32
Skenario A Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM ( Upaha Keshatan Masyarakat ) di Puskesmas “ Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan ) sebagai dokter umum yang membuka praktek dirumah dinasnya. Rumah dinas dr.Sukses bersebelahan dengan Puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”. Pasien dr.Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan. Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmu”, ada juga dr.Arif yang melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak dr.Sukses. Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr.Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh dr.Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas kedokteran yang menyelenggarakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi ), dan sudah mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) cabang setempat. 1

UKM dan UKP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario UKM dan UKP

Citation preview

Page 1: UKM dan UKP

Skenario A

Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM ( Upaha Keshatan Masyarakat )

di Puskesmas “ Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )

sebagai dokter umum yang membuka praktek dirumah dinasnya. Rumah dinas dr.Sukses

bersebelahan dengan Puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya

melakukan “layanan primer”.

Pasien dr.Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi hari

sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr.

Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah

perawat atau bidan.

Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmu”, ada juga dr.Arif yang melakukan

layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang

diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak

dr.Sukses.

Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr.Arif

belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang

diselenggarakan oleh dr.Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan

menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas

kedokteran yang menyelenggarakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi ), dan sudah

mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga

Indonesia (PDKI) cabang setempat.

I. Klarifikasi Istilah

1. UKM : upaya yang diselenggarakan sendiri atau

bersama-sama dalam organisasi untuk menigkatkan

pelayanan kesehatan dan mencegah penyakit.

2. Puskesmas : unit pelaksana teknis kabupaten/kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan layanan

kesehatan.

1

Page 2: UKM dan UKP

3. UKP : setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah

dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan

4. Layanan primer : pelayanan kesehatan esensial

yang dapat dijangkau oleh individu dan keluarga

dalam sebuah komunikasi dengan pembiayaan yang

dapat dijangkau dengan standar pelayanan yang telah

ditetapkan.

5. Dokter umum : setiap dokter yang melakukan

pelayanan kesehatan dan asuhan medis yang

dilakukan dalam bentuk organisasi dan menjalankan

pelayanan tingkat primer sesuai peraturan.

6. Perawat : profesi yang difokuskan pada

perawatan individu, keluarga dan masyarakat,

sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan

dan memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas

hidup dari lahir sampai mati.

7. Bidan : seseorang yang telah mengikuti

program pendidikan bidan yang diakui di negaranya

telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi

kualifikasi untuk deregister dan memiliki izin yang

sah untuk melakukan praktek bidan untuk

memberikan dukungan asuhan dan nasehat selama

masa hamil, persalinan dan nifas, memimpin

persalinan atas tanggung jawab sendiri dan

memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi.

8. Dokter Keluarga : dokter yang berprofesi khusus

sebagai dokter praktek umum yang menyelenggarakan

2

Page 3: UKM dan UKP

pelayanan kesehatan primer dengan prinsip-prinsip

kedokteran keluarga.

9. SKN : semua kegiatan yang secara bersama-sama

diarahkan untuk mencapai tujuan utama berupa

peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

10. PDKI : organisasi profesi dokter penyelenggara

pelayanan tingkat primer.

II. Identifikasi Masalah

1. Dr. Sukses dokter UKM berpraktek UKP sampai jauh malam, kadang-kadang

pagi hari sebelum ke Puskesmas ia masih melayani pasiennya sehingga sering

datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien di Puskesmas adalah

perawat atau bidan.

2. Dr. Arif seorang dokter keluarga, sarana prasarana dipraktek UKPnya belum

memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.

III. Analisis Masalah

1. Apa perbedaan dokter umum dan dokter keluarga ?

2. a. Apa definisi dokter keluarga dan dokter umum ?

b. Bagaimana standar kompetensi dokter keluarga ?

c. Bagaimana standar pelayanan dokter keluarga ?

3. a. Bagaimana konsep dokter keluarga dalam SKN ?

b. Apa fungsi dokter keluarga dalam SKN ?

4. Bagaimana standar praktek dokter keluarga mandiri ?

5. Bagaimana perbedaan pelayanan Puskesmas dan dokter keluarga ?

3

Page 4: UKM dan UKP

6. Bagaimana cara dan pelatihan dokter umum untuk menjadi dokter

keluarga ?

7. Apa yang harus dilakukan dr.Arif dan dr.Sukses agar sesuai dengan standar

pelayanan kesehatan ?

8. Bagaimana perbedaan UKP, UKM, dan dokter keluarga ?

IV. Hipotesis

dr. Sukses belum melaksanakan UKP dan UKM sesuai dengan SKN, dr. Arif

belum memenuhi standar pelayanan kesehatan dokter keluarga mandiri berupa

sarana dan prasarana.

V. Sintesis

Dokter Umum

Dokter umum adalah setiap dokter yang melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan

medis yang dilakukan sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi serta

menjalankan kegiatan pelayanan tingkat primer sesuai peraturan setempat dengan

bersifat kuratif dengan sasaran perorangan dan komunitas.

Dokter Keluarga

1. Definisi

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya

memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit

keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi

penderita atau keluarganya (IDI 1982).

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang

memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung

jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur

atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit

tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969)

4

Page 5: UKM dan UKP

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan specialis yang luas yang bertitik tolak

dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari suatu disiplin ilmu lainnya

terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan

kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan

membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan

ilmu-ilmu klinis, dan karenanya mampu mempersiapkan dokter untuk mempunyai

peranan yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan psien, penyelesaian

masalah, pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang

mengoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of

Family Physician, 1969)

llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu

kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu

kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor

lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).

2. Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai

penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder,

rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama dibawah

naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan diselenggarakan secara

komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan

pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya.

Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia

ataupun jenis penyakitnya.

3. Tugas Dokter Keluarga

Tugas dari dokter keluarga adalah :

a. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu

guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,

b. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat,

5

Page 6: UKM dan UKP

c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat

dan sakit,

d. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarga

e. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf

kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,

f. Menangani penyakit akut dan kronik,

g. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS,

h. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke dokter spesialis atau

dirawat di RS,

i. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,

j. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,

k. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,

l. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar,

m. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan

ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

4. Wewenang Dokter Keluarga

Wewenang dari dokter keluarga adalah :

a. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar,

b. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,

c. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,

d. Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,

e. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,

f. Melakukan tindak pra bedah, bedah minor, perawatan pasca bedah di unit

pelayanan primer,

g. Melakukan perawatan sementara,

h. Menerbitkan surat keterangan medis,

i. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,

j. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

5. Standar Kompetensi Dokter Keluarga (Perhimpunan Dokter Keluarga

Indonesia, 2006)

6

Page 7: UKM dan UKP

1. Kompetensi Dasar

a. Keterampilan Komunikasi Efektif

b. Katerampilan Klinis Dasar

c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis, ilmu

perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga.

d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun

masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan,

terkoordinasi, dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer.

e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.

f. Mawas diri dan pengembangan diri/ belajar sepanjang hayat.

g. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Pimer Cabang Ilmu Utama

a. Bedah

b. Penyakit Dalam

c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan

d. Kesehatan Anak

e. THT

f. Mata

g. Kulit dan Kelamin

h. Psikiatri

i. Saraf

j. Kedokteran Komunitas

3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

a. Keterampilan melakukan “health screening”

b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

c. Membaca hasil EKG

d. Membaca hasil USG

e. BTLS, BCLS, dan BPLS

4. Keterampilan Pendukung

a. Riset

b. Mengajar Kedokteran Keluarga

5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap

a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

7

Page 8: UKM dan UKP

b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif

6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis

Manajemen klinik dokter keluarga

6. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

a. Standar Pelayanan Paripurna

b. Standar Pelayanan Medis

c. Standar Pelayanan Menyeluruh

d. Standar Pelayanan Terpadu

e. Standar Pelayanan Berkesinambungan

2. Standar Perilaku dalam Praktik

a. Standar Perilaku terhadap Pasien

b. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik

c. Standar Perilaku dengan Sejawat

d. Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik

e. Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan

3. Standar Pengelolaan Praktik

a. Standar Sumber Daya Manusia

b. Standar Manajemen Keuangan

c. Standar Manajemen Klinik

4. Standar Sarana dan Prasarana

a. Standar Fasilitas Praktik

b. Standar Peralataan Klinik

c. Standar Proses-proses Penunjang Praktik

7. Dokter Keluarga Dalam Sistem Kesehatan Nasional

Sistem Kesehatan adalah semua kegiatan yang secara bersama-sama diarahkan

untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan

pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam

satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam

8

Page 9: UKM dan UKP

kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang Dasar 1945.

Pada hakikatnya, kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Sistem Kesehatan

dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu (1) pemberian pelayanan kesehatan

dan (2) pembiayaan upaya kesehatan. Sistem Kesehatan di suatu wilayah memiliki

tiga tujuan pokok yaitu:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah yang bersangkutan

2. Merespons harapan-harapan atau kebutuhan masyarakat wilayah yang

bersangkutan sesuai dnegan harga diri atau hak asasi manusia.

3. Memberikan perlindungan financial terhadap kemungkinan dikeluarkannya biaya

akibat penyakit yang diderita oleh masyarakat bersangkutan.

Sistem kesehatan memiliki 4 fungsi, yaitu

1. Pelayanan kesehatan

Merupakan proses memberikan dan mengelola masukan di dalam kegiatan produksi

jasa kesehatan yang terjadi dalam suatu tatanan organisasi tertentu. Kesemuanya itu

mengarah kepada dilakukannya serangkaian intervensi terhadap masalah-masalah

kesehatan yang ada. Dalam hal ini, unsur penting yang perlu diperhatikan adalah

hubungan antara pemberi pelayanan dengan pengguna pelayanan, akuntabilitas pemberi

pelayanan, manajemen yang dipraktikkan oleh masing-masing pemberi pelayanan, dan

hubungan antara berbagai pemberi pelayanan yang ada.

2. Pembiayaan kesehatan

Adalah proses penarikan dana dari sumber dana (primer, yaitu rumah tangga atau

perusahaan, maupun sekunder, yaitu pemerintah dan lembaga-lembaga donor),

penghimpunan dana tersebit di badan-badan tertentu, dan pengalokasian dana untuk

kegiatan-kegiatan para pemberi pelayanan.

3. Sumber daya kesehatan

Tidak hanya berupa dana, tetapi juga tenaga kesehatan, obat, peralatan kesehatan,

prasarana dan sarana kesehatan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Pengembangan sumber daya kesehatan melibatkan berbagai organisasi yang

menghasilkan sumber daya tersebut, seperti lembaga pendidikan tenaga kesehatan,

industri farmasi, lembaga penelitian kesehatan, dan lain-lain.

4. Pengawasan dan pengarahan

9

Page 10: UKM dan UKP

Adalah fungsi yang harus dipegang oleh aparat pemerintah yang bertanggung jawab

di bidang kesehatan. Pengawasan dan pengarahan ini pada hakikatnya terdiri atas

penetapan kebijakan kesehatan, pengaturan di bidang kesehatan, serta penilaian kinerja

dan penyediaan informasi kesehatan

8. Praktik dokter keluarga

1. Standar Pengelolaan Praktik

a. Standar Sumber Daya Manusia

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat

petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang

pendidikan atau pelatihannya.

1) Dokter keluarga

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah

dokter yang bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan

masyarakat dalam hal perilaku kesehatan.

2) Perawat

Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti

pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

3) Bidan

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti

pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

4) Administrator klinik

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga

telah mengikuti pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan

kedokteran keluarga.

b. Standar Manajemen Keuangan

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen

keuangan profesional.

1) Pencatatan keuangan

Keuangan dalam praktik dokter keluarga tercatat secara saksama

dengan cara yang umum dan bersifat transparansi.

2) Jenis sistem pembiayaan praktik

10

Page 11: UKM dan UKP

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian

rupa sehingga dapat mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya

maupun sistem pembiayaan fee-for service.

c. Standar Manajemen Klinik

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang

disebut klinik dengan manajemen yang profesional.

1) Pembagian kerja

Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing-

masing

2) Program pelatihan

Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan

kerja terlebih dahulu

3) Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (K3) untuk pusat pelayanan kesehatan.

4) Pembahasan administrasi klinik

Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan

administrator klinik.

2. Standar Sarana dan Prasarana

a. Standar Fasilitas Praktik

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata

pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.

1) Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan

keamanan pasien, pegawai, dan dokter yang berpraktik.

2) Kerahasiaan dan privasi

Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan dan

privasi pasien.

3) Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan

permanen atau semipermanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan

11

Page 12: UKM dan UKP

pelayanan medis strata pertama yang aman dan terjangkau oleh

berbagai kondisi pasien.

4) Alat komunikasi

Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat

sekitarnya.

5) Papan nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah

diatur oleh organisasi profesi.

b. Standar Peralatan Klinik

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai dengan

fasilitas pelayanannya, yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingkat

primer).

1) Peralatan medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang

minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik

sebagai penyedia layanan strata pertama.

2) Peralatan penunjang medis

3) Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang

medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat

berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama

4) Peralatan nonmedis

5) Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan nonmedis yang minimal

harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai

penyedia pelayanan strata pertama.

c. Standar Proses-Proses Penunjang

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses yang menunjang

kegiatan pelayanan dokter keluarga.

1) Pengelolaan rekam medis

Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan

mengevaluasi rekam medis dengan dasar rekam medis berorientasikan

pada masalah.

2) Pengelolaan rantai dingin

12

Page 13: UKM dan UKP

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku

yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya.

3) Pengelolaan pencegahan infeksi

Pelayanan dokter keluarga memerhatikan universal precaution

management yang mengutamakan pencegahan infeksi pada

pelayanannya.

4) Pengelolaan limbah

Pelayanan dokter keluarga memerhatikan sistem pembuangan air kotor

dan limbah, baik limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah

lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar klinik

5) Pengelolaan air bersih

Pelayanan dokter keluarga mengonsumsi air bersih atau air yang telah

diolah sehingga aman digunakan.

6) Pengelolaan obat

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistem pengelolaan obat

sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat

yang kadaluarsa.

13

Page 14: UKM dan UKP

14

Page 15: UKM dan UKP

15

Page 16: UKM dan UKP

Perbedaan pelayanan praktik dokter keluarga (PDK) dengan pelayanan praktik dokter

umum (PDU)

Prinsip dasar PDK PDU di

puskesmas &

PDU swasta

Layanan kontak pertama Ya Ya

Layanan sinambung dan

jangka panjang

Ya Episodik

Layanan bersifat personal Ya Tidak

Layanan komprehensif Ya,>> promotif

dan preventif

Ya, >> kuratif

Mengutamakan pencegahan Ya Terbatas

Koordinasi Ya Tidak

Kolaborasi Ya Tidak

Berorientasi pada keluarga Ya Tidak

Berorientasi pada

komunitas

Ya Ya pada PDU

puskesmas, tidak

pada PDU swasta

Perbedaan Puskesmas, Dokter Praktek Umum, dan Dokter Keluarga

Hal DokterPuskesmas DokterPraktekUmum

(swasta)

DokterKeluarga

WaktuPraktik 08.00 – 14.00 Sesuai Perjanjian Tidakterikat

(minggulibur)

TempatPraktik Puskesmas Rumah Pribadi, Tempat

sewaan yang dijadikan

Klinik, Rumah Pasien

(Rawat Jalan), Rumah

16

Page 17: UKM dan UKP

tempat praktek, klinik, Sakit (rawat inap)

Ruang Lingkup

Pelayanan

Satu Atau

Sebagian

Wilayah

Kecamatan

Terutama di sekitar

wilayah tempat praktik

Sesuai Perjanjian,

terutama di sekitar

tempat dokter kluarga

bertempat tinggal

Upaya Kesehatan Lebih tertuju

kepada pelayanan

kesehatan

perseorangan dan

masyarakat

Menjalankan

lebih kearah

preventif - kuratif

Wajib:

1. upaya

promosi

kesehatan

2. upaya

kesehatan

lingkungan

3. upaya

perbaikan gizi

4. upaya

pencegahan

dan

pemberantasa

n penyakit

menular

5. upaya

kesehatan

Lebih tertuju kepada

pelayanan kesehatan

pribadi

Menjalankan lebih

kearah kuratif

1. Upaya pengobatan

dasar

2. upaya kesehatan

lingkungan

3. upaya perbaikan gizi

4. upaya pencegahan

dan pemberantasan

penyakit menular

5. upaya kesehatan ibu,

anak. Dan konseling

KB

Lebih tertuju kepada

pelayanan kesehatan

perorangan, keluarga

dan masyarakat yang

berada di lingkup

lingkungan tugas

Menjalankan lebih

kearah promotif –

rehabilitatif

1. penderita tidak

hanya sebagai

perorangan,

melainkan sebagai

bagian dari satu

keluarga dan

bahkan anggota

masyarakat

2. pelayanan

kesehatan secara

menyeluruh jauh

melebihi jumlah

keseluruhan

keluhan yang

disampaikan

3. menyediakan

dirinya sebagai

17

Page 18: UKM dan UKP

ibu, anak dan

KB

6. upaya

pengobatan

dasar

upaya kesehatan

pengembangan

puskesamas

tempat pelayanan

kesehatan pertama

dan bertanggung

jawab pada

pelayanan

kesehatan lanjut.

Masa Kerja Sesuai kontrak

dengan Dinas

Kesehatan

Kota/Kabupaten

(biasanya 1

tahun, dan dapat

diperpanjang)

Tidak terikat kontrak

dengan badan apapun

1. pemerintah; terikat

kontrak dengan

pemerintah

(biasanya selama 2

tahun, dan dapat

diperpanjang)

2. murni swasta

(terikat kontrak

dengan si pengguna

layanan (bersifat

dokter pribadi

keluarga)

Pembiayaan 1. pemerintah

(anggaran

pembangunan

dan anggaran

rutin)

2. Pendapatan

Puskesmas

3. sumber lain

(PT. ASKES,

JAMSOSTE

K,

JPSBK/PKPS

Out of pocket 1. Pemerintah;

denganasuransikese

hatan

2. murniswasta; out of

pocket

18

Page 19: UKM dan UKP

BBM)

Pelaksanaan kerja Terdapat tim

kerja puskesmas

Perorangan atau

kelompok

Perorangan

Pertanggungjawaba

n

Dinas kesehatan

kota/kabupaten

Selama tidak terjadi

kesalahan /

kelalaian,bertanggungja

wab kepada diri sendiri

dan kepada Tuhan

Badan pengelola

keuangan (ASKIN),

Dinas Kesehatan

Provinsi, Keluarga

yang menyewa jasa

Syarat Menjadi Dokter + PNS Dokter Dokter + pelatihan

dokter keluarga

Aspeksetelahrujuk Tidakterikat

follow up

Tidakterikat follow up Terikat follow up

Perbedaan antara Puskesmas dan Praktik Dokter Keluarga Mandiri (PDKM) sebagai berikut:

Puskesmas PDKM

Legalitas:

Sifat layanan Public good Private good

Kategori badan

hukum

Not for profit For profit

Bentuk badan

hukum

Organisasi pemerintah Perserikatan, PT, koperasi

Kepemilikan PEMDA Individu/badan hukum

Aset/liability PEMDA Individu/badan hukum

Perizinan ? Praktik dokter

Pajak Bebas pajak Kena pajak

19

Page 20: UKM dan UKP

Finansial

Sumber pendapatan Budget (APBD + APBN) Kapitasi/peserta/bulan

Dokter

Status pegawai PNS/PPT Bekerja untuk dirinya

Tanggung jawab Pada masyarakat yang

tingla di wilayah

administratif puskesmas

Pada individu yang menjadi

kliennya

Tugas pokok Mencegah

terjadinya wabah

penyakit

Memberantas

penyakit menular

Memelihara dan

meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat di

wilayah

administratifnya

Memelihara, mengobati dan

meningkatkan kesehatan

individu yang menjadi

kliennya

Kompetensi Dokter kesehatan

masyarakat (dokter+

pelatihan epidemiologi,

biostatistik, surveilans,

sanitasi & lingkungan.

Dokter keluarga (dokter +

pelatihan paket A, B, C, D)

Cara dan syarat-syarat seorang dokter umum bisa menjadi dokter keluarga

Dokter praktik umum (DPU) yang telah memperoleh pendidikan tambahan dan menjalankan

praktik dengan menerapkan pendekatan keluarga serta kompetensinya diakui oleh Kolegium

Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia (KDDKI), setelah setara dengan kompetensi dokter

keluarga selanjutnya mendapat gelar profesi sebagai Dokter Keluarga (DK). Para DPU yang

ingin diakui kompetensinya atau mendapat gelar professional DK dapat mengikuti program

20

Page 21: UKM dan UKP

konversi PDKI. Para DK ini dalam sistem pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur

menjalankan praktiknya di strata pertama.

Program konversi adalah program sertifikasi I (awal) dokter layanan primer yang

berminat menjadi dokter keluarga. Program konversi dimaksudkan agar dokter yang

memiliki komitmen menjadi dokter layanan primer mengimplementasikan komitmen

tersebut dengan meningkatkan dan menjaga kompetensi dan kinerja profesionalnya

sehingga benar-benar mampu dan mau menjadi dokter layanan primer yang mumpuni

dan berkedudukan di lini terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Program konversi adalah salah satu bentuk uji kompetensi melalui alat tilik diri (self

assesment) yang berisi kuesioner tentang rekam jejak praktik dan kegiatan profesional

dokter tersebut. Jadi, program konversi tidak dapat diikuti oleh dokter yang tidak

praktik atau praktik kurang dari 5 tahun.

Pelatihan untuk menjadi dokter keluarga

Pelatihan dokter keluarga adalah upaya mendapatkan kompetensi (pengetahuan dan

ketrampilan) sesuai standar kompetensi dokter keluarga. Kurikulum yang telah disepakati

dari hasil rumusan kerjasama tripartid pengembangan dokter keluarga (IDI/ KDKI-FK-

Depkes) meliputi empat paket, yaitu:

Paket A : Konsep Dokter Keluarga

1. konsep dan wawasan

2. prinsip pelayanan dokter keluarga

3. pengaruh keluarga komunitas dan lingkungan

4. tugas dan fungsi dokter keluarga dalam layanan primer

Paket B : Manajemen Klinik Dokter Keluarga

1. management sumber daya manusia

2. management fasilitas

3. management informasi

4. management data

Paket C : Keterampilan Klinis

1. Keterampilan klinis non bedah

2. Keterampilan mengatasi keadaan klinis umum

3. Keterampilan meangani masalah klinis khusus

4. Keterampilan menggunakan sarana penunjang

21

Page 22: UKM dan UKP

5. Keterampilan medis teknis bedah

Paket D : Keluasan Ilmu Dan Penerapannya

1. Masalah kesehatan kelompok usia

2. Masalah kesehatan kelompok khusus

Pada kasus :

Yang harus dilakukan oleh :

dr. Sukses :

Membatasi jam praktek, sekaligus jumlah pasien.

Profesional dan tanggung jawab sebagai dokter UKM

dr. Arif :

Memenuhi sarana dan prasarana

1. Standar fasilitas praktik

a. Fasilitas praktik

b. Kerahasiaan dan privasi

c. Bangunan dan interior

d. Alat komunikasi

e. Papan nama

2. Standar peralatan klinik

a. Peralatan medis

b. Peralatan penunjang medis

c. Peralatan penunjang non medis

3. Standar proses-proses penunjang medik

a. Pengelolaan rekam medik

b. Pengelolaan rantai dingin

c. Pengelolaan pencegahan infeksi

d. Pengelolaan limbah

e. Pengelolaan air bersih

f. Pengelolaan obat

22