sumantri, A. (2010).Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal.23-30.
Suriawiria, U. (1996).Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis. Bandung: Alumni. Hal.5-6, 75-74, 79-80.
Tomebeng, S., Suprihatin, B., Adriyani, R.(2013). Analisis Kualitatif Kandungan Bakteri Escherichia Coli Dan Koliform Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Manado.Volume 2, Nomor 2.Manado: Universitas Sam Ratulangi. Hal 1-2.
Waluyo, Lud. (2009). Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UUM Press. Hal. 116-118, 136-137.
Wardhana, A. (2004).Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi. Hal.74-75.
Volk, W.A., dan Margaret, F.W. (1989). Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima, Jilid Dua, Jakarta: Erlangga. Hal.259-260.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tabel MPN
Tabel perkiraan Terdekat Jumlah (MPN) Koliform untuk kombinasi porsi : 5 x 10mL, 5 x 1 mL, 5 x 0 mL dengan 95% batas kepercayaan.
Jumlah tabung yang positif
MPN/100mL
95% batas kepercayaan
5 tabung
10mL
5 tabung
1mL
5 tabung
0,1 mL
Lebih
rendah
Lebih
tinggi
0 0 0 <1,8 - 6,8
0 0 1 1,8 0,090 6,8
0 1 0 1,8 0,090 6,9
0 1 1 3,6 0,70 10
0 2 0 3,7 0,70 10
0 2 1 5,5 1,8 15
0 3 0 5,6 1,8 15
1 0 0 2,0 0,10 10
1 0 1 4,0 0,70 10
1 0 2 6,0 1,8 15
1 1 0 4,0 0,71 12
1 1 1 6,1 1,8 15
1 1 2 8,1 3,4 22
1 2 0 6,1 1,8 15
Universitas Sumatera Utara
1 2 1 8,2 3,4 22
1 3 0 8,3 3,4 22
1 3 1 10 3,5 22
1 4 0 10 3,5 22
2 0 0 4,5 0,79 15
2 0 1 1,8 1,8 15
2 0 2 9,1 3,4 22
2 1 0 6,8 1,8 17
2 1 1 9,2 3,4 22
2 1 2 12 4,1 26
2 2 0 9,3 3,4 22
2 2 1 12 4,1 26
2 2 2 14 5,9 36
2 3 0 12 4,1 26
2 3 1 14 5,9 36
2 4 0 15 5,9 36
3 0 0 7,8 2,1 22
3 0 1 11 3,5 23
3 0 2 13 5,6 35
3 1 0 11 3,5 26
3 1 1 14 5,6 36
3 1 2 17 6,0 36
3 2 0 14 5,7 36
Universitas Sumatera Utara
3 2 1 17 6,8 40
3 2 2 20 6,8 40
3 3 0 17 6,8 40
3 3 1 21 6,8 40
3 3 2 24 9,8 70
3 4 0 21 6,8 40
3 4 1 24 9,8 70
3 5 0 25 9,8 70
4 0 0 13 4,1 35
4 0 1 17 5,9 36
4 0 2 21 6,8 40
4 0 3 25 9,8 70
4 1 0 17 6,0 40
4 1 1 21 6,8 42
4 1 2 26 9,8 70
4 1 3 31 10 70
4 2 0 22 6,8 50
4 2 1 26 9,8 70
4 2 2 32 10 70
4 2 3 38 14 100
4 3 0 27 9,9 70
4 3 1 33 10 70
4 3 2 39 14 100
Universitas Sumatera Utara
4 4 0 34 14 100
4 4 1 40 14 100
4 4 2 47 15 120
4 5 0 41 14 100
4 5 1 48 15 120
5 0 0 23 6,8 70
5 0 1 31 10 70
5 0 2 43 14 100
5 0 3 58 22 150
5 1 0 33 10 100
5 1 1 46 14 120
5 1 2 63 22 150
5 1 3 84 34 220
5 2 0 49 15 150
5 2 1 70 22 170
5 2 2 94 34 230
5 2 3 120 36 250
5 2 4 150 58 400
5 3 0 79 22 220
5 3 1 110 34 250
5 3 2 140 52 400
5 3 3 170 70 400
5 3 4 210 70 400
Universitas Sumatera Utara
5 4 0 130 36 400
5 4 1 170 58 400
5 4 2 220 70 440
5 4 3 380 100 710
5 4 4 350 100 710
5 4 5 430 150 1100
5 5 0 240 70 710
5 5 1 350 100 710
5 5 2 540 150 1700
5 5 3 920 220 2600
5 5 4 1600 400 4600
5 5 5 >1600 700 -
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Baku Mutu Mikrobiologi Air
BAKU MUTU MIKROBIOLOGI AIR
NOMOR : 492/MENKES/PER/IV/2010
TANGGAL : 19 APRIL 2010
NO JENIS PARAMETER
SATUAN KADAR MAX YANG DIPERBOLEHKAN
1. E.coli Jumlah per 100 ml sampel
0
2. Total Bakteri Koliform
Jumlah per 100 ml sampel
0
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.FlowsheetUji Pendugaan
→ Disiapkan 5 tabung reaksi berisi 5
ml media Lactose Broth double
strength.
→ Disispkan 10 tabung reaksi berisi 10
mL media Lactose Broth single
strength.
→ Disusun tabung pada rak tabung dan
diberi tanda kode sampel.
→ 5 tabung pertama double strenght di
bagian depan sebelah kiri, 5 tabung
kedua single strength di bagian
depan sebelah kanan, dan 5 tabung
kedua terakhir single strenght di
bagian belakang.
→ Dimasukkan sampel air minum
dengan cara dipipet dengan pipet
volum steril sebanyak 10 mL
kedalam 5 tabung pertama, 1 mL
Uji Pendugaan
Universitas Sumatera Utara
kedalam 5 tabung kedua, dan 0,1
mL kedalam 5 tabung
terakhir.
Lampiran 4.FlowsheetUji Penegasan
→ Tabung yang dinyatakan positif
pada uji pendugaan, diinokulasikan
kedalam tabung yang berisi media
Tryptone masing-masing satu ose
secara aseptis.
→ Diinkubasi pada suhu 44ºC selama 2
× 24 jam.
→ Ditambahkan larutan kovaks
sebanyak 0,5 mL dan dinyatakan
positif jika terbentuk cincin
merah.
→ Dihitung jumlah tabung yang
positif.Angka yang diperoleh
dicocokkan dengan tabel MPN.
Uji Penegasan
Hasil
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.Gambar Sampel
Universitas Sumatera Utara
a. Gambar Sampel air minum isi ulang
Lampiran 6.Gambar alat-alat Percobaan
a. Gambar Timbangan Analitik b. Gambar Inkubator suhu 35’C
Universitas Sumatera Utara
c.Gambar Inkubator suhu 43’C d. Gambar Autoklaf
Lampiran 7. Gambar Media Uji
Universitas Sumatera Utara
a. Gambar Media Lactose Broth b. Gambar Media Tryptone Water
c. Gambar larutan kovaks
Lampiran 8.Gambar Hasil Percobaan
Universitas Sumatera Utara
a.GambarMedia Lactose Borth b.Gambar sampel dengan media (Double Strength – Single Strength) dengan media Tryptone Water
c.Gambar sampel yang telah ditambahkan reagen kovaks (Hasil Positif)
Universitas Sumatera Utara