9
Jurnal Bioproses Komoditas Tropis Vol. 2 No. 2, September 2014 131 Uji Karakteristik Fisik dan Kimia pada Buah Stroberi (Fragaria L) dengan Pembekuan Cepat Menggunakan Metode Pencelupan pada Nitrogen Cair Physical and Chemical Characteristics Experiment in Strawberries (Fragaia L) by Fast Freezing Using Dying Method in the Nitrogen Liquid Sakinah Ahyani Dahlan * , Musthofa Lutfi dan Yusuf Hendrawan Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 *Penulis Korespondensi, Email: [email protected] ABSTRAK Stroberi (Fragaria L) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang sangat digemari penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Bagian dari buah stroberi yang dapat dimakan dapat mencapai 96%. Umur simpan buah stroberi dapat diperpanjang dengan pembekuan cepat. Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu -195,8 o C sehingga mampu membekukan bahan pangan dalam waktu singkat. Pada pembekuan cepat, laju perpindahan panas berjalan sangat cepat sehingga jumlah kristal yang terbentuk banyak dan berukuran kecil sehingga sifat fisiko kimia bahan cenderung tidak dapat dipertahankan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lama umur simpan dari buah stroberi yang dibekucepatkan serta menguji ketahanan sifat fisik dan kimia buah tersebut. Metode yang diterapkan yakni metode Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 2 faktor yakni waktu pencelupan dalam nitrogen cair sebanyak 5 level (30, 35, 40, 45, dan 50 detik) dan lama penyimpanan sebanyak 2 taraf (Bulan ke-1 dan Bulan ke-2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pencelupan pada nitrogen cair dan lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata terhadap Total Padatan Terlarut dan nilai vitamin C pada buah stroberi. Total Padatan Terlarut yang tertinggi diperoleh pada pencelupan selama 30 detik dengan penyimpanan selama 1 bulan yakni sebesar 2,766 o brix dan sama dengan nilai vitamin C tertinggi adalah 74,74 mg/100g. Kata kunci : stroberi, pembekuan cepat, nitrogen cair, pencelupan ABSTRACT Strawberry (Fragaria L) is one of the fruit commodities that become the most popular fruit in the world, including Indonesia. The part of the fruit that can be eaten is about 96%. Nitrogen liquid have boiling point on -195,8 0 C thus it can freeze meals in a short time. In fast freezing, the evaporation is running quickly thus it can produce some little crystals so that the physic chemical element tends to be unsustainable. This research was done to obtain the shelf life period of the fast freezed strawberry and to examine the physical and chemical characteristics. The method was complete random design with 2 factors, those are the dying time in nitrogen liquid (30, 35, 40, 45, and 50 s) and the storage period (one and two months). The result shows that the dying time in nitrogen liquid and the storage period have influence on the dissolved solid total and vitamin C. The highest dissolved solid total is obtained from the 30 second dying with 1 month storage, that is 2,766 o brix and it equals with the highest vitamin C74,74 mg/100g Keyword(s) : Energy needs, balance mass, the efficient use of evaporator PENDAHULUAN Stroberi (Fragaria L) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang sangat digemari penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Bagian dari buah stroberi yang dapat dimakan dapat mencapai 96%. Kandungan gizinya tinggi dengan komposisi yang cukup lengkap. Dalam setiap 100 gram buah stroberi segar mengandung energi 37 kalori, protein 0,8 g, lemak 0,5 g, karbohidrat 8,0 g, kalsium 28 mg, fosfat 27 mg, besi 0,8 mg, vitamin A 60 SI, vitamin B 0,03 mg, vitamin C 60 mg, dan air 89,9 g (Budiman dan Saraswati, 2008 dalam Mappanganro, dkk,

Uji Karakteristik Strawberry

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uji krakteristik stowberry

Citation preview

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    131

    Uji Karakteristik Fisik dan Kimia pada Buah Stroberi (Fragaria L) dengan

    Pembekuan Cepat Menggunakan Metode Pencelupan pada Nitrogen Cair

    Physical and Chemical Characteristics Experiment in Strawberries (Fragaia L)

    by Fast Freezing Using Dying Method in the Nitrogen Liquid

    Sakinah Ahyani Dahlan*, Musthofa Lutfi dan Yusuf Hendrawan

    Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya

    Jl. Veteran, Malang 65145

    *Penulis Korespondensi, Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Stroberi (Fragaria L) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang sangat digemari penduduk

    dunia, termasuk di Indonesia. Bagian dari buah stroberi yang dapat dimakan dapat mencapai 96%. Umur

    simpan buah stroberi dapat diperpanjang dengan pembekuan cepat. Nitrogen cair memiliki titik didih

    pada suhu -195,8 oC sehingga mampu membekukan bahan pangan dalam waktu singkat. Pada pembekuan

    cepat, laju perpindahan panas berjalan sangat cepat sehingga jumlah kristal yang terbentuk banyak dan

    berukuran kecil sehingga sifat fisiko kimia bahan cenderung tidak dapat dipertahankan. Penelitian ini

    dilakukan untuk mengetahui lama umur simpan dari buah stroberi yang dibekucepatkan serta menguji

    ketahanan sifat fisik dan kimia buah tersebut. Metode yang diterapkan yakni metode Rancangan Acak

    Lengkap RAL dengan 2 faktor yakni waktu pencelupan dalam nitrogen cair sebanyak 5 level (30, 35, 40,

    45, dan 50 detik) dan lama penyimpanan sebanyak 2 taraf (Bulan ke-1 dan Bulan ke-2). Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa lama pencelupan pada nitrogen cair dan lama penyimpanan memberikan pengaruh

    nyata terhadap Total Padatan Terlarut dan nilai vitamin C pada buah stroberi. Total Padatan Terlarut yang

    tertinggi diperoleh pada pencelupan selama 30 detik dengan penyimpanan selama 1 bulan yakni sebesar

    2,766 obrix dan sama dengan nilai vitamin C tertinggi adalah 74,74 mg/100g.

    Kata kunci : stroberi, pembekuan cepat, nitrogen cair, pencelupan

    ABSTRACT

    Strawberry (Fragaria L) is one of the fruit commodities that become the most popular fruit in the world,

    including Indonesia. The part of the fruit that can be eaten is about 96%. Nitrogen liquid have boiling

    point on -195,8 0

    C thus it can freeze meals in a short time. In fast freezing, the evaporation is running

    quickly thus it can produce some little crystals so that the physic chemical element tends to be

    unsustainable. This research was done to obtain the shelf life period of the fast freezed strawberry and to

    examine the physical and chemical characteristics. The method was complete random design with 2

    factors, those are the dying time in nitrogen liquid (30, 35, 40, 45, and 50 s) and the storage period (one

    and two months). The result shows that the dying time in nitrogen liquid and the storage period have

    influence on the dissolved solid total and vitamin C. The highest dissolved solid total is obtained from the

    30 second dying with 1 month storage, that is 2,766 obrix and it equals with the highest vitamin C74,74

    mg/100g

    Keyword(s) : Energy needs, balance mass, the efficient use of evaporator

    PENDAHULUAN

    Stroberi (Fragaria L) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang sangat digemari

    penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Bagian dari buah stroberi yang dapat dimakan dapat

    mencapai 96%. Kandungan gizinya tinggi dengan komposisi yang cukup lengkap. Dalam setiap

    100 gram buah stroberi segar mengandung energi 37 kalori, protein 0,8 g, lemak 0,5 g,

    karbohidrat 8,0 g, kalsium 28 mg, fosfat 27 mg, besi 0,8 mg, vitamin A 60 SI, vitamin B 0,03

    mg, vitamin C 60 mg, dan air 89,9 g (Budiman dan Saraswati, 2008 dalam Mappanganro, dkk,

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    132

    2011). Selain mengandung berbagai vitamin dan mineral, biji buah stroberi diketahui

    mengandung ellagic acid yang berpotensi sebagai penghambat kanker, mempercantik kulit,

    menjadikan gigi putih, menghilangkan bau mulut serta meningkatkan kekuatan otak dan

    penglihatan (Budiman dan Saraswati, 2008 dalam Mappanganro, dkk, 2011).

    Buah stroberi merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi

    pasar yang baik dan merupakan komoditas unggulan yang prospektif karena dari tahun ke tahun

    produksinya terus meningkat. Namun permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan buah,

    teknik penanganan pascapanen, sistem distribusi, dan pengendalian mutu buah. Mutu buah

    berangsur-angsur turun sejalan dengan transpirasi, respirasi, dan perubahan fisik serta biokimia

    lain yang terjadi. Selama proses penyimpanan buah akan mengalami perubahan fisik antara lain:

    perubahan tekstur, susut berat, dan kadar air.

    Penghambatan respirasi dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang

    berpengaruh pada proses respirasi. Penelitian ini dilakukan untuk mempertahankan mutu

    stroberi (pasca pemetikan) menggunakan pembekuan cepat dengan metode pencelupan dengan

    nitrogen cair. Terdapat beberapa bahan pembeku lainnya yang umum digunakan antara lain

    freon dan karbondioksida, namun penggunaan freon sudah dilarang karena berbahaya.

    METODE PENELITIAN

    Alat dan Bahan

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah stroberi sebagai bahan baku

    utama diperoleh dari petani stroberi di Kota Batu dengan tingkat kematangan 90% dan nitrogen

    cair sebagai bahan pembeku yang diperoleh dari Balai Besar Inseminasi Buatan, Singosari.

    Adapun Peralatan yang digunakan selama penelitian ini adalah tabung nitrogen cair),

    timbangan, baskom, freezer box, oven HERAEUS tipe T-505, serta peralatan untuk analisis

    yakni hand refractometer tipe WYT-J yang dapat menganalisa kadar gula 0 32% buatan China, pH meter, dan texture analyzer CT3 tipe p58 made in USA, timbangan untuk uji kadar

    air, cawan (Aluminium foil), keranjang, dan plastik.

    Metode Penelitian

    Buah stroberi disortasi untuk memperoleh buah dengan kondisi baik dengan tingkat

    kematangan 90%. Kemudian dicuci lalu ditimbang dengan berat tiap sampel yakni 100 g, setalh

    itu dicelupkan ke dalam nitrogen cair dengan kombinasi waktu pencelupan yakni 30, 35, 40, 45,

    dan 50 detik sebanyak 3 kali ulangan. Selanjutnya sampel dikemas dalam plastik lalu disimpan

    di dalam refrigerator dengan suhu refrigerator -20 sampai dengan -16 C selama 2 bulan. Sebelum pengujian, dilakukan thawing dengan cara dibiarkan pada suhu ruang. Setelah proses

    thawing dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan kimia buah yaitu pH, kadar air, TPT (Total

    Padatan Terlarut), tekstur, vitamin C, dan dilakukan uji organoleptik. Analisa data hasil

    penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yakni waktu

    pencelupan dalam nitrogen cair sebanyak 5 level (30, 35, 40, 45, dan 50 detik) dan lama

    penyimpanan sebanyak 2 taraf (Bulan ke-1 dan bulan ke-2). Sehingga, diperoleh sebanyak

    kombinasi 10 kombinasi perlakuan perlakuan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kadar Air Buah Stroberi

    Kadar air stroberi pada tiap perlakuan suhu memiliki nilai yang berbeda. Nilai kadar air

    tertinggi diperoleh pada waktu pencelupan 50 detik yang disimpan selama 2 bulan yakni 92,813

    %, sedangkan kadar air terendah adalah 90,615% pada pencelupan 45 detik yang disimpan

    selama 1 bulan. Nilai kadar air kontrol yang disimpan selama 1 bulan yakni 91,12% dan kontrol

    yang disimpan selama 2 bulan yakni sebesar 91,908%. Nilai kadar air pada kontrol relatif

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    133

    mendekati nilai kadar air untuk perlakuan, hal tersebut diduga akibat suhu penyimpanan yang

    sangat rendah dan akibat proses pengemasan. Grafik perubahan kadar air dapat dilihat pada

    Gambar 1.

    Gambar 1. Kadar Air Buah Stroberi

    Berdasarkan analisa statistik, didapatkan bahwa perlakuan T (lama pencelupan pada

    nitrogen cair), M (lama penyimpanan pada freezer box), dan T*M (interaksi antar kedua

    perlakuan) tidak berbeda nyata karena nilai signifikansi lebih besar dari (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa lama pencelupan pada nitrgoen cair, lama penyimpanan pada freezer box,

    dan interaksi antar keduanya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air buah stroberi

    pada penelitian ini.

    Total Padatan Terlarut

    Nilai total padatan terlarut tertinggi diperoleh pada pencelupan selama 30 detik yang

    disimpan selama 1 bulan yakni 2,766 obrix, sedangkan nilai total padatan terlarut yang terendah

    diperoleh pada pencelupan 35 dan 40 detik pada bulan ke 2 yakni 1,433 obrix. Nilai kontrol

    pada bulan ke-1 adalah 2,0 obrix sedangkan nilai kontrol bulan ke-2 adalah 1,9 obrix. Hal ini

    menunjukkan bahwa nilai kontrol untuk Total Padatan Terlarut cenderung mendekati nilai rata-

    rata perlakuan sampel baik pada bulan ke-1 maupun bulan ke-2. Hal tersebut dikarenakan

    selama proses pembekuan (pembekuan cepat maupun pembekuan secara lambat) dan

    penyimpanan terjadi perubahan fisik dan kimia pada buah meliputi kehilangan air dan padatan

    terlarut (Chiralt et al., 2001). Total padatan terlarut cenderung turun seiring dengan lama

    penyimpanan. Grafik nilai rata-rata total padatan terlarut dapat dilihat pada Gambar 2.

    Berdasarkan analisa statistik yang dilakukan, didapatkan bahwa interaksi antara waktu

    pencelupan pada nitrogen cair dengan waktu penyimpanan pada freezer box tidak memberikan

    pengaruh nyata karena nilai signifikansinya lebih besar dari (0,05) yakni sebesar 0,859. Sedangkan waktu pencelupan pada nitrogen cair dan waktu penyimpanan pada freeze box

    menunjukkan pengaruh nyata, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai (0,05). Hasil ini berbeda dengan penelitian oleh Mulyawanti dkk (2008) yang melakukan penelitian serupa

    dengan bahan baku irisan buah mangga Arumanis bahwa interaksi antara waktu pencelupan

    dalam nitrogen cair dan lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata terhadap total padatan

    terlarut.

    pH

    pH tertinggi dengan nilai 3,513 didapatkan pada pencelupan 30 dan 40 detik yang

    disimpan selama 1 bulan, sedangkan nilai pH terendah yakni 3,397 pada pencelupan 50 detik

    yang disimpan selama 2 bulan. Selama penyimpanan, pH buah stroberi cenderung menurun

    91.944 91.253 90.939 90.615

    91.609 91.12 91.794

    91.22 91.463 91.379

    92.813 91.908

    85

    86

    87

    88

    89

    90

    91

    92

    93

    94

    30 35 40 45 50 Kontrol

    Ka

    da

    r A

    ir (

    %)

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (Detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    134

    seiring dengan lama waktu penyimpanan. Penurunan nilai pH diduga berkaitan dengan aktivitas

    mikroba yang menghasilkan asam. Selain itu, perubahan nilai pH juga dipengaruhi oleh lama

    penyimpanan, reaksi enzimatis, dan perubahan mikrobia. Perbedaan ukuran dan jenis kristal es

    yang terbentuk dapat menjadi penyebab perbedaan konsentrasi ion hidrogen sehingga terjadi

    perubahan pH (Sahari et al., 2004). Data hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil

    penelitian mengenai kandungan pH jus ceri dan aprikot yang dibekukan dengan nitrogen cair,

    bahwa selama penyimpanan juga mengalami perubahan nilai pH yang berkisar antara 3,21

    hingga 3,51(Aider dan Halleux ,2008). Sedangkan nilai kontrol untuk pH pada penyimpanan

    beku bulan ke-1 adalah 3,45 dan pada penyimpanan beku bulan ke-2 adalah 3,44. Sehingga nilai

    pH cenderung mendekati nilai dari perlakuan sampel. Alasannya adalah faktor yang sangat

    mempengaruhi nilai pH adalah lama penyimpanan (Sahari et al., 2004). Grafik nilai rata-rata

    total padatan terlarut dapat dilihat pada Gambar 3.

    Gambar 2. Total Padatan Terlarut Buah Stroberi

    Gambar 3. pH Buah Stoberi

    Berdasarkan analisa statistik yang dilakukan, didapatkan bahwa lama pencelupan pada

    nitrogen cair dan interaksi antar keduanya tidak menunjukkan pengaruh nyata karena nilai

    signifikansi masing-masing yakni T = 0,054 dan T*M = 0,753 lebih besar dari nilai (0,05), sedangkan lama penyimpanan pada freezer box menunjukkan pengaruh yang nyata dengan nilai

    signifikansi M = 0,002 lebih kecil dari (0,05). Hasil analisa ini hampir sama dengan Mulyawanti dkk (2008) bahwa interaksi waktu pencelupan dengan lama penyimpanan tidak

    berpengaruh nyata terhadap nilai pH irisan buah mangga Arumanis.

    2.766

    1.7 1.833

    2.533 2.333 2

    2.266

    1.433 1.433

    2.333 2.1 1.9

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    30 35 40 45 50 KONTROL

    To

    tal

    Pa

    da

    tan

    Terla

    ru

    t (o

    brix

    )

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

    3.513 3.497 3.513 3.463 3.45 3.45 3.433

    3.47 3.457 3.433 3.397

    3.44

    3.25

    3.3

    3.35

    3.4

    3.45

    3.5

    3.55

    3.6

    30 35 40 45 50 KONTROL

    pH

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    135

    Vitamin C

    Selama penyimpanan, kandungan vitamin C pada buah stroberi berkisar antara 18,396

    mg/100 g 74,74 mg/100 g buah. Kandungan vitamin C terendah didapatkan pada pencelupan 35 detik yang disimpan selama 2 bulan, sedangkan kandungan vitamin C tertinggi yang

    diperoleh adalah pada pencelupan 30 detik dan penyimpanan selama 1 bulan. Hasil ini berbeda

    dengan penelitian oleh Mulayawanti dkk (2008) yakni kerusakan vitamin C yang tertinggi

    berada pada pencelupan 30 detik. Nilai kontrol Vitamin C pada bulan ke-1 menunjukkan

    perbedaan jauh di atas rata-rata nilai perlakuan pada sampel yakni sebesar 82,47 mg/100 g dan

    37,93 mg/100 pada bulan ke-2 yang juga berada di atas nilai rata-rata perlakuan. Hal ini

    diakibatkan oleh kurang efektifnya proses pembekuan pada saat penelitian. Grafik perubahan

    kandungan vitamin C dapat dilihat pada Gambar 4.

    Gambar 4. Vitamin C Buah Stroberi

    Analisa Statistik menunjukan faktor perlakuan T (perlakuan pencelupan pada nitrogen

    cair) dan M (penyimpanan pada freeze box) memberikan pengaruh nyata pada vitamin C buah

    stroberi selama penyimpanan. Sedangkan interaksi antar kedua faktor perlakuan (T*M) tersebut

    tidak memberikan pengaruh nyata pada vitamin C karena nilai signifikansi 0,394 lebih besar

    dari nilai (0,05). Kerusakan vitamin C pada buah stroberi dapat terjadi karena adanya proses oksidasi vitamin C. Oksidasi vitamin C ini dapat diakibatkan oleh adanya udara yang masuk

    melalui pori-pori pengemas (Robertson, 2006), adanya bagian daging buah yang belum

    terbekukan menyebabkan adanya perbedaan suhu pada daging buah sehingga memicu terjadinya

    reaksi oksidasi dan aktivitas enzim (Mulyawanti dkk., 2008), perbedaan suhu penyimpanan dan

    thawing.

    Tekstur

    Nilai tekstur buah stroberi yang diperoleh berkisar antara 45,1 64,06 g/cm2. Nilai tekstur yang paling rendah yakni pada pencelupan selama 40 detik yang disimpan selama 2

    bulan sebesar 45,01 g/cm2, sedangkan nilai tekstur yang tertinggi sebesar 64,066 g/cm

    2 pada

    pencelupan 45 detik dengan penyimpanan selama 1 bulan. Nilai kontrol pada teksur buah

    stroberi yang disimpan pada bulan ke-1 sangat jauh di atas dari rata-rata nilai perlakuan yakni

    sebesar 90 g/cm2, sedangkan pada penyimpanan bulan ke-2 nilai kontrol berada di bawah nilai

    rata-rata perlakuan yakni hanya 26,2 g/cm2. Perubahan nilai tekstur dapat dilihat pada Gambar

    5.

    74.74 63.91

    69.95 64.86 55.466

    82.47

    22.063 18.396 27.57 28.546

    19.246

    37.93

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    30 35 40 45 50 Kontrol

    Vit

    am

    in C

    (m

    g/1

    00

    g)

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    136

    Gambar 5. Nilai Tekstur Buah Stroberi

    Perubahan tekstur yang terjadi pada buah stroberi dari keras menjadi lunak dan sangat

    lunak selain akibat dari terjadinya proses kelayuan pada buah oleh transpirasi dan respirasi juga

    karena aktivitas enzim pektolitik yang berperan penting dalam kualitas jaringan tanaman

    (Tawali dkk., 2004). Selain itu, rusaknya tekstur diduga akibat proses thawing. Berdasarkan

    analisa statistik pada uji nilai tekstur, faktor perlakuan T, M, dan interaksi antar T dan M (T*M)

    tidak menunjukkan pengaruh nyata karena nilai signifikansi masing-masing adalah lebih besar

    dari (0.05).

    Mutu Organoleptik

    Mutu Organoleptik Rasa

    Hasil uji organoleptik yang dilakukan pada penyimpanan bulan ke-1 dan bulan ke-2

    menunjukkan bahwa buah stroberi cukup dapat diterima oleh panelis. Penilaian panelis berkisar

    antara 2,5 3,8 yakni tidak suka hingga agak suka. Rasa buah stroberi masih bisa diterima oleh konsumen, respon tertinggi pada perlakuan pencelupan selama 45 detik dan lama penyimpanan

    2 bulan (T4M2) dengan skor 65. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa penilaian panelis

    terhadap rasa tidak memberikan pengaruh yanga nyata karena nilai signifikansi yang dihasilkan

    adalah 0,094 lebih besar dari nilai (0,05). Penilaian panelis terhadap rasa dapat dilihat pada Gambar 6.

    Skor tertinggi yang diberikan panelis untuk kategori rasa adalah 65 pada perlakuan

    T4M2

    Gambar 6. Respon Panelis Terhadap Rasa

    Mutu Organoleptik Tekstur

    Hasil analisa statistik pada uji organoleptik menyatakan bahwa hanya uji tekstur yang

    menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata pada skor sampel yang diujikan yakni

    dengan tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dari (0.05). Gambar 7 menunjukkan grafik hasil penilaian panelis terhadap tekstur.

    47.533 54.433 53

    64.066

    54.266

    90

    54.633 60.233 45.1 46.1

    60.7

    26.2

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    30 35 40 45 50 KONTROL

    Nil

    ai

    Tek

    stu

    r (

    g/c

    m2

    )

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

    3.2 3.05 3.2 2.55 2.5

    2.85 3 2.9 3.25 3.05

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    30 35 40 45 50

    Ra

    sa

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    137

    Gambar 7. Respon Panelis Terhadap Tekstur

    Mutu Organoleptik Warna

    Menurut panelis, warna buah stroberi cukup dapat diterima dengan ditunjukkan oleh

    skor tertinggi yakni 77. Sedangkan nilai tertinggi berdasarkan respon panelis yaitu 3,85 pada

    pencelupan 40 detik. Hasil tersebut memiliki persamaan dengan penelitian Mulyawanti dkk

    (2008) yang memperoleh respon tertinggi dari panelis terhadap warna pada pencelupan selama

    40 detik dengan nilai yang berkisar antara 3,2 3,7. Grafik hasil penilaian panelis terhadap warna dapat dilihat pada Gambar 8.

    Gambar 8. Respon Panelis Terhadap Warna

    Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa warna tidak memberikan pengaruh nyata

    karena nilai signifikansi 0,790 lebih besar dari (0.05), hal ini diduga karena selama pembekuan terjadi perubahan warna akibat reaksi enzimatis tetapi laju perubahannya sangat

    kecil (Calligaris et al., 2002). Pada produk buah dan sayuran yang dibekukan, perubahan warna

    berhubungan dengan tiga hal yang berkaitan dengan mekanisme biokimia atau fisikokimia yaitu

    perubahan pigmen alami dari jaringan buah dan sayur (klorofil, antosianin, dan karatenoid);

    perubahan karena pencokelatan enzimatis; pecahnya jaringan dari sel kloroplas dan kromoplas;

    dan adanya reaksi oksidatif (Cano, 1996).

    Mutu Organoleptik Aroma

    Parameter aroma juga tidak menunjukkan perbedaan respon panelis. Nilai tertinggi

    diperoleh dari perlakuan pencelupan pada nitrogen cair selama 35 dan 40 detik dengan

    2.95 3.1 3.25

    2.9 2.55

    3.15 2.9 3.15 2.75 2.9

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    30 35 40 45 50

    Tek

    stu

    r

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    BULAN KE-1 BULAN KE-2

    3.4 3.7 3.85

    3.3 2.7

    3.25 3.2 3.65

    3.05 3.35

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    30 35 40 45 50

    Wa

    rn

    a

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    Bulan ke-1

    Bulan ke-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    138

    penyimpanan pada freezer selama 1 bulan yaitu dengan total skor 75 dan rata-rata 3,75 (agak

    suka). Grafik penilaian panelis terhadap aroma dapat dilihat pada Gambar 9.

    Gambar 9. Respon Panelis Terhadap Aroma

    Hasil uji statistik menunjukkan bahwa aroma tidak memberikan pengaruh nyata karena

    nilai signifikansi 0,261 lebih besar dari (0.05). Pembekuan pada buah stroberi merupakan salah satu metode yang mengakibatkan penurunan aroma dan terjadi off flavour (Deng dan

    Ueda, 1993). Kesukaan secara umum menunjukkan bahwa secara umum, panelis cukup

    menyukai buah stroberi beku. Skor kesukaan terendah diperoleh dari perlakuan pencelupan pada

    nitrogen cair selama 50 detik pada penyimpanan bulan ke-1. Sedangkan skor penilaian kesukaan

    tertinggi diperoleh dari perlakuan pencelupan pada nitrogen cair selama 40 detik dengan

    penyimpanan selama 1 bulan. Hasil ini berlawanan dengan penelitian Mulyawanti dkk (2008),

    buah mangga yang dibekucepatkan mendapatkan respon tertinggi dari panelis terhadap aroma

    pada pencelupan selama 50 detik sedangkan nilai terendah terdapat pada pencelupan selama 30

    detik dan 40 detik. Penurunan aroma dapat dikarenakan proses dekomposisi yang berjalan lebih

    cepat ataupun terjadinya proses difusi ester. Deshidrasi yang terjadi pada pembekuan buah kiwi

    mengakibatkan perubahan formasi senyawa ester dan penurunan senyawa aldehid serta alkohol,

    sehingga terjadi perubahan profil komponen folatil (Talens et al., 2003).

    KESIMPULAN

    Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka dapat diambil beberapa kesimpulan,

    antara lain lama pencelupan buah stroberi ke dalam nitrogen cair tidak mempengaruhi

    perubahan sifat fisik dan kimia pada buah stroberi. Nilai kadar air yang tertinggi diperoleh pada

    pencelupan selama 50 detik yakni 92,813%, total padatan terlarut yang ditunjukkan dengan

    kandungan gula pada buah yang tertinggi diperoleh pada pencelupan selama 30 detik yakni

    sebesar 2,766 obrix, nilai pH buah yang tertinggi adalah sebesar 3,513 pada pencelupan selama

    30 dan 40 detik, kandungan vitamin C yang tertinggi diperoleh pada pencelupan selama 30 detik

    yakni sebesar 74,74 mg/100g, nilai tekstur yang tertinggi yakni pada pencelupan selama 45

    detik yakni 64,066 g, sedangkan respon panelis terhadap rasa buah menunjukkan skor tertinggi

    yakni pada pencelupan selama 45 detik, respon tertinggi untuk aroma pada pencelupan selama

    35 dan 40 detik, tekstur 40 detik, dan warna 40 detik. Terdapat beberapa perubahan fisik baik

    kimia pada kandungan buah stroberi setelah dilakukan penelitian baik penurunan maupun

    peningkatan nilai pH, kadar air, total padatan terlarut, vitamin C, tekstur, dan respon panelis

    terhadap mutu organoleptik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aider, M and Halleux, D. 2008. Production of Concentrated Cerry and Apricot Juices by

    Cryoconcentration Technology. Food Science and Technology 41:1768-1775.

    3.5 3.75 3.75 3.65 2.9

    3.4 3.4 3.65 3.2 3.45

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    30 35 40 45 50

    Aro

    ma

    Lama Pencelupan pada Nitrogen Cair (detik)

    Bulan ke-1 Bulan ke-2

  • Jurnal Bioproses Komoditas Tropis

    Vol. 2 No. 2, September 2014

    139

    Budiman, S., dan Saraswati, D., 2008. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar

    Swadaya. Jakarta.

    Chiralt A., N. Martinez-Navarrete, J. Martinez-Monzo, P. Talens, G. Moraga, A. Ayala, and P.

    Fito. 2001. Changes in Machanical Properties Throughout Osmotic Processes

    Cryoprotectant Effect. J. Food Engin. 49:129-135.

    Gunawan, L. W. 1996. Stroberi. Jakarta: Penebar Swadaya

    Hariyadi, Purwiyanto. 2007. Teknologi Pembekuan Pangan. Foodreview Indonesia, Edisi Juli

    vol.II:07.

    Harris dan Karmas, terj. Achmadi, Suminar. 1989. Evaluasi gizi pada pengolahan bahan

    pangan: Institut Teknologi Bandung. Bandung.

    Mappanganro, N., Enny L. S., dan Baharuddin. 2011. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

    Stroberi dada Berbagai Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Urine Sapi

    dengan Sistem Hidroponik Irigasi Tetes. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin:

    Makassar.

    Mulyawanti, I., K.T Dewandari., dan Yulianingsih. 2008. Pengaruh Waktu Pembekuan dan

    Penyimpanan Karakteristik Irisan Buah Mangga Arumanis Beku. Balai Besar

    Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. J. Pascapanen 5(1): 51-58. Bogor.

    Robertson, GL. 2006. Food Packaging Principles and Practice 2nd

    Edition. Taylor and

    francis Group LLC. 26-44, 481-483.

    Sadino, B. 1997. Peluang Bisnis Stroberi. Trubus 326 Th. XXVIII, Jakarta Hal 80.

    Sahari M. A., Mohsen Boostani F, and Zohreh Hamidi E. 2004. Effect of Low Temperature

    on the Ascorbic Acid Content and Quality Characteristic of Frozen Strawberry. J.

    Food Chem 86:357 363. Tawali, A., dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Mutu Buah-buahan Impor yang

    Dipasarkan di Sulawesi Selatan. Jurusan Teknologi Pertanian FAPERTAHUT UNHAS.

    Makassar

    Tranggono dan Sutardi. 1989. Biokimia & Teknologi Pascapanen. PAU Pangan-Gizi. UGM:

    Yogyakarta.

    Ziena H.M.S. 2000. Quality Attributes of Bearss Seedless Lime (Citrus latifolia Tan) Juice

    During Storage. Food Chemistry 71: 167-172.