1
Uji tanin bertujuan untuk mengetahui adanya tanin dalam ekstrak uji. Tanin merupakan senyawa yang mengandung gugus hidroksi (turunan benzena) yang dapat larut dalam air karena adanya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil yang dimiliki tanin dengan molekul air. Oleh karena itu, penentuan tanin dilakukan dengan penambahan air pada ekstrak uji. Tanin yang bersifat polar akan larut dalam air yang bersifat polar, hal ini sesuai dengan prinsip “like dissolve like”. Kelarutan tanin yang tinggi terjadi dalam keadaan panas, karena alasan tersebut maka dilakukan proses pendidihan agar tanin yang terlarut semakin banyak. Selain itu, proses pendidihan juga berfungsi untuk memecah ikatan-ikatan pada tanin sehingga dihasilkan bentuk monomer-monomer tanin bebas. Kemudian dilakukan pendinginan untuk mengendapkan senyawa-senyawa pengotor yang tidak larut pada suhu rendah, misalnya saponin. Penambahan NaCl bertujuan untuk mengikat molekul air sehingga larutan menjadi lebih jenuh. Selanjutnya adalah dilakukan penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan tanin dari senyawa lain yang terkandung didalamnya seperti alkaloid, steroid, dan flavonoid. Kemudian dilanjutkan dengan penambahan FeCl 3 yang berfungsi sebagai sumber atom pusat untuk membentuk kompleks yang stabil, sehingga terbentuklah kompleks antara atom pusat Fe 3+¿¿ dengan ligan tanin. Terjadinya pembentukan warna hijau ini karena terbentuknya senyawa kompleks antara logam Fe dan tanin. Senyawa kompleks terbentuk karena adanya ikatan kovalen koordinasi antara ion atau logam dengan atom non logam. Dafpus: Markham. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB press, Bandung.

uji tanin

  • Upload
    ira-m-r

  • View
    220

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum

Citation preview

Uji tanin bertujuan untuk mengetahui adanya tanin dalam ekstrak uji. Tanin merupakan senyawa yang mengandung gugus hidroksi (turunan benzena) yang dapat larut dalam air karena adanya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil yang dimiliki tanin dengan molekul air. Oleh karena itu, penentuan tanindilakukan dengan penambahan air pada ekstrak uji. Tanin yang bersifat polar akan larut dalamair yang bersifat polar, hal ini sesuai dengan prinsip like dissolve like. elarutan tanin yang tinggi terjadi dalam keadaan panas, karena alasan tersebut maka dilakukan proses pendidihan agar tanin yang terlarut semakin banyak. !elain itu, proses pendidihan juga berfungsi untuk meme"ah ikatan#ikatan pada tanin sehingga dihasilkan bentuk monomer#monomer tanin bebas. emudian dilakukan pendinginan untuk mengendapkan senyawa#senyawa pengotor yang tidak larut pada suhu rendah, misalnya saponin. $enambahan %a&l bertujuan untuk mengikat molekul air sehingga larutan menjadi lebih jenuh. !elanjutnya adalah dilakukan penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan tanin dari senyawa lain yang terkandung didalamnya seperti alkaloid, steroid, dan 'a(onoid.emudian dilanjutkan dengan penambahan FeCl3 yang berfungsi sebagai sumberatom pusat untuk membentuk kompleks yang stabil, sehingga terbentuklah kompleks antara atom pusat 3+Fe dengan ligan tanin. Terjadinya pembentukan warna hijau ini karena terbentuknya senyawa kompleks antara logam )e dan tanin. !enyawa kompleks terbentuk karena adanya ikatan ko(alen koordinasi antara ion atau logam dengan atom non logam.*afpus+,arkham. -.//. &ara ,engidenti0kasi )la(onoid. 1T2 press, 2andung.