Upload
nikeratnakemala
View
41
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mata
Citation preview
Oleh :
Nike Ratna Kemala
20090310007
Dosen Pembimbing : dr. Awang Wimbo, Sp. M
Ulkus Kornea
kornea
DEFINISI
Ulkus Kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrate supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.
ETIOLOGI
1. Infeksi• Bakteri: P. aeraginosa,
Streptococcus pneumonia dan spesies Moraxella (paling sering)
• Jamur: Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.
• Virus: Herpes simplex, varicella-zoster, variola, vacinia (jarang)
• Acanthamoeba
2. Non infeksi Bahan kimia, bersifat
asam atau basa tergantung PH.
Radiasi atau suhu Sindrom sjorgen Defisiensi vitamin A Obat-obatan Kelainan dari membran
basal, misalnya karena trauma.
Pajanan (exposure) Neurotropik
3. Sistem Imun (Reaksi Hipersensitivitas)
Granulomatosa wagener Rheumathoid arthritis
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi :
1. Ulkus kornea sentral• Ulkus kornea bakterialis• Ulkus kornea fungi• Ulkus kornea virus• Ulkus kornea acanthamoeba
2. Ulkus kornea perifer• Ulkus marginal• Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)• Ulkus cincin (ring ulcer)
Manifestasi klinisGejala Subjektif • Eritema kelopak mata dan
konjungtiva• Sekret mukopurulen• Merasa ada benda asing di
mata• Pandangan kabur• Mata berair• Bintik putih pada kornea• Silau• Nyeri • Infiltat dapat menimbulkan
sedikit nyeri.
Gejala Objektif • Injeksi siliar• Hilangnya sebagian
jaringan kornea, dan adanya infiltrat
• Hipopion
Ulkus kornea sentralis• Ulkus Kornea Bakterialis
1. Ulkus Streptokokus Pneumoniae Tanda Khas: ulcus menjalar dari tepi ke tengah kornea (serpinginous). Muncul 24-48 jam setelah inokulasi kornea yang mengalami abrasi,
kornea di sekeliling ulkus sering kali jernih biasanya ada hipopion Berwarna kuning keabu-abuan bentuk cakram dengan tepi menggaung. Cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena
eksotoksin dari Streptokokus pneumonia.
2. Ulkus Stafilokokus Awalnya: ulkus yang
bewarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel.
Bila tidak diobati secara adekuat, terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit.
Walaupun terdapat hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal.
• Ulkus Kornea Bakterialis
• Ulkus Kornea Pseudomonas
3. Ulkus Pseudomonas Lesi dari sentral dapat ke
samping dan dalam kornea.
Penyerbukan ke dalam mengakibatkan perforasi kornea dalam 48 jam.
Gambaran: ulkus berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan.
Dalam bilik mata depan dapat terlihat hipopion yang banyak.
4. Ulkus Pneumokokus : Ulkus kornea sentral yang dalam. Tepi ulkus terlihat menyebar ke arah satu jurusan sehingga
disebut Ulkus Serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan
berwarna kekuning-kuningan. Penyebaran ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus
yang menggaung dan di daerah ini terdapat banyak kuman. Ulkus ini selalu di temukan hipopion yang tidak selamanya
sebanding dengan beratnya ulkus yang terlihat. Diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.
• Ulkus Kornea Fungi Pada permukaan terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan
yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas, irregular dan terlihat penyebaran seperti bulu
pada bagian epitel yang baik. Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian sentral
sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya. Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong dengan permukaan naik. Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang. Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.
• Ulkus Kornea Virus
1. Ulkus Kornea Herpes Zoster Biasanya diawali dengan perasaan lesu, timbul 1-3 hari sebelum timbul
gejala kulit. Pada mata: vesikel dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea
keruh. Infiltrat berbentuk dendrit berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang
lemah. Kornea hipestesi tapi dengan rasa sakit.
2. Ulkus Kornea Herpes simplex Awalnya dimulai injeksi siliar disertai terdapatnya dataran sel di
permukaan epitel kornea bentuk dendrit atau bintang infiltrasi. Terdapat hipertesi kornea Terdapat pembesaran kelenjar preaurikel. Bentuk dendrit kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan
benjolan diujungnya
• Ulkus Kornea Acanthamoeba Awal: sakit yang tidak sebanding dengan temuan kliniknya,
kemerahan dan fotofobia. Tanda khas: ulkus kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrat
perineural. Penegakan diagnosis dengan biakan di atas media khusus
(agar nonutrien yang dilapisi E coli)
Ulkus kornea perifer• Ulkus Marginal Bentuk simpel: ulkus
superfisial yang berwarna abu-abu terdapat pada infeksi stafilococcus, toksik atau alergi dan gangguan sistemik pada influenza disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lain-lain.
Bentuk cincin atau multiple dan lateral pada leukemia akut, sistemik lupus eritromatosis dan lain-lain.
• Ulkus Mooren berjalan progresif dari perifer kornea ke sentral. 60-80% unilateral dan ditandai dengan penggalian (excavation)
limbus dan cornea perifer, yang nyeri dan progresif, dan sering berakibat kehilangan mata
Penyebabnya belum diketahui diduga hipersensitivitas tuberculosis, virus, alergi, autoimun.
Sering menyerang seluruh permukaan kornea dan kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian yang sentral.
Diagnosis banding ulkus kornea
Kondisi Infeksi bakteri / jamur Infeksi virus
Sakit
Fotofobia
Visus
Infeksi okular
Tak ada sampai hebat
Bervariasi
Biasanya menurun
mencolok
Difus
Rasa benda asing
Sedang
Menurun ringan
Ringan-sedang
Diagnosis
• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan laboratorium.
• Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti :
Ketajaman penglihatan Tes refraksi Tes air mata Pemeriksaan slit-lamp Keratometri (pengukuran kornea) Respon reflek pupil Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi. Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
• Pewarnaan gram ulkus kornea fungi
• Kornea ulcer dengan fluoresensi
• Pewarnaan gram ulkus kornea herpes simplex
• Pewarnaan gram ulkus kornea herpes zoster
Bila tidak didapat kuman dengan Gram: topikal Basitrasin atau Sefalosporin dan Aminoglikosida, ditambah dengan subkonjungtiva Metisilin atau Gentamisin tiap 24 jam selama 3 hari.
Basil Gram negatif: sama dengan bila tidak didapat kuman, hanya suntikan subkonjungtiva diberikan setiap 12 jam selama 3 hari.
kokus atau batang Gram positif: topikal Basitrasin atau Sefalosporin, dan subkonjungtiva metisilin atau Gentamisin.
kokus Gram negatif: topikal Basitrasin atau Eritromisin dan subkonjungtiva atau intravena Penisilin G.
Cara pengobatan ulkus kornea bakterialis
Pengobatan tambahan, yaitu :
1. Sikloplegik, mengurangi spasme siliar dan mencegah sinekhia, diberikan bila terdapat reaksi radang pada bilik mata depan.
2. Inhibitor kolagenase diberikan pada infeksi akibat Pseudomonas.
3. Kortikosteroid, penggunaannya pada ulkus masih kontroversi.
Cara pengobatan ulkus kornea oleh jamur• Pengobatan stadium awal diberikan
Natamycin+ Amphotericin B. • Bila terapi tidak efektif, terapi dihentikan
selama 24 jam, ambil spesimen untuk dilakukan kultur.
• Jika tidak respon, infiltrasi kornea dan ulkus meluas, timbul descemetokel atau perforasi, maka keratoplasti diindikasikan untuk ulkus kornea.
Cara pengobatan ulkus kornea oleh virus • Debridemen Debridemen dilakukan dengan aplikator berujung kapas
khusus. Obat sikloplegik seperti atropin 1% atau homatropin 5% di
teteskan ke sakus konjungtiva, ditutup dengan sedikit tekanan.
• Terapi obat Antivirus topikal yang dipakai adalah Idoxuridine, Trifluridine,
Vidarabin dan Acyclovir. Trifluridine dan Acyclovir jauh lebih efektif untuk penyakit
stroma. Umumnya sembuh sendiri dan pembentukan parut minimal. Kortikosteroid topikal tidak perlu.
Pencegahan
• Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk kedalam mata
• Jika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata tidak bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan basah
• Jika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan cara memakai dan merawat lensa tersebut.
Komplikasi
– Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat
– Kornea perforasi dapat berlanjut endoptalmitis dan panopthalmitis
– Prolaps iris– Sikatrik kornea– Katarak– Glaukoma sekunder
•
Prognosis
• Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi yang timbul.
• Semakin tinggi tingkat keparahan dan lambatnya mendapat pertolongan serta timbulnya komplikasi, maka prognosisnya menjadi lebih buruk.
• Penyembuhan yang lama mungkin juga dipengaruhi ketaatan penggunaan obat.