50
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indicajus) TERHADAP Aphis craccivora TANAMAN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.) ULFA HARDIANTI 1602406096 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

i

i

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta

indicajus) TERHADAP Aphis craccivora TANAMAN

KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

ULFA HARDIANTI

1602406096

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

ii

ii

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta

indicajus) TERHADAP Aphis craccivora TANAMAN

KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Cokroaminoto Palopo

ULFA HARDIANTI

1602406096

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

iii

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta

indicajus) Terhadap Aphis craccivora Pada Tanaman

Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.)

Nama : Ulfa Hardianti

Nim : 1602406096

Program Studi : Agroteknologi

Tanggal Ujian : 26 Agustus 2020

Menyetujui :

Pembimbing II, Pembimbing I,

Mutmainnah, S.P., M.Si. Rahman Hairuddin, S.P.M. Si.

Mengesahkan

Ketua Program Studi Agroteknologi, Dekan Fakultas Pertanian,

I Nyoman Arnama, S.P., M.Si. Rahman Hairuddin, S.P.,M.Si.

Tanggal : Tanggal :

Page 4: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

iv

iv

Page 5: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

v

v

Page 6: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

vi

vi

ABSTRAK

Ulfa Hardianti, 2020. Pengaruh ekstrak daun mimba terhadap hama kutu daun

(Aphis craccivora) tanaman kacang tunggak (Vigna ungiculata L.) (dibimbing

oleh Rahman Hairuddin dan Mutmainnah).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba

dengan berbagai dosis terhadap hama kutu daun ( Aphis craccivora) tanaman

kacang tunggak (Vigna ungiculata L.). Dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas

Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo, di jalan Lamaranginang, Kelurahan

Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Waktu penelitian berlangsung

mulai dari bulan Desember sampai Maret 2020. Metode penelitian ini

mengunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan 4 ulangan

dan setiap ulangan terdiri 2 tanaman jumlah keseluruhan 24 unit dan 48 tanaman.

Setiap tanaman diberi 10 hama kutu daun kemudian di kendalikan dengan

pemberian ekstrak daun mimba yaitu P0: Kontrol, P1: ekstrak daun mimba 20

ml/ltr air, P2 : ekstrak daun mimba 40 ml/ltr air, P3: ekstrak daun mimba 60 ml/ltr

air, P4 : ekstrak daun mimba 80 ml/ltr air dan P5: ekstrak daun mimba 100 ml/ltr

air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas serangan hama kutu daun

tertinggi pada perlakuan P4 (80 ml ekstrak daun mimba/liter air) yaitu mencapai

nilai rata-rata 205, sedangkan intesitas kerusakan serangan hama kutu daun

tertinggi pada perlakuan P2 (40 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan intesitas

rata-rata serangan yaitu 147,17. Hal ini diduga pada saat penyemprotan hama kutu

daun aktif menghisap daun tanaman sehingga mengakibatkan daun tanaman

rusak.

Kata kunci : daun mimba, kutu daun, kacang tunggak.

Page 7: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karna atas

Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul ”Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A.juss)

Terhadap Aphis craccivora Tanaman Kacang Tunggak (Vigna unguiculata)”.

Penyusunan skripsi ini tentu tidak terwujud tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu

tidaklah berlebihan bila melalui kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan

hati mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hanafie Mahtika, M.S., selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo,

2. Rahman Hairuddin, S.P., M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo sekaligus Dosen pembimbing I,

3. I Nyoman Arnama, S.P., M.Si,. selaku Ketua Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.

4. Mutmainnah, S.P., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bantuan berupa dorongan ilmu dan wawasan serta cara berfikir

yang skematis dalam upaya memecahkan berbagai kebutuhan seejak awal

pembuatan proposal ini sampai selesai

5. Segenap dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan ilmu, nasihat dan bantuan

lainnya yang bersifat membangun,

6. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang

yang selalu tercurah selama ini,

7. Seluruh teman-teman Mahasiswa Fakultas Pertanian terkhusus Mahasiswa

Program Studi Agroteknologi angkatan 2016 yang telah memberi support,

bantuan dan kerja sama yang baik dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

viii

viii

Penulis sadar bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, namun

penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada kita semua. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan saran serta kritikan yang membangun

dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Palopo, September 2020

Ulfa Hardianti

Page 9: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

ix

ix

RIWAYAT HIDUP

Ulfa Hardianti, lahir di Lamasi tanggal 26 September 1997,

di Dusun Purworejo, Desa Setiarejo, Kecamatan Lamasi,

Kabupaten Luwu. Anak pertama dari 2 bersaudara dari

pasangan Musliman dengan Sakiyem Jenjang pendidikan

formal yang pernah dilalui SDN 277 sambirejo Tamat

Tahun 2009, SMPN 1 Lamasi Tamat Tahun 2013, SMAN 1

lamasi Tamat Tahun 2016. Kemudian melanjutkan pendidikan di perguruan

tinggi pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo.

Page 10: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

x

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KETERANGAN HASIL SIMILARITY CHECK SKRIPSI ............................ iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ........................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ............................................................................ 2

1.3 Tujuan penelitian ............................................................................ 2

1.4 Manfaat penelitian .......................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori .................................................................................... 4

2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................. 12

2.3 Kerangka Pikir ................................................................................. 13

2.4 Hipotesis .......................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu .......................................................................... 15

3.2 Bahan dan Alat ............................................................................... 15

3.3 Metode Percobaan .......................................................................... 15

3.4 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 15

3.5 Parameter Pengamatan..................................................................... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBASANAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 19

Page 11: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

xi

xi

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN ................................................................................. 23

5.2 SARAN ............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 24

LAMPIRAN ..................................................................................................... 26

Page 12: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

xii

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 1 .................................................................................. 28

2. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 1 ................................................................ 28

3. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 2 ................................................................................... 28

4. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 2 ................................................................ 29

5. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 3 ................................................................................... 29

6. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 3 ................................................................ 29

7. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 4 .................................................................................. 30

8. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 4 ................................................................ 30

9. Rata-rata Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 1 ................................................................................... 30

10. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 1 ................................................................ 31

11. Rata-rata Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 2 ................................................................................... 31

12. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 2 ................................................................ 31

13. Rata-rata Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 3 ................................................................................... 32

14. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 3 ................................................................ 32

15. Rata-rata Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 4 ................................................................................... 32

16. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis

craccivora) Pada Pengamatan 4 ................................................................ 33

Page 13: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tanaman Mimba ....................................................................................... 8

2. Pohon Tanaman Mimba ............................................................................ 8

3. Skema Kerangka Fikir .............................................................................. 14

4. Diagram Rata-rata Presentase Aplikasi Ekstrak Daun Mimba terhadap

Populasi Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

Tanaman Kacang Tunggak ....................................................................... 19

5. Diagram Rata-rata Presentase Aplikasi Ekstrak Daun Mimba terhadap

Populasi Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

Tanaman Kacang Tunggak ....................................................................... 20

6. Denah Penelitian ....................................................................................... 27

Page 14: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Denah Penelitian ....................................................................................... 27

2. Data Primer yang Telah Diolah ................................................................ 28

3. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 34

Page 15: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata L.) merupakan tanaman

kacang-kacangan yang berasal dari Afrika, Asia Tenggara dan India. Budidaya

kacang tunggak dapat dilakukan diseluruh daearah tropis dan subtropis seperti

Afrika, Asia, Australia, India, Karibia dan Amerika serika bagian selatan. Kacang

tunggak (Vigna unguiculata L.) adalah sejenis tanaman legum yang polong dan

bijinya biasa disayur. Tanaman ini relatif tahan kering dan biasa ditanam di

perkarangan sebagai cadangan makanan. Kacang tunggak banyak variasi

bentuknya. Di Jawa kacang-kacang ini dikenal dengan beberapa nama seperti

kacang dadap, kacang landes, kacang tunggak, dan juga kacang otok serta kacang

tolo (Yuwono, 2015).

Kacang tunggak merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang

mengandung kalsium tinggi dan harganya pun relative terjangkau. Kacang

tunggak memiliki kandungan protein sebanyak 22,9 gram, lemak 1,1 gram,

karbohidrat 61,6, dan kalsium 77,0 miligram. Kacang tunggak juga memiliki

kandungan vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan kacang hiaju.

Kebutuhan akan kacang tunggak terus meningkat dari tahun ke tahun

menurut data pusat statistik (BPS) tahun 2010 - 2012 produksi kacang tunggak

terus menurun. Produksi kacang tunggak pada tahun 2012mengalami penurunan

sebesar 0,96 persen dari 843,15 ribu ton menjadi 8,13 ribu ton (BPS 2013), pada

tahun 2013 produksi kavang tunggak mengalami peningkatan sebesar 0,47% yang

mencapai 847,16 ribu ton, akan tetapi jumlah produksi kacang tunggak ini masih

jauh lebih rendah dari kebutuhan kacang tunggak yang mencapai 2,5 juta ton

pertahun. Pmerintah terpaksa memasok kacang tunggak impor sebesar 70-80%

yaitu sekitar 1,9 juta ton demi menckupi kebutuhan kacang tunggak dalam negeri

(BPS 2013).

Hal ini disebabkan oleh sistem pertanian yang masih menggunakan

pestisida sintesis sehingga perlu lagi dikembangkan sistem pertanian yang bersifat

menggunakan pestida nabati, salah satunya adalah menggunakan bahan alamai

yang ada disekitar. Hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang

Page 16: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

2

ditawarkan yaitu menggunakan “bahan-bahan alami” untuk mengusir atau

menghalau musuh-musuh alami yang menyerang tanaman, tanpa harus

mematikannya, sehingga siklus ekosistem masih tetap terjaga. Oleh karena itu,

dikembangkanlah model pertanian bernuansa ekologis dan ramah lingkungan

dengan menggunakan pestisida berbahan organik atau alamiah.

Sebagai solusi dalam penanggulangan hama secara alami dan terpadu

yang diolah secara alami dan bersifat multiguna. Tidak hanya digunakan untuk

pemberantasan hama tetapi lebih di titik beratkan pada pencegahan dan

perlindungan tanaman serta mengkondisikan tanaman agar resisten (kebal)

terhadap serangan hama apapun. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem

pengendalian hama dan hanya digunakan bila diperlukan.

Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun

mimba. Menurut Promosiana dkk (2014), daun dan biji mimba mengandung

bahan aktif “Azadiracthin”, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama

penghisap. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko

dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat

keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan

pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai

pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan

pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun

yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh aplikasi ekstrak daun mimba terhadap populasi hama

kutu daun pada tanaman kacang tunggak?

2. Berapakah tingkat konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif dalam

mengendalikan tingkat presentase kematian serangan hama kutu daun pada

tanaman kacang tunggak?

1.3 Tujuan Penelitan

Berdasarkan Rumusan Masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba terhadap hama kutu daun?

Page 17: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

3

2. Mengetahui konsentrasi optimal dari ekstrak daun mimba yang efektif

mengendalikan hama kutu daun?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang manfaat ekstrak daun

mimba terhadap hama kutu daun pada tanaman kacang tunggak.

2. Sebagai informasi bagi masyarakat dan mahasiswa dalam mengembangkan

budidaya tanaman kacang tunggak dengan menggunakan pestisida yang

ramah lingkungan.

3. Sebagai referensi dan pertimbangan peneliti selanjutnya.

Page 18: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

4

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Tanaman Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.)

Umumnya tanaman kacang tunggak dapat ditanam dilahan pada musim

kemarau, namun dapat juga ditanam diarea persawahan. Kacang tunggak memiliki

sifat yang lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan dengan jenis kacang-

kacangan lainnya. Kacang tunggak banyak ditanam secara tunpangsari dengan

tanaman pangan antara lain dengan sorgum, jagung, cantel, dan ubi kayu

(Ismayanti dan Harijono, 2015).

Tanaman kacang tunggak merupakan jenis kacang-kacangan yang

memiliki protein nabati dengan jumlah yang berlimpah di Indonesia. Kandungan

protein kacang tunggak adalah 22.90% sedangkan kacang kedelai 34.90% dan

kacang hijau 22.20%. Data ini mennunjukan bahwa kacang tunggak merupakan

kacang berprotein tinggi kedua setelah kacang kedelai (Rosida 2013).

Kacang tunggak termasuk dalam kategori bahan pangan, bahan baku

industri, dan pakan. Kacang tunggak memiliki produksi biji yang cukup tinggi,

dapat mencapai 1,5-2 ton/ha sesuai dengan jenisnya, lahan, periode tanam,dan

cara pemeliharaannya. Diberbagai Negara seperti Amerika bagian Selatan, Timur

Tengah, Afrika, Asia, dan seluruh daerah Tropis dan Subtropis kacang tunggak

dijadikan sebagai sumber makanan yang bergizi (Yuwono 2015).

Keunggulan kacang tunggak adalah memiliki kadar lemak yang lebih

rendah sehingga dapat meminimalisasi efek negatif dari penggunaan produk

berlemak. Kancang tunggak memiliki kandungan vitamin B1 lebih tinggi

dibandingkan kacang hijau.Asam amino yang penting dari protein kacang tunggak

adalah kandungan asam amino lisin, asam aspartat dan glutamate. Setiap 100 gr

biji kacang tunggak matang mengandung 22 gr protein, 51 gr karbohidrat, 1,5 gr

lemak, 10 gr air, 3,7 gr karbion, 3,7 gr vitamin, 104 mg kalsium, dan nutrisi serta

energi sekitar 1420 kj/100 gr. Setiap 100 gr biji kacang tunggak muda

mengandung 7,9 gr karbohidrat, 3 gr protein, 0,2 gr lemak, 88,3 gr air, 0,6 gr

karbon, 1,6 gr vitamin, dan energy sekitar 155 kj/100 gr (Masauna dkk, 2013).

Page 19: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

5

Kacang tunggak mempunyai pertumbuhan vegetatif lebih cepat dibanding

tanaman kacang-kacangan lain, dapat digunakan sebagai penutup tanah dan

toleran terhadap cekaman kekeringan, dapat tumbuh dilahan yang kesuburannya

rendah dan mampu beradaptasi diberbagai jenis lahan, sehingga memungkunkan

tanah ini dikembangkan dilahan kering atau lahan kritis dalam usaha konserfasi

dan diversifikasi pangan. Dilahan sawah maupun lahan tegal, tanaman kacang

tunggak ditanam secara monokultur maupun tumpangsari dengan jagung, ubi

kayu, padi gogo, cabe atau kapas (Sayekti et al 2012)

Adapun klasifikasi dari tanaman kacang tunggak menurut Fachruddin

(2018)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Rosales

Famili : Lenguminoseae

Supfamili : Papilionidae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna unguiculata L.

a. Morfologi Tanaman kacang Tunggak

Morforlogi tanaman kacang tunggak menurut (Adrian, 2014).) yaitu:

1) Biji

Kacang tunggak memiliki biji dengan ukuran, bentuk dan warna yang

bervariasi.. Berat 100 biji antara 10 hingga 25 gram. Kacang tunggak memiliki

panjang biji berkisar antara 2-12 mm dan memiliki hilum berwarna putih yang

dikelilingi oleh cincin berwarna hitam.

2) Batang

Tanaman kacang tunggak memiliki batang yang berbuku-buku, setiap

buku-buku menghasilkan satu tangkai daun. Kacang tunggak termasuk dalam

tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan sangat respon terhdap pemberian

Page 20: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

6

air. Batang kacaang tunggak dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu

bentuk tegak, agak tegak, atau menjalar.

3) Daun

Daun kacang tunggak memiliki letak helai daun yang berseling yang terdiri

atas tiga helai daun. Daun kacang tunggak berwarna hijau dengan bentuk oval dan

memiliki panjang berkisar 7-16cm, dan lebar 5-10 cm dengan panjang tangkai

daun 6-15 cm .

4) Akar

Akar tanaman kacang tunggak masuk pada kedalaman tanah antara 30-60

cm. Akar dari tanaman kacang tunggak dapar bersimbiosis dengan bakteri

Rizhobium sp., untuk mengikat nitrogen bebas dari udara yang kemudian menjadi

bintil-bintil akar.

5) Bunga

Kacang tunggak memiliki bunga dengan bentuk tanda, dalam satu tanda 6-

12 kuncup bunga dan tangkai bunga yang pendek. Bagian-bagian bunganya terdiri

dari kelopak, mahkota, benang sari, dan kepala sari. Buahnya berwarna hijau saat

masih muda dan berwarna coklat setelah tua, dengan ukuran panjang buah 8 –10

cm dengan lebar 0,8 – 1 cm yang berisi 8 – 20 biji. Kacang tunggak memiliki

letak polong yang bervariasi, tangkai polong yang tidak panjang menyebabkan

polong-polong yang terbentuk terletak dalam tanaman sedangkan tangkai polong

yang panjang dapat menyebabkan polong terlihat diatas tanama (Adrian, 2014).

b. Syarat tumbuh tanaman kacang tunggak

Syarat agar tanaman kacang tunggak tumbuh baik menurut Fachruddin

(2018) adalah sebagai berikut:

1) Ketinggian

Tanaman kacang tunggak dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran

rendah sampai pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1.500 m di atas

permukaan laut (dpl) dan optimum pada ketinggian sampai 500 m dpl. Tanaman

ini dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah baik berpasir maupun

bertekstur berat .

Page 21: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

7

2) Iklim

Basah dengan curah hujan masing-masing lebih kecil 600 mm dan 100-

1500 mm tahun-1. Kacang tunggak termasuk dalam tanaman jangka pendek

Kacang tunggak termasuk tanaman hari pendek berbunga pada periode

penyeninaran lebih rendah.

3) Suhu

Suhu optimum bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang tunggak

berkisar antara 25°C sampai 30°C. Di bawah suhu 15°C mengakibatkan tanaman

tidak tumbuh normal bahkan dapat mati karena embun beku. Suhu di atas 35°C

dapat mengakibatkan kerontokan bunga dan polong.

4) Tanah (pH)

Faktor tanah yang sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman kacang

tunggak adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung

bahan organik, sistem draenasenya baik, serta tingkat kemasaman tanah (pH)

yaitu antara 5-6. Bila derajat kemasamannya dibawah 5, tanaman kacang tunggak

masih dapat tumbuh dengan cukup baik di tanah tersebut.

2. Daun mimba

Tanaman mimba termasuk dalam family Meliaceae, tanaman ini

merupakan tanaman asli Afrika Asia, diAsia tanaman ini banyak terdapat di India,

Burhan, Cina selatan, dan Indonesia (Anonimous 2015). Pohon mimba sendiri

dapat dimanfaakant sebagai insektisida, pupuk, dan pakan ternak. Menurut

Tjitrosoepomo (2016) berdasarkan taksonominya mimba tergolong dalam:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Class : Dycotiledoneae

Ordo : Rutales

Famili : Meliaceae

Genus : Azadirachta

Spesies : Azadirachta indica.

Mimba (A.indica) merupakan tanaman dengan batang tegak dan didukung

oleh akar tunggang. Permukaan batangnya kasar, berkayu dan memiliki kulit kayu

Page 22: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

8

yang tebal. Tinggi tanaman mimba bisa mencapai 30 meter dengan diameter

batang mencapai 2-5 meter dan diameter kanopi mencapai 10 meter. Tanaman

mimba tumbuh tahunan dan selalu hijau sepanjang tahun. Mimba terdiri dari

akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Batang tegak, berkayu, berbentuk bulat,

permukaan kasar, dan berwarna coklat. Daun majemuk, letak berhadapan, bentuk

lonjong, tepi bergerigi, ujung lancip, pangkal meruncing, pertulangan

menyirip,panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm, tangkai daun panjangnya 8-20 cm, dan

berwarna hijau. Buah bulat telur dan berwarna hijau. Biji bulat, diameter 1 cm,dan

berwarna putih. Mimba tumbuh baik di daerah panas, di ketinggian 1-700 meter

dari permukaan laut dan tahan tekanan air (Kardinan, 2011 dalam Andiani, 2017).

Gambar 1.Tanaman Daun Mimba Gambar 2. Pohon Mimba

Tumbuhan yang berasal dari alam dan berpotensi sebagai pestisida nabati

umumnya mempunyai karakteristik rasa pahit (mengandung alkaloid dan terpen).

Daun mimba merupakan pestisida nabati yang bahan aktif utamanya ialah

azadirachtin berfungsi sebagai penghambat daya reproduksi, perkawinan,

komunikasi seksual dan juga menghambat pembentukan kitin. Selain azadirachtin,

tanaman mimba juga mengandung senyawa aktif meliantriol dan salanin

berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji atau buah. Mimba efektif

mencegah makan (antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati

tanaman (repellent) dan bersifat sistemik. Mimba dapat membuat serangga

mandul karena dapat mengganggu produksi hormon dan pertumbuhan serangga

(Kardinan, 2014)

Page 23: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

9

Senyawan azadiracthin berperan sebagai edyson blocker atau zat yang

dapat menghambat kerja hormone ecdyson, yaitu suatu hormone yang berfungsi

dalam proses metamorphoses serangga. Serangga akan terganggu pada proses

pergantian kulit, ataupun proses dari perubahan telur menjadi larva, atau dari

larvaa menjadi kepompong atau dari kepompong menjadi dewasa. Biasanya

kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan kematian (Sudarmo, 2015).

Salanin berperan sebagai penurun nafsu makan (anti feedant) yang

mengakibatkan daya rusak serangga sangat menurun, walaupun serangganya

sendiri belum mati. Oleh karena itu, dalam pengunaan pestisida nabati dari

mimba, seringkali seketika setelah disemprot (knock dwon), namun memerlukan

beberpa hari untuk mati, biasanya 4-5 hari. Namun demikian, hama yang telah

disemprot tersebut daya rusaknya sudah sangat menurun, karena dengan keadaan

sakit.

Nimbin berperan sebagai anti mikro organisme anti virus, bakterisida,

fungsida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan penyakit

tanaman.

3. Hama Aphis Craccivora

Kutu daun (Hemiptera: Aphididae) adalah hama utama pada tanaman

kacang-kacangan dan telah dilaporkan di semua benua kecuali Antartika. Spesies

ini menyebabkan kerugian secara kualitatif dan kuantitatif pada produksi kacang

panjang. Kerusakannya disebabkan oleh imago dan nimfa kutu daunyang makan

secara bergerombol pada daun, tunas, polong dan bunga kacang panjang Serangan

mampu menurunkan produksi sebesar 65,78% (Kuswanto et al. 2017).

Klasifikasi hama kutu daun (Aphis Craccivora):

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Homoptera

Family : Aphididae

Genus : Aphis

Species : Aphis Craccivora K.

Page 24: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

10

Kutu daun berbentuk seperti buah peer, panjang sekitar 1,8-2,3 mm dan

lunak, bagian mulut terdiri atas jarum yang tajam untuk menusuk tanaman

dan mengisap cairan. Kutu daun hidup secara bergerombol pada daun dan

tunas muda.Perkembangbiakannya ada dua macam, yaitu secara seksual dan

aseksual parthenogenesis. Aphis dewasa dapat menghasilkan 2-20 anak setiap

hari dan bila keadaan baik daur hidupnya mencapai 2 minggu (Pracaya, 2018).

Kutu daun adalah hama yang memiliki sifat polifag, hama ini memiliki

inang yang beragam seperti kacang-kacangan, tomat, jeruk, kapas, alpukat, cabai,

ketimun, labu siam, kentang, bayam, dan seledri. (Bambang, 2014).

Hama kutu daun memiliki serangan yang dapat mengakibatkan tanaman

menjadi kerdil dan pertumbnuhannya terhambat bahkan dapat menyebabkan

tanaman layu dan mati. Hama ini mempunyai empat tahap pergantian kulit nimfa

dengan bentuk yang hampir sama, dengan waktu perkembangan instar nimfa

berserlang 1–3 hari sehingga lama perkembangan semua nimfa adalah 4-12 hari

(Mardiningsih dan Deciyanto, 2018).

Nimfa dapat menjadi serangga dewasa yang memiliki sayap ataupun

serangga tanpa sayap. Waktu perkembangbiakan kutu daun dewasa adalah 2-3

hari. Hama kutu daun dewasa tanpa sayap memiliki ukuran panjang 2-3 mm,

dengan warna keabuan atau hijau muda dan pada bagian kepala berwarna hitam

serta garis hitam pada belakang abdomen. Sedangkan hama dewasa bersayap

(alatae) memiliki ukuran panjang 2,3-3,5, dengan warna gelap pada bagian

rongga dada dan kepala, sayap berwarna coklat serta memiliki garis hitam pada

abdomen. Serangga yang memiliki sayap adalah serangga betina yang berguna

dalam menghasilakan keturunan (Dixon, 2015).

4. Pestisida Nabati

Pestisida nabati merupakan pestisida yang memiliki bahan dasar tumbuhan

sehingga mudah dibuat, dan bersifat mudah terurai di alam sehingga pestisida ini

aman bagi lingkungan, manusia, dan ternak.

Pestisida nabati atau disebut juga pestisida alami adalah pestisida yang

dibuat dengan bahan aktif tunggal atau majemuk yang dapat digunakan untuk

mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan, dengan bahan dasar yang

Page 25: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

11

berasal dari tumbuhan. pestisida nabati ini relatif aman bagi lingkungan, mudah

dibuat dengan kemampuan terbatas.

Pestisida nabati dapat pula dibuat dengan teknologi sederhana oleh

kelompok atau perorangan. Pestisida nabati dibuat secara alami dengan larutan

hasil ditumbuk yang berupa batang, daun dan akar. Apabila dibandingkan dengan

pestisida kimia, penggunaan pestisida nabati selain dapat mengurangi pencemaran

lingkungan, harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan pestisida

sintetis/kimia (Safitri, 2018).

Selain ramah lingkungan Pestisida nabati mempunyai harga yang

ekonomis karena bahan dasarnya muda ditemukan, salah satunya adalah daun

mimba yang masih hijau. Senyawa yang terkandung dalam daun mimba adalah

azadiracthin seperti salanin, nimbin, meliantriol, saponin, flavonoid serta tanin.

Bahan aktif Senyawa “azadiracthin„ dalam pestisida nabati untuk mengendalikan

ulat dan hama penghisap (Manaf et al. 2005; Subiyakto 2009 dalam Saenong

2016).

Menurut Musyahadah dkk. (2015), fungsi pestisida nabati dapat sebagai;

Penghambat nafsu makan (anti feedant), Penolak (repellent), Penarik (atractant),

Menghambat perkembangan, Pengaruh langsung sebagai racun dan Mencegah

peletakan telur..

a. Keunggulan pestisida nabati

1. Tidak menimbulkan efek negatif

2. Relatif aman bagi manusia danternak karena residunya muda hilang.

3. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman.

4. Bahan yang digunakan nilainya murah atau tidak sulit untuk dijumpai dari

sumberdaya disekitar dan bisa dibat sendiri.

6. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian

khususnya pestisida sintesis/kimiawi

7. Memiliki pengaruh yang cepat yaitu menurunkan nafsu makan serangga hama,

walaupun jarang mneyebabkan kematian.

8. Murah dan muda dibuat petani.

b. Kelemahan pestisida nabati

Page 26: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

12

1. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus

lebih sering.

2. Daya racunnya rendah tidak langsung mematikan serangga.

3. Produksinya belum bisa dilakukan dalam skala besar karena keterbatasan

bahan baku.

4. Kurang praktis.

5. Mudah rusak dan tidak tahan sinar matahari

2.2 Hasil Penelitian yang Relavan

Dalam bagian ini dikemukakan beberapa hasil penelitian yang mempunyai

revelensai dengan penelitian ini.

Menurut penelitian Mastura dan Nuriana (2018), jurnal yang berjudul

PotensiI Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica) Seebagai Pestisida Alami

Terhadap Hama Penghisap Pada Tanaman Kakao (Theobbroma cacaoL). Dari

hasil penelitian tentang potensi ekstrak daun mimba (Azadirachta indica)sebagai

pestisida alami terhadap hama pengisap pada tanaman kakao (Theobbromacacao

L) di Desa Padang Langkat Kecamatan Gebang tahun 2017, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut. Ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) memiliki

potensi sebagai pestisida alami untuk membasmi hama kutu putih (Planococcus

minor) pada tanaman kakao (Theobbroma cacao L).

Menurut penelitian Agustin dkk (2016), jurnal yang berjudul Efektivitas

Ekstrak Daun Mimba(Azadirachta indica Juss) Terhadap Pertumbuhan Koloni

Alternaria porri Penyebab Peyakit Bercak Ungu Pada Bawang Wageki (Allium x

wakegi Araki) Secara In vitro.Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini maka dapat disimpulkan Ekstrak daun mimba mempunyai kemampuan untuk

menghambat pertumbuhan koloni A. porri secara In vitro. Ekstrak daun mimba

konsentrasi 0,4% memiliki daya hambat sebesar 3,17%, konsentrasi 0,6%

memiliki daya hambat sebesar 6,78%, konsentrasi 0,8% memiliki daya hambat

sebesar 24,46% dan konsentrasi 1% memiliki daya hambat sebesar 43,33% yang

merupakan perlakuan efektif dalam menghambat koloni A. porri.

Page 27: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

13

2.3 Kerangka Fikir

Pembudidayaan tanaman kacang tunggak tidak terlepas dari masalah

diantaranya adalah masalah serangan hama dan penyakit. Salah satu hama

utama yaitu kutu daun menyerang daun dan batang tanaman mengakibatkan daun

mengkerut dan keriting. Umumnya petani menggunakan pestisida sintetik untuk

mengurangi serangan hama kutu daun, petani melakukan strategi berupa

peningkatan konsentrasi dosis insektisida. Pola aplikasi seperti ini tentu akan

meningkatkan residu pestisida dalam produk yang dihasilkan. Dengan demikian,

petani disarankan untuk beralih dalam pengendalian secara hayati menggunakan

ekstrak daun mimba yang mangandung senyawan azadiracthin yang umum

terdapat pada daun tanaman mimba. Selain itu, pestisida nabati pun ramah

lingkungan karna residunya lebih redah dibandingkan pestisida sintetik.

Pembuatan pestisida relatif mudah karna menggunakan alat dan bahan yang

sederhana. Penggunaan pestisida nabati secara teratur dengan kosentrasi yang

baik dapat mengurangi serangan hama kutu daun pada tanaman produksi,

sehingga produksi tanaman kacang tunggak meningkat.

Page 28: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

14

Gambar 3. Skema Gambar Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis

1. Diduga terdapat pengaruh aplikasi ekstrak daun mimba terhadap populasi

hama kutu daun pada tanaman kacang tunggak.

2. Diduga terdapat konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif dalam

mengendalikan tingkat presentase kematian serangan hama kutu daun pada

tanaman kacang tunggak.

Tanman Kacang Tunggak

(Vigna unguiculata L.)

Data Produksi Kacang Tunggak

Serangan Hama Aphis

Pengendalian Hama Ramah Lingkungan

Pestisida Nabati

Ekstra Daun Mimba

P0 =

Kontrol

Mengurangi Serangan

Hama Kutu Daun

P1 =

Ekstra

Daun

mimba

20 ml/l

P4 =

Ekstra

Daun

mimba

80 ml/l

P3 =

Ekstra

Daun

mimba

60 ml/l

P2 =

Ekstra

Daun

mimba

40 ml/l

P5 =

Ekstra

Daun

mimba

100 ml/l

Page 29: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan II Fakultas Pertanian kampus

II Universitas Cokroaminoto Palopo, Jalan. Lamaraginang, Kelurahan Batupasi,

Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada

bulan Desember sampai Maret 2020.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang tunggak,

pupuk kandang sapi, daun mimba, air, dan sabun detergen.

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Cangkul, parang, pisau,

timbangan, blender, gelas ukur, penyaring, bambu, handsprayer, alat tulis,

pengaduk, ember, sungkup, label perlakuan, papan penelitian, dan kamera.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)

yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan.

Adapun perlakuan yang digunakan antara lain :

P0 = kontrol

P1 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 20 ml/liter air

P2 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 40 ml/liter air

P3 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 60 ml/liter air

P4 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 80 ml/liter air

P5 = Ekstra daun mimba dengan konsentrasi 100 ml/liter air

Data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam. Jika

terdapat hasil analisis yang menunjukkan perbedaan nyata maka akan dilanjutkan

uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.

3.4 Metode Pelaksanaan

1. Pembuatan Pestisida Nabati Daun Mimba

Pembuatan esktrak daun mimba dilakukan dengan cara:

1) Mengumpulkan daun mimba sebanyak 3 kg, yang dimana daun mimba harus

dalam keadaan segar.

Page 30: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

16

2) Setelah itu dilakukan metode pencucian yang dimana metode pencucian

dilakukan agar daun mimba ini menjadi bersih.

3) Lalu daun mimba tersebut dipotong – potong agar lebih mudah dihancurkan

dalam proses penumbukan menggunakan lumpang alu,

4) Setelah proses penumbukan daun mimba selesai kemudian dicampurkan

dalam 1 liter air, setelah itu difermentasikan selama 12 jam.

5) Langkah berikutnya disaring, setelah disaring kemudian ditambahkan

detergen 1/2 sendok makan. Larutan daun mimba sebagai pestisida nabati

sudah dapat diaplikasikan ketanaman kacang tunggak sesuai dengan

konsentrasi persatu liter air yang telah ditentukan pada tiap perlakuan.

2. Persiapan Lahan Tanam

Sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu membersihkan gulma yang

berada dilahan tempat penelitian tersebut dengan menggunakan cangkul. Setelah

lahan bersih dari gulma langkah selanjutnya yaitu melakukan penggemburan

tanah. Penggemburan tanah dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak

sedalam 20 cm. Selanjutnya dibuatkan parit atau saluran air selebar 30 cm dengan

kedalaman 25 cm. kemudian dibuatkan bedengan dengan tinggi bedengan yaitu 30

cm, panjang bedengan 70 cm dan lebar bedengan 40 cm dengan jarak tanam 30

cm x 30 cm dan setiap bedengan terdapat 2 tanaman kacang tunggak. Pupuk dasar

diberikan 1 minggu sebelum penanaman pada setiap bedengan dengan tujuan

untuk memperbaiki stuktur tanah, baik fisik, kimia atau biologi.

3. Seleksi Benih

Benih kacang tunggak terlebih dahulu dilakukan penyeleksian benih yang

normal dan sehat dengan cara perendaman benih kedalam air bersih. Setelah itu

akan diketahui benih yang normal untuk bisa di tanam, yaitu benih yang

tenggelam dan tidak tergenang pada permukaan air.

4. Penanaman

Terlebih dahulu bedengan ditandai sesuai dengan denah yang telah

ditentukan yaitu dengan cara membagi setiap bedengan secara acak, masing-

masing bedengan terdapat 2 tanaman. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal

dengan ukuran jarak tanam 30 cm, lubang tanam diisi dengan 2-3 benih kacang

tunggak.

Page 31: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

17

5. Pemeliharaan

Pemeliharan adalah hal yang penting. Sehingga sangat berpengaruh

terdapat hasil yang akan diperoleh. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah

peyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan

berlebihan, maka perlu melakukan pengurangan air, tetapi sebaliknya bila musim

kemarau tiba harus menambah air demi kecukupan tanaman kacang tunggak yang

ditanam. Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. Tahap selanjutnya yaitu

penjarangan, dilakukan 2 minggu setelah penanaman, caranya mencabut tanaman

yang tumbuh berlebihan dan terlalu rapat. Selanjutnya tahapan yang dilakukan

adalah penyulaman, yaitu tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru.

Cara sangat mudah yaitu tanaman yang mati terserang penyakit diganti

dengantanaman yang baru. Jika perlu dilakukan penggemburan tanah 2 minggu

sekali atau disesuaikan dengan kondisi perkembangan gulma yang tumbuh

disekitartanaman.

6. Penyungkupan Tanaman

Sebelum dilakukan inokulasi hama, terlebih dahulu dilakukan penyukupan

tanaman pada tiap bedengan dengan ukuran sungkup panjang 60 cm, lebar 40 cm

dan tinggi 50 cm. Penyungkupan ini bertujuan agar hama yang di inokulasi tidak

berpindah inangan pada waktu penelitian berlangsung terhadap uji efektivitas

ekstrak daun mimba sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama kutu

daun pada tanaman kacang tunggak.

7. Inokulasi Hama

Inokulasi hama dilakukan 2 hari setelah penyungkupan tanaman selesai

dimulai dengan pengambilan sampel dari daun tanaman budidaya yang terserang

hama kutu daun, selanjutnya sampel tersebut diaplikasikan dengan cara

melekatkan pada batang dan daun tanaman kacang tunggak umur 21 hari setelah

tanam (HST) atau sudah memiliki 6-12helai daun. Inokulasi dilakukan pada pagi

atau sore hari

8. Aplikasi Pestisida Ekstrak Daun Mimba

Pengaplikasian ekstrak daun mimba diberikan sesuai perlakukan masing

masing. Pengaplikasian dilakukan dengan cara menyemprotkan eksrak ketanaman

Page 32: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

18

kacang tunggak dengan menggunakan handsprayer. Penyemprotan ekstak daun

mimba dilakukan pada sore hari dalam selang waktu 1 minggu sekali.

3.5 Parameter Pengamatan

Adapun parameter yang diamati selama penelitian ini sebagai berikut :

1. Mortalitas Aphis

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Direktorat

Perlindungan Hortikultura, (2011):

M

Dimana; M =Mortalitas

n =Jumlah Serangga yang Mati

N =Total Serangga Uji

2. Intesitas Kerusakan (%)

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Direktorat

Perlindungan Hortikultura, (2011):

I =

Keterangan ; I = Intensitas serangan

a = Jumlah tanaman atau bagian tanaman yang terserang

b = Jumlah tanaman atau bagian tanaman yang sehat

Page 33: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Presentasi Mortalitas Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

Hasil dari pengamatan dan sidik ragam mortalitas serangan hama kutu

daun menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak daun mimba memberikan

pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap serangan hama kutu daun (Aphis

craccivora) pada tanaman kacang tunggak.

Gambar 4. Diagram Rata-rata Persentasi Aplikasi Ekstrak Daun mimba terhadap

Populasi Mortalitas serangan Hama Kutu Daun Aphis craccivora Pada

Tanaman Kacang Tunggak

Hasil diagram di atas menyatakan bahwa penggunaan ekstak daun mimba

menunjukkan mortalitas serangan hama kutu daun tertinggi pada perlakuan P4 (80

ml ekstarak daun mimba/liter air) dengan rata-rata 205%, selanjutnya P3 (60 ml

ekstrak daun mimba/liter air) dengan rata-rata 185%, disusul P1 (20 ml ekstrak

daun mimba/liter air) dengan rata-rata 167,5%, kemudian hasil selanjutnya pada

P2 (40 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan rata-rata 167,5% dan P0 (kontrol)

dengan rata-rata 130%, sedangkan mortalitas serangan terendah berada pada P5

(100 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan nilai rata-rata 135%.

130

167.5 167.5 185

205

135

0

50

100

150

200

250

P0 P1 P2 P3 P4 P5

Mo

rtal

itas

Kutu

Dau

n (

%)

Perlakuan

Page 34: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

20

2. Intensitas Serangan Hama

Hasil dari pengamatan dan sidik ragam intensitas serangan hama kutu

daun menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak daun mimbaa

memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terdadap serangan hama kutu

daun (Aphis craccivora) pada tanaman kacang tunggak.

Gambar 5. Diagram Rata-rata Persentasi Aplikasi Ekstrak Daun mimbaa terhadap

Populasi Intensitas serangan Hama Kutu Daun Aphis craccivora Pada

Tanaman Kacang Tunggak

Terlihat bahwa penggunaan ekstak daun mimba menunjukkan intensitas

serangg tertinggi terdapat pada perlakuan P2 (40 ml ekstrak daun mimba/liter air)

dengan rata-rata intensitas serangan 174,17%, disusul P1 (20 ml ekstrak daun

mimba/liter air) dengan rata-rata intensitas serangan 162,72%, disusul P5 (100 ml

ekstrak daun mimba/liter air) dengan rata-rata intensitas serangan 152,59%,

kemudian hasil tertinggi selanjutnya terdapat pada P3 (60 ml ekstrak daun

mimba/liter air) dengan rata-rata intensitas serangan 151,5276%, selajutnya P0

(kontrol) dengan nilai rata-rata intensitas serangan 151,50%, Sedangkan intensitas

serangan terendah berada pada P4 (80 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan

rata-rata intensitas serangan 149,50%.

151.50

162.72

174.17

151.52 149.50

152.59

135.00

140.00

145.00

150.00

155.00

160.00

165.00

170.00

175.00

180.00

P0 P1 P2 P3 P4 P5

Inte

nsi

tas

Ker

usa

kan

(%

)

Perlakuan

Page 35: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

21

4.2 Pembahasan

Dari hasil sidik ragam pemberian ekstrak daun mimba terhadap populasi

hama kutu daun pada tanaman kacang tunggak memberikan pengaruh tidak nyata

pada semua parameter yaitu pada parameter mortalitas kutu daun dan parameter

intensitas serangan hama kutu daun.

Hasil parameter mortalitas serangan hama kutu daun menunjukkan perlakuan

serangan tertinggi pada P4 (80 ml ekstrak daun mimba/liter air) yaitu mencapai

nilai rata-rata 205%%, sedangkan mortalitas serangan terendah berada pada P0

(kontrol) dengan nilai rata-rata 130%. Hal ini karena dalam daun mimba

mengandung senyawan Salanin yang berperan sebagai penurun nafsu makan (anti

feedant) yang mengakibatkan daya rusak kutu daun sangat menurun, seperti yang

dikemukakan oleh dikemukakan oleh Sudarmo (2015), bahwa dimana residu

pestisida dapat menyebabkan aktivitas makan serangga menurun dan juga

menunjukkan penurunan aktivitas gerakan seperti menjadi lambat dan akhirnya

mati.

Pemanfaatan pestisida nabati mempunyai beberapa keuntungan yang

sekaligus menjadi kelemahannya. Salah satu diantaranya adalah bahan aktif

pestisida nabati cepat terurai sehingga residunya relatif tidak mencemari

lingkunga dan produk pertanian relatif aman dikomsumsi. Namun karena sifatnya

yang mudah terurai maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal pestisida

nabati harus lebih sering di aplikaikan dari pestisida kimia (Nasrun dan Nuryani,

2007).

Hasil parameter intensitas serangan hama kutu daun tertinggi ditunjukkan

pada perlakuan P2 (40 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan rata-rata intensitas

serangan 174,17%, Sedangkan intensitas serangan terendah berada pada P4 (80

ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan rata-rata intensitas serangan 149,50%.

Pengaplikasian dan dosis kurang maksimal sehingga intensitas serangan

meningkat ini disebabkan pada saat penyemprotan ekstrak daun mimba terjadi

perubahan iklim seperti pengaruh curah hujan yang tinggi serta hama kutu daun

yang sangat aktif menghisap pada daun kacang tunggak yang menyebabkan daun

kacang tunggak menguning lalu terjadi bercak pada daun sehingga mengakibatkan

daun kacang tunggak berlubang. Oleh karena itu pestisida dalam daun mimba

Page 36: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

22

tidak maksimal untuk membasmi hama kutu daun. Sesuai dengan pernyataan

Waha (2010) menambahkan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi setelah

aplikasi seperti curah hujan yang tinggi serta tingginya intensitas matahari yang

mengakibatkan terurainya bahan aktif ekstrak daun mimba kurang efektif

sehingga meningkatkan intensitas serangan hama kutu daun pada tanaman kacang

tunggak.

Pemberian ekstrak daun mimba memberikan pengaruh yang tidak nyata

terhadap semua parameter pengamatan karena hal ini disebabkan dosis yang

diaplikasikan pada penelitian ini belum mencukupi untuk menghentikan serangan

dari hama kutu daun kerena kandungan yang terdapat dalam daun mimba

langsung terurai jika terkena sinar matahari yang berlebihan dan juga bisa

disebabkan setelah aplikasi terkena air hujan sehingga larutan daun mimba larut

dalam air hujan dan langsung jatuh ketanah dan belum mempengaruhi pola

makan hama kutu daun. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kardinan (2017), jika

hama kutu daun memakan daun tanaman maka hama tersebut akan kehilangan

selera makannya dan tanaman tidak akan terganggu bahkan jika ekstrak daun

mimba digunakan dalam kosentrasi yang tidak terlalu tinggi, biasa menjadi racun

perut yang sangat ampuh untuk membunuh hama.

Page 37: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian

ekstrak daun mimba berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter

pengamatan hal ini disebabkan dosis yang diaplikasikan pada penelitian ini belum

mencukupi untuk menghentikan serangan dari hama kutu daun pada tanaman

kacang tunggak. Mortalitas serangan hama kutu daun tertinggi pada perlakuan P4

(80 ml ekstrak daun mimba/liter air) yaitu mencapai nilai rata-rata 205% ,

sedangkan intesitas kerusakan serangan hama kutu daun tertinggi pada perlakuan

P2 (40 ml ekstrak daun mimba/liter air) dengan intesitas rata-rata serangan yaitu

174,17%. Hal ini diduga pada saat penyemprotan hama kutu daun aktif menghisap

daun tanaman sehingga mengakibatkan daun tanaman rusak.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh konsentrasi serta

frekuensi penyemprotan ekstrak daun mimba yang digunakan pada tanaman

kacang tunggak dilapangan.

Page 38: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

24

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, A. 2014. Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kacang Tunggak (Vigna

unguiculata L.) dengan Pemberian beberapa Dosis Abu Janjang Kelapa

Sawit. http://repository.uin-suska.ac.id/825/. Diakses tanggal 20 Juni

2020.

Andani, K. 2017. Efektivitas Fraksi Ekstrak Daun Mimba (Azadirachata indica

Juss.) Terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici Syd.) pada

Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) di Lapangan. Fakultas

Pertanian Unversitas Lampung. Bandar Lampung.

Agustin, S, Asrul, Rosmini. 2016. Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadiractha

indica A. Juss) Terhadap Pertumbuhan Koloni Altenaria porri Penyebab

Penyakit Bercak Ungu Pada Bawang Wageki (Allium x wageki Araki)

Secaara In vitro. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universita Tadulako. Palu.

Annimous, 2015.Tanaman Obat Indonesia.IPTEKnet sentra Informasi

IPTEK.http://www.iptek.net.id

Aswan, 2011.Pengaruh Frekwensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Kacang Tunggak, (Online), http://www.scribd.com/doc/254422764

/ Farid Aswan.

Bambang A. 2014. Mortalitas Aphis Craccivora Koch. Pada Balsamo Pada

Tanaman Kacang Tunggak. Skripsi Universitas Bengkulu; Bengkulu.

BPS 2013. Prduksi Sayuran di Indonesia. Badan Pusat Statistik dan Direktorat

Jendral Holtikultura.

Direktorat Bina Produksi Holtikutura. 2011. Pedoman Penerapan PHT Pada

Agribisnis Tanaman Cabai. Departemen Ketahanan Pangan. Yogjakarta.

Dixon, 2015. Monografi Penyakit Penting pada Tanaman Cabai dan

Pengendaliannya. Bandung. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Fachruddin, L. 2018. Budidaya Kacang-kacangan. Kanisius. Yogyakarta.

Ismayanti, Mega dan Harijono. 2015./Formulasi Mpasi Berbasis Tepung

Kecambah Kacang tunggak dan tepung Jagung Dengan metode Linear

Programmig. Jurnal Pangan Dan Agroindustri..

Kardinan,A.2014. Pestisida Nabati. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kardinan, A., 2017. Penggunaan Pestisida Nabati Sebagai Kearifan Lokal Dalam

Pengendalian Hama Tanaman Menuju Sistem Pertanian Organik.

Pengembangan Inovasi Pertanian Vol. 4.

Kuswanto, Soetopo L, Afandhi A, Waluyo B. 2017. Perakitan Varietas Tanaman

Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) Toleran Hama

Page 39: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

25

Aphid dan Berdaya Hasil Tinggi. Laporan penelitian. Malang: Fakultas

pertanian, Universitas Brawijaya.

Mardiningsih, T.L. dan Deciyanto S. 2018. Biologi Aphis craccivora pada

tanaman nilam dan preferensinya pada beberapa tanaman rempah

dan obat. Dalam Hadisusanto S. et al. (Eds) Biologi Menuju Milenium

III. Fak Biologi UGM, Yogyakarta.

Masauna, E.D, H.LJ. Tanasaleh dan H.Hetharie.2013. Study Of Damage Caused

by the Prominent Pest Attack on Vigna ungiculata. Jurnal Budidaya

Pertanian.

Mastura dan Nuriana. 2018. Pontesi Ekstrak Daun Mimba (Azadirachra indica)

Sebagai Pestidia Alami Terhadap Hama Penghisap Pada Tanaman

Kakao (Theobbroma cacao L.) Program Studi Pendidkan Kimia dan

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Samudra

Musyahadah, N., Hasriani, N., Hendra, M. 2015. Uji Efektifitas Ekstrak Daun

Tigaron (Crateva religiosa G. Forst.) Terhadap Mortalitas Ulat Buah

(Helicoverpa armigera.) (Lepidoptera: Noctuidae) Di Laboratorium.

Nasrun dan Nuryani. 2007. Pengaruh Pestisida Nabati terhadap Pengendalian

Hama Pada Tanaman Hortikultura. Karya Ilmiah Universitas Jambi.

Jambi.

Pracaya. 2018. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Organik.

Kanisius.Yogyakarta.

Promosiana A, Indartiyah N, Tahir M, Watini L, Hartono B, Martha D, Tobing

P.L, Hermami A dan J. Waludin. 2014. Tanaman Biofarmaka sebagai

Biopestisida.

Rosida, D.F, Hardiyanti, Q dan Murtiningsih (Ed). 2013. Kajian Dampak

Subtitusi Kacang Tunggak Pada Kualitas Fisik da Kimia Tahu. Fakultas

Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur.

Saenong, M. S. 2016. Tumbuhan IndONESIA Potensial Sebagai Insektisida

Nabati untuk Mengendalikan Hama Kubang Bubuk Jagung (Sitophilus

spp.) Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Safitri, Yulia. 2018. Pengaruh Campuran Ekstrak Daun Babadotan Dan Rimpang

Kunyit Terhadap Mortalitas Dan Aktivitas Makan Ulat Krop

(Crocidolomia pavonana F.) Pada Tanaman Sawi Caisim (Brassica

juncea L.). Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.

Sayekti, R, S., Djoko, P. dan Toekidjo. 2012. Karakteristik Delapan Aksesi

Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L,. Walp) Asal Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Sudarmo, S. 2015. Pestisida Nabati. Penerbit Kanisiu. Jakarta

Page 40: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

26

Sunaryono, H.H. 2009. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Tjitrosoepomo, G. 2016. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press.Yogyakarta.477 hlm.

Tjahjani A dan Rahayu 2003 Pengaruh Ekstrak Daun Mimba Dan Daun Sirih

Terhadap Antranoksa Pada Buah Cabai Merah (Capsium

Annum).Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pemanfaatan Pestisida

Nabati: Bogor.

Waha, Maria Goreti. 2010. Sehat Dengan Mengkudu. Gapoktan Harapan Mukti.

Yuwono, S. 2015. Kacang Tunggak (Vigna unguiculara L.) Universitas

Brawijaya. Malang

Page 41: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

27

LAMPIRAN

Page 42: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

28

Lampiran 1. Denah Penelitian

U

B T

S

Keterangan:

P0 = Kontrol

P1 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 20 ml/1 liter air

P2 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 40 ml/1 liter air

P3 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 60 ml/1 liter air

P4 = Ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 80 ml/1 liter air

P5 = Ekstra daun mimba dengan konsentrasi 100 ml/1 liter air

P5U4 P3U1

P2U1

P4U1

P5U3

P0U2

P5U2

P1U2

P4U2

P2U2

P0U3

P4U3

P2U3

P3U3

P0U1 P3U4

P4U4

P1U4

P5U1

P3U2 P1U3 P2U4 P0U4

P1U1

Page 43: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

29

Lampiran 2. Data Primer yang Telah Diolah

Tabel 1a. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

(%) Pada Pengamatan 1

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 60 120 100 130 410 102.5

P1 80 90 80 115 365 91.25

P2 70 120 180 100 470 117.5

P3 130 50 100 130 410 102.5

P4 115 95 100 135 445 111.25

P5 130 110 100 110 450 112.5

Total 585 585 660 720 2550 637.5

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 1b. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 1

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 887.50 177.50 0.20tn

2,90 4,56

Kelompok 3 1068.75 356.25 0.41tn

3,29 5,42

Galat 15 13175.00 878.33

Total 47 15131.25

Keterangan : KK : 402,35% ; tn : tidak berbeda nyata

Tabel 2a. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

(%) Pada Pengamatan 2

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 60 180 330 180 750 187.5

P1 180 220 235 170 805 201.25

P2 180 245 230 115 770 192.5

P3 210 120 140 110 580 145

P4 215 200 190 165 770 192.5

P5 355 295 255 355 1260 315

Total 1200 1260 1380 1095 4935 1233.75

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 2b. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 2

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 32660.94 6532.19 1.40tn

2,90 4,56

Kelompok 3 3539.06 1179.69 0.25tn

3,29 5,42

Galat 15 70045.31 4669.69

Total 47 106245.31

Keterangan :KK : 666.88; tn : tidak berbeda nyata

Page 44: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

30

Tabel 3a. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

(%) Pada Pengamatan 3

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 190 150 250 90 680 170

P1 275 205 235 165 880 220

P2 210 200 175 135 720 180

P3 230 180 290 280 980 245

P4 195 180 205 230 810 202.5

P5 190 150 225 135 700 175

Total 1290 1065 1380 1035 4770 1192.5

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 3b. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 3

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 8693.75 1738.75 0.59tn

2,90 4,56

Kelompok 3 7143.75 2381.25 0.81tn

3,29 5,42

Galat 15 44193.75 2946.25

Total 47 60031.25

Keterangan :KK : 538.80 ; tn : tidak berbeda nyata

Tabel 4a. Rata-rata Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

(%) Pada Pengamatan 4

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 130 100 110 180 520 130

P1 95 210 145 220 670 167.5

P2 120 155 195 200 670 167.5

P3 190 170 210 170 740 185

P4 155 195 295 175 820 205

P5 60 130 230 120 540 135

Total 750 960 1185 1065 3960 990

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 4b. Analisis Sidik Ragam Mortalitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 4

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 8275.00 1655.00 0.57tn

2,90 4,56

Kelompok 3 8512.50 2837.50 0.98tn

3,29 5,42

Galat 15 43212.50 2880.83

Total 47 60000.00

Keterangan :KK : 584.74 ; tn : tidak berbeda nyata

Page 45: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

31

Tabel 5a. Rata-rata Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 1

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 140.97 176.43 136.06 100.00 553.46 138.37

P1 132.83 146.43 116.44 159.82 555.51 138.88

P2 100.00 117.86 102.10 116.67 436.62 109.16

P3 110.43 152.17 114.54 133.94 511.07 127.77

P4 149.13 113.11 143.59 123.33 529.17 132.29

P5 136.05 158.57 150.37 150.00 594.99 148.75

Total 769.41 864.57 763.09 783.76 3180.83 795.21

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 5b. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 1

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 1813.00 362.60 0.83tn

2,90 4,56

Kelompok 3 553.29 184.43 0.42tn

3,29 5,42

Galat 15 6574.61 438.31

Total 47 8940.89

Keterangan :KK : 254.49 ; tn : tidak berbeda nyata

Tabel 6a. Rata-rata Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora)

(%) Pada Pengamatan 2

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 145.83 133.86 166.43 153.03 599.16 149.79

P1 153.78 137.41 92.78 120.28 504.25 126.06

P2 141.11 109.97 125.76 158.61 535.45 133.86

P3 135.54 128.00 166.51 176.89 606.95 151.74

P4 170.00 141.64 142.49 139.10 593.23 148.31

P5 178.46 153.03 100.00 119.05 550.54 137.63

Total 924.73 803.92 793.97 866.96 3389.58 847.39

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 6b. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 2

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 1061.93 212.39 0.39tn

2,90 4,56

Kelompok 3 925.66 308.55 0.57tn

3,29 5,42

Galat 15 8091.87 539.46

Total 47 10079.45

Keterangan :KK : 273.50; tn : tidak berbeda nyata

Page 46: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

32

Tabel 7a. Rata-rata Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 3

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 162.37 159.07 140.91 161.90 624.25 156.06

P1 135.00 159.23 140.68 111.28 546.19 136.55

P2 158.92 179.95 159.43 125.12 623.42 155.86

P3 92.00 129.86 111.27 143.59 476.72 119.18

P4 160.00 140.96 122.37 121.82 545.14 136.29

P5 160.00 145.96 61.11 144.21 511.28 127.82

Total 868.29 915.02 735.77 807.93 3327.00 831.75

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 7b. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 3

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 2211.27 442.25 0.61tn

2,90 4,56

Kelompok 3 1504.15 501.38 0.69tn

3,29 5,42

Galat 15 10837.26 722.48

Total 47 14552.69

Keterangan :KK : 319.47 ; tn : tidak berbeda nyata

Tabel 8a. Rata-rata Intesitas Serangan Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) (%)

Pada Pengamatan 4

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 181.39 127.39 143.97 153.26 606.01 151.50

P1 182.03 181.21 112.44 175.19 650.87 162.72

P2 170.02 183.18 176.92 166.54 696.67 174.17

P3 172.25 134.97 148.84 150.00 606.07 151.52

P4 165.80 172.01 120.25 139.93 598.00 149.50

P5 182.00 172.85 109.80 145.70 610.35 152.59

Total 1053.50 971.62 812.22 930.61 3767.96 941.99

Sumber : Data Primer Setelah Diolah (2020)

Tabel 8b. Analisis Sidik Ragam Intensitas Serangan Hama Kutu Daun

(Aphis craccivora) Pada Pengamatan 4

SK DB JK Kt F Hitung F Tabel

0,05 0,01

Perlakuan 5 926.80 185.36 0.46tn

2,90 4,56

Kelompok 3 2523.49 841.16 2.10tn

3,29 5,42

Galat 15 6018.26 401.22

Total 47 9468.55

Keterangan :KK : 223.71 ; tn : tidak berbeda nyata

Page 47: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

33

Lampiran 3. Dokumentasi Peneliatian

Gambar 1. Proses perbersihan Lahan Penelitian Tanaman Kacang Tunggak

Gambar 2. Proses Pengolahan Lahan Penelitian dan Pembentukan Bedengan

Gambar 3. Proses Penanaman Benih Kacang Tunggak Dilahan Penelitian

Page 48: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

34

Gambar 4. Proses Penyulaman Kacang Tunggak Dilahan Penelitian

Gambar 5. Proses Pemasangan Sungkup Dilahan Penelitian Pada Tanaman

Kacang Tunggak

Gambar 6.Proses Pembuatan Ekstrak Daun Mimba Untuk Mengendalikan Hama

Kutu Daun Pada Tanaman Kacang Tunggak

Page 49: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

35

Gambar 7. Proses Inokulasi Hama Kutu Daun Pada Tanaman Kacang Tunggak

Gambar 8. Proses Pengaplikasian Ekstrak Daun Mimba Pada Tanaman Kacang

Tunggak Untuk Menekan Populasi Hama Kutu Daun

Gambar 9. Proses Pengamatan Dan Pengambilan Data Pada Tanaman Kacang

Tunggak Dan Hama Kutu Daun Dilahan Penelitian

Page 50: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta …

36

Gambar 10. Serangga Uji Hama Aphis Craccivora (Kutu Daun) Pada Tanaman

Kacang Tunggak

Gambar 11. Daun Kacang Tunggak Berlubang Akibat Serangan Hama Kutu Daun

Gambar 12. Proses Panen Kacang Tunggak Dilahan Penelitian