UKM ERNAGONI GROUP.odt

Embed Size (px)

Citation preview

UKM ERNAGONI GROUP

UKM ERNAGONI GROUPKnowledge Management and Innovation

OLEH :SOFIYANURRIYANTI(2513205201)FRADANA FIRDIANTONI AFSOH(2514205202)

PASCASARJANAJURUSAN TEKNIK INDUSTRIINSTITUTE TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Bab 1Pendahuluan

Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah atau UKM merupakan salah satu usaha berkembang di Indonesia, dimana UKM merupakan salah satu tulang punggung dari perekonomian suatuNegara maupun tiap daerah. UKM ini sangat membantu dalam hal penciptaaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang mendukung pendapatan rumah tangga. Selain itu, UKM juga memiliki flesibilitas yang tinggi dibandingkan dengan usaha berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi suatu link bisnis yang terarah. Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari industry keluarga atau rumahan. Dengan demikina konsumennya pun berasal dari kalangan menengah ke bawah. Peranan UKM terutama sejak krisis moneter pada tahun 1998 dapat dipandang sebagai penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasionalbaik mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.Pemahaman tentang suatu Usaha Kecil Mengah (UKM) juga tidak terlepas dari pemahaman tentang lingkungan dan sistem perusahaan yang beskala kecil serta pengusahanya, dalam berbagai kegiatan yang dilakukan akan menghadapi berbagai hambatan. Salah satu kelemahan UKM adalah permodalan dan daya saing produk.Sebagian orang mungkin sudah tahu akan tas yang digunakan di sekitar kita, semenjak sekolah atau bila kerja. Tas merupakan kemasan atau wadah berbentuk persegi dan sebagainya biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu. Jadi semua hal yang digunakan untuk kemasan yang digunakan untuk menyimpan dan membawa sesuatu bisa dinamakan dengan tas. Walaupun dalam perkembangan tas mengalami perkembangan dari segi banyak hal seperti bentuk, fungsi dan sebagainya.Tas memang bisa menggunakan bahan apa aja, untuk bisa mendapatkan tas dengan kekuatan yang lebih baik sesuai bahan yang diinginkan. Beragama macam jenis tas sesuai dengan penggunaanya berdasarkan kebutuhan masing-masing masyarakat. Akan tetapi secara garis besar ada beberapa macam tas yang ada di Indonesia berdasarkan jenis tas berdasarkan pada tas pria, tas wanitadan tas anak-anak. Sedangkan berdasarkan pada bentuk dan ukurannya tas dibedakan menjadi tas selempang, tas ransel, tas koper dan tas motor. Berbagai macam jenis tas yang ada maka pada penelitian di UKM ini kelompok kami berfokus pada jenis tas pada anak-anak yang dimana digunakan untuk anak kelas SD dengan bentuk tas seperti ransel yang dimana penelitian ini dilakukan pada UKM ERNAGONI GROUP.Tujuan Penelitian

Pada penelitian di UKM ERNAGONI GROUP adapun tujuan penelitian ini adalah :Dapat mengindentifikasi Profil dari UKM

Dapat mengindentifikasiCanvas Strategi

Dapat mengidentifikasi Blue Printing

Dapat mengidentifikasi Metode TRIZ

Dapat mengindentifikasi Proses Bisnis UKM

Dapat mengidentifikasi Knowledge Cycle

Beserta Literatur pada Jurnal

Bab 2Tinjauan Pustaka

Profil UKM

UKMERNAGONI GROUP mulai berdiri pada bulan pertengahan tahun 2010. UKM ini merupakan home industri yang berlokasi di daerah Gresik yang dimana beralamat di jalan veteran no 15 C, RT 07 RW 01. Pemilik dari UKM ini bernama Ibu Erna, awal mula UKM ini berdiriketika pemilik Ibu Erna saat bekerja di tempat orang lain disitulah Ibu Erna merubah hidupnya dengan mencoba membuka usaha lapangan sendiri. Didalam usaha ini memproduksi sebanyak 240 space tas atau sebanyak 20 lusin dalam 1minggu sekali dan tas anak-anakini dijual dengan harga 30 ribu per tas.Usaha UKM ERNAGONI GROUP ini memiliki kurang lebih 5 pekerja dalam pembuatan tas sekolah anak-anak ini yakni memiliki 3 pekerja khusus untuk menjahit dan 2 pekerja sebagai packaging tas, jam kerja untuk pembuatantas anak-anak ini dimulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore, dan jika sewaktu-waktu pesanan yang diinginkan lebih banyak maka pekerja akan ditambah, sesuai dengan permintaan produksi yang di inginkan, namun dalam perekrutan pegawai itu harus selektif, dan tidak sembarangan untuk memilih karena dalam proses pekerjaannya walaupun simpel menggerjakannya ini dibutuhkan dengan ketelitian, kesabaran dan keuletan dalam mengerjakan kerajinan dalam menggunting, menjahit, dan penggemasan sesuai yang dilakukan oleh petunjuk yang ada dalam proses pembuatannya.Usaha ini merupakan usaha kejasama dengan keluarga dimana modal yang dibuat dari modal sendiri dan apabila permintaan terlalu banyak biasanya modal didapatkan dari bantuan dari bank atau kerjasama dengan yang lain, proses pembuatan tas anak-anak ini hanya bekal ketelitian, keuletan dari pemilik tersebut maka usaha ini berjalan pelan-pelan dengan kepastian yang bisa menghasilkan sesuai yang diharapkan sehingga perkembangan waktu ke waktu padaUKM Ernagoni Group.Adapun produk - produk yang dihasilkan dalam proses produksi UKM Ernagoni Group ini yaitu tas anak-anak khusus digunakan anak SD kelas 1. Cara pemasaranya bisa dilakukan dengan orang-orang terdekat yang membeli tas untuk anaknya atau dijual di area jawa dan luar jawa, yang dimana distirbusinya dilakukan dengan menyetorkan di agen-agen terdekat yaitu daerah Surabaya seperti Pasar Turi, Kapasan dan lainnya.Berikut ini merupakan struktur organisasi pada UKM ERNAGONI GROUP sebagai berikut terdiri pemilik UKM, Pegawai UKM, serta distribusi.

Gambar 1. Struktur UKM

Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, diamana dibuat berdasarkan latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan teori-teori yang mendukung dalam memecahkan permasalahan yang diteliti.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diUKM ERNAGONI GROUPpada hari jumat tanggal 8 Mei2015 dimanamerupakan UKM yang berdiri pada pertengahan 2010yang termasukhome industryyang berada di Jl.Veteran no 15 C RT 07, RW 01 Gresik.Pemilik UKM ERNAGONI GROUP ini bernamaIbu Erna.Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat mewancarai atausecara langsung datang ke UKM ERNAGONI GROUP untuk mewancarai langsung dan mengetahui proses pembuatan secara langsung dengan mendapatkan data sekunder langsung dari pemiliknya, yang telah diijinkan dari pemilik UKM ERNAGONI GROUP tersebut.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu prosedur dalam menentukan sumber data yang telah direncanakan yang berhubungan dengan masalah yangditeliti dimana peneliti sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti tenaga, waktu, dana dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat lainnya. Pengumpulan data ini di dapatkan dari data primer dari UKM tersebut.

Bahan dan Alat

Terdapat bahan-bahan pokok yang menjadi input produksipembuatan tas anak-anak.Bahan-bahan tersebut meliputi:forling, busa,reselting, benang, pandepon, bisban sapit, bisban, leter D, Leter DO, TNI.Sedangkan alat yang digunakan dalam pembuatan boneka flanel tersebut dapat dikatakan masih sederhana. Alatnya meliputi: jarum jahit, gunting,mesin jahitdan Platikpembungkus.Forling

Busa

Reselting

Kepala Reselting

Benang Hitam Besar dan Kecil

Pandepon

Bisban Sapit Tali

Jarum

Cap pada logo tas AITO

Leter D

Leter DO

TNI

Bab 3Hasil dan Pembahasan

Framework Knowledgent Management

Keterkaitan jurnal 1 (NewProduct Development)

Didalam proses pengembangan produk baru aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan dari ide sampai komersial produk ke konsumen. Berikut ini model proses pengembangan produk baru sebagai berikut :

Gambar2. Stages of New ProductDevelopment (NPD)(Booz, Allen & Hamilton, 1982)New Product strategy

Perusahaan dalam melakukan proyek new product development harus menetapkan tujuan, sasaran dan menyusun strategi-strategi baru diperusahaan dengan memberikan konsep pendoman untuk menetapkan kriteria-kriteria. Padaproduk tas anak-anak SD ini dikhususkan pada tas anak-anak yang dimana khusus dibuat untuk anak kelas SD aja, jadi hanya 1 model tas yang diproduksi oleh UKM ini.Idea Generation

Mencari ide-ide produk yang memenuhi tujuan perusahaan. Pada ide hal-hal baru seharusnya bisa melakukan variasi macam-macam jenis tas bukan hanya dikhususkan pada kelas 1 SD namun bisa digunakan semua jenis kalangan.Screening And Evaluation

Penyaringan produk, ide-ide yang tidak cocok bahkan tidak menarik dari suatu produk yang digunakan dengan mengumpulkan atribut-atribut produk lama dan produk baru.Business Analysis

Mengevaluasi ide-ide atas dasar factor-faktor kuantitatif yang akan dipertimbangkan seperti : proyeksi permintaan, proyeksi biaya, persaingan, investasi, dan resiko.Design and Development

Pengembangan produk mengkonversi ide produk menjadi bentuk fisik dan menentukan strategi pemasaran dasar. Ini melibatkan konstruksi produk, pengemasan, merek, posisi produk, dan pengujian sikap dan penggunaan.Testing

Melakukan percobaan dengan meverifikasi penilaian sebelumnya yang dimna percobaan pemasaran melibatkan penempatan produk untuk dijual dalam satu atau lebih area yang dipilih dan pengamatan kinerja aktualnya sesuai dengan rencana pemasaranyang diusulkan.Commercialization

Setelah pengujian selesai dilakukan, perusahaan siap untuk memperkenalkan produk ke pasar target secara penuh. Ini adalah komersialisasi dan sesuai dengan langkah pengenalan siklus hidup produk. Komersialisasi melibatkanpelaksanaan rencana pemasaran secara total dan produksi secara penuh.

b). Canvas Bussiness ModelCanvas Business Model adalah sebuah manajemen strategi dan startup lean untuk mengembangkan sebuah model bisnis baru atau mendokumentasikan bisnis yang telahada. Canvas business model memberikan grafik visual dengan unsur-unsur yang menggambarkan proposisi nilai perusahaan, infrastruktur, pelanggan dan keuanga. Model ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan kegiatan perusahaan dengan mengilustrasikan trade-off potensialnya.Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen2 kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah:
Gambar 3. Model Canvas StrategiKeterangan :Customer Segments

Pada customer segments ini UKM ERNAGONI GROUP tidak membatasi apa dan siapa yang harus mereka layani, atau dengan kata lain mereka melayani semuasegmen pasar. Mulai dari kalangan ibu rumah tangga yang ingin membeli produk tas ke anaknya maupun di daerah daerah sekitar. Pelanggan terdiri dari bermacam-macam kalangan SD hanya dibatasi umur 5-7 tahun kelas 1, 2 SD laki-laki dan perempuan. Seperti daerah Gresik, Surabaya, Kalimantan dan lainnya.Value Proposition

Setelah kita mengetahui siapa pelanggan / customer segment dariUKM tas anak-anak, berikutnya dapat menentukan value propostion atau apa yang dapat kita tawarkan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dalam value proposition data hasil survei yakni berupa fasilitas dan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan menjadi kontrol.PadaUKM ini akan mengikutapa yang diinginkan oleh konsumen atau pelanggan, seperti penambagan fitur desain pada tas yang diiginkan, kualitas bahan tas, penambahan atribut pada tas.Channels

Setelah mengetahui apa saja yang menjadinilai tambah yang dapat kita tawarkan, berikutnya kita menganalisa konsumen dapat mendapatkan nilai tambah tersebut melalui jalan apa saja dengan kontrol dari data seperti agen distribusi yang dilakukan pada UKM ini yaitu agen-agen pendistribusiaan tas didaerah Pasar Turi, Kapasan yang kemudian akan di kirim.Customer Relationship

Yaknidengancara UKM menjalin ikatan/ hubungan dengan pelanggan maupun suppliernya. Berbagai cara yang dilakukan denganmelakukan media media yang disekitar seperti promosi disekolahan, brosur, atau ada event-event kenaikan sekolah.Revenue stream

Dengan mengetahui nilai tambah yang bisaUKM ERNAGONI GROUPtawarkan kepada konsumen dan darimana konsumen dapat menikmati nilai tersebut, berikutnya dilakukan analisa darimana saja aliran pendapatan kita berasal seperti pendapatanatau hasilpenjualan(Rp)tas anak-anak, pendaftaran event yang diadakan di sekolahan.Key Resource

UntukUKM ERNAGONI GROUP inidapat menjalankan usahanya, diperlukan key resources. Artinya adalah sumber daya kunci apa saja yang diperlukan.Sepertiowner yang berpengalaman, karyawan yang sekaligus membantu bekerja sekaligus memasarkan produksinya, owner sekaligus pemasok bahan baku, tempat strategi yang mudah dijangkau oleh konsumen, produk tas yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak SD, Desain yang simpel.Key Activities

Dalam melakukan usaha, pasti dilakukan aktivitas yang menentukan jalannya usaha tersebut sepertisistemmanagement,sistem produksi, serta sistem pemasaran bahan baku, mendesain ulang pada model tas anak-anak, melakukan kerjasama dengan pihak eksternal, merekap pengeluaran, pemasukan dan pengaturan keuntungan usaha.Key Patners

Pada usahaUKM tas ini, perlu diketahui siapa saja pemegang kepentingan yang berperan pada bisnis ini, sehingga kitaperlu menjaga hubungan dengan para pemegang kepentingan ini.Berikut ini key partner yang memiliki kepentingan dalam usaha tas anak-anak seperti pemasok bahan baku, pemasok bahan pendukung, kerja sama dengan bank, Masyarakat sekitar usaha, Sekolahan, Event-event, dan toko distibusi yang ada di Surabaya dan sekitarnya.Cost Structure

Berikutnya dianalisa cost structure, yakni apa saja biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha ini. Pada UKM tas ini seperti pembelian bahan baku dan pendukung, biaya distribusi ke agen-agen, biaya kerjasama pemasaran, pembayaran kredit modal bank.

Metode TRINZ

TRIZ akronim dari bahasa RusiaTeoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatchatau dikenal dengan nama lainsebagaiTheory of Inventive Problem Solving(TIPS) adalahmetode pemecahan masalah berdasarkan logika dandata, bukan intuisi, yang mempercepat kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara kreatif (Barry, Domb,& Slocum, 2006). Metode ini mampu meminimasi waktu yang terbuang dalam menyelesaikan suatupermasalahankontradiktif. Hal ini dikarenakan TRIZ adalah metodologi yang menegaskan bahwa setiapinovasi obyektif memiliki seperangkat kemungkinan solusi dengan konstrain yang ada (Silverstein, De Carlo, &Slocum, 2007). Seperti motto TRIZ, sebenarnya masalah-masalah yang dihadapi saat ini pernah dialami oranglain saat yang lalu. TRIZ dikembangkan di bekas Uni Sovietoleh Genrich S. Altsuller (1996-1998) metodeTRIZ dibuat dari analisa- analisa penemuan yang paling inovatif dari industri, teknologi, dan bidang teknikyang berbeda.Kontradiksi berarti berlawanan atau kondisi yang saling bertentangan dalam segi hasil. Oleh karena itu ketikasebuah parameter yang akan diperbaiki mengalami kontradiksi terhadap parameter lain kondisi perbaikan akansulit dicapai. Sebuah kondisi yang ideal tercapai apabila kontradiksi tersebut diselesaikan dengan prinsip-prinsip tertentu (Aprianto, 2003).Prosedur Penggunaan TRIZ

Prosedur penggunaan TRIZ secara umum adalah sebagai berikut :1)Select a technical problemBiasanya sebuhsistem memiliki masalah lebih dari satu.TRIZ membantu menyelesaikan kontradiksi 2masalah teknis. Kontradiksi teknik adalah konflik antara dua hal dari sebuah sistem. Misalnya seseorangingin meningkatkan sesuatu hal dalam sebuah sistem akan tetapi efek yang ditimbulkan adalah akanmenurunkan hal yang lain. 2)Formulate a physical contradiction.Menulis ulang masalah teknis ke masalah fisik.Identifikasi masalah apa yang terjadi. Keberhasilanmenentukan masalah fisik akan menunjukkan inti masalahnya.Selanjutnya kontradiksi tersebut dipecahkanpada langkah ke-4.3)Formulate an ideal solution. Pada langkah ini harus diputuskan bagaimana meningkatkan faktor-faktor yang diinginkan danmenghilangkanfaktor-faktor yang tidak diharapkan. Perbandingan antara hasil dengan solusi idealmenentukan apakah seseorang itu benar atau tidak dalam menentukan faktor utama kontradiksi. Solusi idealdapat dicapai di langkah 4-6. 4)Find resources for the solution, making use of the capabilities of TRIZ.Untuk mendapatkan solusi permasalahan maka digunakanlahtoolsdi dalam metode TRIZ seperti matrikkontradiksi,the 40 principles solution, dan lain- lain.5)Determine the "strength" of the solutions and choose the best one. Dari solusi-solusi yang ditawarkan, pilih solusi terbaik. Maksudnya pilih solusi yang paling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

6)Predict the development of the system considered within the problem. Langkah ini memprediksi dalam melihat potensi masalah dalam sistem di masa depandan memilih metodeyang mungkin untuk solusi permasalahannya. Secara umum, langkah ini bertujuan untuk memperbaikisistem ke depan.7)Analyze the solution process in order to prevent similar problems.Menganalisa solusi yang didapatkan sebagai tindakanpreventif permasalahan sejenis (Diegel, 2004).

Gambar 4. Problem Method TRIZParameter Teknis

Terdapat 40 Prinsip Kreatif dan Inovatif

Sehingga dapat disimpulkan pada UKM ERNAGONI GROUP ini apabila di aplikasikan pada metode TRIZ ini terdapatbanyak usulan yang diinginkan pada produk tas anak-anak.Bahan pada tas anak-anak seharusnya dibuat yang berkualitas, seperti mudah, ringan dibawa dan ramah lingkungan.

Model desain pada tas dibuat bermacam-macam gambar bisa dengan gambar kartun, atau diberi penambahan pada tas seperti diberi roda, pendorong.

Warna pada tas di beri semenarik mungkin agar dapat memikat dari pembeli sehingga anak-anak SD dapat tertarik untuk membeli produk tas.

Pada sisi saku tas kanan, kiri, dalam diberi tempat khusus air minum, peralatan tulis, serta penambahan sket pada buku-buku.

Harga pada tas disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari atau standart.

Penambahan order pembuatan tas anak-anak di tambah

Menyediakan atau Bekerja sama dengan supplier supplier distribusi

Penambahan pada jumlah tenaga kerja serta alat mesin jahit.

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_091413.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_091437.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\TUGAS TAS KMI\TAS 3.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\TUGAS TAS KMI\TAS 1.jpg

Blue Print

Metode lainnya adalah metodeService Blueprintmerupakan suatu gambar atau peta yangsecara akurat menggambarkan sistem jasa sedemikian rupa sehingga setiap orang yang terlibatdalampenyediaan jasa tersebut dapat memahami dan melaksanakannya secara objektif, terlepas dari apapunperanan maupun sudut pandang individualnya (Zeithaml & Bitner, 2003). Jadi di dalam sebuah cetakbiru jasa terdapat segala unsur aktivitas, langkah-langkah dan interaksi secara visual yang menyangkutSiapa melakukan apa, untuk/dengan siapa, seberapa sering, dan dalam kondisi seperti apa(Kingman-Brundage, 1989). Konsep cetak biru jasa ditemukan oleh Shostack (1982, 1984, 1987) dandikembangkan lebih lanjut oleh Kingman-Brundage (1989, 1993, 1995) dan Kingman-Brundage, et al.(1995) ini diadaptasi dari berbagai teknik dan bidang ilmu, di antaranya logistik (flow charttindakandan tugas), teknik industri (waktu sebagai faktor kritis), teori keputusan (pilihan), dan analisis sistemkomputer (sequencesdandependencies), yang kesemuanya berkenaan pada perumusan danpenguraian proses (Flie &Kleinaltenkamp, dalam Tjiptono & Chandra, 2005).Menurut Zeithaml & Bitner (2001) di dalam komponen cetak biru jasa terdapat empatkomponen utama yaitu bukti fisik dari pelayanan jasa, tindakan pelanggan yang menggambarkanlangkah aktivitas pelanggan dalam membeli dan menggunakan pelayanan jasa, tindakan dari karyawan(OnstagedanBackstage), serta yang terakhir adalah proses pendukung. Rekomendasi dari Zeithaml &Bitner (2003). Kemudian rancanganservice blueprintdikembangkan oleh Flie & Kleinaltenkamp(2004) yang merekomendasikan penggunaanservice blueprintsebagai alat analitikal, instrumenkoordinasi, dan instrumen perencanaan.Serviceblueprintbisa dimanfaatkan sebagaistarting pointuntuk mengidentifikasicustomer-induced activitiesdancustomer-independent activities.Pada blueprint ini terdapat identifikasi yang yang dilakukan anatara lain :Identifikasi customer-induces activitiesIdentifikasi customer action

Merupakan tahap yang dilakukan identifikasi semua tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan. Tindakan yang dilakukan oleh pengujung ingin membeli produk tas anak-anak sebagai berikut :Konsumen tiba di tempat penjualan tas atau pasar

Konsumen melihat-lihat tas yang diinginkan oleh anaknya

Konsumen datang ke toko penjual tas yang dipilih

Konsumen memilih tas yang ingin dibeli

Konsumen melakukan tawar menawar harga pada tas yang akan dibeli

Konsumen membayar tas yang sudah di pilih

Konsumen keluar dari toko tempat penjualan tas

Identifikasi interaksi karyawan di onstage dan backstage

Merupakan interaksi karyawan dalam onstage adalah semua aktivitas atau langkah-langkah yang dilakukan karyawan yang tampakvisibledengan pelanggan bagi pelanggan. Aktivitas onstage pada pelayanan meliputi :Pemilik sekaligus kasir melayani langsungketika konsumen membeli tas anak-anak

Pemilik menerima uang pembayaran tas anak-anak

Pemilik juga memasukkan tas yang sudah dibeli di kantong plastik.

Interaksi karyawan dalam backstage adalah semua aktivitas-aktivitas yang tidak tampakinvisiblebagipelanggan tetapi menunjang aktivitasonstage.pada perancangan service blueptint nantinya akan terlihat pada garis pemisah antara aktivitasonstagedanbackstageyaitu garis line of visibility.Identifikasi Proses Pendukung

Identifikasi proses pendukung meliputi langkah-langkah dan interaksi internal yang fungsinyamendukung karyawan kontak dalam menyampaikan jasa kepada pelanggan. Padapenggambaran proses pendukung dalam rancanganservice blueprintakan dipisahkan olehgaris horizontal yaitu garisline ofinternal interactionyang akan memisahkan aktivitaskaryawan kontak dengan aktivitas jasa pendukung lainnya.Proses pendukung pada pembuatan tas di UKM ERNAGONI GROUP meliputi:Proses administrasi pembayaran distributor agen-agen tas

Proses administrasi pembayaran kerjasama dengan bank

Proses pembayaran karyawan

Identifikasicustomer-independent activities

Customer - independent activitiesberada di zona di bawah garisline of order penetration.Aktivitas ini cenderung lebih terarah kepada kondisiinternalpenyedia jasa. Struktur daricustomer-independent activitiesterdiri dari dua aktivitas yang terpisahkan oleh garisline ofimplementationyaitupreparation activitiesdanfacility activities.Preparationactivitiesadalahaktivitas-aktivitas yangdiperlukan untuk menggunakan fasilitas yang ada dalampelayanan jasa.Aktivitas tersebut adalah sebagai berikut :1.Trainingkaryawan.2. Menjaga kebersihan ruangan3 Mengecek kondisi dari mesin jahit dan peralatan menjahit secara rutin

IdentifikasiBukti Fisik

Bukti fisik yang dimaksudkan ini adalah semua benda atau alat yang dipergunakan untuk membantu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik.Gambar 5. Blueprint Tas anak-anak

Proses Bisnis IDEF0

Dari beberapa pointyang telah dilakukan padaframework knowledge managementmaka langkah selanjutnya yaitu menerapkan proses bisnis yaitu IDEF0 sebagai berikut :Pengertian IDEF0

IDEF0 (Integration Definition language0) adalah suatu metode pemodelan sistem berbasis SADT (Structured Analysis and Design Technique), yang dikembangkan oleh Douglas T. Ross dan SofTech, Inc. Dalam bentuk aslinya, IDEF0 meliputi bahasa definisi dan pemodelan grafis (syntax and semantics) yang menggambarkan suatu metodologi komprehensif untuk membangun model.IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah dipakai secara luas dalam organisasi manufaktur. Tujuan pengembangan IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikianrupa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi dan analisis terhadap sistem tersebut.Kelebihan dari IDEF 0 :

Penggunaan metode IDEF0 akan memudahkan untuk melakukan evaluasi kinerja dari sistem. Hasil evaluasi tersebut akan menjadipemicutimbulnya ide ataupun upaya yang berorientasi pada peningkatan kinerja dan perwujudanintegrasi sistem.

IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah dipakai secara luas dalam organisasimanufaktur dimana tujuan pengembangan metode IDEFo adalah untuk menyediakan suatu perangkat yangdapat mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi, dan analisis terhadap sistem tersebut.

Metode IDEF0 merupakan suatu metode pemodelan fungsional yang dirancang untuk memodelkankeputusan, tindakan, dan aktivitas dari suatu organisasi atau sistem.

Sebagai alat komunikasi, IDEF0 meningkatkan keterlibatan dankonsensus pengambilan keputusan dari domain pakar melalui perangkat berupa grafik yang sederhana.

Sebagai alat analisis, IDEF0 membantu perancang membuat identifikasi fungsi-fungsi apa yang harusdilaksanakan, apa yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, apa kebaikan darisistem yang ada, dan apa kekurangan dari sistem yang ada.Karenanya seringkali model IDEF0 dibuatsebagai pekerjaan awal dari upaya pengembangan atau perbaikan suatu sistem.

Komponen Utama IDEF 0

Berikut ini merupakan komponen utama didalam IDEF 0 sebagi berikut :

Kotak

Menggambarkan fungsi utama system.Pada kotak ini biasanya dituliskan fungsi yang dikerjakan dalam bentuk kata kerja.

Panah arah ke kiri

Menunjukkan masukkan (data masukan) digambarkan dari arah kiri dengan ujung panah menuju kotak yang menerima masukan.

Panah arah ke kanan

Menunjukkan keluaran (produk) dan digambarkan dari arah kanan dengan ujung panah menunjukkan kotak lain (jika ada) atau menunjuk ke kanan (jika tidak ada / belum ada fungsi lain yang menerima output tersebut.Output

Dari suatu fungsi dapat menjadi inputpada fungsi lainnya.

Panah dari atas ke bawah

Menunjukkan pengendali / control dari suatu fungsi, digambarkan dariarah atas dengan anah panah masuk ke dalam fungsi. Kontrol ini dapat berupa aturan atau pengendali operasional fungsi. Control dapat jugaberupa keluaran dari fungsi lainnya.

Panah dari bawah ke atas

Menunjukkan mekanisme yang berperan pada proses yang dikerjakan oleh suatu fungsi, yang digambarkan dengan anak panah dari arah bawah dengan ujung-ujung panah masuk menuju kotak fungsi.

Mekanisme IDEF0

Secara detail, mekanisme IDE0F dalam dilihat pada kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 6. Struktur Kotak Fungsi IDEF0

Secara detail, kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskansebagai berikut :Inputmerupakan obyek yang akan diproses ataupun akan mengalami transformasi, dimana input ini dapat berupa obyek fisik atau informasi.

Kontrol merupakan bentuk obyek obyek informasi yang digunakan untuk mengatur atau mensinkronisasikan pelaksanaan fungs/proses tertentu.

Mekanisme merupakan sumber daya yang bertugas melaksanakan fungsi /proses tertentu.Mekanisme dapat berupa sumber daya fisik maupun informasi.

Output merupakan obyek yang dihasilkan oleh fungsi atupun proses transformasi tertentu. Output dari suatu fungsi dapat menjadi input untuk fungsi yang lain.

Anak panah merepresentasikan tipe dan aliran obyek di antara fungsi / aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut.

Sebuah model IDEF0 dapat diperluas menjadi beberapa level yang lebih detail. Sebuah balok fungsi dalam suatu sistem dapat diuraikan ke dalam blok blok fungsi yang lebih detail sesuai dengan tingkatan hirarki yang terdapat didalam sistem tersebut. Blok fungsi pada level yang paling atas menggambarkan tujuan utama dari sistem, sedangkan blok fungsi yang lebih rendah menggambarkan sub sub sistem yang ada dan digunakan untuk mendukung atau memenuhi kebutuhan blok fungsi yang berada diatasnya.

Pada level paling atas, sebuah blok fungsiakan menggunakan label A0. Jika A0 terdiri atas 3 subfungsi maka masing-masing sub-fungsi akan diberi label A1, A2, dan A3. Apabila sub fungsi ini akan diuraikan lagi ke dalam bentuk yang lebih detail maka label yang digunakan adalahA11,A12,...,A21,A22,...., A31, A32,....dst.

Squiggleadalah sebuah garis bergerigi kecil yang dapat digunakan untuk mengaitkan label dengan segmen panah tertentu atau untuk mengaitkan catatan model dengan komponen diagram. Squiggleakan digunakan untuk menghubungkan panah dengan label yang terkait, kecuali panah / hubungan label yang telah jelas.

Tunneled Arrowadalah sebuah panah (dengan notasi khusus) yang tidak mengikuti persyaratan normal bahwa setiap panah pada diagram harus berkorespondensi dengan tanda panah padadiagram orang tua dan anak. SebuahTunneled Arrowdigunakan untuk memberikan informasi pada tingkat tertentu dan tidak diperlukan dekomposisi untuk memahaminya pada beberapa tingkat lain.Tunneled Arrow dapat menghubungkanpada setiap tingkat yang dipilih. Dengan menggunakan notasi kurung,tunneled arrowyang menghubungkan kesamping kotak berarti bahwa data atau objek diungkapkan oleh panah yang tidak diperlukan untuk pemahaman tingkat berikutnya (s) dekomposisi, dan dengan demikian tidak akan ditampilkanpada anak diagramnya.

Aplikasi Metode IDEF0

IDE0FLEVEL 0

IDEF0 LEVEL 1

f). Framework Knowledge CycleDi dalam suatu organisasi, terutama di dalam dunia kerja, seringkali terjadi regenerasi. Daritiap-tiap generasi akan mengalami kejadian-kejadian dan akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Regenerasi dari tiap organisasi selalu terjadi. Oleh karena itu generasi yang baru perlu mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan, dialami, dan pernah terjadi di organisasi, agar perkembangan organisasi dapat lebih baik dan kesalahan yang terjadi dapat lebih kecil, dengan berbekalkan pengalaman, pengetahuan, data, dan dokumentasi-dokumentasi lainnya mengenai organisasi tersebut pada generasi-generasi sebelumnya. Bila tidak ada manajemen pengetahuan, maka pengalaman-pengalaman, dan ilmu-ilmu yang telah di dapat oleh orang-orang sebelumnya akan terbawa dan hilang begitu saja, seiring menghilangnya orang yang tergantikan tersebut. Manajemen pengetahuan yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, meredakan, dan menangkap manfaat dari pengetahuan yang memberikan keuntungan strategis bagi organisasi tersebut sehingga sangat diperlukan siklus manajemen pengetahuan.

Gambar 7.Knowledge Cycle

Pengetahuan atau knowledge dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:Pengetahuan tacit

adalah pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu dimana pengetahuan tersebut tidak dapat dimiliki oleh individu lain dikarenakanpengetahuan ini berasal dari pengalaman dan pengetahuan individu tersebut. pengetahuan ini baru dapat dipergunakan oleh orang lain dengan mengubahnya kedalam bentuk pengetahuan eksplisit.Pengetahuan eksplisit

adalah pengetahuan yang berasal dari pengetahuan tacit dimana pengetahuan ini dapat diperoleh individu setelah pengetahuan yang dimiliki individu lain ditransfer melalui media seperti buku, atau lewat diskusi kelompok. Jadi pengetahuan eksplisit intinya merupakan pengetahuan tacit atau pengetahuan dari pengalaman seseorang yang telah dibagi dengan orang lain melalui buku, diskusi-diskusi ataupun lewat media transfer lainnya.Langkah 1:Socialization (tacit-to-tacit)Banyak pengetahuan, mungkin 80%, terletak di otak orang-orang. Begitu pula pada pekerja di UKM tas Ernagoni yang masih belum bisa mentransferkan pengetahuannya yang ada di otak mereka. Tujuan sosialisasi ini agar pekerja di UKM tas Ernagoni dapat menemukan cara-cara untuk mengumpulkan pengetahuan tacitnya. Sosialisasi terdiri dari berbagipengetahuan melalui interaksi sosial. Hal ini sangat penting untuk mencoba mengumpulkan pengetahuan tacit ini dengan melakukan sosialisasi, yaitu, dengan menggunakan komunikasi tatap muka atau lebih baik, berbagi pengalaman langsung bekerja melalui 2 peran: tutor dan magang tersebut. Sehingga apabila pengetahuan telah terkumpul dapat meminimalisir risiko ketika ada penggantian karyawan maka karyawan yang baru akan mengetahui langkah-langkah yang akan dikerjakan di UKM tas Ernagoni. Sosialisasi merupakan sarana yang sangat efektif penciptaan pengetahuan, mungkin salah satu yang termudah tapi nethertheless lebih terbatas. Hal ini juga sangat sulit dan memakan waktu untuk menyebarkan pengetahuan semua menggunakan mode ini saja.Langkah 2:Externalization (tacit-to-explicit)Proses eksternalisasi (tacit-ke-eksplisit) memberikan bentuk yang terlihat untuk pengetahuan tacit dan mengkonversi ke pengetahuan eksplisit. Hal ini dapat didefinisikan sebagai sebuah proses penciptaan pengetahuan klasik dalam pengetahuan tacit menjadi eksplisit, mengambil bentuk metafora, analogi, konsep, hipotesis, atau model (Nonaka dan Takeuchi, 1995). Dalam mode ini, individu mampu mengartikulasikan pengetahuan dan know-how dan, dalam beberapa kasus, tahu-mengapa dan perawatan-mengapa.Sebuah perantara sering dibutuhkan untuk melaksanakan proses ini. Sebagai contoh, kita bisa mempertimbangkan wartawan yang khas adalah orang mampu wawancara perorangan yang memiliki pengetahuan untuk mengekstrak, model, dan mensintesis dengan cara yang berbeda (format, panjang, ) dan dengan demikian meningkatkan ruang lingkup (audiens yang lebih besar dapat memahami dan menerapkan konten inisekarang).Capture dan Akuisisi: Dorongan untuk menangkap bentuk eksplisit dan pengetahuan diam-diam telah mengakibatkan dalam penciptaan alat-alat teknologi untuk membuat repositori informasi dan untuk dokumen dan manajemen konten. Tantangan utama dalam menangkap dan akuisisi pengetahuan adalah untuk mengintegrasikan informasi yang dikumpulkan dari sejumlah besar silo heterogen, terdistribusi dan berbeda.
Mengatur: Pembentukan sistem KM membutuhkan struktur untuk mengatur konten setelah mereka tertangkap. Sistem ini harus dimulai dengan model pengetahuan atau meta-model. Model komponen mencerminkan pengetahuan dan arus yang secara inheren tertanam dalam budaya organisasi tertentu dan proses. Mereka menyediakan kerangka kerja, struktur dan konteks dasar pengetahuan dengan menambahkan untuk kekacauan data, informasi dan pengetahuan. Mereka juga menyediakan struktur konseptual untuk desain sistem KM dan alat. pemodelan tersebut dicapai melalui penciptaan taksonomi, ontologi, jaringan semantik, daftar kata, kamus, hirarki, tesaurus peta topik, dan metadata. Pengetahuan yang diambil di UKM tas Ernagoni meliputi :Pemasaran: pengetahuan ini digunakan untuk Analisa Pasar yang dapat mengetahui tingkat permintaan dan kebutuhan pasar terhadap produk

Sales and Operational Planning: pengetahuan ini digunakan untuk mengetahui sistem dan pertumbuhan penjualan dan merencanakan sistemoperasional baik umum maupun produksi

Inovasi dan teknik : pengetahuan digunakan untuk dapat mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan dan persaingan pasar teknologi informasi

Kemitraan: pengetahuan ini digunakan untuk membangun dan mengembangkan hubungan kerja antara perusahaan dengan vendor maupun jaringan penjualan.

Langkah 3:Combination (explicit-to-explicit)Kombinasi adalah proses mengkombinasikan potongan diskrit pengetahuan eksplisit menjadi bentuk baru. Tidak ada pengetahuan baru diciptakanpada langkah ini. Hal ini lebih untuk memperbaiki apa yang telah kita berkumpul sejauh ini, untuk membuat sintesis atau laporan review, analisa singkat atau database baru. Isi pada dasarnya telah diselenggarakan secara logis untuk mendapatkan arti yang lebih, konsolidasi.
Akses, Cari dan Menyebarluaskan:akses pencarian, Efektif dan penyebaran yang sangat tergantung pada organisasi pengetahuan, baik dalam sistem teknologi atau tradisional. Dalam solusi teknologi, mesin pencari adalah aplikasi umum untuk proses ini. Kebanyakan didasarkan pada pengindeksan teks lengkap dengan menggunakan metode statistik (misalnya, menghitung terjadinya dan lokasi kata) dan aturan linguistik. Alternatif untuk pengindeksan teks pendekatan semantik, sistem bahasa alam dan pola-pengenalan teknologi yang menggunakan fungsi semantik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi mengambil konten yang relevan.

Langkah 4:Internalization (explicit-to-tacit)Proses konversi terakhir, internalisasi, terjadi melalui menyebarkan dan embedding baru saja diakuisisi dan konsolidasi pengetahuan. Dalam beberapa cara, internalisasi sangat terkait dengan learning by doing. Internalisasi mengkonversi atau terintegrasi bersama dan / atau individu pengalaman dan pengetahuan dalam model mental individu. Setelah internalisasi, pengetahuan baru ini kemudian digunakan oleh karyawan yang memperluas itu, memperluas, dan membingkai ulang dalam waktu pengetahuan diam-diam mereka sendiri yang ada.Gunakan dan Temukan:Potensi untuk mengekstrak atau berbagiinformasi dalam repositori adalah salah satu peluang teknologi KM. Penemuan Pengetahuan mengacu pada eliciting pengetahuan dari data besar dan set informasi dengan mengidentifikasi pola-pola baru dan koneksi. Dalam pengaturan militer ada minat dalam menerapkan teknologi terhadap manajemen pengetahuan rasa keputusan, analisis ancaman dan pengambilan keputusan. Aplikasi meliputi visualisasi, data mining dan agen perangkat lunak.Bab 4Kesimpulan

4.1 KesimpulanBerdasarkan pada penelitian yang dilakukan diUKM ERNAGONI GROUP ini dapat mengetahui seluruh proses produksi dari pembuatan tas, proses bisnis dari UKM tersebut, sampai pengaplikasian dari metode-metode tools yang telah digunakan pada penelitian ini. Sehingga dapat menggolonggkan baik dari segi penggunaan metode IDEF0, Metode Triz, Blue Printing, Knowledge cycle serta strategi canvas yang telah dilakukan pada penelitian ini.

Lampiran

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_084134.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_084259.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_084421.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_084508.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085437.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085508.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085710.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085737.jpg

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085812.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_085939.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090004.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090109.jpg

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090120.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090204.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090354.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_091402.jpg

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_091413.jpgE:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_091437.jpg

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_090309.jpg

E:\KULIAH_S2\Semester 3\KMI NEW\Tugas Besar KMI uas\20150508_092612.jpg